Anda di halaman 1dari 47

LEMBAR KENDALI

KELOMPOK 5
ANGGOTA 1.
2.
3.

TOPIK :

TEMA :

JUDUL :

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN

ASPEK YANG AKAN DIKAJI


1.
2.
3.
4.
5.
6.
PERANAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI BAGI
MAHASISWA TEKNIK KIMIA ITB
ANGKATAN 2005

LAPORAN PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Tata Tulis
Karya Ilmiah pada Semester I Tahun Akademik 2006-2007

oleh

Rangga Malela 1205007


Julius Sitanggang 1205033
Hamzah Haz 1205369

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2006
PERANAN TEKNOLOGI KOMUNIKASIBAGI
MAHASISWA TPB-ITB
ANGKATAN 2006

LAPORAN PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Tata Tulis
Karya Ilmiah pada Semester I Tahun Akademik 2006-2007

oleh

Rangga Malela 1205007


Julius Sitanggang 1205033
Hamzah Haz 1205369

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2006
ABSTRAK

Sedikit latar belakang, rumusan masalah, tujuan

Cara memperoleh dan pengolahan data

Analisis data, hasil, simpulan

iii
PRAKATA

Puji Syukur

Judul

Dalam rangka apa laporan penelitian dibuat

Tujuan penulisan, manfaat, harapan

Kelebihan dan kekurangan

Proses terbentuknya

Kendala

Cara menangulang masalah pembuatan laporan penelitian

Ucapan terima kasih

Bandung, 2 Mei 2011


Penulis
iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... iii


KATA PENGATAR
PRAKATA ........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL i
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah ………………… 1
1.1.1 Latar belakang 1
1.1.2 Rumusan masalah 2
1.2 Ruang Lingkup Kajian 3
1.3 Tujuan Penulisan 4
1.4 Anggapan Dasar
1.5 Hipotesis
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 5
1.6.1 Metode
1.6.2 Teknik pengumpulan data
1.7 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI/TEORI DASAR/GAMBARAN UMUM ….


2.1 Sejarah Singkat 10
(2.2 Denah …)
2.3 Visi dan Misi 12
2.4 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi da teman ks ke holrjhgfsdf lkl ek
Kkkkkkkk 750
2.5 Struktur Organisasi
2.6 Sarana dan Prasarana
2.7 Sumber Daya Manusia

BAB III ANALISIS (judul lengkap)


3.1 Penerapan Ergonomi di Perkantoran
3.1.1 Kriteria fisik
3.1.2 Kriteria lingkungan fisik kerja
3.1.3 Kriteria fsikosial
3.2 Perancangan Tata Letak Ruang Kantor
3.3 Perancangan Tata Letak Perabotan
3.4 Perancangan Tata Letak Antardepartemen

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN


4.1 Simpulan
4.2 Saran 514

DAFTAR PUSTAKA
INDEKS
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL I Sarana Umum yang Tersedia


SARANA UMUM YANG TERSEDIA…. 8

II PENGGUNAAN TANAH DI RANCABALI… 10

III PEMILIKAN TANAH DI RANCABALU…… 12

IV JARINGAN JALAN DI RANCABALI……… 17

V PENDUDUK MENURUT UMUR…………… 20


DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 Pola Wilayah Administrasi Kodya Bandung………. 9


POLA WILAYAH ADMINISTRASI KODYA BANDUNG

2 Rute Perjalanan Angkot Bandung …………… 12

3 Kondisi Jalan Kodya Bandung……………………… 15

4 Kompleks Permukiman……………………. 20

5 Lokasi Pusat Kegiatan……………………... 35


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A JADWAL KEGIATAN AKADEMIK ITB……. 67


Jadwal Kegiatan Akademik ITB

B DAFTAR KOORDINATOR MATA KULIAH TPB


2003/2004……………………………………… 69

C DAFTAR NAMA DOSEN WALI TPB 2003…. 70

D DAFTAR KELAS TPB DAN KELAS MATA KULIAH


BERSAMA SEMESTER II MAHASISWA
ANGKATAN 2003 …………………………… 75
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah

1.1.1 Latar belakang

Latar belakang berisi hal-hal yang melatarbelakangi munculnya masalah,

pentingnya masalah itu dibahas, pembatasan masalah dan tujuan yang hendak

dicapai

Latar belakang yang baik minimal terdiri atas tiga paragraf. Paragraf

pertama berisi topik, paragraf kedua berisi tema, dan paragraf ketiga berisi

pentingnya masalah itu dibahas, pembatasan masalah, judul penelitian, dan

tujuan yang hendak dicapai.

