Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL ILMIAH

Artikel Ilmiah merupakan salah satu jenis teks akademik. Artikel ilmiah biasanya
diterbitkan pada jurnal ilmiah, yaitu terbitan berkala yang bersi kajian-kajian ilmiah di
bidang tertentu (Rifai, 1995:57-95). Jenis-jenis teks akademik adalah buku, laporan
penelitian, tesis, disertasi, ulasan, dan sebagainya.

Artikel ilmiah dapat digolongkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual
(serta artikel ilmiah popular, sebagai subjenis yang lain). Artikel penelitian didasarkan pada
penelitian. Pada dasarnya, artikel penelitian adalah laporan penelitian yang disajikan dalam
bentuk artikel. Artikel nonpenelitian tidak didasarkan pada penelitian, dan biasanya
merupakan ulasan konsep. Karena itu, artikel nonpenelitian juga disebut artikel konseptual
(Wiratno, 2014). Artikel konseptual pada umumnya beisi pemikiran teoretis mengenai
sesuatu yang disajikan melalui analisis secara kritis. Adapun artikel ilmiah popular relative
sama dengan artikel konseptual, yaitu artikel ilmiah yang lebih bergaya informal yang antara
lain ditandai oleh penggunaan Bahasa sehari-hari. Apabila artikel penelitian dan artikel
konseptual dipublikasikan di jurnal atau dipresentasikan di forum seperti lokakarya dan
seminar, artikel ilmiah popular biasanya dimuat di koran atau majalah, khususnya di kolom
opini.

A. Struktur teks pada artikel penelitian :


Menurut Cargill dan O’Connor (2009:9-13), artikel penelitian terikat oleh
abstrak,pendahuluan,materi,metode,hasil,pembahasan. Struktur teks artikel penelitian
menurut Cargill dan O’Connor kurang lengkap. Pada formulasi tersebut, abstrak tidak selalu
dinyatakan ; sementara itu tinjauan pustaka dan simpulan juga tidak disertakan. Pada
praktik penulisan artikel penelitian , abstrak biasanya ditampilkan dibagian awal, dan untuk
struktur yang tidak lengkap,tinjauan pustaka disisipkan pada pendahuluan, serta simpulan
disisipkan pada pembahasan.
Pada temuan Lin dan Evans , abstrak tidak disertakan kedalam struktur artikel
ilmiah,tetapi Bab L (Literature Review) dan C (conclusion) dimasukan, sehingga tampak lebih
lengkap. Sebaliknya , menurut Cargill dan O’Connor kurang lengkap meskipun abstrak ada di
dalamnya. Dengan menggabungkan kedua pendapat diatas, struktur teks artikel penelitian
dapat disusun menjadi : abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodelogi penelitian,
hasil, pembahasan, simpulan(Wiratno,2014).

B. Struktur teks pada artikel penelitian (konseptual)


Pada umunya struktur teks pada artikel penelitian konseptual sangat bervariasi.
Struktur teks yang sering dijumpai pada jurnal-jurnal ilmiah pada umumnya abstrak,
pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan , simpulan (Wiratno 2014).
Kenyataan itu disebabkan oleh luas tidaknya cakupan pokok persoalan yang disajikan di
dalamnya dan beragam tidaknya preferensi yang dipilih oleh penulis. Artikel konseptual
tidak ditulis berdasarkan penelitian , tentu saja artikel tersebut tidak mengandung
metodelogi dan presentasi data atau presentasi hasil. Struktur teks artikel konseptual lebih
fleksibel daripada struktur artikel penelitian. Kefleksibelan berdampak pada pemberian
judul pada tahapan -tahapan yang tidak selalu sama dengan nama-nama tahapan pada
struktur teks . Hal ini dapat diterima asalkan isi masing-masing tahap tidak hilang.
C. Struktur teks pada artikel ilmiah popular
Struktur teks ilmiah tidak kaku bahkan sering disusun dengan kehendak penulisnya.
Hal ini tidak berarti bahwa artikel ilmiah popular tidak mempunyai struktur teks sama sekali.
Pada umumnya, artikel ilmiah popular dipublikasikan di koran atau majalah sebagai tulisan
opini. Pada konteks ini, artikel ilmiah popular dapat disebut artikel opini.
Untuk menghemat ruang, artikel tersebut ditata dengan judul dan subjudul yang hanya
memanfaatkan sedikit kata. Selain judulnya singkat, bagian yang diberi subjudul biasanya
hanyalah bagian isi yang dianggap sangat penting, dan bagian pendahuluan atau penutup
tidak pernah diberi subjudul. Bahkan, sering sekali seluruh artikel tidak mengandung
subjudul. Secara keseluruhan, artikel dengan karaktersitik struktur teks seperti itu
berbentuk esai. Pada umumnya, esai ditulis dengan genre eksposisi atau diskusi. Dengan
demikian, struktur teksnya pun adalah struktur teks eksposisi atau diskusi.
Dengan mata pelajaran di SMP/MTs dan SMA/MA, Anda sudah sangat mengenal bahwa
eksposisi mempunyai struktur teks pernyataan tesis^argumentasi^reiterasi dan diskusi
mempunyai struktur teks isu^argumentasi medukung^argumentasi menentang^simpulan
dan rekomendasi. Berbeda dengan artikel penelitian atau artikel konseptual, artikel ilmiah
popular tidak mengandung abstrak, sama seperti genre eksposisi atau diskusi, juga tidak
mengandung abstrak.

