Anda di halaman 1dari 19

SOP PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR NORMAL

(BBLN)

1. Pengertian
Pemeriksaan secara terperinci dan sistematis seluruh tubuh
neonatus atau bayi baru lahir yang sudah distabilkan selama jam-
jam pertama kehidupan.

2. Pengertian Bayi Lahir Normal


Suatu keadaan dimana bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-
40 mg, lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara
spontan tanpa komplikasi, menangis kuat, napas spontan dan
teratur, BBL 2500 – 4000 gram.

3. Tujuan
a. Menentukan kenormalan seluruh sistem tubuh untuk
adaptasi yang sehat terhadap kehidupan ekstrauterin.
b. Mendeteksi permasalah medis yang signifikan untuk
penanganan segera
c. Mendeteksi kelainan kongenital apapun untuk
penanganan awal dan edukasi pada orangtua
d. Membedakan bayi yang normal dan bayi yang berisiko tinggi
e. Menentukan tempat rawat gabung
f. Melaksnakan tindakan keperawatan
• Mempertahankan jalan napas
• Mempertahankan suhu tubuh tetap stabil
• Melindungi dari infeksi dan injuri
• Pemberian nutrisi yang adekuat
• Mempertahankan hubungan bayi dan orangtua
SOP PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR NORMAL

NO INDIKATOR UNJUK KERJA KOMPETENSI


YA TIDAK
Tahap pre interaksi
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat-alat :
• Timbangan bayi
• Medline
• Stetoscope bayi
• Penlight
• Handscoond bersih
• DTT
• Termometer
• Tongue spatel kecil, kassa dalam
bak instrumen
• Tissue
• Catatan keperawatan dan alat tulis

3. Mempersiapkan lingkungan
Ruangan hangat, terang, dan bersih
Tahap Orentasi
4. Melakukan anamnesa terhadap riwayat
kehamilan
dan persalinan
Tahap Kerja (Elemen kritis)
5. Cuci tangan dan gunakan handscoon bersih
Pemeriksaan secara umum
6. Buka pakaian BBL dan Amati postur ketika BBL
tenang.

7. Tonus otot, dan tingkat keaktifan


aktif atau pasif
8. Tangisan bayi
tangisan bayi kuat atau lemah
9. Mengukur antropometri ( Lingkar kepala,
Lingkar dada, Panjang Badan dan Berat
Badan)

Mengukur lingkar kepala dengan menempatkan


pita ukur (metline) sekitar kepala tepat di atas
telinga dan alis. Pengukuran biasanya dicatat
dalam sentimeter.

Mengukur dengan menempatkan pita sekitar dada


atas garis puting susu 30,533 cm (12-13 inci) atau
23 cm kurang dari kepala lingkar)

BB: Bersihkan timbangan sebelum


digunakan. Mengatur skala nol. Tempatkan
BBL tanpa pakaian di timbangan. Catat
berat badan BBL. Jangan biarkan BBL
tanpa pengawasan saat penimbangan.

PB: Ukur panjang badan dengan mengukurkan pita


di permukaan yang datar. Tempatkan alat
pengukur di atas kepala BBL. Pengukuran diambil
dari bagian atas kepala ke bawah tumit

10. Mengukur TTV

Suhu: Tempatkan termometer di daerah ketiak.


Suhu aksila lebih disukai karena risiko minimal
terjadinya trauma jaringan, perforasi, dan
kontaminasi silang terkait dengan rektum metode
suhu.

Respirasi: Menilai tingkat pernapasan oleh mengamati naik


turunnya dari dada dan perut selama satu menit penuh.

Nadi: Menilai denyut nadi apical, auskultasi dengan


menggunakan stetoskop (selama satu menit penuh).
Menilai frekuensi dan irama.