Latar belakang hendaknya disusun secara deduktif, umum menuju khusus,

atau seperti piramida terbalik.

1.1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis ajukan adalah

1. bagaimana …. (tulis judul laporan penelitian Anda).

1.2 Ruang Lingkup Kajian

Untuk menjawab rumusan masalah di atas, akan penulis kaji hal-hal berikut.

1
2

1. aspek-aspek yang akan diteliti

2. pembahasan (kerangka)

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak dicapai memalui penulisan laporan penelitian ini adalah

untuk mengetahui …. “bagaimana” rumusan masalah (tuliskan rumusan

masalah)

1.4 Anggapan Dasar

Anggapan dasar berisi teori, hukum, dalil, rumus, atau aksioma

1.5 Hipotesis

Dugaan penulis sehubungan dengan anggapan dasar dan hasil pengamatan

selintas atas penelitian

1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

1.6.1 Metode

Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis/histories komparatif/

eksperimen (percobaan) karena penelitian ini bertujuan mendeskripsikan/


mengomparasikan/membuktikan data yang diperoleh baik dari berbagai rujukan

maupun dari lapangan kemudian dianalisis

1.6.2 Teknik pengumpulan data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah

1. studi kepustakaan

2. observasi lapangan

3. wawancara

4. penyebaran angket

5. studi kasus

6. kerja praktik

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah kerangka yang diparagrafkan

Dalam hal ini perlu diperhatikan cara pemaparannya yang dituangkan dalam

bentuk kalimat (tidak perlu menyusun kerangka).

contoh berikut: misalnya judul karangan ilmiah “Peningkatan Produksi Pertanian

di Lembang Jawa Barat.”

Penulisan laporan penelitian ini terbagi atas empat bab. Pembicaraan dimulai

dengan pendahuluan sebagai bab pertama memuat latar belakang dan rumusan
masalah, ruang lingkup kajian, tujuan penelitian, anggapan dasar, hipotesis,

metode dan teknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan.

Selanjutnya, pada bab dua dijabarkan teori-teori pertanian (studi kepustakaan)

dan keadaan daerah Lembang terutama keadaan masyarakat / petani.

Pada bab tiga dikemukakan pembuktian-pembuktian hipotesis beserta

pembahasannya dalam hal ini keadaan pertanian di Lembang misalnya jenis

pertanian, cara penggarapan, tingkat produksi yang dicapai, potensi yang ada.

Kemudian, semua keadaan ini dibahas dengan menggunakan teori sebagai alat

ukur untuk mengkaji kemungkinan peningkatan produksi hal ini menyangkut

sumber alam, sarana dan pengetahuan / keterampilan, serta kehidupan sosial para

petani. Bab tiga ini merupakan bab inti.

Bab empat, bab terakhir merupakan simpulan dari pembuktian-pembuktian

hipotesis dan hasil pembahasan. Pada bab ini dikemukakan juga saran-saran

peningkatan produksi pertanian di Lembang yang diperoleh dari hasil pembahasan

yang telah diuraikan pada bab sebelumnya (bab tiga).


