Anda di halaman 1dari 4

Nama: Zid Sayyid Adam Asy-Syifa

Kelas: Psikologi A2.1

Nim: 11010121051

Mata Kuliah: Psikologi Umum

Dosen Pengampu: Ibu Rizma Fithri, S.Psi., M. Si

Ilmu pengetahuan tidak di interpretasikan dengan objek yang diteliti


namun menjelasakan caranya bagaimana meneliti. Pemahaman yang jelas dapat
mengimplementasikan ilmu pengetahuan dengan cara yang bertujuan untuk
langsung apa yang dituju. Dengan menerapkan pendekatan ilmiah, akan
menimbulkan sikap-sikap yang merujuk pada metode pendekatan ilmiah pusat:
kemampuan untuk berpikir, mempunyai rasa ingin tahu, sangsi, dan rasionalitas
(Laura, 2010, p. 41). Dapat diartikan bahwa pendekatan ilmiah adalah cara
mengetahui untuk rasa ingin mengerti dalam suatu objek yang besar.

Manfaat dari kolaborasi dalam penelitian ilmiah adalah ketika para


ilmuwan mempunyai temuan yang berpengaruh besar sampai pada akhirnya
mereka memproses tinjauan mitra (peer review). Tetapi pengkajian terhadap
kolaborasi dalam penelitian ilmiah juga dikaji ulang oleh para ahli sesuai
bidangnya masing-masing, untuk di evaluasi terkait metodologi dan kejelasan
penelitian. Disiplinnya kolaborasi bisa diaplikasikan saat mengumpulkan
beberapa jurnal. (Laura, 2010, p. 42)

Sebagian besar penelitian diterbitkan dalam jurnal; penelitian psikologi


mengikuti aturan metode ilmiah, termasuk 5 langkah berikut :

1. Pengamatan beberapa fenomena


Berpikir Kritis adalah kuncinya, para psikolog sering meriset
bagaimana fenomena itu terjadi, penyebab, bahkan sampai yang
mengalami pun diriset oleh psikolog. Misalnya, ada seseorang
yang merasakan ketegangan secara tiba-tiba dan dia tidak tahu asal
usulnya, seperti halnya keajaiban yang tiba-tiba datang. (Smith &
Davis, 2013).
2. Merumuskan hipotesis dan prediksi
Hipotesis adalah perkara yang datang dan dapat diuji Ketika teori
datang, semakin banyak teori maka semakin banyak pula hipotesis
yang muncul. Keterlibatan dalam bersosial termasuk yang paling
penting dalam aspek kehidupan manusia, bisa dibandingkan
mereka yang turut serta dalam kegiatan sosial dengan mereka yang
tidak ikut kegiatan sosial.
3. Melakukan pengujian melalui penelitian empiris
Penelitian empiris yang menguji hipotesis, menelaah data, dan
melakukan pengumpulan data. Dalam suatu penelitian terkait
psikis dan psikologi (Kasswe & Ryan, 1993, 1996; Kasser dkk.,
2004), nilai psikologis bisa ditlihat dari hasil skor kuesioner.
4. Mengambil kesimpulan
Sebelum di publikasikan ke khalayak umum, para psikolog
menarik kesimpulan dalam penelitiannya tersebut, apakah datanya
lengkap? Apakah datanya kuat? Dan apakah datanya bisa
mendukung untuk dijadikan patokan hasil penelitian. Jika sudah
memenuhi kriteria, hasil penelitian bisa dipublikasikan dengan
aman.
5. Mengevaluasi teori
Langkah terakhir di metode ilmiah ini yakni langkah yang tak
pernah benar-benar berakhir. Setelah artikel di terbitkan para
ilmuwan akan tetap mengevaluasi artikel tersebut dan akan
dibandingkan dengan penelitian lainnya. Apakah hasil dari
penelitia tersebut sesuai dengann teori. (Laura, 2010, p. 43)

Teori dan hipotesis berperan penting dalam penelitian psikologi ini. Teori yakni
ide yang bersifat universal sehingga dapat berhubungan dan dapat menjelaskan
pengamatan yang dilakukan. Pada tatanan konseptual, teori ini sangat membantu
dalam hubungan antar variable. Hipotesis yakni prediksi yang dapat diteliti,
Semakin banyak hipotesis yang diperoleh maka terbukti benar dan semakin kuat
kredibilitasnya. (Laura, 2010, p. 33)

