Anda di halaman 1dari 45

PENELITIAN ILMIAH

PERTEMUAN 2 – METODE PENELITIAN EKONOMI


DR. IR. H. HASANAWI MT., M.P.
PENGERTIAN RISET
Pengertian riset :
◦ KBBI : riset adalah penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem,
kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian,
mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik.
Definisi Penelitian (Research)
Penelitian (Research) dapat didefinisikan sebagai usaha
untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah.
Atau, rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka
pemecahan suatu permasalahan.
Walaupun penelitian merupakan rangkaian kegiatan untuk
memecahkan suatu permasalahan, namun hasil penelitian tidak
dipergunakan sebagai pemecahan masalah secara langsung.
Tugas penelitian adalah untuk mencarikan alternatif penjelasan atau
jawaban dari permasalahan yang ada, yang dapat dipergunakan
sebagai bagian dari informasi untuk pemecahan masalah.
Tugas para pengambil keputusan dan pemakai hasil penelitian untuk
mengintegrasikan hasil penelitian yang satu dengan yang lain dalam
bidang yang relevan guna memecahkan permasalahan.
Peneliti hanya memberikan informasi ilmiah lewat temuan,
kesimpulan dan saran penelitian.
Definisi Penelitian (Research)
sebagai usaha untuk menemukan suatu hal berdasarkan metode
yang ilmiah, riset memiliki tiga hal penting yaitu
1. sasaran,
2. usaha untuk mencapai sasaran,
3. Metode ilmiah.
Kaidah Ilmiah Wajib memenuhi 3 unsur
Rasional
◦ Semua aspek pada penelitian (lokus, populasi, sample, responde, waktu,
teknik pengambilan data) harus masuk akal.
Empiris
◦ Data peneletian harus dapat dibuktikan dengan Panca Indera

Sistematis
◦ Semua tahap penelitian harus dilaksanakan secara berurutan sesuai pedoman
TAHAPAN
ILMIAH
Memperhatikan dan memikirkan
suatu fenomena

Rasa ingin tahu

Permasalahan atau pertanyaan


penelitian (Research Question)

