Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENULISAN PARAGRAF
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Moch. Junaedi Abdillah, M., H.

Disusun Oleh:

Kelompok 7

1. Imrokatun Khoiriyah (2320110097)


2. Oktavia Nafa ‘Aturrohmah (2320110098)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS


FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM (HKI)
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami


kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah bahasa indonesia. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang penuhdengan cahaya keislaman. Semoga kita mendapat
syafaatnya di akhirat kelak.
Dalam kesempatan kali ini kami berterima kasih kepada :
1. Bapak Moch. Junaidi Abdillah, M. H. selaku dosen bahasa indonesia
2. H. Nur Said, S. Ag., M. A., M. Ag. selaku kepala perpustakaan Institut Agama
Islam Negeri Kudus yang telah memberikan izin dan layanan perpustakaan yang
diperlukan dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya, kami menyadari bahwa bahwa pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan demi perbaikan makalah ini. Dan kami juga berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua.

Kudus, 25 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................Error: Reference source not found


DAFTAR ISI...........................................................Error: Reference source not found
BAB 1 PENDAHULUAN......................................Error: Reference source not found
A. Latar Belakang...............................Error: Reference source not found
B. Rumusan Masalah..........................Error: Reference source not found
C. Tujuan Penulisan Makalah.............Error: Reference source not found
BAB II PEMBAHASAN........................................Error: Reference source not found
A. Pengertian Paragraf........................Error: Reference source not found
B. Unsur-unsur Pembentuk Paragraf. .Error: Reference source not found
C. Jenis-jenis Paragraf........................Error: Reference source not found
D. Syarat-syarat Paragraf....................Error: Reference source not found
BAB III PENUTUP.................................................Error: Reference source not found
A. Kesimpulan....................................Error: Reference source not found
BAB III PENUTUP......................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Bahasa Indonesia, tidak akan terlepas dari yang namanya
paragraf. Paragraf merupakan aspek penting yang harus ada dalam penulisan
teks esai, artikel, dan karya tulis lainnya yang tidak akan terlepas dari paragraf.
Paragraf adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang
berkaitan satu sama lain.
Untuk menyusun suatu paragraf tentu saja kita harus bisa mengetahui
pengertian, jenis, ciri-ciri, dan syarat-syarat pembuatan suatu paragraf.
Kesesuaian suatu paragraf dapat dilihat dari penyusunan kalimat secara logis
dan ungkapan-ungkapan antar kalimat.

A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian paragraf ?
2. Apa saja unsur-unsur pembentuk paragraf ?
3. Apa saja jenis-jenis paragraf ?
4. Apa saja syarat-syarat paragraf ?

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian paragraf
2. Untuk mengetahui unsur-unsur pembentuk paragraf
3. Untuk mengetahui jenis-jenis paragraf
4. Untuk mengetahui syarat-syarat paragraf

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat
yang berkaitan satu sama lain. Nama lain paragraf yaitu alenia atau wacana mini.
Paragraf atau alenia atau wacana mini adalah suatu kesatuan pikiran yang
dituangkan dalam kumpulan kalimat yang berkaitan untuk membentuk satu ide
atau gagasan pokok. Dengan demikian, pembaca dapat memahami isinya secara
utuh.
Paragraf merupakan satu bagian kecil suatu karangan. Sebuah karangan
dapat terbentuk dengan adanya paragraf didalamnya. Hakikat paragraf sebenarnya
tidak sesederhana itu. Paragraf merupakan miniatur dari suatu karangan. Syarat-
syarat sebuah karangan ada pada paragraf. Memahami seluk beluk paragraf
berarti juga memahami miniatur dari sebuah bangun yang disebut karangan.
Terampil mem- bangun paragraf berarti terampil pula membangun miniatur
karangan dalam ukuran yang lazim. Hal ini berarti bahwa paragraf merupakan
dasar utama bagi kegiatan karang-mengarang.1
Jumlah kalimat dalam paragraf ditentukan oleh cara pengembangan dan
ketuntasan uraian gagasan yang disampaikan. Jumlah kalimat dalam suatu
paragraf dapat menentukan kualitas suatu bacaan. Tujuan lain dari pembentukan
paragraf adalah memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar. Perhentian
ini memberikan waktu bagi pembaca untuk dapat memahami gagasan yang
terkandung di dalam setiap paragraf.
Gagasan utama atau kalimat topik di dalam paragraf dapat dipahami
dengan mudah jika informasi yang ada disampaikan dengan memadai dan
lengkap. Kelengkapan gagasan utama dapat dilakukan dengan mengembangkan
kalimat penjelas. Sebuah paragraf dapat dikatakan sebuah paragraf yang lengkap
apabila memiliki kalimat topik, kalimat-kalimat penunjang, dan kalimat
penyimpul.2

1
Suladi, ‘Paragraf’, Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia, 2014, VII+106 hal.
2
Wikipedia. Paragraf. https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf.

