Anda di halaman 1dari 10

IBM SPSS

Tugas Pertemuan : 1
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas : Analisa Data
Dosen Pengampun : Alpan Habibi, S.Kep, Ners, M.K.M., M.Kep

Disusun oleh :

Nur Aini Sapitri


2014201037

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2023
Screenshot Desktop Apk SPSS
Screenshot Halaman Depan SPSS
1. Judul Penelitian : “ Hubungan kualitas tidur terhadap tingkat kecemasan
pada mahasiswa semester 5 di universitas muhamdiyah tangerang “

2. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum : Menganalisis Hubungan kualitas tidur terhadap tingkat


kecemasan pada mahasiswa semester 5 di universitas muhammadiyah tangerang

b. Tujuan Khusus :

1) Mengidentifikasi kualitas tidur pada mahasiswa semester 5 di universitas


muhammadiyah tangerang.

2) Mengidentifikasi tingkat tingkat kecemasan pada mahasiswa semester 5 di


universitas muhammadiyah tangerang.

3) Mengetahui kualitas tidur terhadap tingkat kecemasan pada mahasiswa


semester 5 di universitas muhamdiyah tangerang

3. Landasan Teori

A. Definisi Kualitas Tidur

Kualitas tidur adalah perasaan segar kembali dan siap menghadapi


kehidupan lain setelah bangun tidur. Ide ini menggabungkan beberapa atribut,
misalnya, waktu yang dibutuhkan untuk mulai tertidur, kedalaman istirahat
dan ketenangan (Adrianti, 2017).

Kualitas tidur adalah suatu tindakan dimana seseorang dapat


dipastikan mulai mengantuk dan mengikuti istirahatnya, kualitas tidur
seseorang dapat digambarkan dengan alokasi waktu dia tertidur, dan
keberatan yang dirasakan selama istirahat atau setelah bangun tidur.

Menurut Potter dan Perry (2005) kebutuhan tidur yang cukup


ditentukan selain oleh faktor jumlah jam tidur (kuantitas tidur), ditambah
dengan kedalaman (kualitas tidur). (Serko AJi, 2018). Kualitas tidur
merupakan pemenuhan individu dengan istirahat, sehingga individu tidak
menunjukkan sensasi kelesuan, efektif bersemangat dan rewel, malas dan
tanpa emosi, kegelapan di sekitar mata, kelopak mata membesar, konjungtiva
merah, mata sakit, perhatian terpecah-pecah, nyeri kepala dan terus menerus
menguap atau kemudian Kembali lesu.

B. Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh dengan
rasa takut dan khawatir, dimana perasaan takut dan khawatir akan sesuatu hal
yang belum pasti akan terjadi. Kecemasan berasal dari bahasa Latin(anxius)
dan dari bahasa Jerman(anst), yaitu suatu kata yang digunakan untuk
menggambarkan efek negatif dan rangsangan fisiologis (Muyasaroh et al.
2020).

Menurut American Psychological Association (APA) dalam


(Muyasaroh et al. 2020), kecemasan merupakan keadaan emosi yang muncul
saat individu sedang stress, dan ditandai oleh perasaan tegang, pikiran yang
membuat individu merasa khawatir dan disertai respon fisik (jantung
berdetak kencang, naiknya tekanan darah, dan lain sebagainya). Kecemasan
adalah sesuatu yang dirasakan seperti kebingungan, rasa takut, rasa yang
tidak menentu dan tidak berdaya serta kegelisahan. Cemas dapat terjadi pada
semua orang, baik itu anak, dewasa dan orang tua.

4. Kerangka teori

Kerangka teori adalah sekumpulan interrelasi berbagai pernyataan (atau


konsep) yang terorganisasi dan sistematik yang secara khusus menjelaskan
hubungan antara dua atau lebih variabel, yang bertujuan untuk memahami
permasalahan atau latar belakang masalah tertentu (Green, 2014).