Pemeriksaan Secara Rinci

11. Kulit :
Inspeksi :
• Warna kulit khususnya di sekitar mulut
dan dasar kuku jari tangan (normal :
lembut, mulus, elastis, hangat, lembab,
dan warna merah muda)
• Lanugo (bulu-bulu halus di tubuh bayi)
• Verniks caseosa (lemak disekitar kulit
bayi)
• Milia (bintik keputihan yang khas
terlihat di hidung)
• Mongolia spot (area bercak lebar hitam
berpigmen pada bokong atau bagian
bawah bayi)
• Deskuamasi (pelepasan kulit yang
normal terjadi pada 2-4 minggu
kehidupan)
• Eritema toksikum (bercak-bercak
kemerahan pada kulit)
• Nevi (tanda lahir)
12. Kepala
Inspeksi:
Kesimetrisan dan kebersihan
Palpasi :
• Kaput scuadenum (edema pada pada
jaringan lunak kulit kepala)
• Sefalhematom (perdarahan sementara
yang terdapat diantara tulang
tengkorak dan periostium)
• Sutura
• Fontanel anterior (menutup sampai
usia 18 bln) dan fontanel posterior
(menutup pada bulan kedua)
• Molding (tulang kepala yang saling tindih )
• Ada tidaknya mikrosefalus/ makrosefalus
• Fontanel anterior (menutup sampai
usia 18 bln) dan fontanel posterior
(menutup pada bulan kedua)
• Molding (tulang kepala yang saling tindih )
• Ada tidaknya mikrosefalus/ makrosefalus

12. Wajah :
Inspeksi :
Warna kulit, kesimetrisan wajah bayi bentuk
hidung, lipatan di bawah mata, lubang hidung.
Ket : Asimetris menunjukkan adanya kerusakan
nervus facialis saat menangis terlihat jelas
13. Mata :
Inspeksi :
• Kesimetrisan mata kanan dan kiri
• Kelopak mata menutup/oedema
• Kebersihan mata
• Kekeruhan pada mata
• Konjungtiva merah muda atau pucat
• Sklera mata ikterik atau tidak
• Refleks mata terhadap cahaya
Palpasi :
Ada tidaknya pembengkakan
Refleks :
a. Refleks mengedip (blink reflex) :
sorot cahaya terang secara mendadak
dengan pen light. Maka bayi akan
menutup mata dengan cepat dan terjadi
fleksi dorsal pada kepala
b. Kornea reflek :
Sentuh kornea dengan sedikit potongan
kapas, normal mata tertutup
c. Glabelar reflek:
Ketuk dahi bayi, spontan mata akan
mengedip
d. Dollꜞs eye response :
Gerakan kepala bayi perlahan ke kiri
atau ke kanan. Mata akan tetap
menatap dan tidak segera kembali
menyesuaikan dengan posisi
kepala yang baru

14. Telinga
Inspeksi :
• Kebersihan telinga
• Kesimetrisan telinga
• Kesejajaran pina
Palpasi :
Konsistensi telinga dan fleksibilitas
cartilago
Reflek :
Stratle reflek:
Diberikan stimulus bunyi/suara, dapat dengan
tepukan tangan atau menggunakan mainan,
kemudian bayi akan seperti mengarah ke
sumber suara tersebut
15. Hidung :
Inspeksi :
• Kesimetrisan hidung atau tidak
• Septum nasalis
• Adanya pernapasan cuping hidung / tidak
• Mukosa epitalia ada / tidak
• Kebersihan hidung
• Pengeluaran sekret ada /tidak
16. Mulut :
Inspeksi :
• Warna bibir dan mukosa mulut
• Bentuk mulut (kesimetrisan, bibir,
palatum, lidah)
• Mutiara –mutiara epstein (bintik-bintik
putih dilidah)
• Menumpuknya saliva

Reflek :
a. Rooting refleks
usap-usap bagian tepi pipi atau bibir bayi
dengan jari, kepala bayi akan berputar ke
arah sisi yang dirangsang.