BAB II
DESKRIPSI MASALAH ATAU
TINJAUAN PUSTAKA
TEORI DASAR (TULIS TEORI YANG
MENDASARI KARYA ILMIAH)

Organ ini memuat pemerian masalah, artinya memuat


gambaran mengenai masalah itu berdasarkan data yang telah
diperoleh. Gambaran tersebut dapat ditampilkan baik secara
kualitatif maupun secara kuantitatif. Sudah tentu gambaran
ini harus objektif artinya seperti apa adanya memuat data
yang diperoleh melalui penelitian lapangan/laboratorium.
Untuk laporan penelitian, deskripsi itu berupa kompilasi
(kumpulan) data yang diperoleh dari rujukan-rujukan,
sedangkan untuk laporan penelitian, deskripsi itu berupa
kompilasi data yang diperoleh dari penelitian
lapangan/laboratorium. Teori yang akan digunakan sebagai
alat ukur untuk membahas masalah diuraikan juga pada
bagian ini.
Langkah membuat bab II
1. Mencari lima referensi
2. Menentukan referensi utama
3. Menentukan urutan referensi pembanding
4. Mengutip
5. Menyimpulkan
6. (Manfaat kutipan)

5
BAB II

TEORI DASAR KONSTRUKSI JEMBATAN

2.1 Definsi Manajemen

Menurut (Bambang) Hariyanto (2010: 203) manajemen merupakan nalat dalam

msegala bidang yang bertujuan untuk membantu mempercepata pencapaian

tujuan. Hal ini sejalan dengan pendapat Umar (2008:17) yang mengatakan bahwa

manajemen identik dengan alat pencapaian tujuan. Akan tetapi, berbeda dengan

pendapat Slamet( 2001: 79) yang mengatakan manajemen nibarat pisau belatu.

Ada pendapat lain yang mengatak bahwa manajemen adalah bla bla bla nkmhbeg

l ke hmm hhmmmmmm(Charlesss, 2005: 475). Hal ini sejalan dengan definisi

lain yang mengatakan bahwa manajemen adalah bla bla bla bla, ble ble ble ble,

dan blu blu blu (http://www.indo-web.com/Remaja/Gaul/)

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa manajemen adalah (satukan

pendapat di atas)

Kutipan di atas merupakan tolok ukur dan penyamaan konsep tentang manajemen

sehingga tidak menimbulkan dualisme pendapat.

2.2 Syarat Konstruksi Jembatan

Berdasakan pendapat Haryanto (2010: 704) syarat konstruksi jembatan adalah .....
12

13

2.3 Ciri Konstruksi Jembatan

Konstruksi jembatan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1.mmmm

2. mmmm

3. mmmm

4. mmmmmmm

Ciri tersebut didasarkan atas kondisi tanah dan batuan (Hamzah, 2005: 100).

2.6 Sarana dan Prasarana


BAB III
PEMBAHASAN
ANALISIS (TULIS JUDUL DENGAN
LENGKAP)

Di sini penulis mengemukakan komentar, pendapat, tafsiran,


atau penilaian mengenai segala sesuatu yang dideskripsikan
itu. Arah pembahasan harus tertuju kepada terjawabnya
persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah. Di sini
akan terlihat seberapa jauh bobot karangan itu. Kuncinya
adalah kecanggihan penalaran penulis (keruntutan,
kemakulan, dan ketuntasan) dalam membahas deskripsi itu.
105
106
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Dalam bab terakhir ini, pertama penulis merangkumkan
hasil-hasil pembahasan. Setelah itu, penulis menarik
simpulan secara keseluruhan, yang dalam hal ini merupakan
jawaban atas persoalan yang dikemukakan dalam rumusan
masalah. Untuk laporan penelitian yang mengajukan
hipotesis, simpulan itu merupakan jawaban apakah hipotesis
itu terbukti kebenarannya atau tidak.

4.2 Saran
Saran adalah pendapat penulis yang muncul sebagai
konsekuensi atau implikasi dari adanya simpulan tersebut.
Biasanya penulis menganjurkan tindakan-tindakan
selanjutnya setelah terjawab persoalan itu (setelah terbukti
hipotesis itu).
DAFTAR PUSTAKA

Data mengenai sumber itu pada bagian tersendiri disusun


secara alfabetis berdasarkan nama pengarangnya. Pencatatan
data sumber itu banyak kesamaannya dengan cara yang
dipakai pada catatan kaki. Bedanya antara lain pada daftar
pustaka bila nama pengarang itu disertai nama keluarganya,
maka yang ditulis lebih dulu adalah nama keluarganya. Gelar
pengarang dan nomor halaman tidak dicantumkan.