Gambar 1 kerangka teori

Kualitas tidur Kecemasan

Faktor yangperilaku (respon


mempengaruhi
Yang menyebabkan kecemasan
kualitas tidur
 Teori psikologis
 gangguan psikis
 perilaku (respon
 riwayat penyakit
kecemasan yang salah)
 lingkungan tidur  Teori biologis
 paparan cahaya  saraf otonom dan
 kebiasaan olahraga neurologis
 keterangan
kebiasaan meroko :  genetik

: variabel yg diteliti
: variabel yang tidak diteliti

sumber : Thakur, S., & Rao, S. N. 2014).

5. Kerangka konsep

Kerangka konsep merupakan turunan dari kerangka teori yang telah


disusun sebelumnya dalam telaah pustaka. Pengertian lainnya tentang kerangka
konsep penelitian yaitu kerangka hubungan antara konsep – konsep yang akan
diukur atau diamati melalui penelitian yang akan dilakukan. Diagram dalam
kerangka konsep harus menunjukkan hubungan antara variable-variabel yang
akan diteliti. (Musturoh & Nauri, 2018). Selanjutnya dalam penelitian ini tidak
semua variabel pada kerangka teori ini akan diteliti. Karena, peneliti hanya
menginginkan fokus tehadap variabel hubungan kualitas tidur. Kerangka konsep
pada penelitian ini ada dua variabel. Variabel dependen yaitu kecemasan dan
variabel independen yaitu kualitas tidur.

gambar 2 kerangka konsep

independent dependen

Kualitas tidur Kecemasan

6. Hipotesis peneliti
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H0/H1 : Ada hubungan kualitas tidur terhadap tingkat kecemasan pada mahasiswa
semester 5 di universitas muhammadiyah tangerang
H0 : Tidak ada Hubungan kualitas tidur terhadap tingkat kecemasan pada
mahasiswa semester 5 di universitas muhammadiyah tangerang.

7. Metode Penelitian

Metode ini menggunkan kuantitatif dengan metode pendekatan cross


sectional. Metode ini merupakan suatu metode penelitian yang mempelajari
hubungan antara faktor risiko (independet) dengan faktor efek (dependen), dimana
melakukan observasi atau pengukuran variable sekali dan sekaligus pada waktu
yang sama. Pada penelitian ini akan mendeskripsikan hubungan kualitas tidur
terhadap tingkat kecemasan pada mahasiswa semester 5 di universitas
muhamdiyah tangerang, dengan cara pegisian kuesioner.

a. Populasi dan Semple

1) Populasi
Populasi pada penelitian ini mencakup populasi target dan populsi terjangka.
Populasi target yaitu seluruh mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah
Tangerang. Populasi terjangkau yaitu mahasiswa/i Universitas
Muhammadiyah Tangerang angkatan 2021 yang berjumlah orang. Jadi
sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Tangerang angkatan 2021 yang memenuhi kriteria inklusi.

2) Semple

Konsep sampel dalam penelitian adalah bagian kecil dari anggota populasi
yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya
secara representatif (sugiyono,2014). Sampel penelitian adalah ahasiswa
Universitas Muhammadiyah Tangerang angkatan 2021 sebanyak orang.

3) Kriteria Semple

Yang termasuk kriteria inklusi pada penelitian:

a) Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek pada penelitian dapat memiliki
sampel penelitian yang memenuhi syarat menjadi sampel yaitu:

 Mahasiswa yang bersedia menjadi responden dengan menandatangani


lembar persetujuan atau informed consent
 Melalui google form
b) Ekslusi
 Responden mengundurkan diri ditengah proses penelitian

 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang angkatan 2022 yang


tidak bersedia menjadi responden.

b. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen penelitian


yang berupa kuesioner untuk mengumpulkan data penelitian. kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Menurut Sugiyono (2017:142) pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
berupa data primer dan sekunder yang mengacu pada tahap yang di tetapkan pada
prosedur di bawah ini :

a) Data Primer

Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari
sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Menurut Sugiyono
(2018:456) data primer yang ada dalam penelitian ini yaitu berdasarkan
pertanyaan yang sudah tertera pada kuesioner, yaitu tentang pengumpulan
data kecemasan dengan pengisian kuesioner Zung Self-Rating Scale (ZSAS),
pengumpulan data kualitas tidur dengan pengisian kuesioner Pittsburgh SleeP
Quality Index (PSQI).

