Anda di halaman 1dari 12

POLA PIKIR PARAGRAF DAN PEGEMBANGAN PARAGRAF

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia

Dosen pengampu : Moh. Miftahul Arifin, M.Pd.I

Oleh:

1. MOH. KUSNIMAD SOFI ARI

2. DWI NUR AFIFAH

3. M. SHOHIBUL WAFA

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEMESTER II
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM PANGERAN DIPONEGORO NGANJUK
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai
pola pikir paragraf dan pegembang
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah bahasa indonesia yang
diampu oleh Moh. Miftahul Arifin, M.Pd.I .Tugas ini telah kami selesaikan dengan maksimal
berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan banyak
terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini bisa membantu menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, saran serta kritik yang dapat membangun sangat
kami harapkan guna penyempurnaan pada makalah selanjutnya. Demikian makalah ini kami
buat, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Nganjuk, ...................... 2023

Penyusun

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2

A. pengertian paragraf.......................................................................................................2

B. pola pengembang paragraf...........................................................................................2

C. macam-macam paragraf...............................................................................................2

BAB III PENUTUP....................................................................................................................3

A. Kesimpulan...................................................................................................................3

B. Saran.............................................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................4

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negaraIndonesia yang digunakan
sebagai bahasa pemersatu bangsa serta berperan penting dalam dunia pendidikan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada pemerolehan empat keterampilan
berbahasa yaitu,keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Keempatketerampilan tersebut disajikan secara terpadu, namun dimungkinkan untuk
memberikan penekanan pada salah satu keterampilan, misalnya keterampilanmenulis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam paragraf

2. Apa pengertian paragraf

3. Bagaimana cara pengembanga paragraf

C. Tujuan
1. Pengertian paragraf
2. Pola pengembangan paragraf
3. Macam-macam paragraf

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun secara logis-sistematis yang


merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok
dalam keseluruhan karangan. Oshima dan Hogue (1983) menyatakan bahwa paragraf
pada dasarnya ialah bagian terkecil organisasi karangan. Berdasarkan fungsinya, paragraf
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) paragraf pendahuluan, (2) paragraf penjelas, dan
(3) paragraf penyimpul. Ketiga unsur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Paragraf Pendahuluan
Paragraf pendahuluan bertujuan untuk menarik perhatian pembaca terhadap
tulisan yang akan disajikan,memberikan harapan kepada pembaca, dan membentuk
penalaran pada diri pembaca untuk membaca seluruh tulisan itu (Keraf, 1994). Oleh
karena itu, paragraph pendahuluan pada karya tulis ilmiah harus dapat menarik
perhatian pembaca. Apabila paragraf pendahuluan tersebut mampu menarik perhatian
pembaca, pembaca akan tertarik kepada tulisan yang dihadapinya sehingga
mempunyai keinginan menyelesaikan membacanya.
2. Paragraf Penjelas
Paragraf isi atau penjelas adalah semua paragraf yang terdapat di antara
paragraf pendahuluan dan paragraf penutup (Keraf, 1980). Oleh Wahab dan Lestari
(1999), paragraf itu disebut paragraf isi, yaitu berisi uraian atau penjelasan isi tulisan
yang dijabarkan pada batang tubuh tulisan. Inti persoalan yang akan dikemukakan
penulis terdapat dalam paragraf tersebut. Paragraf isi karya tulis ilmiah mempunyai
dua macam fungsi, yaitu (1) sebagai pembawa berbagai uraian atau penjelasan ide-ide
pokok yang disampaikan oleh penulis dan (2) mempertahankan perhatian pembaca
(Syafi'ie, 1988).