Contoh:

Alexander. Carter. How to Locate Educational Information

and Data. New York. Bureau of Publications. 1950.

Bales. R. E. Interaction Proses Analysis. Cambridge, Addison

Wesley Publishing Company. 1954.

Cambell. What is Science? New York Dover Publication. 1952.

Deming. William E. Some Theory of Sampling. New York,

John Wiley & Sons’s. 1952.

Flesch. Rudolf. How to Test reliability. New York, Harper &

Brother.1951.

Grey. W. S. What Makes a Book Readable. Chicago, Chicago

University Press. 1935.


Di samping cara di atas, ada cara lain yang dapat digunakan.
Contoh berikut ini adalah cara yang dipakai dalam penulisan
daftar pustaka pada akhir-akhir ini.

Effendy, Usman. 1968. “Sedikit Catatan tentang Sketsa

Pelukis Nashar”. Budaya Jaya. 2 (Juli I)

Jassin, H. B. 1959. Tifa Penyair dan Daerahnya. (E-

BOOK)Jakarta: Gunung Agung.

1959. Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45.

Jakarta: Gunung Agung.

Richards. I.A. 1964. Practical Criticum. London: Ronledge &

Kegan Paul.

Welek. Rene and Austin Waren. 1956. Theory of Literatur.

New York: Harcourt. Brace & World.

Penulisan (tipografinya) ada berbagai cara:


Cara I:

Daradjat, Zakiah. 1950. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan

Bintang.

Cara II:

Daradjat, Zakiah. 1950.

Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.


Cara III:

Daradjat, Zakiah.

1950 Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang .

SUMBER ACUAN: BUKU

Kadiman, Kusmayanto. 2004. Bentang Ego, Alunkan Simfoni.

Bandung: Mizan Media Utama.

Syukur Abdul. 1996. Cara Belajar Efektif. Jilid I.

Schimmel, Annemarie. 1986. Dimensi Mistik dalam Islam.

Terjemahan oleh Sapardi Djoko Damono, dkk. dari

Mystical Dimension of Islam (1975).

Rowe, D. dan I. Alexander. 1967. Selling Industrial Product.

Edisi Kedua.

Koencaraningrat (Ed.) 1980. Metode-Metode Penelitian

Masyarakat. Jakarta: Gramedia.


SUMBER ACUAN: INTERNET

Dewar, T. Adult Learning Online

(URL:http://www.Cybercorp.net/Tammy/lo/Oned2.html.)

http://www.indo-web.com/Remaja/Gaul/
SUMBER ACUAN: MAJALAH

Suprapto, Riga Adiwoso. 1989. “Perubahan Sosial dan

Perkembangan Bahasa”. Dalam Prisma XVIII (1):61—

120. Jakarta.

SUMBER ACUAN: SURAT KABAR

Tabah, Anton. 1989. “Polwan semakin Efektif dalam

Penegakan Hukum”. Dalam Suara Pembaruan, 1

September 1989. Jakarta.

SUMBER ACUAN: ANTOLOGI

Kartodirdjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Bahan

Dokumen”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980.

Metode-Metode Penelitian Masyarakat . Hlm. 67—92.

Jakarta: Gramedia.

Kramers, J.W. 1931. “Geography and Commerce”. Dalam

Thomas Arnold dan Alfred Guillame (Ed.) 1931. The

Legacy of Islam. London: Oxford University Press.