2. Menganalisis Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah merupakan salah satu genre. Sebagai genre makro, artikel ilmiah
mengandung genre mikro yang terletak pada tahapan-tahapan atau bab0bab di dalamnya
(abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^ metodologi penelitian^hasill^pembahasan^
simpulan untuk artikel penelitian penelitian dan abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^
pembahasan^simpulan untuk artikel non-penelitian. Keterkaitan antara genre makro dan
genre-genre mikro di dalamnya seperti itu dinamakan “hubungan genre”.

A. Hubungan genre pada teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual.
Struktur teks artikel penelitian adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^
metodologi penelitian^hasil^pembahasan^simpulan. Di pihak lain, struktur teks artikel
konseptual adalah abstraks^pendauluan^tinjauan pustaka^pembahasan^simpulan.

1) Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan dari artikel ilmuah seluruhnya, baik yang berupa
artikel penelitian maupun konseptual. Meskipun terdapat perbedaan di antara keduanya
dalam hal kandungan unsur-unsur yang disajikan. Pada artikel penelititan unsur-unsur yang
disajikan meliputi: (1) pokok persoalan yang dibahas (dan, tetapi tidak selalu, tujuan
penelitian) dengan latar belakanya seperlunya, (2) teori atau pendekatan yang digunakan
untuk membahas pokok persoalan tersebut, (3) metodologi penellitian yang diterapkan, (4)
hasil atau temuan yang diperoleh, (5) pembahasan, dan (6) simpulan dan saran yang,
apabila memungkinkan disertai implikasi (baik secara teoretis maupun secara praktis)
(Wiratno, 2003).

2) Pendahuluan
Bab Pendahuluan berfungsi sebagai pembuka artikel ilmiah. Kandungan yang
terdapat pada Bab Pendahuluan adalah: (1) pokok persoalan yang dieksplorasi pada artikel,
(2) alasan tentang pentingnya pokok persoalan itu dieksploasi, dan (3) cara (dalam hal
pendekatan, metode, dan teknik) yang digunakan untuk mengeksploarsi pokok persoalan.
3) Tinjauan Pustaka
Bab Tinjauan Pustaka pada artikel penelitian berisi dua hal : pertama, ulasan tentang
teori yang digunakan untuk memecahkan pokok persoalan yang dibahas; dan kedua,
ulasan terhadap penelitian-penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh orang lain
atau oleh penulis artikel itu sendiri. Kadang-kadang Bab Tinjauan Pustaka juga
dilengkapi dengan kerangka pikir.
Ulasan yang pertama merupakan uraian secara rinci tentang pendekatan atau teori
yang telah disebutkan pada Bab Pendahuluan yang dipilih untuk landasan analisis
data. Landasan teori ini dibangun melalui sintesis terhadap beberapa gagasan yang
diambil dari sumber-sumber pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan. Ulasan
yang kedua berisi tinjauan kritis terhadap penelitian-penelitian sebelumnya, untuk
selanjutnya dibandingkan dengan penelitian yang dilaporkan pada artikel yang
dimaksud. Pada bagian ini, perlu disampaikan apakah rumpang-rumpang pada
penelitian sejenis sebelumnya dapat ditutup dengan hasil-hasil yang didapatkan
pada penelitian yang dilaporkan di artikel itu. Adapun kerangka pikir adalah uraian
(dapat berupa bagan) yang menunjukkan peta jalan penelitian. Dari kerangka pikir
dapat diketahui alur pemikiran penelitian yang dilaporkan tersebut.