1
Arifin, E. Zaenal dan S.A. Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Akademi Pressindo, Jakarta.
5
3. Paragraf Penyimpul
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri
karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain paragraf ini mengandung
kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf-paragraf
penghubung.
Apapun yang menjadi topik atau tema dari sebuah karangan haruslah tetap
diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak berarti
terlalu pendek. Hal yang paling esensial adalah bahwa paragraf itu harus merupakan
suatu kesimpulan yang bulat atau betul-betul mengakhiri uraian itu serta dapat
menimbulkan banyak kesan kepada pembacanya.
Paragraf yang efektif harus memenuhi tiga syarat, yaitu: (1) adanya kesatuan
makna (koherensi), (2) adanya kesatuan bentuk (kohesi), dan (3) hanya memiliki satu
pikiran utama.
1. Kesatuan Makna (Koherensi)
Sebuah paragraf dikatakan mengandung kesatuan makna jika seluruh kalimat
dalam paragraf itu hanya membicarakan satu ide pokok, satu topik, atau satu masalah
saja. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah
yang sedang dibicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau
masalah.
2. Kesatuan Bentuk (Kohesi)
Kesatuan bentuk paragraf atau kohensi terwujud jika aliran kalimat berjalan
mulus, lancar, dan logis. Koherensi itu dapat dibentuk dengan cara repetisi,
penggunaan kata ganti, penggunaan kata sambung atau frasa penghubung antar
kalimat (Arifin dan Tasai, 2008).
3. Hanya Memiliki Satu Pikiran Utama
Paragraf yang baik harus hanya memiliki satu pikiran utama atau gagasan
pokok. Jika dalam satu paragraf terdapat dua atau lebih pikiran utama, paragraf
tersebut tidak efektif. Paragraf tersebut harus dipecah agar tetap memiliki hanya satu
pikiran utama. Satu pikiran utama itu didukung oleh pikiran-pikran penjelas. Pikiran-
pikiran penjelas ini lazim nya terwujud dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas yang
tentu harus selalu mengacu pada pikiran utama.

6
2

B. Pola Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf berkaitan erat dengan (a) kemampuan merincikan secara


maksimal gagasan utama paragraf ke dalam gagasan bawahan dan (b) kemampuan
mengurutkan gagasan bawahan ke dalam suatu urutan teratur. Dalam merincikan
gagasan utama dan mengurutkan gagasan bawahan, yang perlu ditempuh ada tiga
langkah. Langkah-langkah itu adalah (1) memikirkan ide pokok yang akan ditulis, (2)
memikirkan informasi yang logis dikemukakan agar pembaca dapat memahami ide
pokok penulis, dan (3) memikirkan tentang cara menyampaikan informasi.
Ada tiga strategi dalam mengurutkan isi/informasi dalam paragraf. Pertama,
urutan alamiah, yaitu pengurutan informasi berdasarkan ruang atau berdasarkan
kronologi. Kedua, urutan logis. Ketiga, urutan psikologis, yaitu mengurutkan
gagasan/informasi dengan sangat berpihak pada psikologi pembaca atau menyenangkan
pembaca (Kuncoro, 2010). Di antara ketiga cara di atas, paragraf dalam karangan ilmiah
lebih banyak dikembangkan dengan cara urutan logis (Suwignyo dan Santoso, 2008).
Ada beberapa pola yang dapat dipakai untuk mengembangkan paragraf, yaitu
klimaks dan anti klimas, sudut pandangan, perbandingan-pertentangan, analogi, contoh,
proses, sebab-akibat, umum-khusus, klasifikasi, dan definisi luas (Keraf, 1980).
1) Klimaks dan Anti Klimaks
Paragraf yang menggunakan dasar klimaks, ide pokoknya dirinci menjadi
beberapa gagasan bawahan. Gagasan-gagasan bawahan itu disusun sedemikian rupa
dengan cara menempatkan gagasan yang dianggap kurang tinggi kepentingannya pada
bagian awal, gagasan berikutnya yang lebih tinggi kepentingannya, dan diakhiri
dengan gagasan yang paling tinggi kepentingannya. Variasi dari klimaks ialah anti
klimaks, gagasan yang dianggap paling tinggi kepentingannya ditempatkan bagian
awal, diikuti gagasan lebih rendah kepentingannya, dan diakhiri dengan gagasan
paling rendah kepentingannya (Budiyono,2012).