INDEKS

Bagian ini memuat daftar istilah atau kata yang penting yang
terdapat pada karangan untuk memudahkan pembaca mencari
keterangan tentang istilah atau kata tersebut. Istilah/kata
tersebut disusun berdasarkan abjad dan tiap kata/istilah diberi
nomor halaman tempat penjelasan istilah/kata itu.
Contoh: INDEKS

Adat, 15

asas kekeluargaan, 23, 307

Aswin, D., 115, 118

Baki, 4, 10

bank umum, 23, 25, 28

birokrasi, 144

Canggih, 3, 5, 9

cek, 10, 15, 29

curai, 16

Debet, 20, 29

diversitas, 1, 5

doping, 41, 42, 43


RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS
Nama :

Tempat tanggal lahir : New York

Sesuai degan KTP

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD

SMP

SMU

PT

RIWAYAT PENULISAN

1990

RIWAYAT HIDUP

Tepat di kaki Gunung Merapi,

Jawa Tengah, lahirlah seorang


putri mungil, cantik, centil, dan manja dari

pasangan X dan Y. Sekarang bayi tersebut

dipanggil akrab dengan nama Leksa kepenedekan

dari Leksananto
Catatan Tambahan

Catatan tambahan yaitu segala catatan yang diambil dari sumber

kepustakaan untuk menjelaskan atau memperkuat apa yang

dikemukakan dalam karangan. Oleh karena catatan kadang-kadang

banyak, maka catatan-catatan itu harus diberi nomor. Nomor tersebut

disesuaikan dengan keberapa kalinya penulis mengambil catatan

tersebut dan bila data sumber akan ditempatkan di kaki halaman, maka

di belakang catatan itu di tulis nomor tersebut setengah kait ke atas.

Kemudian data sumber itu ditulis di kaki halaman yang bersangkutan.

Sebelum data sumber ditulis dibuat dulu garis batas dua setengah kait

di bawah kalimat terakhir bagian teks sepanjang empat belas ketikan

dari pias kiri; nomor catatan ditulis setelah tujuh ketikan kosong.

Nomor catatan tersebut ditulis setengah kait di bawah garis batas dan

setengah kait pula di atas data sumber. Adapun data mengenai sumber

itu ditulis berturut-turut setelah nomor catatan; nama pengarang,

judul sumber, kota penerbit, tahun, halaman. Agar lebih jelas, di bawah

ini diberikan sebuah contoh.

…………………………………………………………(kalimat terakhir teks)


1
Gustav Bergman, Philosophy of Science (Madison:

University of Wisconsin Press. 1952), hlm. 43.

Sistem catatan seperti tersebut di atas biasa disebut “catatan

kaki” atau “footnote”. Selain cara tersebut, ada lagi cara sebagai

berikut:
Bila penulis mengutip dari buku karangan Adam halaman 45, maka

segera di belakang kutipan itu ditulis di antara kurung (Adam:45) atau

bila karangan Adam itu pada daftar pustaka diberi nomor urut 5 maka

di belakang kutipan itu ditulis (5:45).

Perkembangan selanjutnya data sumber dilengkapi tahun

penerbitan. Perhatikan contoh berikut.

…(Rini Melani, 1986:71) cara ini cara yang dianjurkan.

Selain itu, ada pula yang tanpa halaman misalnya:… (Rini Melani,

1986). Bila pengarang masuk dalam uraian caranya sebagai berikut:

Sundari (1969:45) menyatakan….


2
Strameyer, et al, Developing a Curriculum for Modern

Living (New York: Bureau of Publication’s Teachers College,

1957), hlm. 57.

3
Donal P Cottal. Ed.,Teacher Education for a Free People

(New York, 1956), hlm. 85.

4
E. William, Beberapa Teori Sampel, terjemahan Winarno.

(Bandung: Tarsito. 1950), hlm. 25.

5
“Polusi”. Pikiran Rakyat. 23 Januari 1973.