Menggunakan metode untuk


pembuktian

Mendapatkan kesimpulan
Masalah dalam Penelitian
Real Problem
◦ Adalah masalah sebenarnya yang sudah terjadi ataupun yang masih berlangsung
yang dapat dibuktikan dengan data, mis: Hasil belajar -> KHS, Gizi buruk -> KMS.
Penelitian D4 Kebidanan dapat memilih Real Problem dari 2 topik,
Klinis dan Pedagogik (Pendidikan).
Research Problem pada penulisan skripsi akan menjadi variabel Y
(variabel terikat/ dependent variable), yg hasilnya tergantung dengan
variable X
Masalah dalam Penelitian
Research Problem
◦ Adalah masalah yang akan diteliti karena diduga
menjadi faktor determinan terjadinya Real Problem,
mis: Metode Pembelajaran -> Hasil Belajar, Pola Makan
Ibu Hamil -> BBLR.
Research Problem pada penulisan skripsi akan
menjadi variabel X (variabel bebas/ independet
variable)
Tujuan Penelitian (Research)
Untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji
kebenaran suatu pengetahuan.
◦ Menemukan : berusaha mendapatkan sesuatu untuk mengisi
kekosongan atau kekurangan. menemukan sesuatu yang baru
dalam bidang tertentu
◦ Mengembangkan : memperluas dan menggali lebih dalam apa
yang sudah ada.
◦ Menguji Kebenaran : dilakukan bila apa yang sudah ada masih
diragukan kebenarannya. menguji kebenaran sesuatu dalam
bidang yang telah ada
Fungsi Penelitian
Untuk mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap
suatu permasalahan serta memberikan alternatif bagi
kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipergunakan
untuk pemecahan masalah.
Jenis Penelitian
Penelitian dapat digolongkan berdasarkan hasil / alasan yang
diperoleh :
◦ Basic Research (Penelitian Dasar):
◦ mempunyai alasan intelektual, dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan.
◦ Bersifat abstrak dan umum.
◦ Untuk memahami permasalahan secara lebih mendalam atau untuk
mengembangkan teori yang sudah ada.
◦ Contoh :
◦ Penelitian untuk menghasilkan suatu algoritma baru.
◦ Applied Reseach (Penelitian Terapan) :
◦ mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat
melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.
◦ Bersifat konkret dan spesifik.
◦ Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
◦ Menerapkan teori tertentu untuk memecahkan suatu permasalahan di kehidupan
nyata.
◦ Contoh :
◦ Penelitian untuk menguji suatu aplikasi internet.
Jenis Penelitian (2)
Dilihat dari sudut pandang pendekatan analisisnya :
◦ Penelitian Kuantitatif
◦ Menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan
metode statistika.
◦ Melakukan pengujian (retest) terhadap teori yang sudah ada, sehingga hasilnya
bisa berupa penguatan, bantahan, atau modifikasi terhadap teori tersebut.
◦ Penelitian Kualitatif
◦ Menekankan analisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada
analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan
menggunakan logika ilmiah.
◦ Menghasilkan suatu konsep, teori atau metode penelitian.
Jenis Penelitian (3)
Berdasarkan Bidang yang diteliti:
◦ Penelitian Sosial :
◦ Secara khusus meneliti bidang sosial seperti bidang ekonomi, pendidikan,
hukum, dsb;
◦ Penelitian Eksakta :
◦ Secara khusus meneliti bidang eksakta seperti bidang Kimia, Fisika, Teknik,
Teknologi Informasi, dsb;
Jenis Penelitian (4)
Berdasarkan Tempat Penelitian :
◦ Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah):
◦ Penelitian yang dilakukan langsung di lapangan;
◦ Library Research (Penelitian Kepustakaan) :
◦ Penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan)
dari penelitian sebelumnya;
◦ Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) :
◦ Penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu / lab , biasanya bersifat
eksperimen atau percobaan;
Jenis Penelitian (5)
Berdasarkan kedalaman analisisnya (taraf) :
◦ Penelitian Deskriptif
◦ Melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi, menganalisis dan menyajikan fakta
secara sistematik
◦ Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak terlalu dalam, seperti analisis
