Anda di halaman 1dari 8

RIVIEW METODE PENELITIAN SOSIAL 1

Dosen Pengampu :

Rillia Aisyah Haris, S.AP, M.AP

Di susun oleh:

ACH. HARIS 721112965

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WIRARAJA MADURA
2023/2024
A. PENTINGNYA METODE PENELITIAN

penelitian merupakan langkah sistematis dalam memecahkan suatu masalah. yang


melibatkan dua hal utama yaitu pemikiran logis dan data atau diwujudkan dalam
langkah-langkah sistematis mulai dari pengumpulan data, pengolahan, analisis,
interpretasi dan pengujian hingga kesimpulan. Informasi dianggap empiris ketika
sumber informasi menggambarkan fakta tentang apa yang terjadi, dan bukan hanya
pemikiran atau rencana peneliti. Penelitian memadukan cara berpikir rasional
berdasarkan logika/penalaran dan cara berpikir empiris berdasarkan fakta/kenyataan.

Pentingnya penelitian adalah untuk mencari kebenaran, dan itu harus didasarkan
pada penalaran ilmiah yang dibawa oleh metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan
dasar untuk menciptakan pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan dengan metode
ilmiah mengandung dua unsur penting, observasi dan penalaran. Metode ilmiah
didasarkan pada asumsi bahwa jika suatu pernyataan ingin diterima kebenarannya,
maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji secara empiris, (Dr Salim &
Dr Haidir, 2019).

Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, penelitian harus mengandung unsur


keilmuan dalam aktivitasnya. Penelitian yang dilaksanakan secara ilmiah berarti
kegiatan penelitian didasarkan pada karakeristik keilmuan, yaitu:

1. Rasional: penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau
oleh penalaran manusia.
2. Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan
menggunakan pancaindra manusia.
3. Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis.

B. MAMFAAT DAN TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian adalah mengarahkan rasa ingin tahu seseorang terhadap


sesuatu/masalah melalui tindakan-tindakan tertentu (misalnya meneliti, menyelidiki,
meneliti dengan cermat/sungguh-sungguh) sehingga diperoleh pengamatan berupa
kebenaran, jawaban atau pengembangan ilmu pengetahuan. Terkait dengan sains,
terdapat tiga tujuan umum penelitian, yaitu :

1. Tujuan Eksploratif, penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu (ilmu


pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu. Ilmu yang diperoleh melalui
penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui sebelumnya.
2. Tujuan Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu
(ilmu pengetahuan) yang telah ada. Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap infromasi atau ilmu pengetahuan tertentu.
3. Tujuan Pengembangan, penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu
(ilmu pengetahuan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan
atau memperdalam ilmu pegetahuan yang telah ada.

Terdapat lima mamfaat metodologi penelitian diantaranya yaitu:

1. Memperjelas hasil penelitian


2. Alur penelitian menjadi Jelas
3. Dapat menghasilkan Penelitian Yang Bermamfaat
4. Penelitian bisa di pertanggungjawabkan
5. Dapat mengatasi keterbatasan

C. PENDEKATAN ATAU JENIS PENELITIAN

Pendekatan penelitian merencanakan bagaimana melakukan penelitian, perencanaan


memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Menurut Suhardjono
sebagaimana di kutip oleh (Mukhid, 2021) dalam bukunya penelitian dapat di
golongkan berdasarkan tujuan, model dan data, serta ketersediaan data.

Berdasarkan tujuannya penelitian di bagi menjadi empat jenis yaitu :

1. Penelitian eksploratif adalah untuk mengetahui sesuatu dengan cara menggali


atau mengekplor.
2. Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk mengumpulkan informasi tentang
sesuatu kemudian mendeskripsikannya.
3. Penelitian eksperimen adalah penelitian untuk mengetahui akibat dari perlakuan
yang dengan sengaja di kenakan
4. Penelitian evaluasi adalah penelitian untuk mengetahui keterlaksanaan suatu
kebijakan.

