Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“RESIKO MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT


LUNAK”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Manajemen Proyek


Perangkat Lunak
Dosen Pengampu:
Subhan Hartanto S.Kom., M.Kom.

Disusun oleh:
Kelompok 4

Maharani Divirra 1714370321


Yana Laudya Annisa 1714370441
Sabrina 1714370474
Tria Aulia 1714370487
Rizky Nanda P. 1714370624
Awaluddin Lubis 1714370629

Fakultas Sistem Komputer


Universitas Pembangunan Panca Budi
2018
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Resiko Manajemen Proyek Perangkat Lunak”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang unicast dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.

Medan, Maret 2019

Penyusun

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................... ii


Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan .................................................................................... 1
1.A. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.B. Tujuan ....................................................................................... 1
BAB II Isi ................................................................................................... 2
2.A. Pengertian Manajemen Resiko .................................................. 2
2.B. Manfaat Manajemen Resiko ...................................................... 3
2.C. Proses Manajemen Resiko ......................................................... 3
2.C.1. Perencanaan Manajemen Resiko ..................................... 3
2.C.2. Identifikasi Resiko .......................................................... 3
2.C.3. Analisis Resiko Kualitatif ............................................... 4
2.C.4. Analisis Resiko Kuantitatif ............................................. 5
2.C.5. Perencanaan Respon Resiko ............................................ 6
2.C.6. Pengendalian dan Pemantauan Resiko ............................ 7
BAB III Penutup ........................................................................................ 9
3.A. Kesimpulan ............................................................................... 9

Daftar Pustaka ........................................................................................... iv

iii
BAB I
Pendahuluan

1.A. Latar Belakang


Dalam rencana pembuatan proyek sebuah system, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh seorang manajer proyek dalam melakukan perencanaan salah satunya
adalah menghitung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, resiko yang akan terjadi
dalam proses pengerjaan.
Dalam dunia IT tentu banyak terjadi persaingan, entah dari dari pihak perseorangan,
perusahaan, maupun mancakup yang lebih luas lagi. Didalam penerapannya, sebuah
teknologi dalam perusahaan memerlukan perencanaan yang strategis khususnya
penerapan teknologi pada manajemen proyek, agar penerapan dapat sesuai dengan
tujuan bisnis yang diharapkan oleh perusahaan. Jika penerapan teknologi informasi
dalam manajemen proyek tidak sesuai dengan tujuan bisnis yang diinginkan maka akan
menimbulkan resiko. Resiko yang timbul akibat dari penerapan teknologi informasi
yang salah dalam manajemen proyek akan menyebabkan proses bisnis yang tidak
optimal, kerugian finansial, menurunnya reputasi perusahaan, bahkan hancurnya
perusahaan.
Pada kenyataaannya penerapan manajemen proyek teknologi informasi itu sendiri
membutuhkan investasi yang cukup besar, dan seiring dengan teknologi yang terus
berkembang dari waktu ke waktu, membuat proses manajemen proyek pun menjadi
semakin sulit, karena harus memahami teknologi yang baru. Dengan adanya
manajemen resiko proyek yang didukung dengan penggunaan hardware diharapkan
dapat membantu perusahaan dalam hal meminimalkan tingkat kerugian yang tidak
diinginkan.

1.B. Tujuan
a. Mengetahui apa itu Manajemen Proyek Perangkat Lunak.
b. Mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi resiko dan ancaman.

1
BAB II
Isi

2.A. Pengertian Manajemen Resiko


Istilah resiko (risk) memiliki berbagai definisi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), resiko merupakan suatu akibat yang kurang menyenangkan
(merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Sedangkan
Manajemen Resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi
resiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya (menurut
Wikipedia).
Ada beberapa definisi dari manajemen resiko menurut beberapa ahli, yaitu:
a. Smith (1990)
Manajemen Resiko adalah suatu proses identifikasi, pengukuran, dan
kontrol keuangan dari suatu resiko yang mengancam aset dan penghasilan
dari sebuah perusahaan atau suatu proyek yang bisa menimbulkan
kerusakan ataupun kerugian pada perusahaan tersebut.
b. Clough dan Sears (1994)
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan yang komprehensif untuk
menangani semua kejadian yang dapat menimbulkan kerugian.
c. Djojosoedarso (2003, p. 2)
Manajemen risiko merupakan berbagai cara penanggulangan risiko.
d. Dorfman (1998, p. 9)
Manajemen risiko adalah suatu proses yang masuk akal dalam usaha untuk
memahami eksposur dari suatu kerugian.
e. Roger S.
Manajemen resiko adalah rangkaian langkah-langkah yang membantu suatu
perangkat lunak untuk memahami dan mengatur ketidak pastian.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen resiko adalah
suatu cara untuk menangani atau mengurangi yang dapat merugikan atau
membahayakan suatu perusahaan. Oleh karena itu, suatu perusahaan dituntut untuk
mengantisipasi segala sesuatu yang dapat merugikan atau membahayakan perusahaan.
Untuk mengurangi bahaya tersebut maka harus ada jaminan untuk meminimalkan
resiko atau paling tidak mendistribusikannya selama pengembangan tersebut dan
idealnya resiko tersebut dihapus dari aktifitas yang mempunyai jalur yang kritis.
Resiko dari sebuah aktifitas yang sedang berlangsung sebagian bergantung pada
siapa yang mengerjakan atau siapa yang mengelola aktifitas tersebut. Evaluasi resiko
dan alokasi staf dan sumber daya lainnya erat kaitannya.
Resiko dalam perangkat lunak memiliki dua karakteristik:
 Uncertainty : tidak ada resiko yang 100% pasti muncul.
 Loss : resiko berimbas pada kehilangan.
Dan resiko memiliki tiga kategori:
 Resiko proyek : berefek pada perencanaan proyek.
 Resiko teknikal : berefek pada kualitas dan waktu pembuatan perangkat lunak.
 Resiko bisnis : berefek pada nilai jual produk

