Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Metode Penelitian Komunikasi Ibu Maulida Hayatina

“Langkah Dalam Penelitian Komunikasi II”

Disusunoleh:

Kelompok5

Miftahul Jannah 180104010133

Siti Radiah 180104010134

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha Esa karena atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkonstribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakekat dari penelitian merupakan sebuah upaya untuk memprediksi, menemukan,


atau memverifikasi kebenaran. Melakukan penelitian agar mendapatkan kebenaran
dan keyakinan maka hal tersebut dapat dicapai melalui pendekatan yang tepat, karena
pendekatan yang digunakan dalam sebuah penelitian sangat menentukan keseluruhan
langkah penelitian tersebut. Sejak awal, pendekatan dalam setiap penelitian sudah
harus ditentukan dengan jelas. Penentuan pendekatan yang akan digunakan sangat
tergantung pada paradigma yang dianut peneliti. Melakukan reset dalam sebuah
penelitian adalah hal yang sangat diperlukan agar memiliki hasil data dari informasi
yang baik dan bisa dipertanggung jawaban.

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan
pengembangan. Penemuan berrti data yang baru diketahui hasilnya yang benar-benar
baru dari sebuah penelitian, pembuktian adalah data yang benar-benar dapat diujikan
kebenaranya baik dengan cara reset ataupun lainnya sehingga tidak ada keraguan
dalam sebuah informasi maupun penelitian dan terakhir adalah pengembangan yang
berarti hasil dari penelitian ini adalah sebuah penemuan yang berupa pengembangan
dari hasil penelitian sebelumnya sehingga memperluas dan memeperdalam dari apa
yang belum ada sebelumnya.

Penelitian Komunikasi secara epistimologis membutuhkan seperangkat cara yang


akan digunakan dalam menjalankan penelitian. Seperagkat cara tersebut disebut
sebegai metodologi penelitian. Dalam kaidah komunikasi sebagai ilmu, metodologi
penelitian komunikasi diawali dengan pemilihan paradigma dengan beragam asumsi
yang melingkupinya. Setelah menentukan paradigma maka perangkat ukuran,
pengumpulan data, analisis harus ditentukan (Creswell, 1998)1.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pendekatan ?
2. Apa yang di maksud dengan merumuskan Hipotensi, menentukan Variabel,
menentukan sumber data serta menyususn instrument ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Memilih Pendekatan
Pendekatan sering disebut juga sebagai metode. Dalam sebuah penelitian
maka diperlukan perangkat untuk menjalankan penelitian. Secara garis besar metode
yang dapat digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dan kualitatif.
Memilih pendekatan yang cocok merupakan salah satu unsur yang penting
dalam melakukan suatu penelitian. Untuk menentukan pendekatan penelitian, maka
kita terlebih dahulu harus mengetahui beberapa jenis pendekatan, kelebihan dan
kekuranganya masing-masing. Pendekatan suatu penelitian ditentukan berdasarkan
jenis penelitian apa yang kita lakukan. Jadi jenis-jenis pendekatan juga dapat
diklompokkan berdasarkan jenis penelitian yang kita lakukan, adapun jenis-jenis
pendekatan adala sebagai berikut:
1. Pendekatan Populasi
Dalam pendekatan populasi, peneliti menggunakan populasi atau seluruh komponen
dari subjek peneliti sebagai sumber data dalam penelitian tersebut. Jadi yang menjadi
target pendekatan penelitian adalah populasi.
2. Pendekatan Sampel
Seringkali terjadi bahwa peneliti tidak dapat melakukan studi terhadap semua anggota
yang menjadi objek penelitian, sehingga mereka hanya mampu mengambil sebagian
dari populasi (sampel), dalam penelitian ini biasanya digunakan pendekatan sampel.
3. Pendekatan Kasus
Penelitian kasus adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intnsif
tentang latar belakang suatu keadaan tertentu yang ada sekarang dan interaksi
lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. Studi
kasus pada dasarnya mempelajari secara intensf seorang individu yang dipandang
mengalami suatu kasus tertentu. Misalnya, mempelajari secara khusus anak nakal,
anak yang tidak bisa bergaul dengan orang lain atau anak yang selalu gagal belajar.
Peneliti memilih salah satu kasus dan mempelajarinya secara mendalam dan dalam
jangka waktu tertentu, artinya peneliti mengungkap semua variabel yang
menyebabkan terjadinya kasus tersebut. Tekanan utama dalam studi kasus adalah
mengapa individu melakukan hal tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap
lingkungan.