6
Nina Gunawan, “Biopharmaceuties”. Dalam Scientiae. No.

44. Tahun V. Juni. 1973. Hlm 22.


Singkatan-singkatan yang Dipergunakan dalam Catatan Kaki

Untuk memudahkan pencatatan data mengenai sumber yang dipakai

berulang-ulang, sudah menjadi suatu kelaziman dalam dunia penulisan

karangan ilmiah dipakai singkatan-singkatan khusus dari kata-kata

Latin sebagai pengganti data lengkap mengenai sumber yang telah

disebut lebih dulu. Pemakaian singkatan-singkatan tersebut sebagai

berikut:

i. Ibid dari ibidem, artinya sama. Dipakai untuk

menyatakan bahwa kutipan itu diambil dari sumber dan

halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan

dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, antara

kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber

lain. Bila halamannya saja yang berbeda, maka dipakai:

Ibid., hlm….

ii. Loc. Cit. dari Loco citato, artinya: pada tempat yang

telah disebut. Dipakai untuk menyatakan bahwa sumber

itu sama dengan sumber yang telah mendahuluinya. Begitu

pula halamannya, hanya telah diselingi sumber lain.

iii. Op. Cit. dari Opere citato, yang maksudnya karya

yang telah dikutip terlebih dahulu. Singkatan ini digunakan

jika sumber kutipan sama dengan kutipan sebelumnya,

tetapi sudah diselingi sumber lain. Di samping itu, halaman

yang dikutip berbeda dengan kutipan sebelumnya.


Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh pemakaiannya:
1
Gustav Bergman, Philosophy of Science (Madison:

University of Wisconsin Press, 1952), hlm. 87

2
Rudolf Flesch, How to Test Reliability (New York:

Harper & Brother, 1951), hlm 46.

3
I b i d.

4
Bergman, Loc.Cit.

5
Flesch, Op.Cit, hlm. 37.

Jadi, nama pengarang yang diikuti Loc. Cit. dan Op. Cit. itu

hanya nama akhirnya saja.

KUTIPAN
KUTIPAN LANGSUNG

Kutipan langsung sama benar dengan sumber asli yang dikutip di dalam

hal penulisan kata, susunan kata dan kalimat, ejaan, dan pungtuasinya.

Kutipan langsung yang kurang dari empat baris ditempatkan di dalam

teks di antara tanda petik dengan jarak yang sama dengan jarak baris

di dalam teks, yaitu dua spasi.


Contoh: Mohtar (1983:43) mengatakan, ”Bilamana tidak berhasil

memperoleh pembeli, tidak satu pun perusahaan mampu hidup”.

Dengan demikian, jelas bahwa pemasaran memegang peranan yang

penting di dalam dunia usaha.

“Bilamana tidak berhasil memperoleh pembeli,

tidak satu pun perusahaan mampu hidup” (Mochtar, 1983:43).

Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris atau lebih

ditempatkan di bawah baris terakhir teks yang mendahuluinya.

Kutipan itu diketik, tanpa tanda petik, dengan jarak satu spasi dan

menjorok masuk lima ketukan dari margin kiri, sama dengan

paragraf baru. Kalau dicetak dengan komputer, digunakan huruf

yang berukuran lebih kecil.

Contoh: Mari kita perhatikan pendapat Foster (1974:268) berikut.


Kebijaksanaan pemasaran meliputi segala penerapan
ketatausahaan guna mengikuti perubahan-perubahan yang terus-
menerus terjadi di pasar. Kebijaksanaan tersebut menyangkut
pengarahan karyawan, bahan, pabrik, dan uang yang dikuasai
perusahaan secara rasional dan logis guna mencapai laba,
perkembangan, atau kemajuan perusahaan. Tidak hanya untuk
satu tahun, tetapi untuk jangka waktu sepanjang mungkin.

Jelaslah bahwa kebijaksanaan pemasaran meliputi berbagai

pihak, baik pengelola sarana, hasil produksi maupun

perencanaan jangka pendek dan panjang.


KUTIPAN TAKLANGSUNG

Kutipan taklangsung adalah kutipan yang mengangkat gagasannya saja

yang kemudian diungkapkan dengan kata-kata dan gaya pengutip

sendiri.

Contoh: Surachmad (1977:423) mengatakan bahwa metode

penyajian grafik kini telah menjadi suatu alat komunikasi.

Hukum yang didapati oleh seseorang dengan itjihad

dinamakan mazhab (Rasjid, 1954).