2
2.B. Manfaat Manajemen Resiko
Penerapan manajemen resiko memiliki beberapa manfaat bagi suatu perusahaan,
diantaranya adalah:
 Berguna dalam mengambil keputusan untuk menangani masalah-masalah
yang sukar.
 Memungkinkan untuk para pembuat keputusan dalam memutuskan
berapa banyak informasi dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah.
 Manajemen resiko kemungkinan dapat mencegah perusahaan dari suatu
kegagalan.
 Manajemen resiko dapat menunjang secara langsung peningkatan dari laba.

2.C. Proses Manajemen Resiko


Proses manajemen resiko memberikan gambaran kepada kita bahwa untuk
mengelola resiko memiliki beberapa tahapan, yaitu:
2.C.1. Perencanaan Manajemen Resiko
Perencanaan meliputi langkah memutuskan bagaimana mendekati dan
merencanakan kegiatan manajemen resiko untuk sebuah proyek. Dengan
mempertimbangkan lingkup proyek, rencana manajemen proyek, faktor
lingkungan perusahaan, maka tim proyek dapat mendiskusikan dan
menganalisis aktivitas manajemen resiko untuk proyek-proyek tertentu.
Untuk membuat perencanan manajemen resiko, ada beberapa hal yang
diperlukan yakni:
 Project Charter, yakni dokumen yang dikeluarkan oleh manajemen senior
yang secara formal menyatakan adanya suatu proyek. Dokumen ini
memberi otorisasi kepada manajer proyek untuk menggunakan sumber
daya organisasi untuk melaksanakan aktivitas proyek.
 Kebijakan manajemen resiko.
 Susunan peran dan tanggung jawab.
 Toleransi stakeholder terhadap resiko.
 Template untuk rencana manajemen resiko organisasi.
 Work Breakdown Structure (WBS).

Ada beberapa hal yang tercakup didalam perencanaan manajemen resiko,


yaitu:
 Metodologi
 Peran dan Tanggung Jawab
 Dana & Biaya (yang berkaitan dengan resiko)
 Kemungkinan dan Pengaruh Resiko

2.C.2. Identifikasi Resiko


Identifikasi resiko dapat dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab dan
efek (apa yang bisa terjadi dan apa yang akan terjadi) atau efek dan penyebab
(apa hasil yang harus dihindari atau didorong dan bagaimana masing-masing
mungkin terjadi).
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi resiko,
yaitu:
1. Brainstorming, merupakan identifikasi awal dari semua resiko yang
mungkin akan terjadi. Brainstorming ini bertujuan untuk mendata semua
kemungkinan resiko yang terjadi. Disini dibuat daftar mengenai semua
3
resiko yang akan terjadi dan mengelompokkan resiko-resiko yang sama.
Selain itu juga ditambahkan informasi mengenai masalah-masalah yang
terjadi dan cara penanganannya pada proyek yang sama dimasa lalu.
2. Interviewing, merupakan cara memperoleh informasi dengan
mewawancarai partisipan proyek, stakeholder, dan ahli lainya untuk
mengidentifikasi resiko.
3. Delphi Tecnique, merupakan teknik yang digunakan untuk mendapatkan
masukan dari para pakar yang relevan dengan proyek. Disini ide-ide
mengenai resiko yang akan timbul digali dengan menggunakan kuisioner
oleh fasilitator. Kemudian para pakar diminta untuk memberikan
komentar mengenai hasil rangkuman atas respon yang ada.
4. Analisis SWOT, adalah analisis yang berdasarkan pada anggapan bahwa
suatu strategi yang efektif berasal dari sumber daya internal (strength dan
weakness) dan eksternal (opportunity dan threat). Proses ini melibatkan
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut pada kondisi yang ada
saat ini.