persentase dan kecenderungan (trend).
◦ Penelitian Inferensial
◦ Analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis.
◦ Kesimpulan penelitian lebih dari data kuantitatif.
◦ Dalam mengambil kesimpulan dapat memperhitungkan faktor peluang kesalahan.
Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan yang benar dapat diperoleh dengan beberapa
cara, salah satunya dengan menggunakan ilmu.
Sesuatu yang bersifat ilmu adalah ilmiah
Ilmu yang diperoleh dari hasil penelitian atau studi disebut ilmu
pengetahuan
Ilmiah itu harus memiliki kebenaran.
Kebenaran ilmiah harus dapat dilihat dari sisi bahwa ia sesuai dengan
fakta dan aturan, obyektif, masuk akal dan memiliki asumsi-asumsi.
Kebenaran ilmiah harus memiliki metode
Metode ilmiah bersifat empiris, keputusan-keputusan diambil
berdasarkan data empiris (pengalaman yang benar)
Syarat Pengetahuan ilmiah
Pengetahuan disebut ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat :
◦ Bersifat obyektif,
◦ Bersifat luas,
◦ Bersifat dalam,
◦ Bersifat relatif,
◦ Dapat diabstraksikan,
◦ Dapat dikongkritisasi,
◦ Berupa sistem,
◦ Berkembang,
◦ Memiliki disiplin dan metode instrumentalis
Syarat Pengetahuan ilmiah
Pengetahuan disebut ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat
:
◦ Bersifat obyektif,
◦ Sesuai dengan kenyataan
◦ Bersifat luas,
◦ Jika ia bersifat sempit maka jika diperlluas dapat terjadi bahwa kesimpulan-kesimpulan
menjadi keliru, tetapi tidak sebaliknya.
◦ Bersifat dalam,
◦ Misalnya suatu masalah timbul, cara berpikir untuk mengatasi masalah tersebut tidak hanya
pada cara pragmatis, tetapi mampu sampai kepada penyebab masalah dan mencari
alternatif-alternatif pemecahannya.
Syarat Pengetahuan ilmiah
◦ Bersifat relatif,
◦ Maksudnya ia bersandar pada asumsi-asumsi tertentu, dimana bila asumsinya berubah maka
nilai-nilainya pun ikut berubah.
◦ Contoh, jika anda berjalan didalam kereta api yang sedang melaju kearah belakang. Dilihat
dari dalam kereta api memang anda bergerak mundur, tetapi kalau dilihat dari luar kereta
maka akan terlihat anda sedang bergerak maju. Hal ini terjadi karena perubahan asumsi cara
pandang.
◦ Dapat diabstraksikan,
◦ Maksudnya adalah seperti diketahui bahwa suatu ilmu tertentu sebagai suatu sistem tidak
akan terlepas dari ilmu lainnya, sehingga ilmu-ilmu ini akan menjadi satu kesatuan ilmu
pengetahuan. Oleh karenanya satu ilmu dengan ilmu lainnya harus dapat diatur atau
dipisahkan sebagai satu ilmu yang berbeda.
Syarat Pengetahuan ilmiah
◦ Dapat dikongkritisasi,
◦ Artinya kalau ada pertanyaan mengenai ilmu tertentu walaupun dengan pola
pertanyaan 5W-1H (what, why, where, who dan how), maka akan dapat dijawab
secara kongret.
◦ Berupa sistem,
◦ Artinya suatu ilmu akan memiliki kaitan dengan ilmu lain. Ia juga melakukan
transformasi, memiliki input dan output sesuai dengan definisi sistem.
◦ Berkembang,
◦ Maksudnya adalah bahwa dunia yang semakin maju dan berkembang ini
menjadikan masalah-masalah menjadi lebih kompleks, oleh karena itu ilmu
tertentu yang dibuat pada masa lalu dan berasumsi pada situasi masa lalu perlu
disesuaikan dengan situasi saat ini dan situasi akan datang
Syarat Pengetahuan ilmiah
◦ Memiliki disiplin dan metode instrumentalis
◦ Dalam hal disiplin, misalkan ilmu x akan dipakai oleh ilmu y untuk
mengaplikasikan suatu riset. Maka hendaknya pelu diperhatikan terminologi
ilmu x pada ilmu y. Misalnya istilah yang sama di ilmu X dan ilmu Y ternyata
mempunyai arti yang berbeda tetapi oleh periset dianggap sama, maka hal
ini akan berakibat fatal.
Ilmiah itu harus memiliki kebenaran.
Kebenaran ilmiah harus dapat dilihat dari sisi bahwa ia sesuai dengan
fakta dan aturan, obyektif, masuk akal dan memiliki asumsi-asumsi.
Kebenaran ilmiah harus memiliki metode
Metode ilmiah bersifat empiris, keputusan-keputusan diambil
berdasarkan data empiris (pengalaman yang benar)
Kriteria Riset ilmiah
1. Berdasarkan pada fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan analisis