Berdasarkan model dan data penelitiannya di bagi menjadi dua yaitu :

1. Kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data dalam bentuk angka untuk
dapat meramalkan kondisi populasi, atau kecendrungan masa akan datang.
2. Kualitatif adalah penelitian yang dilakukan secara cermat, mendalam, dan rinci
sehingga dapat mengumpulkaan data secara lengkap yang dapat menghasilkan
informasi yang menunjukkan kualitas tertentu. Hasil kualitatif hanya berlaku
pada wilayah yang di teliti saja.

Berdasarkaan tersedianya data penelitian di bagi menjadi dua yaitu :

1. Penelitian eksperimen merupakan penelitian untuk memunculkan data yang akan


diteliti sebagai akibat di terapkannya perlakuan penelitian.
2. Penelitian non eksperimen merupakan penelitian yang di lakukan terhadap data
yang sudah ada atau tersedia tanpa pemberian perlakuan.

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Menurut (Zaki & Saiman, 2021) Hipotesis adalah asumsi sementara atau jawaban
sementara atas rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, yang kebenarannya masih
harus diverifikasi. Hipotesis penelitian adalah pernyataan yang merupakan jawaban
tentatif terhadap pernyataan masalah yang dikemukakan tetapi berdasarkan teori atau
pengamatan sebelumnya.

Hipotesis dapat berasal dari pengalaman praktis, teori, diskusi pendapat, diskusi di
perpustakaan, dll. Tidak ada aturan umum untuk membuat hipotesis, namun hipotesis
dapat dikatakan baik apabila memenuhi empat buah kriteria yaitu :

1. Hipotesis hendaknya menyatakan rumusan tentang hubungan antara dua variabel


atau lebih.
2. Hipotesis hendaknya dirumuskan sacara jelas, singkat, dan padat.
3. Hipotesis mungkin untuk diuji.
Hipotesis yang terbentuk harus dihubungkan dengan alasan atau landasan teoritis
dan diungkapkan dalam sebuah kalimat. Sebelum hipotesis penelitian dapat diuji secara
statistik, terlebih dahulu harus ditulis dalam bahasa matematika yang disebut hipotesis
statistic, hipotesis statistik terbagi kedalam dua bagian yaitu hipotesis nihil/null dan
hipotesis alternatif diantanya:

1. Hipotesis Null atau Hipotesis Nihil, Hipotesis null adalah hipotesis yang
menyatakan ketidakadanya hubungan antara variable.
2. Hipotesis Alternatif, Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja adalah hipotesis
yang menyatakan hubungan antara variabel.

Hipotesis penelitian merupakan tanggapan awal terhadap rumusan masalah atau


pertanyaan penelitian yang bersifat hipotetik tetapi juga berdasarkan teori atau
pengamatan sebelumnya. Hipotesis penelitian pada dasarnya, harus diuji secara empiris,
atau dalam hal pengujian hipotesis. Dalam pengujian hipotesis, hipotesis penelitian
terlebih dahulu harus dimodifikasi dengan pernyataan matematis atau disebut hipotesis
statistic.

E. MASALAH ATAU TOPIK PENELITIAN

Penelitian dianggap penting dan dapat dilakukan ketika muncul masalah penelitian.
Masalah dianggap sebagai situasi di mana apa yang terjadi telah menyimpang dari batas
toleransi yang diharapkan. Masalah penelitian juga dapat diartikan sebagai masalah atau
celah yang dapat mengarahkan peneliti untuk menemukan jawaban atau solusi.

Menurut (Mahdiyah, 2015), Masalah penelitian adalah masalah atau isu yang
mengarah pada keharusan dilaksanakannya penelitian tersebut. Masalah yang
disebabkan dari berbagai sumber. Ia bisa bersumber dari pengalaman yang pernah
dirasakan peneliti dalam kehidupan pribadi atau tempat kerjanya. Ia juga bisa berasal
dari perdebatan ekstensif dalam literature-literatur. Ia juga bisa muncul dari perdebatan
kebijakan di pemerintahan atau antara para eksekutif kenamaan. Intinya, sumber-
sumber masalah penelitian bisa jadi sangat berbeda.