B. Merumuskan Hipotesa
Hipotesa atau hipotesis adalah pernyataan hubungan antara variabel dengan
variabel, yang bersifat sementara atau bersifat dugaan, atau yang masih lemah. Dapat
juga dinyatakan dalam kalimat lain, yakni: hipotesis adalah pernyataan hubungan
antara dua variabel atau lebih, yang bersifat sementara, atau bersifat dugaan, atau
yang bersifat masih lemah.
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam
penelitian. Oleh karena itu, peneliti dituntut kemampuannya untuk dapat merumuskan
hipotesis dengan jelas. Hipotesis yang telah dirumuskan kemudian diuji. Hipotesis
tersebut diuji dan dievaluasi serta dicari kecocokannya dengan fakta maupun logika.
Hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis atau berdasarkan literatur. Sumber
literatur dapat berasal dari literatur yang dipublikasikan seperti: buku, teks, jurnal
ilmiah, majalah ilmiah, atau literatur yang tidak dipublikasikan seperti: skripsi, tesis,
disertai paper, makalah seminar, dan lain sebagainya.
Perumusan hipotesis harus dilakukan secara hati-hati, setelah peneliti
memperoleh bahan yang lengkap berdasarkan landasan teori yang kuat. Namun
demikian, perumusan hipotesis tidak selalu benar. Benar dan tidaknya hipotesis tidak
ada hubungannya dengan terbukti atau tidaknya hipotesis tersebut. Kemungkinan
seorang penelitimerumuskan hipotesis yang isinya benar, tetapi setelah data
terkumpul dandianalisis, ternyata hipotesis tersebut ditolak, atau tidak terbukti.
Sebaliknya, mungkin peneliti merumuskan hipotesis yang salah, tetapi setelah
dcocokkan dengan datanya, hipotesis tersebut diterima atau terbukti.
Berbagai macam cara merumuskan hipotesis banyak dikemukakan dalam berbagai
buku metode penelitian, namun pada umumnya hipotesis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
- Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan
- Hipotesis dirumuskan secara jelas dan padat serta spesifik
- Hipotesis harus dapat diji secara empiris (didukung adanya data)
- Hipotesis menyatakan hubungan dua variabel atau lebih
- Hipotesis mempunyai suatu kerangka teori tertentu.
Hipotesa merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
a) Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang berarti terhadap budaya perusahaan
(jelas)
b) Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap budaya
perusahaan (tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
a) Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang berarti terhadap budaya perusahaan
(dapat diuji).
b) Patung dapat menangis kalau mendengar orang menangis (Pada hipotesis ini tidak
dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang suara yang
belum terdengar oleh benda mati yaitu patung).
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
a) Intensitas menonton tayangan akan berpengaruh terhadap sikap dan persepsi
(memiliki dasar kuat yaitu teori kultivasi, jarum hipodermik).
b) Kepemilikkan harta memiliki pengaruh yang signifikant terhadap kuantitas
perilaku menyumbang. (tidak emiliki dasar teori yang kuat).
Perumusan hipotesis harus dilakukan secra hati-hati, setelah peneliti
memperoleh bahan yang lengkap berdasarkan teori yang kuat. Namun
demikian perumusan hipotesis tidak selalu benar. Benar dan tidaknya hipotesis
tidak ada hubungannya dengan terbukti atau tidaknya hipotesis tersebut
(Arikunto, 2002). Kemungkinan seorang pneliti merumuskan hipotesis yang
isinya benar, tetapi setelah data terkumpul dan dianalisis, ternyata hipotesis
tersebut ditolak, atau tidak terbukti. Sebaliknya, mungkin peneliti meruuskan
hipotesis yang salah, tetapi setelah dicocokkan dengan datanya, hipotesis
tersebut diterima, atau terbukti.
C. Menentukan Variabel
Variabel dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Mempunyai arti dapat
berubah-ubah, bermacam-macam, berbeda-beda (tentang harga, mutu, dan
sebagainya). Sebagian besar ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai
kondisi-kondisi yang telah dimanipulasi, dikontrol, atau diobservasi oleh seorang
peneliti dalam sebuah penelitiannya. Sebagian ahli juga mendefinisikan bahwa
variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam sebuah
penelitian. (faktor yang berperan ketika proses penelitian itu sendiri).
- Dalam paradigma positivistik, identifikasi atas objek penelitian yang mepunyai
variasi nilai diperlukan. Secara umum variabel dalam pendekatan kuantitatif
adalah variabel bebas dan variabel terikat. Meskipun dalam beberapa konteks
hadir juga variabel lainnya seperti variabel intervening, variabel.
D. Menentukan Sumber Data
Yang di maksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
di peroleh. apalabila penelitian menggunakan kuisioner/ wawancara dalam
pengumpulan data, maka sumber data tersebut responden, yaitu orang yang
merespon/ menjawab-menjawab pertanyaan peneliti menggunakan teknik
objervasi maka sumber datanya bias berupa benda, gerak/ proses sesuatu.
- Data merupakan informasi yang diperlukanuntuk menjawab rumusan masalah dan
atau untuk membuktikan hipotesis. Sumber data ada dua: primer (mendapatkan
langsung dari subjek atau responden), dan sekunder (mendapatkan dari pihak
ketiga).
Sumber data dapat diklasifikasikan menjadi 3 tingkat, yaitu :
1. Person : sumber data berupa orang
2. Place : sumber data berupa tempat
3. Paper : Sumber data berupa symbol
E. Menyusun Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang di gunakan dalam metode
pengambilan data oleh peneliti untuk menganalisis hasil penelitian yang di
lakukan pada langkah penelitian social selanjutnya.
menurut Sugiono (2009), Definisi instrument penelitian ialah alat bantu yang di
pergunakan oleh peneliti dalam mengukur fenomena social serta alam yang sesuai
dengan variabel penelitian.
- Alat bantu yang digunakan untuk menggali informasi tentang objek penelitian
disebut sebagai instrument. Dalam metode kuantitatif instrument yang diperlukan
biasanya dalam bentuk questioner, sedangkan dalam metode kualitatif instrumen
penelitiannya adalah peneliti itu sendiri.
Jenis-jenis Instrumen Penelitian
1. Kuesioner/angket
2. Wawancara
3. Observasi
4. Dokumentasi
5. Tes

