Anda di halaman 1dari 8

PARAGRAF

DOSEN PENGAMPU : Atiqotul Fitriah M.Hum

Disusun oleh Kelompok IV :

Malik Ibrahim (11230331000038)

Naufal Bahy Manfadzi (11230331000053)

Neng Julfa Mariattul Kabtiah (112300331000063)

Azrin Ahda Sabilla (112300331000068)

Naufal Al Faris (112300331000057)

Irham Zamzami (112300331000039)

Ahmad Baihaqi (112300331000066)

KELAS (B)

AQIDAH FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2023


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul
“ PARAGRAF “ ini dengan lancer pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Kehidupan yang layak
dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka
selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan
bias berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW
atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan kezaman terang
benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak - pihak yang telah membantu
penulis memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine
google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.

Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, oleh karena itu Penulis sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah
ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
memberikan manfaat dan wawasan bagi kita semua.

Ciputat, 28 September 2023


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biasanya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran
menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan
kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam
kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sajian kecil sebuah karangan
yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan.Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal
jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan
ilmiah.Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau
karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf.Jadi, tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Paragraf berasal dari bahasa Yunani, yaitu paragraphos yang berarti menulis disamping
atau tertulis disamping. Banyak pendapat ahli bahasa tentang pemahaman paragraf dan
alenia. Paragraf dapat diartikan sebagai suatu karangan mini,berisi suatu kesatuan ide yang
di bungkus dalam satu kalimat atau beberapa kalimat yang saling berhubungan.Sedangkan
alenia adalah penanda suatu paragraph,
Menurut Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan, pakar linguistik dan penulis buku linguistik
bahasa Indonesia, paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis sistematis yang
merupakan satu kesatuan ekspresi fikiran yang relefan dan mendukung fikiran pokok yang
tersirat dalam keseluruhan karangan.Adapun menurut Prof. Dr. Suherli K, M .Pd. pengertian
lain paragraf atau alenia adalah pengelompokan gagasan dalam suatu kesatuan yang runtun.

B. Kegunaan Paragraf
Keberadaan suatu paragraf dalam suatu tulisan sangat bermanfaat baik bagi penulis
maupun pembaca. Berikut adalah kegunaan paragraf bagi penulis.

a. Memudahkan pengeksperian gagasan, pikiran, perasaan dalam rangkaian kalimat yang


tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
b. Memudahkan pengembangan topik-topik kerangka (topik subbab dan bab) menjadi topik
sederhana (topik paragraf)
c. Memudahkan penataan topik-topik (paragraf) sebagai kesatuan rangkaian dalam suatu
karangan.
d. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema
lainnya.
e. Memisahkan dan menegaskan pergantian suatu topik (paragraf) dengan topik (paragraf)
lainnya secara formal. (Ermanto, Bahasa Indonesia pengembangan kepribadian di
perguruan tinggi, 2018, Depok, PT RajaGrafindo Persada)
C. Unsur-unsur Pembentuk Paragraf

Dalam membentuk paragraf, diperlukan unsur-unsur wajib, diantaranya yaitu gagasan


