Nama Anggota:
RESUME
BAB VI
WACANA ILMIAH
“Wacana ilmiah (wacana teknis) merupakan salah satu komunikasi tertulis yang
mengemban tujuan penyampaian, penyebaran, dan pengembangan ilmu sehingga bahasa
yang digunakan dalam wacana itupun haruslah memenuhi syarat penalaran dan pengalaman
logika berbahasa....”(Hazma, 2015)
1. Narasi
Narasi adalah “...suatu bentuk wacana suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya
adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi
dalam suatu kesatuan waktu.” (Keraf, 2000: 136)
a. Narasi Ekspositoris.
b. Narasi Sugestif.
Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Sugestif (Keraf:2000)
2. Deskripsi
1) Deskripsi sugestif
2) Deskripsi eksporitoris atau teknis
Untuk menghasilkan tulisan deskripsi yang baik, dapat digunakan pendekatan berikut ini:
1) Pendekatan Realitas
2) Pendekatan Impresionitas
3) Pendekatan menurut sikap penulis
3. Eksposisi
Eksposisi merupakan bentuk tulisan yang menerangkan suatu pokok pikiran dengan
tujuan memperluas pengetahuan pandangan pembaca. Wacana eksposisi sering digunakan
dalam makalah ilmiah popular, majalah, surat kabar.
1) Metode Identifikasi
2) Metode Perbandingan
3) Metode Ilustrasi atau Eksemplifikasi
4) Metode Klasifikasi
5) Metode Definisi
4. Argumentasi
1) Pendahuluan
2) Tubuh Argumen
3) Simpulan
Paragraf atau alinea merupakan penyajian informasi dalam himpunan kalimat yang
bertalian dan membentuk sebuah gagasan.
1) Kesatuan
Dalam pemgembangan ide pokok, terdapat jalinan makna yang erat antara kalimat
utama dengan kalimat kalimat lain sebagai kalimat penjelas. Secara teoritis paragraf di
golongkan ke dalam 4 jenis
a. Paragraf deduktif
b. Paragraf induktif
c. Paragraf campuran
d. Paragraf tanpa kalimat utama
2) Koherensi
Kalimat utama dengan kalimat-kalimat penjelas dalam satu paragraf harus memenuhi
syarat ketatabahasaan, yang dapat diperoleh melalui :
Untuk memperoleh kepaduan yang baik antar kalimat dalam sebuah paragraf, perlu
diperhatikan :
1. Masalah kebahasaan
2. Perincian dan urutan isi paragraf
1. Kebahasaan Paragraf
Masalah kebahasaan yang memengaruhi koherensi dalam paragraf adalah repetisi,
pronomina, dan kata transisi.
1. Repitisi
Dilakukan dengan pengulangan kata kunci dalam kalimat-kalimat penjelasnya.
2. Pronomina
Kata ganti ini digunakan untuk merujuk pada kata benda lain, biasanya subjek atau
objek dalam paragraf.
3. Kata Transisi
Kata transisi berfungsi untuk menghubungkan gagasan kalimat yang satu dengan
kalimat lainnya. Kata-kata transisi ini biasa dipergunakan dalam tulisan ilmiah sesuai
dengan jenis hubungannya. Hubungan itu terdiri atas:
a. Hubungan tambahan
b. Hubungan pertentangan
c. Hubungan perbandingan
d. Hubungan akibat atau hasil
e. Hubungan tujuan
f. Hubungan singkatan
g. Hubungan waktu
h. Hubungan tempat
C. Pengembangan paragraf
Tujuan dan maksud penulisan menjadi hal yang penting dalam pengembangan
paragraf. Dalam pengembangan itu ada tiga bagian yang terdiri atas pembuka, isi, dan
penutup. Pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama yaitu kemampuan merinci
gagasan utama dan kemampuan mengurutkan gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang
teratur.
Hal yang perlu diperhatikan agar pengembangan tersebut menjadi sebuah paragraf
yang berstruktur dan baik.
1. Kesatuan Paragraf
2. Kepaduan Paragraf
Suatu paragraf dianggap padu jika kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut menjalin
keserasian dan keterjalinan makna.
3. Keruntutan
Keruntutan dalam paragraf mencerminkan kerunutan jalan pikiran penulis. Hal itu
dapat diwujudkan dalam urutan penyajian informasi yang terpola dan tersusun secara
sistematis.
4. Kelengkapan
Salah satu syarat paragraf yang baik adalah kelengkapan. Gagasan utama harus
dikembangkan dengan gagasan penjelas yang mendukung dengan cara memberikan
gambaran konkret, detail, dan tuntas.
5. Konsistensi
Penulis dapat memilih sudut pandang yang sesuai dengan wacana yang akan ditulis,
namun harus konsisten dalam pilihan tersebut. Dalam wacana ilmiah, sudut pandang yang
digunakan umumnya nonpersona.
Referensi:
Nur, Sri Yuliyawati., Hazma. 2024. Bahasa Indonesia: Media Aktualisasi Kecendekiaan
dalam Aktivitas Ilmiah. Bandung: CV Balatin Putera Puteri.