b. Shucking refleks
letakkan jari tangan di dalam mulut
bayi, akan terasa gerakan menghisap
yang ritmis

c. Ekstruksi
sentuh atau tekan lidah dengan jari
tangan, bayi akan merespon dengan
memaksanyakeluar dari mulut
d. Swallowing
gerakan menelan benda-benda
yang didekatkan ke mulut
e. Bite nepis : refleks menggigit
f. Chewing reflex : mengunyah / mengecap
17. Leher :
Inspeksi :
• Bentuk leher panjang / pendek
• Kebersihan
• ROM, kepala bergerak bebas /tidak
• Leher tertarik ke bahu (nekc webbed),
ciri pada sindrom down
• Lengan terikstensi pada satu sisi
(distorsi bahu), ciri cedera nervus
brakialis

Palpasi :
Pembesaran kelenjar, kelainan

Reflek :
Refleks leher (tonic neck reflex)
akan terjadi peningkatan kekuatan otot (tonus)
pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi anda
menoleh ke salah satu sisi, lengan pada sisi
tersebut akan lurus danlengan yang berlawanan
menekuk (kadang-kadang
pergerakan sangat halus atau lemah)
18. Dada :
Inspeksi :
• Bentuk dada
• Perhatikan area mamae (pembesaran),
sekresi susu
• Retraksi dada pada saat inspirasi
• Pola pernapasan (dada/ abdomen)/
Normal : pernapasan abdomen

Palpasi :
• Lakukan palpasi pada daerah dada,
untuk menentukan kesimetrisan
Gerakan dada
• Meraba ictus kordis untuk menentukan
posisi jantung
Perkusi :
Semua lapang dada kanan dan kiri

Auskultasi :
• Suara napas pada semua lapang paru

• Suara dan irama jantung


• Perhatikan irama dan keteraturan pada
apeks
• Titik Intensitas Maksimal (Point of
Maximal Intensity/PMI) normalnya terlihat
pada ruang interkostal ke 3 atau ke 4
sebelah kiri pada garis midklavikula.
Perhatikan posisinya
.PMI menunujukkan beberapa jantung
dalam kondisi hernia diafragmatik atau
pneumothoraks
• Bunyi mur-mur seringkali terdengar
pada periode bayi baru lahir, perhatikan
( kualitas, bunyinya yang keras, lokasi)
• Bunyi napas bronkhial dapat terdengar
sama secara bilateral dan jernih
19. Abdomen :
Inspeksi :
• Bentuk abdomen : tegang / cekung
• Keadaan tali pusat/ umbilical (Normal :
dua arteri dan satu vena)
• Kelainan umbilical (hernia /omphalokel)
• Spider nepi (Pembuluh Darah seperti laba-
laba)

Auskultasi :
Bising usus di 4 kuadran

Perkusi:
Pada 4 kuadran

Palpasi :
• Distensi abdomen ada/tidak
• Hepar teraba 1 cm di bawah arkus kosta
• Ginjal : sering dapat teraba
• Masa : normal tidak ada masa
• Turgor kulit
20. Punggung dan Bokong :
Posisikan bayi dalam posisi telungkup dan
periksa punggung untuk mengevaluasi tulang
belakang, bentuk punggung, bercak biru
mongolia, lengkung sacral/koksigeal, dislokasi
pinggul, lanugo pada punggung

Reflek :
a. Galant reflek
Pegang bayi dalam posisi telungkup dan
usap berlahan sisi lateral tungkai dari atas
lutut kebokong. Bayi akan bereaksi dengan
menggeser bokongnya kearah sisi yang
diusap seperti melengkung.

b. Perez reflek
Pegang bayi dalam posisi telungkup pada
tangan pemeriksa dan usap sepanjang
punggung bayi sejajar dengan tulang
belakang dari sacrum leher dengan
menggunakan satu jari. Muncul gerakan
panggul menuju sisi yang dirangsang.

c. Refleks merangkak (crawling)