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan
dan dari sumber lain (Sunyoto, 2018).

8. Proses Pengumpulan Data

1) Mengumpulkan data primer dengan cara angket kepada responden yang


meliputi pernyataan tentang kualitas tidur saat ini. Diraba angket kualitas
tidur berisi skala guttaman yaitu dengan pilihan pertanyaan (SB) sangat baik,
(B) baik, (CB) cukup baik , (ST) sangat buruk. Sedangkan untuk angket mas
alah kecemasan menggunakan skala rating yaitu dengan pilihan 0-4.

2) Peneliti mencantumkan penjelasan melalui lembar persetujuan bahwa disetiap


pertanyaan tidak ada jawaban yang benar atau salah melainkan berdasarkan
pengalaman responden alami sendiri.

3) Pelaksanaan pengisian kuesioner dilakukan secara online dengan


menggunakan google form yang dikirimkan melalui grup whatsapp

4) Kemudian responden diwajibkan mengisi lembar persetujuan dan lembar


kuesioner yang sudah tertera di google form. Untuk memastikan bahwa
responden mengisi kuesioner tersebut peneliti melihat data-data nama yang
sudah tertera di kolom hasil jawaban tersebut.
9. Manajemen Data

a. Editing (penyuntingan data)

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian kuesioner apakah


jawaban yang ada di kuesioner sudah:

 Lengkap : semua pertanyaan sudah terisi jawabannya

 Jelas : jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas terbaca

 Relevan : jawaban yang tertulis apakah relevan dengan pertanyaan

 Konsisten : apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi


jawabannya konsisten.

b. Coding (pengkodean)

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk


angka/bilangan. Atau dengan pengkodean lembar kuesioner, pada tahap ini
kegiatan yang dilakukan adalah memberikan kode yang disediakan pada lembar
kuesioner dan observasi sesuai dengan respon responden.

c. Data entry (memasukkan data)

Entry adalah memasukkan data jawaban sesuai dengan kode yang telah
ditentukan untuk masing-masing variabel sehingga menjadi satu data dasar.

d. Cleaning

Cleaning yaitu melakukan pengecekan dan pembersihan terhadap isian data


yang diluar pilihan jawaban yang disediakan kuesioner. Data yang diperoleh
kemudian disajikan dalam bentuk table dan dianalisis secara statistik deskriptif
(persentase, rata-rata, dan simpang baku).

10. Analisa Data

1. Analisa normalitas

Menurut Ghozali (2016) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah pada
suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen
ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal.

2. Analisa Univariat

Menurut Notoatmodjo (2018;h.182) analisis univariate bertujuan untuk


menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi
dan persentase dari tiap variabel. Dilakukan pada variabel dari hasil
penelitian, hasil penelitian analisa univariat meliputi distribusi dan presentase
dari setiap variabel siklus menstruasi dan tingkat stres.

3. Analisa bivariat

Setelah dilakukan analisa univariat, maka hasil yang akan diketahui berapa
karakteristik atau distribusi setiap variabel dapat dilanjutkan dengan analisa
bivariat. Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan(Notoatmodjo, 2018). Pada penelitian ini
menggunakan uji chi-square. Adapun rumus uji statistik tersebut dengan
rumus chi-square test (Hastono dan Sabri, 2010)

3.1 Gambar Rumus Chi Square Test

Keterangan :

O = frekuensi hasil observasi

E = frekuensi yang diharapkan.

Nilai E = (Jumlah sebaris x Jumlah Sekolom) /


Jumlah data df = (b-1) (k-1)

Anda mungkin juga menyukai