Dosen Pengampu :
Di susun oleh:
Pentingnya penelitian adalah untuk mencari kebenaran, dan itu harus didasarkan
pada penalaran ilmiah yang dibawa oleh metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan
dasar untuk menciptakan pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan dengan metode
ilmiah mengandung dua unsur penting, observasi dan penalaran. Metode ilmiah
didasarkan pada asumsi bahwa jika suatu pernyataan ingin diterima kebenarannya,
maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji secara empiris, (Dr Salim &
Dr Haidir, 2019).
1. Rasional: penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau
oleh penalaran manusia.
2. Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan
menggunakan pancaindra manusia.
3. Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis.
1. Kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data dalam bentuk angka untuk
dapat meramalkan kondisi populasi, atau kecendrungan masa akan datang.
2. Kualitatif adalah penelitian yang dilakukan secara cermat, mendalam, dan rinci
sehingga dapat mengumpulkaan data secara lengkap yang dapat menghasilkan
informasi yang menunjukkan kualitas tertentu. Hasil kualitatif hanya berlaku
pada wilayah yang di teliti saja.
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Menurut (Zaki & Saiman, 2021) Hipotesis adalah asumsi sementara atau jawaban
sementara atas rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, yang kebenarannya masih
harus diverifikasi. Hipotesis penelitian adalah pernyataan yang merupakan jawaban
tentatif terhadap pernyataan masalah yang dikemukakan tetapi berdasarkan teori atau
pengamatan sebelumnya.
Hipotesis dapat berasal dari pengalaman praktis, teori, diskusi pendapat, diskusi di
perpustakaan, dll. Tidak ada aturan umum untuk membuat hipotesis, namun hipotesis
dapat dikatakan baik apabila memenuhi empat buah kriteria yaitu :
1. Hipotesis Null atau Hipotesis Nihil, Hipotesis null adalah hipotesis yang
menyatakan ketidakadanya hubungan antara variable.
2. Hipotesis Alternatif, Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja adalah hipotesis
yang menyatakan hubungan antara variabel.
Penelitian dianggap penting dan dapat dilakukan ketika muncul masalah penelitian.
Masalah dianggap sebagai situasi di mana apa yang terjadi telah menyimpang dari batas
toleransi yang diharapkan. Masalah penelitian juga dapat diartikan sebagai masalah atau
celah yang dapat mengarahkan peneliti untuk menemukan jawaban atau solusi.
Menurut (Mahdiyah, 2015), Masalah penelitian adalah masalah atau isu yang
mengarah pada keharusan dilaksanakannya penelitian tersebut. Masalah yang
disebabkan dari berbagai sumber. Ia bisa bersumber dari pengalaman yang pernah
dirasakan peneliti dalam kehidupan pribadi atau tempat kerjanya. Ia juga bisa berasal
dari perdebatan ekstensif dalam literature-literatur. Ia juga bisa muncul dari perdebatan
kebijakan di pemerintahan atau antara para eksekutif kenamaan. Intinya, sumber-
sumber masalah penelitian bisa jadi sangat berbeda.
Berbagai sumber, dari mana permasalahan penelitian dapat digali, diidentifikasi dan
dikembangkan, antara lain dari:
1. Pengalaman Pribadi
2. Lanjutan atau Perluasan Penelitian
3. Sumber Kepustakaan: buku Teks, Jurnal, Laporan Penelitian
4. Forum Pertemuan Ilmiah dan Diskusi
5. Observasi atau pengalaman langsung dalam praktek
6. Perubahan Paradigma dalam Pendidikan
7. Fenomena Pendidikan dalam kelas, luar kelas dan di Masyarakat
8. Deduksi dari teori
Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian adalah masalah atau peluang,
dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun kedalamannya. Masalah
diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari
batas-batas toleransi yang diharapkan.
Menurut (Silaswati, 2018), Topik adalah pertanyaan atau topik yang masih bersifat
umum dan abstrak, pada dasarnya merupakan topik pembahasan dari keseluruhan karya
tulis yang sedang dikerjakan dan menjadi landasan bagi penulis untuk menyampaikan
gagasannya. Menulis tidak mungkin tanpa topik. Oleh karena itu, pada tahap
pramenulis, tugas pertama yang harus dilakukan adalah memilih topik.
Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai sumber untuk penentuan topik, di
dalam memilih topik karya ilmiah harus dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Topik yang terlalu umum atau luas yang tidak sesuai dengan kemampuan penulis
untuk membicarakannya, dapat dibatasi ruang lingkupnya. Hal ini dilakukan agar
penulis tidak hanyut dalam suatu persoalan yang tidak habis-habisnya dan dapat
menulis dengan suatu tujuan khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Silaswati, D. (2018). Pentingnya penentuan topik dalam penulisan karya ilmiah pada
bidang ilmu akuntansi. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 9(1), 86.
Zaki, M., & Saiman, S. (2021). Kajian tentang Perumusan Hipotesis Statistik Dalam
Pengujian Hipotesis Penelitian. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(2), 115–
118. https://doi.org/10.54371/jiip.v4i2.216