Anda di halaman 1dari 6

Nama : Putri melinia

NIM : 180501164

1. Pengertian paragraf
Paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari
sejumlah kalimat, isinya mengungkapkan suatu informasi/kalimat dengan pikiran
utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
Menurut Soedjito, paragraf adalah bagian dari karangan yang terdiri atas beberapa
kalimat yang berhubungan secara utuh dan terpadu serta kesatuan pikiran (Masur,
N1990 : 127).
Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat/kumpulan kalimat, akan tetapi kalimat
yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang
membentuk suatu kalimat, dan dapat disebut juga dengan penuangan ide dari penulis
melalui kalimat/kumpulan kalimat yang satu dengan yang lainnya, yang berkaitan
dan juga hanya memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai karangan
yang singkat.
Dalam sebuah paragraf hanya ada satu kalimat utama. Biasanya kalimat
utama diletakkan diawal kalimat (deduktif), atau kalimat utama terletak diakhir
paragraf ( induktif ), serta kalimat utama tercakup dalam keseluruhan paragraf
(deduktif- induktif ).

2. Pengembangan Paragraf
a. Pengembangan Paragraf Dengan Pemberian Contoh
Dalam jenis pengembangan ini dikemukakan suatu pernyataan, kemudian
disebutkan rincian-rincian berupa contoh-contoh kongkret. Berikut ini contoh
pengembangan paragraf dengan memberikan contoh-contoh :
Kesalahan dalam penulisan karya ilmiah, pada umumnya terletak pada
pemilihan kata (diksi) dan penyusunan kalimat efektif. Kesalahan pemilihan kata
yang tepat, di antaranya digunakannya kata sering, mungkin, kadang-kadang,
sangat, dan mmemang yang mengarah pada ketidakyakinan penulis akan hal
yang dikemukakan.
Adapun kesalahan penyusunan kalimat efektif, misalnya menulis kalimat
yang panjang yang di dalamnya terdapat kata yang tidak perlu, seperti penulisan
kata dapat, telah, dan adalah pada kalimat Dalam bab ini dapat dituliskan dua hal
yang telah menjadi temuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
Untuk itu dalam menggunakan cara ini, penulis hendaknya pandai memilih
contoh-contoh yang umum, representatif, dan dapat mewakili keadaan
sebenarnya.
b. Pengembangan Paragraf Dengan Definisi Luas
Definisi luas (definisi formal yang diperluas) dapat dipakai untuk
mengembangkan pokok pikiran. Semua penjelasan atau uraian menuju pada
perumusan definisi itu. Berikut contoh pengembangan paragraf dengan definisi
luas.
Karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan suatu hal
atau sesuatu gagasan. Dalam memaparkan sesuatu, kita dapat menjelaskan dan
memberi keterangan belaka, dapat pula mengembangkan sebuah gagasan
sehingga menjadi luas dan gampang dimengerti. Panjang karangan tidak dibatasi,
bergantung pada kemampuan pengarang dalam memaparkan atau memberikan
penjelasan ide atau gagasan yang disampaikan. Pengembangan dengan definisi
luas tidak hanya berupa paragraf, bahkan dapat pula berupa sebuah buku.
Meskipun demikian, dasar-dasar definisi tetap sama.

Berikut adalah contoh-contoh lain nya mengenai pengembangan paragraf :

a. Pengembangan Alamiah
Pengembangan secara alamiah ini seorang penulis dapat menggunakan pola
yang sudah ada pada obyek atau kajian yang dibicarakan. Penulis dapat
menggunakan dua pola. Pertama, pola spesial atau urutan ruang, misalnya
gambaran dari depan ke belakang, dari luar kedalam dan sebagainya. Kedua,
pola kronologis atau urutan waktu, misalnya gambaran urutan terjadinya
peristiwa, perbuatan atau tindakan, tadi sekarang, nanti, besok, dan sebagainya.

b. Pengembangan Klimaks dan Anti Klimaks


Pembuatan klimaks dilakukan dengan penampilan gagasan utama yang rinci dari
persoalan yang paling rendah kedudukannya. Sementara itu pengembangan
antiklimaks merupakan kebalikan dari klimaks.

c. Pengembangan Perbandingan dan Pertentangan


Paragraf perbandingan dan pertentangan ialah cara pengarang menunjukkan
kesamaan atau perbedaan antara dua orang , subjek atau gagasan dengan
bertolak dari segi-segi tertentu (Keraf dalam Mudlofar 2002: 99).

d. Pengembangan Analogi
Pengembangan analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang
sudah terkenal umum dengan yang tidak dikenal umum.

e. Pengembangan contoh-contoh
Gagasan yang terlalu umum sifatnya sulit dipahami. Agar pembaca menjadi jelas
diperlukan ilustrasi-ilustrasi konkret. Ilustrasi konkret inilah yang nantinya
dikembangkan menjadi contoh-contoh.

f. Pengembangan Akibat-sebab akibat


Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berupa hubungan sebab akibat
dan akibat sebab. Sebab dapat bertindak sebagai kalimat utama, sedangkan
akibat merupakan kalimat penjelas. Dapat pula sebaliknya , akibat sebagai
pikiran utama dan sebab sebagai pikiran penjelas.