2
B. Unsur-Unsur Pembentuk Paragraf
Berikut ini adalah unsur-unsur paragraf:
1. Topik. Topik adalah suatu isu atau pokok persoalan yang masih bersifat
umum dan abstrak. Pada dasarnya, topik merupakan pokok pembicaraan
dalam keseluruhan suatu tulisan sebagai landasan yang dapat digunakan
oleh seorang penulis untuk menyampaikan maksudnya.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menuangkan gagasan dalam
sebuah karangan ilmiah atau tulisan lainnya. Namun, paling tidak ada
kriteria cara penuangan gagasan itu. Dalam setiap karangan ilmiah, seluruh
gagasan itu dikemas dalam bentuk paragraf- paragraf. Dalam setiap paragraf
harus dipastikan ada gagasan pokok atau gagasan utamanya, sedangkan
gagasan lain yang ada di dalam paragraf itu merupakan penjelas. 3
2. Judul. Memberikan judul pada suatu bacaan berarti memberikan nama pada
bacaan tersebut. Dalam pemberian judul harus dipertimbangakan dengan isi
bacaan. Syarat sebuah judul :
a. Menggambarkan isi
b. Menarik/provokatif
c. Singkat (berbentuk frasa)
d. Mudah diingat
e. Spesifik dan logis
3. Gagasan utama dan kalimat utama. Gagasan utama atau ide pokok adalah
hal pokok yang diungkapkan dalam suatu paragraf dan menjadi intu dari
keseluruhan isi paragraf. Gagasan utama terletak pada kalimat utama.
Sedangkan kalimat utama biasanya terdapat pada awal, akhir, awal dan
akhir, atau diseluruh kalimat dalam paragraf.
4. Gagasan penjelas dan kalimat penjelas. gagasan utama adalah gagasan-
gagasan yang menjelaskan atau merinci gagasan utama dan terletak pada
kalimat penjelas. Dan kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan
kalimat utama.4

3
Suladi, ‘Paragraf’, Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia, 2014, VII+106 hal.
4
Buku Revolusi Belajar, Konsep Dasar, dan The King Bimbingan Kerjasama Ganesha Operation
dan MA Negeri 1 Kudus

3
5. Konjungsi. Konjungsi adalah kata sambung atau kata
penghubung. Konjungsi dalam bahasa Indonesia ada dua jenis,
yaitu konjungsi intra kalimat dan konjungsi antar kalimat.

C. Jenis-Jenis Paragraf
1. Berdasarkan letak kalimat utamanya
a) Deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak
di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk
mendukung gagasan utama. Ide pokok atau gagasan utama berupa
pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kalimat topik itu
kemudian diikuti oleh kalimat-kalimatInduktif. Induktif adalah paragraf
yang dimana kalimat utamanya berada diakhir paragraf. 5
b) Variatif. Variatif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada diawal
dan akhir paragraf (memiliki inti yang sama).
c) Deskriptif/Naratif. Paragraf Deduktif atau Naratif adalah paragraf yang
kalimat utamanya berada diseluruh bagian paragraf.
2. Berdasarkan pola penyajian teks atau tujuan
a) Deskripsi. Ciri-ciri : ada rincian detail yang berupa rincian tempat,
benda, dan orang. Tujuan: untuk memberikan penggabaran
b) Eksposisi. Ciri-ciri: berupa pengetahuan dan pola pengetahuan (definisi,
proses, klasifikasi, dan ilustrasi). Tujuan: menjelaskan, memaparkan,
menginformasikan, memberitahukan, dan menerangkan.
c) Persuasi. Ciri-ciri: adanya ajakan. Tujuan: mengajak, membujuk, dan
mengimbau.
d) Argumentasi. Ciri-ciri: adanya pendapat dan alasan. Tujuan:
memengaruhi, meyakinkan, membuktikan, dan mengungkapkan.
e) Narasi. Ciri-ciri: adanya alur, tokoh, dan latar. Tujuan: menceritakan dan
mengisahkan.6

D. Syarat-syarat Paragraf

5
Suladi, ‘Paragraf’, Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia, 2014, VII+106 hal.
6
Buku Revolusi Belajar, Konsep Dasar, dan The King Bimbingan Kerjasama Ganesha Operation
dan MA Negeri 1 Kudus

