Anda di halaman 1dari 13

PENULISAN ILMIAH

Kelompok 4
1. Doni Paslah 2113101004
2. Indah Chairul Umah 2113101008
3. Nelly Susanti 2113101012
4. Reni Elvira Rosa 2113101016
5. Satibi Wahid Margiyanto 2113101020
6. Yong Marzuhaili 2113101024
7. Zarliana 2113101028
8. Nurhalimah 2113101032
Struktur Penulisan

1. Bagian Pendahuluan
. Bagian pendahuluan merupakan bagian yang menjadi titik masuk bagi pembaca
sehingga harus disajikan secara baik untuk memikat pembaca dalam memahami
kedudukan argumen yang diusung dalam karya ilmiah tersebut.
2. Bagian lsi
Bagian isi merupakan pernyataan dan pengembangan gagasan utama. Bagian ini
merupakan bagian yang sesungguhnya karena selain berisi uraian pengembangan
gagasan utama, juga berisi pemecahan masalah yang diungkapkan pada bagian
pendahuluan.
3. Bagian Penutup
● Bagian akhir atau penutup merupakan bagian kesimpulan yang harus memuat
gagasan utama yang dituangkan dalam isi karya ilmiah (Juairiah & Ngalimun,
2014). Bagian penutup sering disebut sebagai bagian dari kesimpulan sehingga
pada bagian ini tertuang simpul argumen penulis yang disajikan penulis karya
ilmiah. Bagian kesimpulan dapat pula berupa ringkasan dari penyelesaian yang
diuraikan pada bagian isi.
MACAM-MACAM STRUKTUR PENULISAN KARYA
ILMIAH

Ragam karya ilmiah yang dikenal dalam dunia akademik cukup banyak.
Secara garis besar, karya ilmiah dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni: (1)
makalah, (2) artikel, dan (3) laporan penelitian (Gani, 2019).
1. Struktur Penulisan Makalah

a. Sampul atau halaman judul


b. Abstrak (bersifat tentatif)
c. Kata Pengantar
d. Daftar lsi.
e. Daftar Tabel (bersifat tentatif)
f. Bab I atau Bab Pendahuluan
g. Bab II atau Bab Pembahasan
h. Bab III atau Bab Penutup
Struktur Penulisan Artikel Ilmiah Struktur Penulisan Laporan Penelitian

a. Halaman Judul (sampul luar dan sampul dalam)


b. Pernyataan
a. Judul c. Persembahan
d. Pengesahan Pembimbing
b. Nama penulis dan afiliasi penulis e. Pengesahan Penguji
f. Abstrak
c. Abstrak dan kata kunci g. Kata Pengantar
d. Bagian awal h. Ucapan Terima Kasih (bersifat tentatif)
i. Daftar lsi
e. Bagian isi j. Daftar Tabel (bersifat tentatif)
k. Daftar Gambar (bersifat tentatif)
f. Bagian penutup l. Daftar Singkatan (bersifat tentatif)
m. Daftar Lambang (bersifat tentatif)
n. Daftar Lampiran
o. Bab 1 Pendahuluan
p. Bab II Kerangka Teoritis atau Kajian Pustaka
q. Bab III Metodologi Penelitian
r. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
s. Bab V Penutup
Latar Belakang

● Latar belakang adalah bagian karya ilmiah yang berisi alasan mengapa
masalah diangkat dalam karya ilmiah. Di dalam latar belakang dicantumkan
argumentasi mengapa suatu topik dipilih. Latar belakang mengungkapkan
bukti, data, konsep, dan hubungan antara variabel tang terkait dengan topik.
Latar belakang adalah kunci untuk memperkenalkan pembaca pada topik yang
diangkat. Latar belakang penelitian digunakan untuk membuktikan bahwa
pertanyaan penelitian relevan dan juga untuk mengembangkan penelitian.
Informasi latar belakang mengidentifikasi dan menjelaskan sejarah dan sifat
masalah penelitian yang terdefinisi dengan baik dengan mengacu pada literatur
yang ada.
● Fungsi latar belakang adalah sebagai jembatan yang menghubungkan
pembaca dengan topik penelitian. Setiap makalah penelitian atau karya
tulis ilmiah harus menyertakan bagian yang menjelaskan mengapa penulis
mendekati subjek ini dan aspek topik apa yang difokuskan
cara membuat latar belakang yang terstruktur. Berikut langkah-langkahnya:

1. Bagian awal

Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang akan diangkat. Gunakan
metode penulisan piramida terbalik. Dengan model piramida terbalik buat gambaran umum tentang
masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada masalah inti, objek serta ruang lingkup yang
akan diteliti.