g. Pengembangan Klasifikasi
Dalam pengembangan karangan kadang-kadang diperlukan pengelompokan hal-
hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini bekerja kedua arah yang
berlawanan, yaitu pertama mempersatukan satuan-satuan kedalam satu
kelompok., dan kedua, memisahkan satuan-satuan tadi dari kelompok yang lain
(keraf dalam Mudlofar 2002: 103).

h. Pengembangan Umum Khusus-Khusus Umum


Cara pengembangan paragraf umum khusus-khusus umum merupakan cara yang
paling umum dipakai. Paragraf umum khusus dikembangkan dengan meletakkan
pikiran utama pada awal paragraf kemudian rician-rincian berada pada kalimat-
kalimat berikutnya. Sebaliknya paragraf khusus umum, mula-mula
dikembangkan rincian-rincian kemudian pada akhir paragraf disampaikan
generalisasinya. Jadi paragraf umum khusus bersifat deduktif, sedangkan
paragraf induktif bersifat khusus umum.

Pengembangan Paragraf

 Paragraf dibangun oleh lebih dari satu kalimat. Pengembangan paragraf adalah
perincian dan pengurutan pikiran yang terpadu yang diwujudkan melalui
penataan kalimat-kalimat. Penggunaan kalimat topik yang tepat akan
memudahkan pembaca membuat ringkasan dari sebuah karya tulis. Kalimat-
kalimat penunjang akan mengembangkan gagasan yang terdapat dalam kalimat
topik. Dalam ringkasan kalimat-kalimat penunjang ini dapat diabaikan. Oleh
karena itu, ada tiga persoalan yang tercakup di dalamnya, yakni
 kemampuan menentukan dan meletakkan kalimat topik secara tepat;
 kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama paragraf ke dalam
gagasan bawahan; dan
 kemampuan mengurutkan gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
3. Jenis – jenis paragraf beserta contoh.
a. Paragraf Deduktif,
Paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang dimulai dengan
mengungkapkan persoalan pokok yang kemudian diikuti dengan beberapa kalimat
penjelas di belakangnya. Untuk paragraf deduktif ini, contohnya sebagai berikut:
Merk smartphone sekarang banyak sekali pilihannya seiring bertambahnya
perusahaan teknologi yang berdiri. Ada beberapa merk smartphone yang terkenal
di antara kita contohnya Samsung, Apple, Xiaomi dan Oppo. Meskipun begitu
janganlah menghamburkan uang untuk membeli smartphone yang tidak kita
butuhkan, belilah sesuai dengan kebutuhan.

b. Paragraf Induktif
Paragraf ini sendiri merupakan sebuah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan beberapa penjelasannya terlebih dahulu, lalu diakhiri dengan
kalimat topik. Contoh dari kalimat induktif adalah:
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan
budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak
lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi
yang paling efektif dan efisien.

c. Paragraf Campuran
Jenis-jenis paragraf lainnya yang berdasarkan letak dari kalimat utama
tersebut adalah paragraf campuran. Paragraf yang satu ini diawali dengan
menjelaskan sebuah persoalan pokok atau kalimat topik. Selanjutnya, diikuti
dengan kalimat penjelas dan diakhiri dengan menggunakan kalimat topik. Untuk
kalimat topik yang terdapat pada akhir paragraf ini merupakan sebuah penegasan
dari kalimat topik yang terdapat di awal paragraf. Untuk contoh dari paragraf
campuran yang satu ini adalah sebagai berikut :
Dalam kehidupan ini, kita tidak bisa hidup tanpa adanya udara. Udara
merupakan sumber kehidupan ini selain air, silahkan kamu coba bagaimana
rasanya menahan nafas selama setengah jam, pasti tubuh kita melemah dan mau
pingsan. Manfaat udara sangat banyak sekali, karena semua orang tubuh
membutuhkannya seperti otak, jantung, kulit dan lainnya. Oleh karena itu, wajib
bagi kita untuk menjaga udara agar selalu bersih, supaya organ yang ada di dalam
tubuh dapat berjalan dengan normal.

d. Paragraf Narasi (Paragraf yang Menceritakan)


Paragraf narasi adalah sebuah paragraf yang menceritakan tentang sebuah
peristiwa ataupun kejadian yang mana di dalamnya terdapat alur cerita, tokoh,
konflik dan setting. Akan tetapi, untuk jenis paragraf yang satu ini tidak memiliki
kalimat utama. Contohnya :
Pada hari itu, entah mengapa tiba-tiba kepalaku terasa begitu pusing,
terutama di bagian kiri kepalaku. Rasa sakit itu lalu menjalar hingga ke bagian
leher dan otot bahuku. Orang tuaku menyarankan, sebaiknya aku periksakan
kondisi tersebut kepada dokter agar diketahui apa penyebab dari sakit tersebut
serta harus seperti apa pengobatannya. Setelah diperiksakan ke dokter, ternyata
gejala sakit yang aku alami itu adalah sakit kepala tegang. Penyakit terebut
merupakan salah satu jenis dari sakit kepala. Kata dokter, penyebab penyakit itu
adalah stres, serta pola makan dan tidur yang salah. Harus aku akui, kesibukanku
di dunia kerja membuat pola makan dan tidurku tidak keruan, dan hal itu ternyata
menyebabkan timbulnya gejala sakit kepala tegang di kepalaku. Dokter pun
akhirnya memberiku obat penghilang rasa sakit di kepala kepadaku, serta
menyuruhku untuk memperbaiki pola makan dan tidurku yang telah berantakan
tersebut.