2
Budiyono, H. 2012. Pengembangan Paragraf Dan Kualitasnya Pada Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa
Magister Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Jambi. Tekno-Pedagogi, Vol.2 (2) :
51-64.

7
3

2) Sudut Pandangan
Paragraf yang menggunakan pengembangan sudut pandangan, uraian ide yang
dikemukakan didasarkan pada penglihatan atas sesuatu barang dari posisi tertentu.
Dari posisi itu kemudian secara perlahan-lahan dan berurutan digambarkan barang
demi barang yang terdapat dalam ruangan itu. Urutan tersebut dimulai dari yang
paling dekat dengan posisinyalalu berangsur-angsur ke belakang. Pengembangan
paragraf tersebut disebut juga urutan ruangan (Budiyono,2012).
3) Perbandingan-Pertentangan
Paragraf yang menggunakan pengembangan perbandingan, gagasan yang
dikemukakan bertolak dari segi-segi tertentu yang menunjukkan kesamaan-kesamaan
dari dua hal atau lebih. Sebaliknya, apabila paragraf mengungkapkan gagasan
bertolak dari segi-segi tertentu yang menunjukkan perbedaan-perbedaan dari dua hal
atau lebih disebut pengembangan pertentangan (Budiyono,2012).
4) Analogi
Paragraf menggunakan pengembangan analogi hampir sama dengan paragraf
menggunakan pengembangan perbandingan. Perbandingan menunjukkan adanya
kesamaan-kesamaan hal yang berlainan kelas, sedangkan pengembangan paragraf
dengan analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang kurang
dikenal oleh umum dengan sesuatu yang telah dikenal oleh umum (Budiyono,2012).
5) Contoh
Paragraf yang menggunakan pengembangan dengan contoh, ide pokok yang
diungkapkan dalam paragraf dijelaskan dengan gagasan bawahan yang berupa contoh.
Contoh itu berfungsi untuk memperjelas maksud ide pokok yang telah diungkapkan.
Contoh yang dipakai untuk memperjelas tersebut bisa hanya satu atau lebih,
disesuaikan dengan kejelasan yang dimaksudkan (Budiyono,2012).
6) Proses
Paragraf yang menggunakan pengembangan proses, gagasan yang akan
diungkapkan merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-

3
Keraf, G. 1980. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Nusa Indah, Ende-Flores.

8
perbuatan untuk menghasilkan sesuatu. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan paragraf proses, yaitu (1) harus diketahui perincian-perincian ide
secara menyeluruh,(2) proses yang dimaksudkan dibagi atas tahap-tahap kejadian, dan
(3) menjelaskan tiap tahap dalam detail yang cukup tegas sehingga pembaca dapat
melihat seluruh proses yang telah diungkapkan (Budiyono,2012).
7) Sebab-Akibat
Pengembangan yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi
sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Penalaran ini digunakan untuk
menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya atau sebaliknya.
Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnyaharus terungkap jelas dan informasinya
sesuai dengan jalan pikiran manusia (Budiyono,2012).
8) Umum-Khusus
Paragraf dapat dikembangkan dengan cara menempatkan ide pokok pada awal
paragraf, sedangkan rincian ide penjelasnya terdapat dalam kalimat-kalimat
berikutnya. Paragraf seperti itu bersifat deduktif (umum-khusus).Sebaliknya, rincian-
rincian penjelas bisa diungkapkan lebih dulu lalu diakhiri dengan
generalisasinya.Paragraf demikian bersifat induktif (khusus-umum).Sebuah variasi
dari kedua pengembangan tersebut, pada awal paragraf terdapat ide pokok, tetapi pada
akhir paragraf ide pokok tersebut diulang lagi (Budiyono,2012).
9) Klasifikasi
Klasifikasi ialah pengelompokan hal-hal yang dianggap mempunyai kesamaan-
kesamaan tertentu. Dalam klasifikasi ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu (1)
mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok dan (2) memisahkan
kesatuan-kesatuan tersebut dari kelompok yang lain. Dengan demikian, paragraf yang
dapat dikembangkan dengan cara klasifikasi apabila gagasan-gagasan yang akan
diungkapkan dalam paragraf tersebut dapat dikelompok-kelompokkan berdasarkan
kesamaan kesamaan tertentu (Budiyono,2012).