Berbagai sumber, dari mana permasalahan penelitian dapat digali, diidentifikasi dan
dikembangkan, antara lain dari:

1. Pengalaman Pribadi
2. Lanjutan atau Perluasan Penelitian
3. Sumber Kepustakaan: buku Teks, Jurnal, Laporan Penelitian
4. Forum Pertemuan Ilmiah dan Diskusi
5. Observasi atau pengalaman langsung dalam praktek
6. Perubahan Paradigma dalam Pendidikan
7. Fenomena Pendidikan dalam kelas, luar kelas dan di Masyarakat
8. Deduksi dari teori

Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian adalah masalah atau peluang,
dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun kedalamannya. Masalah
diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari
batas-batas toleransi yang diharapkan.

Menurut (Silaswati, 2018), Topik adalah pertanyaan atau topik yang masih bersifat
umum dan abstrak, pada dasarnya merupakan topik pembahasan dari keseluruhan karya
tulis yang sedang dikerjakan dan menjadi landasan bagi penulis untuk menyampaikan
gagasannya. Menulis tidak mungkin tanpa topik. Oleh karena itu, pada tahap
pramenulis, tugas pertama yang harus dilakukan adalah memilih topik.

Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai sumber untuk penentuan topik, di
dalam memilih topik karya ilmiah harus dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Topik harus bermanfaat dan layak dibahas. Bermanfaat berarti bahwa


pembahasan topik tersebut akan memberi sumbangan bagi pengembangan ilmu
dan profesi, serta layak dibahas, dan sesuai dengan bidang yang ditekuni.
2. Topik dikenal baik, berarti topik yang dipilih harus topik yang dikuasai atau
diketahui penulis sendiri. Sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiahnya
dikuasai penulis.
3. Topik cukup menarik, terutama bagi penulis. Topik yang demikian dapat
memotivasi penulis berusaha secara kontinu mencari data yang berguna dalam
membahas masalah yang dihadapi dan memotivasi penulis menyelesaikan
masalah karya ilmiahnya secara baik. Bagi pembaca, topik yang demikian
mengandung minat untuk membacanya.
4. Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topik dapat diperoleh dan cukup
memadai. Artinya sumber-sumber bahan yang relevan dan memadai dapat
diperoleh, baik dari perpustakaan pribadi penulis maupun dari perpustakaan
yang ada di daerah atau kota penulis.
5. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Topik yang terlalu luas seperti laut,
pendidikan, pelayaran, tidak memberi kesempatan kepada penulis untuk
membahasnya secara mendalam.
6. Topik yang dipilih sebaiknya : (a) Tidak terlalu baru, (b) Tidak terlalu teknis, (c)
Tidak terlalu kontroversial

Topik yang terlalu umum atau luas yang tidak sesuai dengan kemampuan penulis
untuk membicarakannya, dapat dibatasi ruang lingkupnya. Hal ini dilakukan agar
penulis tidak hanyut dalam suatu persoalan yang tidak habis-habisnya dan dapat
menulis dengan suatu tujuan khusus.
DAFTAR PUSTAKA

Dr Salim, H., & Dr Haidir. (2019). Penelitian Pendidikan P R E N a D a M E D I a G R


O U P.

Mahdiyah. (2015). Perumusan Masalah Penelitian. Studi Mandiri dan Seminar


Proposal Penelitian, 1–32.

Mukhid, A. (2021). Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif. In Syria Studies


(Vol. 7, Nomor 1).
https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/link/
548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~reynal/
Civil
wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think-asia.org/handle/11540/8282%0Ahttp
s://www.jstor.org/stable/41857625

Silaswati, D. (2018). Pentingnya penentuan topik dalam penulisan karya ilmiah pada
bidang ilmu akuntansi. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 9(1), 86.

Zaki, M., & Saiman, S. (2021). Kajian tentang Perumusan Hipotesis Statistik Dalam
Pengujian Hipotesis Penelitian. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(2), 115–
118. https://doi.org/10.54371/jiip.v4i2.216

Anda mungkin juga menyukai