Jika sumber kutipan berbahasa asing, bagian yang dikutip

diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia sebagai

kutipan taklangsung. Jika terpaksa harus dikutip langsung, pernyataan

di dalam bahasa asing itu dikutip sesuai dengan aslinya dan

digarisbawahi atau dicetak miring jika menggunakan komputer.

Contoh:

Pengaruh sastra di dalam kehidupan manusia seperti

terlihat di dalam pernyataan William (1977:2), “The analogy

between women and the earth as sources of life has always

inspired myths and poems of men …”.


• Topik : pokok pikiran, ide, gagasan, persoalan

Manajemen pemasaran
• Tema : topik yang sudah terbatas

dan bertujuan

(apanya tentang topik)

Berilah kata operasional sebelum TOPIK

Penerapan Manajemen Pemasaran


• Judul : pencerminan isi gagasan

Tema + keterangan (alat, cara, waktu,

tempat)

Penerapan Manajemen Pemasaran

di ITHB

• Rumusan masalah

bagaimana Penerapan Manajemen Pemasaran

di ITHB
• Tujuan

untuk mengetahui bagaimana Penerapan Manajemen

Pemasaran di ITHB
Aspek yang akan dikaji

1. Manajemen

2. Pemasaran

3. Manajemen pemasaran
4. Manfaat manajemen pemasaran

5. Gambaran umum ITHB

6. Kondisi manajemen pemasaran di ITHB

7. Penerapan manajemen pemasaran di ITHB

8. Kendala

9. SDM pemasaran
KERANGKA

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.1.1 Latar belakang
1.1.2 Rumusan masalah
1.2 Ruang Lingkup Kajian
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Anggapan Dasar
1.5 Hipotesis
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.6.1 Metode
1.6.2 Tekinik pengumpulan data
1.7 Sistematika Penulisan

BAB II TEORI DASAR AKUNTASI PERPAJAKAN


2.1 Akuntansi dan Perpajakan
2.1.1 Definisi akuntansi
2.1.2 Definisi perpajakan
2.1.3 Definisi akuntansi perpajakan
2.2 Jenis Akuntansi Perpajakan
2.3 Ciri Akuntansi Perpajakan
2.4 Cakupan Akuntasi Perpajakan
2.5 Peranan Akuntansi Perpajakan
2.6 Metode Akuntansi Perpajakan
2.7 Laporan Akuntansi Perpajakan

BAB III ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERPAJAKAN DI


KPK
3.1 Gambaran Umum KPK
3.2 Keorganisasian KPK
3.3 Sarana dan Prasarana KPK
3.4 SDM KPK
3.5 Kegiatan KPK
3.6 Jenis Akuntansi Perpajakan di KPK
3.7 Ciri Akuntansi Perpajakan di KPK
3.8 Cakupan Akuntasi Perpajakan di KPK
3.9 Peranan Akuntansi Perpajakan di KPK
3.10 Metode Akuntansi Perpajakan di KPK
3.11 Laporan Akuntansi Perpajakan di KPK
3.12 Penerapan Akuntansi Perpajakan di KPK

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN


4.1 Simpulan
4.2 Saran
TOPIK TEKNIK INDUSTRI UKM B
1. Produktivitas Kerja
2. Manajemen Persaingan
3. Kualitas Produk
4. Lingkungan Kerja
5. Sistem Produksi
6. Jasa Transportasi
7. Manajemen Waktu
8. Manajemen Pemasaran
9. Keergonomisan Tata Letak
10. Efesiensi Waktu Kerja

TOPIK TEKNIK INDUSTRI UKM A


1. Manajemen SDM
2. Industri Susu
3. Kebersihan Lingkungan
4. Struktur Perusahaan
5. Kewirausahaan Kuliner
6. Antropometri
7. Manajemen Operasi
8. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
9. Display dan Kontrol
10. Kelelahan Fisik Kerja
11. Ekonomi Gerakan
12. Sosiologi Industri
13. Manajemen Keuangan
14. Leadership
15. Ekonomi Mikro
16. Pemasaran Produk
17. Modernisasi Industri
18.
Penerapan Manajemen Persaingan di Rumah Makan Inti Laut

Anda mungkin juga menyukai