utama, kalimat topik, dan kalimat pendukung/penjelas/pengembangan.
a. Gagasan Utama
Gagasan ini merupakan ide dasar masalah yang akan dibicarakan. Sebuah paragraf
harus memiliki gagasan pokok sebagai pengendali. Gagasan pokok ini biasanya ditulis ke
dalam kalimat topik. Namun, bukan berarti gagasan pokok harus ditulis ke dalam kalimat
topik.
b. Kalimat topik
Kalimat topik adalah kalimat yang mengandung gagasan pokok dalam sebuah
paragraf. Kalimat topik berguna bagi penulis dan oembaca. Bagi penulis kalimat ini
berguna mengendalikan pikiran penulis tentang apa yang hendak disampaikan di dalam
paragraf. Bagi pembaca, kalimat topik dapat membantu memahami isi paragraf dengan
mudah.
Kalimat topik merupakan kalimat yang umum yang masih membutuhkan penjelasan,
pengembangan, atau pembuktian. Kalimat topik dpat di letakan di awal, akhir, awak
akhir, atau diseluruh paragraf. Diseluruh paragraf ini biasanya di temukan dalam tulisan
deskripsi, narasi, atau pada karya fiksi umumnya.
1) Kalimat awal paragraf
Kalimat awal paragraf ini dimulai dengan pernyataan umum, lalu diikuti
perincian yang menjelaskan kalimat topik.
2) Kalimat topik diakhir paragraf
Kalimat topik diakhir paragraf didahului dengan sejumlah kalimat penjelasan
atau perincian dan diakhiri dengan kalimat yang umum, yaitu kalimat topik.
Paragraf yang kalimat topiknya terdapat diakhir dinamakan paragraf induktif.
3) Kalimat topik diawal dan diakhir paragraf
Kalimat ini terduru dari kalimat topik dapat dinyatakan diawal paragraf dan
diulangi gagasannya kembali di akhir paragraf dengan kalimat yang berbeda.
4) Tanpa kalimat topik
Kalimat ini tidak memiliki kalimat topik pikiran utama tersebar di seluruh
kalimat yang membangun paragraf tersebut. Biasanya kalimat seperti ini
ditemukan di dalam paragraf narasi atau deskripsi. (Sri Hapsari wijayanti, Bahasa
Indonesia penulisan dan penyajian karya ilmiah, jakarta, PT. RajaGrafindo
Persada)
D. Cara pengembangan pokok pikiran dalam paragraf
Suatu paragraf terdiru dari suatu pokok pikiran dan pokok pikiran tersebut perlu untuk
dikembangkan dengan pemikiran penjelas. Berikut adalah beberapa cara pengembangan pikiran
dalam paragraf
a. Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran induktif
Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran induktif adalah cara mengungkapkan
pikiran tentang objek, dimulai dengan hal substantif menuju sifat menyeluruh. Tulisan
seperti ini bertujuan untuk memperjelas bagian-bagian objek yang akhirnya dapat
menjadi keterangan secara umum atau keseluruhan.
b. Penalaran pikiran berdasarkan penalaran deduktif
Penalaran deduktif ini kebalikan dari penalaran induktif. Penalaran ini dimulai dari
penjelasan secara umum, kemudian baru menjelaskan bagian bagian secara objek. Tujuan
dari penalaran ini juga untuk memusatkan perhatian terhadap objek yang sedang
dijelaskan
c. Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran induktif dan deduktif
Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran ini merupakan gabungan antara induktif
dan deduktif. Yaitu dimulai dari penjelasan bersifat umum baru hal-hal yang bersifat
khusus dan diulangi lagi secara umum dalam bentuk bahasa yang bervariasi. Tujuannya
adalah menjelaskan secara umum yang didukung fakta fakta khusus dan ditegaskan
kembali dalam bentuk pernyataan umum.
d. Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran klimaks
Pengembangan pikiran berdasarkan klimaks ini adalah penalaran yang dimulai dari
hal hal yang kecil dan kurang penting menuju kepada hal yang besar atau lebih penting.
Tujuannya adalah untuk menjelaskan secara tentang objek kepada pembaca.
e. Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran antiklimaks
Pengembangan pemikiran penalaran ini merupakan kebalikan daripenalaran
klimaks. Yaitu dimulai dari permasalahan yang penting menuju permasalahan yang
kurang penting.
f. Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran urutan waktu (kronologis)
Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran ini merupakan urutan waktu terbentuk
apabila peristiwa diuraikan berdasarkan urutan waktu terjadinya atau hal terdapat pada
objek.
g. Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran urutan ruang (tempat)
Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran urutan tempat ini terbentuk apabila
peristiwa itu didasarkan pada urutan tempat terjadinya masalah atau hal yang terdapat
pada objek.
h. Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran sebab-akibat
Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran sebab-akibat ini yaitu penalaran yang
dimulai dari sebab terjadinya masalah dan diikuti dengan akibat secara terus-menerus
hingga masalah jelas bagi pembaca.
i. Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran fungsu
Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran fungsi ini yaitu mengungkapkan pikiran
yang berhubungan dengan fungsi objek, sehingga pembaca dapat mengetahuinya secara
menyeluruh.
j. Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran ciri ciri
Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran ciri ciri ini ialah pengungkapan pikiran
tentang ciri-ciri suatu objek yang sedang diungkapkan. Penalaran ini dibagi menjadi dua
1) Pengembangan berdasarkan penalaran ciri-ciri kualitatif
pengembangan berdasarkan ciri-ciri kualitatif ini ialah pengungkapan pikuran
berdasarkan nilai atau kesan dari suatu objek yang sedang dibicarakan.
2) Pengembangan berdasarkan penalaran ciri-ciri kuantitatif
Pengembangan berdasarkan ciri-ciri kuantitatif ini ialah cara pengembangan
pokok pikiran yang mengemukakan ciri-ciri yang berhubungan dengan jumbalh
dan hitungan.

k. Pengembangan pikiran berdasarkan penalaran sejarah objek


Pengembangan pikiran berdasarkan sejarah ialah oenulisan mengemukakan pikiran yang
berhubungan dengan sejarah atau suatu objek yang sedang diungkapkan (Drs. Isma
tantawi, M.A., Bahasa Indonesia Akademik

E. Struktur Paragraf
Struktur paragraf dapat dikelompokan menjadi delapan kemungkin yaitu:

Anda mungkin juga menyukai