Mat
Standar WHO
Corrected Age :
Umur bayi dihitung sejak konsepsi dan bukan
kronologis (dihitung setelah lahir).
Setiap bayi yang dilahirkan harus beradaptasi
terhadap perubahan fisiologis dari kehidupan intra
uterin ke kehidupan ekstra uterin.
Adanya gangguan pada masa transisi tersebut
akan mempengaruhi kesehatan bayi.
28 hari pertama kehidupan merupakan kehidupan
yang sangat berisiko pada bayi. Insiden kematian
sangat tinggi pada hari I – III. Kematian terbanyak
bayi pada bulan pertama.
Beberapa faktor fisiologis yang dapat
mempengaruhi masa transisi adalah dimulainya
fungsi:
kardiopulmonar ekstra uterin
termoregulasi
pertahanan terhadap infeksi
perubahan neurologik
kurang cairan dan nutrisi
kelainan kongenital
gangguan pada kulit
2 periode reaktif dalam 24 jam pertama:
1.Saat kelahiran - 30 menit setelah kelahiran ditandai
dengan sadar, membuka mata, menangis kuat,
peningkatan tanda-tanda vital dan bising usus tetapi
sementara temperatur menurun. Hal ini diikuti dengan
penurunan respon dan tidur selama 2-4 jam.
2.Empat - delapan jam setelah lahir, ditandai dengan
bayi tampak sadar dengan peningkatan tanda2 vital,
sekresi dan gagging. Periode ini berakhir dua sampai
lima jam, diakhiri dengan penurunan sekresi, rasa
lapar, mengisap, tidur dan pola aktivitas menjadi
menetap.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Perkembangan bicara
Karena belum mampu berbicara, bayi
mengembangkan pola komunikasi dengan cara
mereka sendiri yang disebut bentuk-bentuk
prabicara (menangis, mengoceh, isyarat dan
pengungkapan emosi).
Sampai dengan usia 18 bulan bayi masih
membutuhkan penguatan bahasa isyarat baik
dengan tangan, mimik muka, serta gerak tubuh
untuk memahami komunikasi.
2. Pengucapan
Bayi belajar mengucapkan kata-kata dengan
coba-coba dengan meniru orang dewasa.
Pola emosi pada bayi didominasi dengan emosi
menyenangkan dan tidak menyenangkan. Bayi
yang mendapat perawatan fisik yang memadai,
mendapatkan kasih sayang dari orang-orang di
sekitarnya akan menunjukkan emosi senang
Kondisi sebaliknya membuat bayi menunjukkan
emosi tidak senang, sering menangis karena
marah atau takut, dalam kondisi tertentu
menjadikan bayi tidak bahagia atau bahkan sakit-
sakitan
3. Perkembangan bermain
Sensomotorik, merupakan bentuk permainan
yang paling awal yaitu dengan gerakan
mengangkat tubuh, menendang, bergoyang-
goyang, menggerakkan jari jemari, berceloteh
dan berguling.
Menjelajah, baik dengan menjelajahi bagian-
bagian tubuhnya maupun benda-benda yang
ada di sekitarnya.
Bayi senang diceritai, dinyanyikan dan
dibacakan dongeng.
4. Perkembangan sosialisasi
Pengalaman sosial pada masa bayi
banyak mempengaruhi pola hubungan
sosial dan pola perilaku di masa depan
Bayi yang banyak menangis cenderung
menjadi anak yang agresif atau mencari
perhatian
Sebaliknya bayi yang ramah dan bahagia
biasanya memiliki penyesuaian sosial
yang lebih baik pada masa dewasa
DIAGNOSA KEPERAWATAN