Disampaikan oleh
Tridjoko Hadianto
https://raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/
https://www.statistikian.com/2012/10/pengertian-populasi-dan-sampel.html
Tujuan Belajar
• 1. Ketentuan umum populasi dan sampel
penelitian
• 2. Tujuan sampling dalam penelitian
• 3. Prosedur pengambilan sampel
• 4. Penghitungan sampel
• 5. Teknik pengambilan sampel
https://www.youtube.com/watch?v=wvfcpVJlP8A
Pengertian Umum
Secara sederhana, populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian, sedangkan sampel adalah
sebagian dari populasi tersebut.
Pengertian Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-
satuan atau individu-individu yang
karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-
satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan
dapat berupa orang-orang, institusi-institusi,
benda-benda, dst. (Djarwanto, 1994: 420).
Pengertian Sampel
Sampel disebut juga contoh. Berdasarkan pakar
atau ahli, “sampel adalah sebagian dari populasi
yang karakteristiknya hendak diteliti”
(Djarwanto, 1994:43). Sampel yang baik, yang
kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi,
adalah sampel yang bersifat representatif atau
yang dapat menggambarkan karakteristik
populasi.
Alasan Penelitian Menggunakan Sampel
Beberapa alasan mengapa penelitian lebih cenderung menggunakan sampel dibandingkan populasi:
• Ukuran populasi terlalu besar
– Bila ukuran populasi terlalu besar, rasanya sangat sulit untuk melakukan penelitian. Penggunaan sampel akan jauh lebih
efektif dan efisien untuk menghasilkan data yang dibutuhkan.
• Efisiensi biaya
– Dalam prosesnya, bisa jadi penggunaan populasi akan menimbulkan biaya yang sangat besar.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik sampling dibentuk sebagai cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber
data penelitian. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran
populasi agar nantinya bisa mendapatkan sampel yang representatif untuk penelitian lebih lanjut.
https://penerbitdeepublish.com/teknik-pengambilan-sampel/
Pemilihan Jenis Teknik Penetapan Sampel
https://salamadian.com/teknik-pengambilan-sampel-sampling/
Jenis Teknik Penentuan Sampel
Teknik Pengambilan Acak / Random Sample /
Probability Sampling
Pada dasarnya untuk menjaga agar peluang terpilihnya suatu sampel secara acak maka digunakan tabel
angka random (TAR) untuk menentukan sampel pertama. Angka yang terpilih adalah angka dari salah suatu
elemen populasi yang sudah terdaftar pada kerangka sampel. Selanjutnya untuk menentukan sampel
sampel yang akan terpilih berikutnya digunakan metode-metode yang akan kita bahas di bawah.
Ada pendapat bahwa pengambilan sampel dengan metode ini tidak acak, karena yang diambil secara acak
unsur pertama saja, sedangkan unsur selanjutnya diurutkan berdasarkan interval yang sudah tertentu dan
tetap. Karena itu, untuk dapat mempergunakan metode ini, harus dipenuhi beberapa syarat yakni (1)
populasi harus besar, (2) harus teredia daftar kerangka sampel, (3). populasi harus bersifat homogen.
Teknik sampling ini digunakan untuk penelitian mengenai suatu hal terhadap bagian-bagian yang
berbeda di dalam sebuah instansi bila objek yang akan diteliti sangat luas.
Langkah langkah :
• Tentukan populasi cluster yang akan diteliti
• Tentukan berapa cluster atau kelompok individu yang akan diambil sebagai sampel
• Pilih cluster sampel secara acak
• Teliti setiap individu dalam cluster sampel tersebut.
5. Area Sampling atau sampel wilayah
Bertingkat (Multi Stage Sampling)
Multistage sampling disebut juga sebagai teknik sampling acak bertingkat. Secara singkat,
multistage sampling adalah penggunaan beberapa metode random sampling secara
bersamaan dalam suatu penelitian secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, salah satu kunci
yang perlu diketahui adalah adanya beberapa metode sampling berbeda yang digunakan.