Jika ibu atau seseorang menelungkupkan
bayi baru lahir, ia akan membentuk posisi
merangkak karena saat di dalam rahim
kakinya tertekuk kearah tubuhnya.
21. Genetalia :
a. Genetalia perempuan
• Labia mayora tertutup labia minora
• Perhatikan ukuran, warna,
lesi, pembengkakan
• Apakah terdapat lendir putih
didalam vagina
(psedomenstruasi)
• Kebersihan
• Kelainan (Inferforata
himen, epispadia)
b. Genetalia laki-laki
• Penis terhadap ukuran, warna,
( kulit kulup menutup glands penis)
• Meatus urinarius terhadap
bentuk, letak( meatus
membuka pada ujung penis)
• Skrotum : sempurna pada cukup
bulan
• Testis turun pada usia
kehamilan 37 mg
• Perhatikan kekuatan dan
kelancaran aliran urine
• Testis teraba pada kedua skrotum
• Kelainan ( hipospadia : lubang
uretra terletak pada permukaan
ventral pada penis/ epispadia :
terdapat lubang uretra yang
terletak pada permukaan dorsal)
22. Anus dan Bokong :
Inspeksi :
• Periksa lubang anus
• Periksa anus terhadap tanda-tanda
prolapsus,kelainan ( atresia ani)
• Periksa kulit sekitar anus terhadap
kemerahan dan ruam
• Mekonium keluar dalam 24 jam pertama
• Feses kuning mulai hari ke-5
23. Ekstremitas :
a. Ekstremitas Atas
Inspeksi :
• Proporsi pada seluruh tubuh
• Kesimetrisan
• Pergerakan spontan
• Kelengkapan jari-jari tangan ( selaput,
polidaktil atau sindaktil ada/tidak)
• Garis simean (garis telapak tangan
transversal tunggal), terlihat pendek, jari
kelingking melingkar ke dalam, paling
sering tampak pada sindrom down
• Keadaan kuku
Refleks menggenggam ( palmar grasp reflex)
Grasping reflex adalah refleks gerakan jari-jari
tangan mencengkram benda-benda yang
disentuhkan ke bayi, hilang setelah 3-4 bulan.

Reflek Moro:
Pegang bayi dengan setangah duduk, biarkan
kepala terjatuh kedepan ± 30 ⁰. Letakkan pada
permukaan yang datar , respon bayi berupa
abduksi dan ekstensi kedua lengan dan
melebarkan jari-jari tangan.
Lengan kemudian akan berfleksi dan
merangkul dada.
b. Ekstremitas Bawah
Inspeksi :
• Kesimetrisan dan panjang kaki kanan
dan kiri
• Kelengkapan jari-jari kaki ( selaput,
polidaktil atau sikdatil ada/tidak)
• Clubfoot (Talipes equinovarus ): kaki
berputar ke bawah dan ke dalam dan
telapak mengarah ke tengah.
• Metatarsus varus : merupakan aduksi
pada kaki
• Kerutan kulit ditelapak kaki dan
akrosianosis (sedikit kebiruan)
• Kuku

Reflek :
Babinski Reflex :
Refleks primitif pada bayi berupa gerakan
penekukan jari-jari seperti gerakan “plantar
grasp” dengan melengkungkan dan pemekaran
(peregangan) ketika bagian baw
h kaki diusap, indikasi syaraf berkembang
dengan normal. Hilang diusia 4 bulan

Refleks berjalan dan melangkah (Stepping)


Jika ibu atau seseorang mengendong bayi
dengan posisi berdiri dan telapak kakinya
menyentuh permukaan yang keras, ibu tersebut
akan melihat refleks berjalan, yaitu gerakan kaki
seperti melangkah
ke depan

Tahap Terminasi
24. Mengkaji hasil dan respon klien
25. Mencuci tangan
26. Pendokumentasian
Total Nilai

Nilai : ............................. Cimahi,...................... 2022


Evaluator

( .................................)
SOP MEMANDIKAN BAYI , MERAWAT TALI PUSAT
DAN MEMBEDONG BAYI

1. Pengertian
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi
dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air
berdasarkan urut- urutan yang sesuai.