4. Menggunakan hipotesis
5. Menggunakan ukuran yang obyektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi
Kriteria Riset ilmiah
Berdasarkan pada fakta
◦ Maksudnya berdasarkan faktayang nyata bukan kira-kira, legenda dan
semacamnya.
Bebas dari prasangka
◦ Maksudnya bebas dari sudut pandang yang subyektif tetapi benar-benar
berdasarkan alasan dan bukti yang lengkap dengan pembuktian yang obyektif.
Menggunakan analisis
◦ Maksudnya masalah harus dicari sebab-sebabnya serta pemecahannya
dengan menggunakan analisis yang logis.
Kriteria Riset ilmiah
Menggunakan hipotesis
◦ Sebenarnya hipotesis ini hanya berguna dalam hal membantu peneliti dalam
hal menuntun jalan pikirannya untuk mencapai hasil penelitiannya.
Menggunakan ukuran yang obyektif
◦ Maksudnya selama melakukan proses penelitian, tahapan-tahapan hasil yang
dicapai dapat diukur dengan alat ukur obyektif.
Menggunakan teknik kuantifikasi
◦ Maksudnya dalam pemakaian data yang masih dapat dikuantifikasikan harus
dilakukan pengkuantifikasian itu. Jauhi ukuran-ukuran seperti sejauh mata
memandang, menurut hati nurani dan sebagainya.
Langkah-langkah Riset
1. Menentukan Latar Belakang
2. Mendefinisikan dan merumuskan masalah
3. Menyusun landasan teori atau melakukan studi kepustakaan
4. Memformulasikan hipotesis
5. Menentukan model
6. Mengumpulkan data
7. Mengolah dan menyajikan data
8. Menganalisis dan menginterpretasi
9. Membuat generalisasi (kesimpulan) dan rekomendasi (saran)
10. Membuat laporan
Langkah-langkah Riset
1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah
◦ Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian adalah
masalah atau peluang, dimana pendefinisiannya harus jelas baik
keluasannya maupun kedalamannya.
◦ Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang
terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi yang
diharapkan.
◦ Sedangkan peluang merupakan suatu kondisi eksternal yang
menguntungkan jika dapat diraih dengan usaha-usaha tertentu,
tetapi juga dapat menjadi ancaman bila peluang itu dapat
dimanfaatkan oleh pesaing.
Contoh statement masalah
◦ Adanya gejala penurunan kepuasan kerja karyawan
◦ Penjualan suatu produk tidak meningkat dan menurun dari waktu
ke waktu padahal biaya promosi meningkat.
Contoh peluang
◦ Adanya pasar lain yang potensial tetapi belum dimanfaatkan
◦ Adanya tawaran SDM yang menguasai teknologi tertentu yang
ternyata dibutuhkan perusahaan.
◦ Penggunaan sistem yang terkomputersasi akan mempercepat
proses transaksi
Setelah masalah diketahui, selanjutnya dibuat suatu rumusan masalah
yang tujuannya adalah agar peneliti maupun pengguna hasil
penelitian mempunyai persepsi yang sama dengan penelitian yang
dihasilkan. Ditinjau dari pertanyaan-pertanyaan yang berpola 5W+1H
(what, why, where, who dan how)
Contoh :
Rumusan permasalahan :
◦ Menggunakan desain deskriptif yang sulit dihipotesiskan
◦ Menganalisis aspek-aspek kepuasan kerja karyawan dan karyawati bagian penjualan produk
sepatu di PT. X
◦ Menggunakan desain kausal yang mudah dihipotesiskan
◦ Menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap penjualan produk sepatu di PT. X
Langkah-langkah Riset
2. Menyusun landasan teori atau melakukan studi kepustakaan
◦ Untuk melakukan penelitian seperti pembuatan suatu model atau ingin
membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan kejadian
sebenarnya maka digunakanlah teori.
◦ Penggunaan teori dapat mengacu pada buku-buku teks ataupun
penelitian orang lain. Hal ini merupakan keharusan.
Langkah-langkah Riset
3. Memformulasikan hipotesis
 Hipotesis merupakan anggapan sementara tentang suatu fenomena
tertentu yang akan diselidiki.
 Kegunaannya untuk membantu peneliti untuk mencapai hasil
penelitiannya.
 Tidak semua riset menggunakan hipotesis, khususnya riset yang
menggunakan desain deskriptif dan desain eksploratori.
Contoh :
◦ Rumusan masalah :
◦ Menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap penjualan produk sepatu di