e. Paragraf Deskripsi (Paragraf yang Menggambarkan)


Lain halnya dengan paragraf narasi, untuk paragraf deskripsi yang satu ini
artinya adalah sebuah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga para
pembaca seakan-akan dapat melihat, mendengar, ataupun merasakan objek yang
digambarkan tersebut. Nah, untuk objek yang dideskripsikan bisa orang, tempat
ataupun suatu benda. Contohnya :
Canon EOS 600D merupakan kamera DSLR yang memberikan fitur Full
High Definition Movies, dilengkapi 9 titik Auto Focus
yang memudahkan untuk mengabadikan gambar dari berbagai posisi, dan
ditambah LCD 3 inch dan built-in flash. Kamera yang memiliki resolusi 18 MP
ini memakai memori SD, SDHC atau SDXC, dapat menjadi
sahabat fotografer baik dari pemula sampai profesional. Kamera canon ini dapat
membuat anda bisa lebih mengekspresikan diri ke dalam karya fotografi. 

f. Paragraf Persuasi (Paragraf yang Mengajak)


Untuk jenis paragraf yang satu ini sering Anda temukan pada beberapa
jenis iklan. Paragraf persuasi isinya berupa ajakan, bujukan ataupun
mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu sesuai dengan yang dituliskan.
Contohnya :
Sampah sudah berserakan dimana-mana. Bahkan kini sampah-sampah
tersebut telah menggunung dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Banyak orang
yang tidak mempedulikan sampah-sampah tersebut, padahal sampah dapat
menjadi sarangnya berbagai macam penyakit berbahaya karena sampah adalah
tempat ideal bagi bakteri dan virus untuk berkembang. Akibatnya, manusia-
manusia akan terkena dampaknya, yaitu terjangkit penyakit yang berasal dari
bakteri dan virus yang menyebar melalui udara atau bersentuhan secara langsung.
Oleh karena itu, marilah kita membersihkan sampah-sampah tersebut, agar
lingkungan kita menjadi bersih dan terbebas dari sampah, sehingga kita tidak
terjangkit penyakit.

g. Paragraf Argumentasi (Paragraf yang Berisi Pendapat)


Ciri-ciri dari pendapat argumentasi yang satu ini ialah adanya pendapat
beserta alasannya. Bahkan, paragraf tersebut juga dilengkapi dengan bukti ilmiah,
subjektif, kesimpulan, bahkan bukti dan referensi. Contohnya :
Media pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai
tujuan pendidikan. Namun, sebagian dari kita menganggap hal itu kurang
penting.Di Indonesia saja, penyebaran media pendidikan kurang
merata.Contohnya saja, di daerah Papua yang saat ini tenaga pengajarnya masih
sangat kurang, ditambah lagi dengan kurangnya media pendidikan.Akibatnya,
tingkat kecerdasan berbeda-beda antardaerah.Seharusnya, upaya pemerintah
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa harus tetap ditingkatkan.Terutama dalam
penyebaran media pendidikan di daerah-daerah terpencil.

h. Paragraf Eksposisi (Paragraf yang Menjelaskan)


Paragraf eksposisi ini ialah sebuah paragraf yang berisi tentang pendapat,
ide, buah pikiran, pengetahuan ataupun informasi yang ditujukan untuk
memperluas wawasan dari pembaca. Dalam sebuah paragraf narasi, umumnya
berisi kata “adalah” yang bermaksud untuk menyampaikan sebuah informasi.
Paragraf yang satu ini juga berisi tentang berbagai macam hal yang berkaitan
dengan ilmiah ataupun faktual. Umumnya, dalam paragraf tersebut juga
dilengkapi dengan bukti seperti grafik, contoh, tabel dan sebagainya. Contohnya :
Olahraga meupakan salah satu aktivitas yang menyenangkan sekaligus
memiliki berbagai manfaat bagi tubuh manusia. Mulai dari menyehatkan tubuh,
membuat badan terlihat fit dan juga dapat membentuk badan yang lebih ideal.
Maka wajar saja bila orang yang sering melakukan olahraga memiliki badan yang
sehat. Karena dengan adanya gerakan tubuh saat olahraga, hal itu akan direspon
positif oleh tubuh, sehingga tubuh mengeluarkan keringat. Selain dapat menjaga
kesehatan tubuh, olahraga ternyata juga baik untuk mental seseorang. Dari sini
kita bisa simpulkan bahwa olahraga memiliki manfaat bagi fisik dan mental
manusia.

Anda mungkin juga menyukai