2. Tujuan
Memandikan bayi memiliki tujuan, diantaranya adalah :
a. Memberi rasa nyaman pada bayi
b. Membuat bayi tetap wangi dan bersih
c. Mengurangi risiko terjadinya infeksi
d. Mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi
e. Merupakan bentuk perhatian ibu untuk
menunjukkan rasa sayangnya.

3. Hal yang harus diperhatikan


a. Jangan memaksa bayi untuk mandi.
b. Hindari mandi tepat sebelum atau sesudah makan.
c. Jangan meninggalkan bayi sendirian ketika mandi.
d. Waktu yang tepat untuk memandikan bayi adalah :
• Sebaiknya memandikan bayi ditunda sedikitnya dalam
6 jam setelah kelahiran bayi/ TTV sudah stabil
• Dalam minggu- minggu pertama bayi cukup mandi
satu kalisehari dipagi hari.

SOP MEMANDIKAN BAYI, MERAWAT TALI PUSAT DAN


MEMBEDONG BAYI

NO INDIKATOR UNJUK KERJA KOMPETENSI


YA TIDAK
Tahap pre interaksi
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat-alat:
a. Meja mandi khusus jika ada
b. Set baju bayi yang terdiri atas bedong,
popok, diapers, baju, sarung
tangan, sarung kaki, dan topi.
c. Handuk 2 buah
d. Waslap 2 buah
e. Bak mandi
f. Sabun bayi
g. Shampo
h. Sisir
i. Cotten bud (jika diperlukan)
j. Kapas cebok ditempatnya
k. Cairan DTT ditempatnya
l. Kapas mata ditempatnya
m. Kassa steril dalam bak instrumen
n. Perlengkapan bayi seperti baby
oil, minyak telon, lotion
o. Baskom 2 buah
p. Bengkok
q. Termometer axila
r. Termometer air jika ada
s. Alat pelindung diri (celemek),
handscoon
t. Alat-alat untuk pengendalian
infeksi seperti cairan DTT, 2
baskom, waslap, tempat sampah
medis dan nonmedis
Tahap orentasi
3. a. Persiapan lingkungan :
Pastikan lingkungan aman, nyaman
dan pencahayaan cukup
b. Persiapan Klien :
• Mengenalkan diri pada keluarga
• Penyampaian tujuan prosedur
• Kontrak untuk persetujuan ibu
terhadap prosedur yang akan
dilakukan
• Memberikan kesempatan pada
keluarga untuk bertanya sebelum
kegiatan dilakukan
• Pastikan bayi dalam posisi nyaman
dan aman
Tahap Kerja ( Elemen Kritis)
4. Menyiapkan alat sesuai dengan
kebutuhan, dekatkan alat yang akan
digunakan
5. Kaji pernapasan, warna kulit bayi dan
temperatur tubuh
6. Periksa kembali temperatur air mandi
dengan termometer air (suhu 37-
380C/hangat-hangat kuku), atau tes
dengan meneteskan air di atas
punggung tangan
7. Melakukan persiapan perawat dengan
memakai celemek dan cuci tangan dan
menggunakan handscoon
8. Meletakkan bayi di atas handuk agar
bayi tetap hangat.
Periksa apakah bayi basah oleh urine
atau feses, bila ia bersikan bayi terlebih
dahulu
9. Membuka bedong bayi, lepaskan topi bayi