PT. X
◦ Formula Hipotesis :
◦ Tidak ada pengaruh antara biaya promosi terhadap penjualan.
Langkah-langkah Riset
4. Menentukan model
◦ Model merupakan contoh mengandung unsur yang bersifat
menyederhanakan untuk ditiru.
◦ Model dipergunakan untuk membayangkan kemungkinan-
kemungkinan setelah mengetahui data serta asumsi-asumsinya,
sehingga keadaan menjadi lebih jelas dan kemungkinan apa
yang dapat terjadi juga dapat dibayangkan.
Pentingnya pemakaian model dalam analis adalah untuk :
◦ Mengetahui hubungan antara masalah yang dipecahkan dengan unsur-unsur
yang terkait
◦ Mengetahui hubungan antar unsur-unsur tadi
◦ Merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan antar unsur.
Contoh:
◦ Dalam ilmu komputer, model pengujian (testing) dapat dipakai
untuk menguji beban suatu server
◦ Dalam ilmu ekonomi manajemen, model matematis dapat dipakai
untuk menguji hubungan antar fenomena.
Langkah-langkah Riset
5. Mengumpulkan data
◦ Data merupakan bahan baku informasi yang sangat penting dalam
melakukan penelitian.
◦ Dalam melakukan pengumpulan data harus menggunakan teknik-teknik
yang tepat.
◦ Jika pengumpulan data dilakukan dengan cara yang salah, maka akan
mengakibatkan informasi menjadi salah, sehingga hasil penelitianpun
tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah-langkah Riset
6. Mengolah dan menyajikan data
◦ Setelah data dikumpulkan, selanjutnya data diolah sehingga
dapat menyajikan informasi yang lebih mudah untuk
diinterpretasikan dan dianalisis lebih lanjut.
◦ Seperti dalam bentuk tabel, grafik dan nilai statistik.
◦ Untuk kemudahan, dapat dipergunakan program komputer
yang mendukung.
Langkah-langkah Riset
7. Menganalisis dan menginterpretasi
◦ Setelah data diolah, kemudian informasi hasil olahan di analisis lebih
lanjut dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai dengan tujuan
riset agar menghasilkan kajian yang cukup tajam, mendalam dan luas.
◦ Alat-alat analisis kuantitatif maupun kualitatif dapat dipilih sesuai dengan
bidangnya, tujuannya dan desain penelitiannya.
Langkah-langkah Riset
8. Membuat generalisasi (kesimpulan) dan rekomendasi (saran)
◦ Setelah melakukan analisis dan interpretasi, selanjutnya peneliti
membuat generalisasi (kesimpulan umum) berdasarkan batasan-batasan
penelitian yang ada dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
◦ Selain itu juga perlu menyajikan saran, karena penelitian biasanya
memiliki keterbatasan-keterbatasan atau asumsi-asumsi.
◦ Jika riset merupakan riset terapan, maka agar hasil riset dapat
diterapkan dengan baik maka bisa saja ada saran-saran yang perlu
dipertimbangkan oleh pelaksana hasil riset.
◦ Jika riset merupakan riset dasar, artinya riset yang bertujuan untuk
kepentingan teori, dengan adanya keterbatasan penelitian
biasanya disarankan agar peneliti yang selanjutnya untuk
menindaklanjuti hasil riset ini dengan menggunakan asumsi-asumsi
yang lain. Sehingga dapat dihasilkan suatu scientific law yang
berlaku umum.
Langkah-langkah Riset
9. Membuat laporan
◦ Akhirnya hasil kerja dari penelitian harus dibuat dalam bentuk suatu
laporan tertulis sesuai dengan teknik atau aturan-aturan penulisan
tertentu.
◦ S1 skripsi, S2 tesis, S3 disertasi.
◦ Selanjutnya, laporan tersebut akan dikaji secara bersama-sama untuk
diputuskan apakah hasil kajian ini perlu diubah, diperbaiki, dilanjutkan
atau ditolak menjadi sebuah karya yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.
Untuk menilai kualitas penelitian yang baik ada
beberapa kriteria:

1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan tepat.


2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian
yang cermat dan teliti.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset yang
lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya .
5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-
benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan
pada lingkup yang lebih luas

Anda mungkin juga menyukai