Psikolog umumnya membuat tiga jenis penelitian, yang meliputi, case


study, Penelitian koresional,Penelitian eksperimen.(Fry et al., 2019, p. 19)

PENELITIAN DESKRIPSI KELEBIHAN KEKURANGAN


Penelitian
Koresional

Penelitian
Eksperimen

Case Study

a. Variabel (Variabel bebas & Variabel terikat)


Variabel bebas adalah variable yang factor eksperimennya
memanipulasi. Variabel bebas menjadi variable yang dapat diubah,
supaya dapat efek perubahan. Variabel terkait adalah variable yang
dapat dilihat dari hasil manipulasi variable bebas.
b. Manipulasi eksperimental
Alternatif atau menciptakan kondisi yang dirancang untuk memastikan
bahwa peserta memenuhi harapan peneliti.
c. Perlakuan
Sebuah metode tertentu diberikan kepada partisipan agar muncul
tindakan-tindakan dalam kondisi tersebut
d. Kelompok eksperimen
Kelompok eksperimen merupakan partisipan yang tergabung dalam
eksperimen perubahan dalam variable bebas.
e. Kelompok control
Kelompok control merupakan penelitian yang disamakan dengan
kelompok eksperimen, dan mempunyai perlakuan yang sama, kecuali
pada bagian perubahan.
f. Penempatan pada kondisi acak
Yakni penempatan partisipan yang di acak dan dilakukan oleh para
ahli. Pada penempatan ini adalah bagian yang termasuk dalam aspek
penting dalam eksperimen, karena psikolog memanfaatkan
penempatan acar mereka berpikir bahwa kelompok satu dengan
kelompok lain tidak akan pernah sama. (Laura, 2010, pp. 43&49)

Dalam memenuhi validitas eksperimental tidak hanya mengambil dari satu


rujukan, tetapi dari keseluruhan penelitian atau topik tertentu. Bisa diambil dari
validitas internal dan validitas eksternal. Validitas eksternal lebih mengarah
kearah desain eksperimental, sedangkan validitas internal harus mengetahui
bagaimana metode itu dibuat. Pada penelitian validitas dijelaskan agar metode ini
terbebas dari bias, bias yang dimaksud adalah pengaruh harapan peneliti yang
mengarah ke hasil riset. (Laura, 2010, pp. 50&53)

Statistic deskriptif yakni proses peneliti dalam mengembangkan metode


yang sistematis untuk menyaring serangkaian data agar data itu dapat digunakan.
Statistic inferensial yakni metode dimana berfungsi untuk memastikan hipotesis
survey itu benar. Perbedaan dari kedua statistic tersebut ada di table, diagram, dan
grafik. Lebih mengarah ke penarikan kesimpulan. (Laura, 2010, p. 58)

Masalah-masalah yang bisa terjadi dalm penelitian ialah para peneliti tidak
mungkin menggunakan metode eksperimen. Karena alas an yang praktis dalam
kasus desain. Para penliti tidak bisa memaksakan kehendak dalam melakukan
metode penelitian tersebut, karena keaadan orang yang tidak sama. Misal,
mempunyai penyakit dalam yang cukup berat.

Di penelitian eksperimental dalam psikologi para peneliti juga


membutuhkan relawan yang kuat. Karena dalam melakukan penelitian dibutuhkan
prosedur yang cukup kuat. Ada beberapa etika yang harus dilakukan oleh peneliti:

 Tujuan dan Prosedur penelitian


 Potensi manfaat penelitian
 Potensi resiko bagi peserta
 Merahasiakan hak privasi dari relawan tersebut.

Dalam dunia penelitian bidang psikologi, para peneliti menggunakan hewan untuk
dijadikan bahan penelitian. Para peneliti ingin memajukan ilmiah psikologi, untuk
mengetahui perilaku manusia melalui hewan juga. Namun, hal seperti itu
bukanlah mudah bagi para peneliti untuk melakukan penelitian seperti. Tapi,
penelitian juga tetap memperhatikan kesejahteraan hewan. Yakni dengan adanya
undang-undang untuk memastikan kesejahteraan hewan sejenis ini dipantau
dengan hati-hati oleh organisasi International Fund for Animal Welfare (IFAW).
Tetap mengutamakan kesejahteraan hewan untuk digunakan penelitian yang
layak, karena hak asasi juga bisa disematkan kepada makhluk hidup lain, yakni
hewan.

Anda mungkin juga menyukai