10. Usap mata bayi dari arah kantus dalam


ke kantus luar menggunakan kapas
(sesuai kebersihan mata). Satu kapas
untuk satu usapan.
11. Bersihkan wajah, h i d un g , m u l u t d an
te l i n ga ( s a m p a i ba g ia n b el a k an g
te l i n ga ) dengan lembut, gunakan air
biasa/tanpa menggunakan sabun
12. Keringkan bagian wajah, h i d un g , m u l u t
d a n te l in g a ( s a m pa i b ag i an
b e l a ka n g te l in g a ) de n ga n
m e n g gu n a k an h a nd u k
13. Membersihkan verniks kaseosa dengan
kapas yang diolesi minyak/baby oil pada
bagian kepala kemudian bersihkan
dengan waslap lembab
14. Membersihkan rambut :
Dengan mengangkat bayi menggunakan
metode mengepit bola dan topang kepala
dengan telapak tangan perawat. Tutup
telinga bayi dengan ibu jari dan jari tengah
tangan pada kedua sisi kepala. Tahan
kepala bayi diatas baskom, basahi kulit
kepala, usap dengan shampoo bayi, bilas
dengan air dan keringkan secara
menyeluruh
15. Membersihkan tubuh dan ekstremitas
Buka pakaian bayi, dan usapkan sabun
dengan menggunakan whaslap mulai dari
lengan, leher, dada, perut dan punggung,
kaki, jari-jari kaki, selangkangan dan
terakhir genitalia
16. Sebelum mengangkat bayi ke dalam bak
air,bersihkan dulu bayi dari sabun agar
tidak licin pada saat diangkat
17. Mengangkat bayi dengan hati-hati untuk
dibersihkan di dalam bak air berisi air
hangat. Dengan ibu jari dan empat jari
tangan yang lain dari tangan kiri perawat di
bawah leher hingga memegang ketiak
bayi.
Membersihkan seluruh badan bayi
termasuk tali pusat jika belum lepas
dengan waslap/tangan sewaktu dalam air.
18. Putar punggung bayi dengan cara yang
sama sehingga bayi ditahan oleh lengan
bawah. Balikkan badan bayi dan
bersihkan punggung serta lipatan-lipatan
dengan menggunakan waslap/tangan
19. Untuk mengangkat bayi, geser tangan kiri
ke bawah bahu kanan bayi dan tahan bayi
pada bahunya dengan mantap. Kepala
bayi bersandar pada lengan bawah dan
dengan tangan kanan, tahan pergelangan
kaki bayi dengan jari telunjuk berada
diantara kedua tungkai kaki
20. Angkat bayi dari bak mandi dan letakkan
diatas handuk yang kedua dan keringkan
badan bayi dan selimutkan handuk pada
tubuh bayi
21. Pindahkan bayi pada kain bedong dan
pakaian yg sudah disiapkan
22. Lakukan perawatan tali pusat dengan
mengeringkan area pusat menggunakan
kasa steril, biarkan terbuka biar cepat
kering.
23. Membersihkan labia mayora dengan
kapas yang basah dari arah depan ke
belakang . Bagi bayi laki-laki : tarik kulup
dengan lembut dan sejauh-jauhnya,
bersihkan ujung glands dengan gerakan
memutar dan kembalikan kulup dengan
segera setelah dibersihkan
24. Bersihkan dan keringkan daerah
perineal.
jangan gunakan bedak tabur pada area ini
25. Tidak dianjurkan menggunakan bedak,
minyak atau losion pada kulit bayi untuk
mencegah terjadinya iritasi dan alergi
Sisir rambut bayi menggunakan sisir
khusus yang lembut
26. Gunakan pakaian bayi yang tepat,
sesuai degan kondisi lingkungan
27. Kaji kembali suhu bayi setelah
dimandikan, jika kurang dari normal
hangatkan dengan menggunakan lampu,
setelah stabil berikan ke ibu untuk disusui
28. Bungkus bayi dengan dibedong, gunakan
topi
29. Rapihkan alat
30. Cuci Tangan
Tahap Terminasi
31. Mengkaji hasil dan respon klien
32. Pendokumentasian
Total Nilai

Nilai : ............................. Cimahi, ..................... 2022

Evaluator

( .................................)

Anda mungkin juga menyukai