Langkah Menyususn Instrumen Penelitian

Menurut Iskandar (2008)

1. Memberikan pengulasan mengenai variabel penelitian yang di ambil


2. Memberikan penjelasan mengenai variabel kepada sub dimensi dalam
penelitian
3. Mendapatkan indikator dari setiap sub dimensi yang dijelaskan
4. melakukan deskripsi terhadap kisi instrument dalam penelitian
5. melakukan perumusan pertanyaan atau pernyataan
6. membuat dan merancang pentunjuk pengisian terhadap alat instrument, baik
kuensionar, wawancara penelitian, dan lain sebagainya.
BAB III

PEBUTUP

Simpulan

Memilih pendekatan yang cocok merupakan salah satu unsur yang penting dalam
melakukan suatu penelitian. Untuk menentukan pendekatan penelitian, maka kita terlebih
dahulu harus mengetahui beberapa jenis pendekatan, kelebihan dan kekuranganya masing-
masing. Pendekatan suatu penelitian ditentukan berdasarkan jenis penelitian apa yang kita
lakukan.

Adapun jenis-jenis pendekatan adala sebagai berikut:

1. pendekatan Populasi

2. Pendekatan Sampel

3. Pendekatan Kasus

Merumuskan Hipotesa adalah pernyataan hubungan antara variabel dengan variabel, yang
bersifat sementara atau bersifat dugaan, atau yang masih lemah. Dapat juga dinyatakan dalam
kalimat lain, yakni: hipotesis adalah pernyataan hubungan antara dua variabel atau lebih,
yang bersifat sementara, atau bersifat dugaan, atau yang bersifat masih lemah.
DAFTAR PUSTAKA

Abualzamlubawi.blogspot.co.id

Hamidi. (2007). Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang, Indonesia : UMM Press.

https://www.alihamdan.id/variabel-penelitian/

https://dosensosiologi.com/5-instrumen-penelitian-pengertian-jenis-dan-contoh-lengkap/

http;//pendidikbermutu.blogspot.com/2015/12/menentukan-sumber-data-dalam-
penelitiam.html

Metodologi Penelitian Kuantitatif (Edisi 1) Oleh Muslch Anshori, Sri Iswati

Rahmawati, Yuliana. Buku Ajar Metode Penelitian Komunikasi. Surabaya: CV. Putra Media
Nusantara /PMN, 2018.

Anda mungkin juga menyukai