Anda di halaman 1dari 37

Subjek dan Objek Penelitian

PERTEMUAN 5 – METODE PENELITIAN


DR. IR. H. HASANAWI MT., M.P.
Tahapan Penelitian
1. Memilih topik 8. Membuat
penelitian kesimpulan

2. Merumuskan 7. Menganalisis
masalah data

6. Merencanakan
3. Merumuska dan
hipotesis melaksanakan
penelitian

4. Menentukan 5. Menentukan
variabel tipe dan desain
SUBYEK PENELITIAN

– Dalam topik penelitian, sudah ditentukan


subjek penelitian sebagai populasi, yaitu
kelompok besar dimana hasil penelitian
akan diterapkan.

– Dalam perencanaan penelitian, penentuan


subjek penelitian lebih terkait pada
sampel, yaitu kelompok kecil dari
populasi, yang akan digunakan dalam
penelitian.
– Karakteristik subjek penelitian yang
akan digunakan sebagai sampel harus
dituliskan secara lengkap.

– Pengambilan sampel penelitian


berkaitan erat dengan validitas eksternal
atau sejauh mana hasil penelitian
nantinya dapat digeneralisasikan.
METODE PENENTUAN
SUBYEK
DALAM PENELITIAN STUDI
KASUS
Definisi
 Populasi target
Kumpulan dari satuan/unit yang ingin kita buat inferensi/generalisasinya
 Populasi studi/terjangkau
kumpulan dari satuan/unit dimana kita mengambil sampel
 Sampel
bagian dari populasi studi yg diambil untuk dilakukan pengukuran
Mengapa sampling?

 Jumlah populasi yg sangat besar


 Homogenitas
 Menghemat waktu, biaya dan tenaga (efisien)
 Faktor ketelitian
Prosedure Sampling

Tentukan Populasi Target dan Terjangkau

Identifikasi kerangka sampling

Pilih Tehnik Sampling

Tetapkan Besar Sampel

Kumpulkan data
Populasi Target dan Terjangkau

 Populasi target
 Sasaran Akhir penerapan hasil penelitian
 Bersifat umum biasanya dibatasi karakteristik demografis
(Contoh: usia, jenis kelamin, suku, dll),
karakteristik klinis (Contoh: penderita TB kategori I, Penderita
diare akut, dll)
• Populasi terjangkau
• Bagian dari populasi target yang dapat dijangkau peneliti
• Dibatasi tempat dan Waktu
• Contoh: Pengetahuan Murid SMU N 1 Kota Medan
tentang HIV AIDS
Kerangka Sampling

 Daftar dari semua unsur sampel dalam populasi

 Cth :
 Daftar penduduk kecamatan X
 Jumlah penderita TBC dari Puskesmas X
 Daftar murid SMU 1 Negeri Medan
= Consecutive
 Teknik sampling dikembangkan  membantu para peneliti 
melakukan generalisasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
 Generalisasi bisa dilakukan lewat penaksiran (estimation) parameter
populasi maupun generalisasi lewat pengujian hipotesis (testing of
hypothesis) tentang keadaan parameter di populasi.
Non probability sampling

 Consecutive sampling
 Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yg telah ditetapkan
 Convenient sampling/accidental sampling
 Pemilihan sampel tanpa kriteria, tanpa sistematika
tertentu
 Quota sampling
 Sampel yang akan diambil telah ditentukan jumlah dan
kriterianya. Kalau jumlah tersebut sudah dicapai maka
sipengumpul data berhenti,
Snowball Sampling

 Menentukan sampel dalam jumlah kecil pada awal


 Kemudian sampel awal diminta untuk mengajak temannya

B B B
1 2 3

C C C C C C
1 2 3 4 5 6
Probability Sampling/Acak

 Acak sederhana(Simple Random Sampling)


 Sistematis (Systematic Random Sampling
 Sampel strata (Stratified Random Sampling)
 Klaster (Cluster sampling)
 Bertingkat/bertahap (Multistage)
Acak Sederhana

 Pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (indvidu)


mempunyai kesempatan yang sama
 Cara yang paling sederhana, paling ideal
 Keuntungan: ketepatan yg tinggi
 Kerugian : harus ada kerangka sampling.
 Cara: dengan undian, tabel random, komputer
Acak Sederhana

 Randomisasi
Acak Stratifikasi

 Pengambilan sampel dengan membagi populasi menjadi beberapa strata dan setiap strata
homogen
 Keuntungan : ketepatan tinggi, Standar deviasi lebih kecil
 Kerugian : harus mengetahui kondisi populasi, sulit membuat kelompok.
Acak stratifikasi

 strata

 sampel
Acak Sistematis

 Yang diambil secara acak adalah unsur pertama, selanjutnya secara sistematis sesuai
langkah yg ditetapkan
 keuntungan : kerangka sampling tidak mutlak
 lebih mudah, biaya relatif rendah.
 Kerugian : terdapat kecendrungan tertentu.
Acak sistimatis

penentuan secara
sistematis
Acak klaster

 Populasi dibagi didalam kelas, didalam kelas terdapat semua variasi yang akan diteliti
 Ciri :
 didalam kelas seheterogen mungkin
 Antar kelas sehomogen mungkin
Klaster

acak kelas

 Kelas
 (dlm heterogen)
Sampel Stratified

ˆ ˆ ˆ
ˆ ˆ ˆ

ˆ ˆ ˆ

Sampel Cluster

$ $ @ @ & &
$ $ @ @ & &
$ $ @ @ & &
Contoh :

 Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah Belimbing kota malang.


 Kesulitan membuat kerangka populasi karena jumlah satuan analisis yang banyak
(warga belimbing kota malang)
 Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW.
 Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik random, diperoleh 3 RW
 Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT
 Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK
 Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang menggunakan internet.
Acak bertingkat (Multistage)

 Pengambilan sampel dengan banyak tahap.


 Contoh : untuk penelitian di seluruh Indonesia, langkah awal mengacak propinsi,
kemudian mengacak kabupaten dst sampai ketingkat yg paling kecil.
Bertingkat
Syarat sampel ideal

 Menghasilkan gambaran yang tepat


karakter populasi (representatif)
 Dapat menentukan presisi (ketepatan)
dari hasil penelitian.
 Sederhana dan mudah dilaksanakan
 Informasi banyak dan biaya rendah.
Penentuan Besar Sampel

 Syarat penting untuk suatu generalisasi atau inferensi


 Semakin homogen populasi, semakin kecil sampel, semakin heterogen populasi,
semakin besar sampel
 Tujuan penentuan besar sampel :
1. mewakili populasi (representativeness)
2. keperluan analisis
Penentuan Besar sampel

 Tergantung:
 Biaya yg tersedia, waktu dan tenaga
 Tujuan dan desain penelitian
 Variasi dalam variabel (objek penelitian) dan banyak variabel
 Skala pengukuran
 Hipotesis (one tail dan two tail) serta Alpha dan betha yang
ditetapkan
 Presisi : ketepatan yang dikehendaki (ditentukan peneliti)
 Rencana analisis
Beberapa contoh menentukan sample size

Populasi kurang dari 10.000

n= N
1 + N (d²)

N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan yang diinginkan
METODE PENENTUAN
SUBYEK/ OBYEK
DALAM PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
Eksperimen/Uji klinik

Uji klinik dasar

Keluaran+
Diberikan Follow up
pajanan
Keluaran-
Populasi Inklusi Sampel Randomisasi
terjangkau Eksklusi terjangkau
Keluaran+
Tdk diberikan Follow up
pajanan
Keluaran-

Anda mungkin juga menyukai