Anda di halaman 1dari 6

BAB V

Pengembangan Paragraf

Bahasa Indonesia
Pengertian Paragraf Kegunaan Paragraf

Paragraf merupakan inti penuangan 1. Untuk menandai pembukaan topik


buah pikiran dalam sebuah karangan. baru, atau pengembangan lebih lan-
Dalam paragraf terkandung satu unit jut topik sebelumnya.
buah pikiran yang didukung oleh se-
mua kalimat dalam paragraf tersebut 2. Untuk menambah hal-hal yang pen-
yang saling bertalian dalam suatu ting atau untuk memerinci apa yang
rangkaian untuk membentuk sebuah sudah diutarakan dalam paragraf se-
gagasan (Akhadiah, dkk.; 1991 : 144). belumnya.

Keraf (1977 : 51) menyebut paragraf


dengan istilah alinea. Alinea adalah
kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau
lebih luas dari kalimat.
Berdasarkan tujuannya, paragraf dibedakan menjadi 3
(Akhadiah, dkk.; 1993 : 171) :

1. Paragraf Pembuka
Berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan.
Memiliki dua kegunaan, yaitu supaya dapat menarik perhatian pembaca dan ber-
fungsi menjelaskan tujuan penulisan.
2. Paragraf Penghubung
Berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Secara kuantitatif paragraf ini yang
paling panjang dan antara paragraf dengan paragraf harus saling berhubungan
secara logis.
3. Paragraf Penutup
Berisi kesimpulan dari paragraf penghubung dan dapat juga berisi penegasan
kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf penghubung.
Berfungsi mengakhiri sebuah karangan, tidak boleh terlalu panjang.

Macam-macam
Paragraf
1. Kesatuan
Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi
paragraf ialah mengembangkan topik tersebut. Paragraf dianggap mempunyai
kesatuan jika kalimat-kalimatnya tidak terlepas dari topiknya.
2. Kepaduan
Satu paragraf dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal
balik. Urutan pemikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan.
Jadi, kepaduan menitikberatkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat.
Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan :
a. Unsur kebahasaan yang digambarkan dengan :
1. Repetisi atau pengulangan kata kunci
2. Kata ganti
3. Kata transisi atau ungkapan penghubung
b. Pemerincian dan urutan isi paragraf
Perincian dapat diurutkan secara kronologis (menurut urutan waktu),
secara logis (sebab-akibat, akibat-sebab, khusus-umum, umum-khusus),
menurut urutan ruang, menurut proses, dan dari sudut pandangan yang
satu ke yang lain.
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kejelasan kalimat utama.

Syarat Pembentukan
Paragraf
Letak Kalimat Mengembangkan
Utama Paragraf
Ada empat cara untuk meletakkan kalimat Pengembangan paragraf dapat dibedakan
menjadi :
utama, yaitu :
1. Berdasarkan teknik
1. Pada awal paragraf
a. Secara alamiah
Bersifat deduktif, dari umum ke b. Klimaks dan Antiklimaks
khusus. c. Umum ke Khusus, Khusus ke Umum
2. Pada akhir paragraf 2. Berdasarkan isi
Bersifat induktif, dari khusus ke umum a. Perkembangan dan Pertentangan
3. Pada awal dan akhir paragraf b. Analogi
4. Tanpa kalimat utama c. Contoh-contoh
Pikiran utama tersebar di seluruh d. Sebab-Akibat
kalimat yang membangun paragraf e. Definisi Luas
tersebut. Biasa dalam bentuk narasi f. Klarifikasi
atau deskripsi. Berdasarkan tujuan dan sifatnya, paragraf di-
bedakan menjadi lima macam, yaitu :
1. Deskripsi (Menguraikan)
2. Narasi (Menceritakan)
3. Paragraf Eksposisi (Memaparkan, Men-
jelaskan)
4. Argumentasi (Membuktikan, Menyampai-
kan alasan)
5. Persuasi (Membujuk, Menyarankan)
• Nur Mala D300170002 • Retno Praiswari D300170017 • Ranti Oktavia D300170019 • Rizki Fitria D300170023

Thankyou.

• Rizqina Marjani D300170028 • Athia Maulida D300170032 • Almas Artha D300170035 • Mutia Kusumawati D300170036

Anda mungkin juga menyukai