2. Bagian tengah

Pada bagian tengah ungkapkan fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya
masalah dan efek negatifnya jika tidak segera diatasi dengan didukung juga teori dan penelitian terdahulu.

3. Bagian akhir
●Pada bagian akhir, isi dengan alternatif solusi yang bisa ditawarkan (teoritis dan praktis) dan akhirnya
munculah judul.
Kerangka Analisis

Kerangka analisis/berpikir diartikan sebagai diagram yang berperan sebagai alur logika
sistematika tema yang akan ditulis. Polancik menempatkan hal ini untuk kepentingan
penelitian. Dimana kerangka berpikir tersebut dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian.
pertanyaan itulah yang menggambarkan himpunan, konsep atau mempresentasikan
hubungan antara beberapa konsep.

Tahapan dalam membuat kerangka analisis, antara lain :

a. Membuat Variabel
b. Mengumpulkan Referensi

c. Mendeskripsikan Penelitian

d. Pembahasan Teori Berdasarkan Hasil Penelitian

e. Membuat Kesimpulan

f. Kerangka Berfikir
Potensi/ Ekspektasi
Ekspektasi merupakan suatu keadaan berpikir atau berharap tentang
sesuatu, khususnya sesuatu yang menyenangkan, akan terjadi atau
menjadi suatu peristiwa. Ekspektasi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) berarti dugaan atau harapan, yaitu harapan besar yang
dibebankan pada sesuatu yang dianggap akan membawa dampak yang
baik atau lebih baik. Ekspektasi dianggap sebagai perkiraan individu baik
kepada individu lain maupun kelompok dan sebagainya akan melakukan
sesuatu yang memberikan dampak positif terhadap individu tersebut.
Ekspektasi juga diartikan sebagai harapan yang berpacu pada satu tujuan
Koherensi dan Kohesi

1. Kohesi
Kohesi dan koherensi adalah dua unsur yang menyebabkan sekelompok kalimat
membentuk kesatuan makna. Paragraf yang baik didukung oleh sarana kohesi dan
koherensi. Kohesi adalah kepaduan hubungan antara unsur yang satu dengan
unsur yang lain dalam paragraf. Dalam kata kohesi, tersirat pengertian kepaduan,
keutuhan
Jenis-jenis Kohesi

1. Kohesi gramatikal

Menurut Halliday dan Hasan (dalam Jumarlina Elwing, 2015: 14), kohesi gramatikal dapat
diklasifikasikan dalam beberapa kategori yaitu

 Referensi (pengacuan),

 subtitusi (penyulihan),

 ellipsis (pelepasan), dan

 konjungsi (penyambungan)

2. Kohesi leksikal
Kohesi leksikal adalah hubungan antar unsur wacana secara semantik. Hubungan kohesif yang diciptakan atas
dasar apek leksikal, dengan pilihan kata yang serasi, menyatakan hubungan makna atau relasi semantik antara
satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain dalam wacana. Aspek leksikal wacana dibedakan menjadi
enam yakni;
1.
Repetisi

6. 2.
Ekuivalen Sinonim

Mekanisme dan Siklus Prakatik


5. 3.
Hiponim Antonim

4.
Kolokasi

5/11/2020
Koherensi

●Koherensi adalah hubungan semantik atau hubungan logis yang


mendasari paragraf. Bila dikaitkan dengan aspek bentuk dan makna, maka
dapat dikatakan bahwa kohesi mengacu pada aspek bentuk, dan koherensi
mengacu pada aspek makna paragraf.
●Koherensi juga mengaitkan dua proposisi atau lebih, tetapi keterkaitan di
antara proposisi-proposisi tersebut tidak secara eksplisit dinyatakan dalam
kalimat-kalimat yang dipakai.
TERIMA KASIH

5/11/2020

Anda mungkin juga menyukai