4) Metodologi Penelitian
Bab Metodologi Penelitian ada artikel penenlitian memuat uraian tentang jenis,
desain, dan tata cara pelaksanaan penelitian, termasuk langkah-langkah yang
ditempuh. Pada bab ini, dijelaskan secara rinci pendekatan, metode, Teknik
pengumpulan data, dan Teknik analisis data. Sementara itu, pada artikel konseptual
tidak terdapat Bab Metodologi Penelitian.
5) Hasil
Isinya adalah sajian temuan-temuan penelitian sesuai dengan klasifikasi data yang
ada. Sajian tersebut dapat dinyatakan dengan grafik, tabel, histogram, gambar, atau
bagian alir.
6) Pembahasan
Bab pembahasan berisi pembahasan (dan atau penjelesan) mengenai temuan-
temuan penelitian dari berbagai sudut pandang teori yang telah disajikan pada Bab
Tinjauan Pustaka (Bailey, 2011). Temuan-temuan yang diperoleh dibanding-
bandingkan sesuai dengan klasifikasi data. Interpretasi individual dari setiap data
diakumulasikan dan digeneralisasikan untuk membentuk teori baru. Perlu ditegaskan
apakah teori yang digunakan yang diambil dari Bab Tinjauan Pustaka itu dapat
memecahkan masalah penelitian. Jika dapat, perlu dijelaskan apakah temuan-
temuan tersebut mendukung teori yang ada; dan jika tidak, apakah teori tersebut
perlu dimodifikasi atau disempurnakan lagi.
Pembahasan juga meliputi apakah kekurangan-kekurangan penelitian sebelumnya
dapat ditutup oleh penelitian yang dilaporkan ini. Perlu dijelaskan kekurangan yang
mana yang dapat ditutup, dan kekurangan yang mana yang tidak dapat ditutup.
Kenyataan ini dapat digunakan untuk menentukan saran yang disampaikan pada Bab
Simpulan.
7) Simpulan
Bab SImpulan baik pada artikel penelitian maupun pada artikel konseptual berisi
uraian yang menunjukkan bahwa pokok persoalan yang disajikan pada Bab
Pendahuluan telah diperlakukan sedemikian rupa dengan hasil seperti yang telah
disajikan pada pembahasan. Perbedaannya adalah pada artikel penelitian pokok
persoalan itu dieksploasi melalui data penelitian.
8) Judul, Daftar Pustaka, dan Lampiran
Judul artikel ilmiah menggambarkan isi keseluruhan artikel. Judul harus mudah
dipahami dan hendaknya tidak terlalu panjang. Judul dapat dirangkai dari kata-kata
kunci yang diambil dari artikel. Judul sebaiknya disampaikan secara ringkas dan jelas.
Mengenai faktor keringkasan, dapat diterangkan bahwa sebaiknya judul tidak
dinyatakan dalam bentuk kalimat, tetapi dalam bentuk kelompok kata. Di sisi lain,
Daftar Pustaka (yang dalam bahasa Inggris disebut Reference atau Bibliography
merupakan bagian yang sangat penting pada artikel ilmiah. Daftar pustaka adalah
daftar yang memuat semua sumber (yang berupa buku, artikel ilmiah/jurnal, atau
terbitan lain) yang digunakan sebagai acuan dalam menulis.
B. Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah Populer
Dalam hal struktur teks, apabila artikel konseptual disusun dengan stuktur teks yang
mengandung tahapan-tahapan yang fleksibel, artikel ilmiah populer bahkan disusun
dengan struktur teks yang mengandung tahapan-tahapan yang tidak mengikat.
Dengan karakteristik seperti itu, sebagaimana telah dinyatakan di atas, genre yang
digunakan untuk mengungkapkan seluruh artikel ilmiah populer pada umumnya
adalah eksposisi atau diskusi. Pada Anda ingat lagi bahwa struktur teks eksposisi
adalah pernyataan tesis^argumentasi^reiterasi dan struktur teks diskusi adalah
isu^argumentasi mendukung^argumentasi menentang^simpulan dan rekomendasi.
3. Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Media Publikasinya
a. Menganalisis Pentingnya Teks Artikel Ilmiah
Sebagai mahasiswa tentu saja Anda sering mendapatkan tugas dari dosen untuk
membuat tulisan yang disebut paper, esai, atau makalah. Tugas Anda itu
sesungguhnya adalah artikel ilmiah. Selain itu, dengan Anda mengetahui tata
cara penulisan artikel, dua keuntungan akan Anda peroleh sekaligus. Pada
gilirannya, pada saat Anda menulis skripsi, Anda akan dapat mengerjakannya
dengan lebih lancar.
b. Menganalisis Media Publikasi Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah dalam ketiga jenis itu dapat diterbitkan di berbagai forum dan
media. Selain dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah (baik yang berupa penelitian
maupun yang konseptual) dapat disajikan di forum seminar, konferensi, dan
lokakarya. Artikel ilmiah populer biasanya dipublikasikan di koran, majalah, atau
media sosial. Dengan media seperti itu, pembaca yang ditargetkan adalah
pembaca awam atau pembaca secara umum.

Anda mungkin juga menyukai