Ada beberapa syarat yang harus diketahui dan dipenuhi sebelum menggunakan multistage
sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Dengan terpenuhinya beberapa syarat
tersebut, maka hasil dari pengambilan sampel akan cenderung lebih maksimal;
• Populasi sample cukup homogen
• Jumlah populasi yang sangat besar
• Populasi menempati daerah atau domain yang sangat luas
• Tidak tersedia kerangka sampel yang bisa memuat unit-unit yang terkecil atau ultimate
sampling unit
Untuk menerapkan multistage sampling dalam proses pengambilan
sampel, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Beberapa
langkah yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut:
• Menetapkan populasi
• Menetapkan tingkatan
• Menghitung besar sampel
• Mengambil secara acak sejumlah unsur yang ada pada setiap
tingkatan
• Mengambil sampel secara acak sesuai besar sampel di tingkat
terakhir
Teknik Pengambilan Sampel Tidak Acak/ Non-
Probability Sampling / Non-Random Sample
• Kebalikan dari teknik pengambilan sampel secara acak,
teknik non probability sampling peneliti memilih anggota
untuk penelitian secara acak. Metode pengambilan sampel
ini bukan proses seleksi tetap atau standar. Dalam teknik
yang satu ini, tidak semua elemen populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk dimasukkan dalam sampel.
Kelebihan dari purposive sampling yaitu waktu dan juga biaya yang
digunakan lebih efektif. Sedangkan, kelemahannya ketika seorang peneliti
salah memilih subjek yang representatif.
2. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah metode pengambilan sampel yang peneliti terapkan ketika
subjek sulit dilacak. Misalnya, akan sangat menantang untuk mensurvei orang-orang yang
tidak memiliki perlindungan atau imigran ilegal. Dalam kasus seperti itu, menggunakan
teori bola salju, peneliti dapat melacak beberapa kategori untuk mewawancarai dan
mendapatkan hasil.
Peneliti juga menerapkan metode pengambilan sampel ini dalam situasi di mana topiknya
sangat sensitif dan tidak didiskusikan secara terbuka. Hal ini dilakukan secara terus-
menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh peneliti.
Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah bisa mendapatkan responden yang
kredibel di bidangnya. Sementara kekurangan adalah memakan waktu yang cukup lama
dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
3. Accidental Sampling
Teknik pengambilan sampel ini ini bergantung pada kemudahan akses ke subjek seperti
survei pelanggan di mal atau orang yang lewat di jalan yang sibuk. Biasanya disebut sebagai
convenience sampling, karena kemudahan peneliti dalam melakukan dan berhubungan
dengan subjek. Peneliti hampir tidak memiliki kewenangan untuk memilih elemen sampel,
dan ini murni dilakukan berdasarkan kedekatan dan bukan keterwakilan.
Metode pengambilan sampel non-probabilitas ini digunakan ketika ada batasan waktu dan
biaya dalam mengumpulkan umpan balik. Dalam situasi dimana terdapat keterbatasan
sumber daya seperti pada tahap awal penelitian, digunakan convenience sampling.
Kelebihan dari teknik sampling ini adalah karena pengambilan sesaat sehingga
memudahkan pemilihan anggota sampel. Kekurangan teknik ini adalah belum tentu
responden memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti.
4. Quota Sampling
Apabila ingin menggunakan metode quota sampling, maka
seorang peneliti harus menetapkan standard sebelumnya.
Sehingga ia bisa memilih sampel yang akan digunakan untuk
merepresentasikan populasi. Proporsi dari karakteristik yang
ada dalam sampel harus sama dengan populasi yang ada.
Kelebihan dari teknik sampling jenuh adalah mudah, praktis, murah dan tidak
memerlukan waktu untuk pengumpulan data sampel. Sementara kelemahan dari
Teknik sampel jenuh adalah tidak cocok untuk populasi dengan anggotanya yang
besar sehingga hanya cocok untuk kelompok populasi kecil.
• https://www.statistikian.com/2012/08/menghitung-besar-sampel-penelitian.html