4
Menurut Laksono, et.al (2008) syarat-syarat paragraf yang harus
diperhatikan agar menjadi paragraf yang baik atau padu, yaitu :
a. Kesatuan paragraf
Paragraf pada dasarnya merupakan rangkaian untaian kalimat yang
mencerminkan satu gagasan yang padu. Kepaduan terbentuk oleh adanya
kesatuan dan pertautan. Kesatuan berkenaan dengan pokok masalah, sedangkan
pertautan berkenaan dengan hubungan antara bagian yang satu dan bagian yang
lain berupa berupa kalimat, paragraf, pasal atau bab, bagian yang berupa bab
lazim terdapat pada komposisi yang berbentuk buku.Untukmenjamin adanya
kesatuan dan pertautan, dalam satu paragraf hendknya termuat satu gagasan
pokok yang dikembangkan. di dalam sebuah paragraf, gagasan pokok itu dapat
diwujudkan dalam sebuah kalimat yang disebut sebagai kalimat pokok.
Gagasan itu dikembangkan dengan kalimat-kalimat lain yang disebut kalimat
pengembang sehingga membentuk paragraf.
b. Kepaduan
Kepaduan adalah kalimat-kalimat paragraf terpadu, berkaitan satu
sama lain, terjalin secara logis dan gramatikal untuk mendukung gagasan
utama. Paragraf yang sudah memenuhi syarat kesatuan belum dapat disebut
sebagai paragraf yang baik jika belum mempunyai ciri kepaduan.
c. Konsistensi sudut pandang
Paragraf yang baik seharusnya mempertahankan sudut pandang penulis
dalam membahas masalah yang diutarakannya. Jika sudah dipastikan bahwa
pembaca dilibatkan sebagai mitra tutur, pilihan itu harus dipertahankan sampai
akhir karangan.
d. Ketuntasan
Paragraf yang baik adalah paragraf yang tuntas. Artinya, di dalam
paragraf itu tercakup semua yang diperlukan untuk mendukung gagasan
utama.
e. Keruntutan
Keruntutan adalah penyajian informasi secara runtut, tidak melompat-
lompat sehingga pembaca mudah mengikuti jalan pikiran penulis. Syarat-
syarat dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab

5
itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perluditata secara cermat agar
tidak ada satupun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu.
Dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali
tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Sebuah paragraf harus
memiliki kesatuan, kepaduan, konsistensi sudut pandang, ketuntasan, dan
keruntutan. Persyartan tersebut harus ada dalam membuat paragraf, sehingga
menjadi paragraf yang padu 7.

7
Ezik Firman Syah, ‘Analisis Paragraf Pada Laporan Perjalanan Siswa Kelas VIII SMPN 13 Kota
Tangerang’, Eduscience, 4.1 (2018), 9–19.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
paragraf merupakan serangkaian kalimat yang berkaitan satu sama lain,
membentuk satu ide atau gagasan pokok. Paragraf adalah unsur penting dalam
suatu karangan, dan kualitas karangan ditentukan oleh keterampilan dalam menulis
paragraf. Paragraf terdiri dari beberapa unsur, termasuk topik, judul, gagasan
utama, gagasan penjelas, konjungsi, dan harus memenuhi syarat kesatuan,
kepaduan, konsistensi sudut pandang, ketuntasan, dan keruntutan.
Selain itu, terdapat berbagai jenis paragraf berdasarkan letak kalimat
utamanya, pola penyajian teks, dan tujuan komunikasi. Beberapa jenis paragraf
meliputi deduktif, induktif, variatif, deskriptif/naratif, deskripsi, eksposisi,
persuasi, argumentasi, dan narasi. Setiap jenis paragraf memiliki ciri-ciri dan
tujuan tertentu.
Dalam menulis paragraf, penting untuk memperhatikan syarat-syarat agar
paragraf menjadi baik dan padu, termasuk kesatuan, kepaduan, konsistensi sudut
pandang, ketuntasan, dan keruntutan. Sebuah paragraf harus memiliki satu gagasan
pokok yang dikembangkan dengan kalimat-kalimat yang mendukungnya. Kesatuan
dan kepaduan dalam paragraf adalah aspek penting untuk menjaga agar kalimat-
kalimat terkait satu sama lain secara logis dan gramatikal.
Penting juga untuk memahami jenis-jenis paragraf dan tujuan
penggunaannya, karena berbagai jenis paragraf digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pesan yang berbeda. Dengan memahami unsur-unsur dan syarat-
syarat paragraf, seorang penulis dapat meningkatkan kemampuannya dalam
menulis dan menyusun teks yang jelas, padu, dan efektif.

7
DAFTAR PUSTAKA

"Paragraf - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas."


https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf.
Suladi, ‘Paragraf’, Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia, 2014, VII+106 hal
Syah, Ezik Firman, ‘Analisis Paragraf Pada Laporan Perjalanan Siswa Kelas VIII
SMPN 13 Kota Tangerang’, Eduscience, 4.1 (2018), 9–19
Buku Revolusi Belajar, Konsep Dasar, dan The King Bimbingan Kerjasama
Ganesha Operation dan MA Negeri 1 Kudus.

Anda mungkin juga menyukai