4
Keraf, G. 1994. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Nusa Indah, Ende-Flores.
9
10) Definisi Luas
Paragraf menggunakan pengembangan definisi luas bila gagasan yang akan
diungkapkan merupakan suatu istilah. Agar istilah itu dapat dipahami oleh pembaca,
istilah tersebut didefinisikan. Definisi yang digunakan biasanya merupakan definisi
luas, bukan hanya definisi formal biasa, definisi yang hanya menerangkan etimologi
kata, atau definisi yang menerangkan sinonimmya saja (Budiyono,2012)
Pengembangan paragraf yang lain berdasarkan penempatan isinya ialah :
1. Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian.
Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik.
Paragraf narasi tidak memiliki kalimat utama (Arifin dan Tasai, 2008).
2. Paragraf deskripsi adalah salah satu jenis karangan yang melukiskan suatu objek
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat,
mendengar, merasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar,
dirasakan dan dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksud (Arifin dan Tasai,
2008).
3. Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu
topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca
(Arifin dan Tasai, 2008).
4. Paragraf argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan kebenaran
tentang sesuatu. Pada akhir paragraf atau karangan, perlu disajikan kesimpulan.
Kesimpulan ini yang membedakan argumentasi dari eksposisi (Arifin dan Tasai,
2008)
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk
berbuat sesuatu (Arifin dan Tasai, 2008)

5
Kuncoro, M. 2010. Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Kolom dan Resensi Buku.Penerbit Erlangga,
Jakarta
10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini ialah :


1. Paragraf merupakan kalimat-kalimat yang tersusun secara sistematis dengan ide
pokok yang terkandung didalamnya sesuai bahasan yang dipilih.
2. Makalah yang diteliti menggunakan 6 pola pengembangan paragraf yaitu contoh,
proses, sebab-akibat, umum-khusus, klasifikasi, dan definisi luas. Sedangkan
pengembangan paragraf berdasarkan penempatan isinya ialah paragraf jenis
eksposisi.
Hasil penelitian dari analisa keefektifan isi paragraf yang ada dalam makalah tersebut
ialah 3 aspek (kohesi, koherensi dan ide utama) sudah tercakup dalam tiap paragraf.
Namun ada beberapa kesalahan dari segi padanan kata dan kalimat yang dibuat
menimbulkan kesulitan pada pemahaman pembaca.

B. SARAN
Saran yang dapat kami sampaikan ialah diharapkan kepada mahasiswa untuk dapat
memperhatikan dan memahami lebih mendalam aspek pengembangan paragraf dalam
suatu penulisan makalah yang baik dan benar yaitu ketepaduan kata dan paragraf serta
kejelasan ide pokok dari bahasan yang dituliskan. Diharapkan pula makalah ini dapat
membantu pembaca sebagai penambah wawasan untuk penulisan pengembangan
paragraf.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal dan S.A. Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Akademi Pressindo,
Jakarta.

Budiyono, H. 2012. Pengembangan Paragraf Dan Kualitasnya Pada Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Jambi.
Tekno-Pedagogi, Vol.2 (2) : 51-64.

Keraf, G. 1980. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Nusa Indah, Ende-Flores.

Keraf, G. 1994. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Nusa Indah, Ende-Flores.

Kuncoro, M. 2010. Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Kolom dan Resensi
Buku.Penerbit Erlangga, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai