Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN BAHASA INDONESIA

A. PARAGRAF
1. Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau
"tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide.
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu
dengan kalimat pendukung.
https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf
Paragraf adalah sebuah tulisan yang terdiri dari rangkaian rangkaian kalimat yang
membahas satu gagasan atau topik utama yang dijelasakan dengan gagasan
gagasan penjelas pada kalimat pendukung.
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/definisi-dan-fungsi-paragraf-lengkap.htm
2. Paragraf sendiri memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Mengekspresikan suatu pikiran atau perasaan penulis dalam bentuk tulisan ke
dalam serangkaian kalimat yang disusun secara logis.
2. Membantu pembaca dalam memahami isi atau topik sesuai dengan jalan pikiran
penulisnya.
3. Memudahkan penulis dalam menyusun gagasan gagasan yang ada di dalam
pikiran penulis.
4. Membantu penulis untuk mengembangkan idenya secara sistematis.
5. Memudahkan pengarang untuk mengembangkan topik topik pada paragraf
menajdi sebuah karangan lengkap yang akan dibuat.
6. Paragraf dapat menjadi sebuah pengantar ide, transisi, isi atau penutup pada
sebuah karangan.
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/definisi-dan-fungsi-paragraf-lengkap.htm
3. Paragraf yang baik adalah paragraf yang terdiri dari satu kalimat topik, kalimat
penjelas, dan kalimat penyimpul. Selain itu diperlukan unsur tambahan agar paragraf
tersebut menjadi sempurna, yaitu adanya keutuhan dan keruntutan kalimat dalam
paragraf. Dengan demikian, kelima unsur tersebut perlu dicantumkan dalam paragraf
agar paragraf tersebut menjadi paragraf yang sempurna.
http://tips-tulisan-ilmiah.blogspot.co.id/2014/03/bagaimana-cara-membuat-paragraf-
yang.html
4. Struktur Alenia
Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat
diklasifikasikan atas dua macam, yaitu (1) kalimat topik dan (2) kalimat penjelas.
Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok atau gagasan utama. Adapun
kalimat penjelas adalah kalimat yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Ciri-ciri
kalimat utama dan kalimat penjelas adalah sebagai berikut.
1. Ciri-ciri kalimat utama
a. mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut;
b. merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
c. mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain;
d. dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi.
2. Ciri-ciri kalimat penjelas
merupakan kalimat yang tidak berdiri sendiri (dari segi arti);
arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam satu paragraf; pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan
frasa transisi;isinya berupa rincian, keterangan, contoh, data tambahan yang bersifat
mendukung kalimat utama.
http://triyatnomlg.blogspot.co.id/2009/10/struktur-paragraf.html
5. Ciri ciri paragraf
1. Terdiri dari beberapa kalimat yang saling berangkai.
2. Memiliki satu gagasan utama yang tersirat pada kalimat utama.
3. Memiliki gagasan gagasan penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas
yang berisi detail detail atau pendukung gagasan utama.
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/definisi-dan-fungsi-paragraf-lengkap.html
6. Agar menjadi sebuah paragraf yang baik, maka paragraf harus memiliki syarat
syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
1. Kelengkapan
Paragraf yang baik harus memiliki unsur kelengkapan atau completeness. Yang
dimaksud dengan kelengkapan adalah paragraf tersebut memiliki unsur unsur
pembangun paragaf yaitu, sebuah kalimat utama, dan kalimat kalimat penjelas.
Jika suatu paragraf tidak memiliki salah satu unsur pembangun tersebut, maka
paragraf itu bukan paragraf yang baik.
2. Kesatuan
Paragraf yang baik juga harus memiliki unsur kesatuan. Kesatuan atau unity adalah
paragraf tersebut memiliki suatu kesatuan antara gagasan utama dengan gagasan
gagasan penjelasanya. Dengan kata lain, gagasan gagasan tersebut harus saling
mendukung dan tidak bertolak belakang.
3. Kepaduan
Syarat yang terakhir adalah kepaduan atau coherence. Paragraf yang baik harus
memiliki kalimat kalimat yang tersusun secara padu. Kalimat kalimat tersebut
tersusun secara logis, sistematis. Untuk mencapai kepaduan dalam paragraf,
sehingga harus dihubungkan dengan konjungsi atau kata sambung. Ada dua macam
kata sambung yang dapat digunakan, diantaranya adalah konjungsi intra kalimat,
yaitu kata sambung antara induk dan anak kalimat, seperti karena, tetapi, dan lain
lain. Selanjutnya adalah konjungsi antar kalimat, yaitu konjungsi yang
menghubungkan antar kalimat dalam paragraf, seperti oleh karena itu, meskipun,
terlebih lagi, bahkan, dan lain lain.
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/definisi-dan-fungsi-paragraf-lengkap.html
7. Jenis-jenis paragraf
1). Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-
cirinya: ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian.
2). Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca
seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek
yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek
yang digambarkan.
3). Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau
petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-
cirinya: ada informasi
4). Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta
alasannya. Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
5). Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca
agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat
sesuatu.
https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf
8. Pola pengembangan paragraf
Ada dua macam pola pengembangan paragraf, yaitu pola deduksi dan pola induksi
1. Pola deduksi
Pola deduksi adalah pengembangan paragraf dengan cara menyampaikan hal
umum terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan dengan menyajikan hal hal
khusus sebagai penjelas atau pendukung hal umum yang menjadi gagasan
utamanya.
2. Pola induksi
Pola induksi adalah pola yang mengembangkan paragraf dengan cara
menjabarkan hal hal khusus sebagai gagasan penjelas, kemudian mengarah
kepada sebuah hal yang umum sebagai kesimpulan. Pola ini sering digunakan
dalam paragraf generalisasi, analogi, sebab akibat, dan akibat sebab.
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/definisi-dan-fungsi-paragraf-
lengkap.html
B. KUTIPAN
1. Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama
ketika ekspresi yang dikutip itu terkenal atau secara tersurat dihubungkan dengan
kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kutipan
2. Macam-macam Kutipan
1). Kutipan Langsung
2) Kutipan Tidak Langsung
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-jenis-dan-cara-menulis-
kutipan.html
3. 1). Kutipan Langsung
Kutipan Langsung (Direct Quotation) adalah kutipan yang dilakukan persis
seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.
2) Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan
aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan
kesimpulan menurut jalan pikiran dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak
dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat
atau alinea.
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-jenis-dan-cara-menulis-
kutipan.html
4. 1). Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung
a. Nama pengarang Disebut Terpadu dalam Teks
Suharsimi (2003: 24) menyatakan betapa pentingnya hubungan antara
tujuan, KBM dengan evaluasi.
b. Nama Pengarang Disebut dalam Kurung Bersama Tahun Penerbitnya
Ragam dan jenis puisi bermacam-macam (Aminuddin, 2009: 134).
2). Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung
a. Contoh kutipan yang sebagian kata dihilangkan
Yang dimaksud dengan transformasi adalah mesin yang bertugas
mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah,
sekolah itulah transformasi. (Suharsimi, 2003:
https://pritowindiarto.blogspot.co.id/2013/06/cara-merujuk-kutipan.html

Anda mungkin juga menyukai