Untuk dapat mengidentifikasikan resiko, ada empat metode yang dapat kita
gunakan, yaitu:
1. Identifikasi Resiko berdasarkan Tujuan, yaitu resiko yang di
identifikasi berdasarkan sejauh mana suatu peristiwa dapat
membahayakan pencapaian tujuan secara perbagian atau secara
keseluruhan pekerjaan proyek.
2. Identifikasi Resiko berdasarkan Skenario, yaitu resiko yang di
identifikasi berdasarkan skenario yang dibuat berdasarkan perkiraan
terjadinya sebuah peristiwa.
3. Identifikasi Resiko berdasarkan Taksonomi, yaitu resiko dipecah
berdasarkan sumber resiko dengan menggunakan pengetahuan praktik
yang ada melalui daftar pertanyaan yang telah disusun yang jawabannya
akan menunjukkan risiko yang ada.
4. Common Risk Check, yaitu resiko yang sudah biasa terjadi di daftar dan
dilakukan pemilihan mana resiko yang sesuai dengan proyek yang
sedang dikerjakan.

2.C.3. Analisis Resiko Kualitatif


Analisis kualitatif adalah proses menilai dampak dan kemungkinan resiko
yang sudah di identifikasi. Proses ini dilakukan dengan menyusun resiko
berdasarkan dampaknya terhadap tujuan proyek. Analisis ini merupakan cara
prioritisasi resiko sehingga membentuk gambaran resiko yang harus mendapat
perhatian khusus dan cara merespon resiko tersebut seandainya terjadi.
Masukan untuk analisis resiko kualitatif adalah:
1. Asset proses organisasi (Organizational Process Assets)
2. Pernyataan cakupan proyek (Project Scope Statement)
3. Rencana manajemen resiko (Risk Management Planning)
4. Register resiko (Risk Register)
Register resiko adalah dokumen yang memuat hasil dari berbagai proses
manajemen resiko. Sering ditampilkan dengan menggunakan table ataupun
dalam bentuk spreadsheet.

4
Teknik yang digunakan dalam analisis resiko kualitatif adalah:
1. Probability And Impact Matrix
Dalam teknik ini, resiko disusun berdasarkan skala prioritas. Dengan
menggunakan teknik ini perusahaan dapat menentukan kombinasi antara
probabilitas terjadiny dampak dan akibat yang ditimbulkan dengan
menggunakan tabel. Dalam tabel ditampilkan klasifikasi antara resiko
tinggi, resiko sedang dan resiko rendah.
2. Top 10 Risk Item Tracking
Teknik ini melibatkan penelaahan berkala item resiko paling signifikan
proyek dengan manajemen operasional, dan pelanggan. Ulasan dimulai
dengan ringkasan status dari sepuluh teratas sumber resiko pada proyek.
Ringkasan termasuk ranking saat ini masing-masing item, peringkat
sebelumnya, beberapa kali muncul di daftar selama periode waktu, dan
ringkasan kemajuan dalam menyelesaikan item resiko sejak tinjauan
sebelumnya.
3. Expert Judgement
Banyak organisasi bergantung pada perasaan intuitif dan pengalaman
masa lalu dari para ahli dalam melakukan analisis. Resiko kualitatif dapat
menggunakan penilaian ahli sebagai pengganti atau di samping teknik
lain untuk menganalisis resiko.

Hasil atau keluaran dari analisis resiko kualitatif adalah Register resiko yang
mutakhir.

2.C.4. Analisis Resiko Kuantitatif


Analisis kuantitatif merupakan metode untuk mengidentifikasi resiko
kemungkinan kegagalan sistem dan memprediksi besarnya kerugian. Analisis
ini dilakukan dengan mengaplikasikan formula matematis yang dikaitkan
dengan nilai finansial. Secara matematis penghitungan resiko dilakukan dengan
mengalikan tingkat kemungkinan kejadian dengan dampak yang ditimbulkan.
Hasil analisis ini dapat digunakan untuk mengambil langkah strategis dalam
mengatasi resiko yang teridentifikasi.. Meskipun analisis kuantitatif ini
menggunakan pendekatan matematis, namun pada prinsipnya analsis ini
merupakan tindak lanjut yang mengikuti hasil analisis kualitatif. Kesulitan
utama dalam analisis kuantitatif adalah pada saat menentukan tingkat
kemungkinan karena data-data statistik belum tentu tersedia untuk semua
peristiwa.
Masukan dari analisis resiko kuantitatif adalah:
1. Asset proses organisasi (Organizational Process Assets)
2. Pernyataan cakupan proyek (Project Scope Statement)
3. Rencana manajemen resiko (Risk Management Planning)
4. Register resiko (Risk Register)
5. Rencana manajemen proyek. (Project Management Planning)

Teknik yang digunakan dalam melakukan analisis resiko kuantitatif adalah:


1. Pemodelan dan Simulasi
Simulasi proyek ini menggunakan model yang menerjemahkan detail
yang telah ditentukan akibat ketidakpastian proyek yang diubah menjadi
potensi yang berdampak pada tujuan proyek. Simulasi ini biasanya
dilakukan menggunakan teknik Monte Carlo.

5
2. Pohon Keputusan / Decision Tree Analysis & EMV
Suatu diagram yang isinya merupakan opsi-opsi terhadap keputusan
yang sedang dipertimbangkan, serta berbagai implikasinya dalam
memilih alternatif-alternatif keputusan tersebut. Decision tree ini
memungkinkan kita untuk menganalisa risiko dan benefit yang
kemungkinan muncul, implikasi lanjutannya, serta payoff yang
kemungkinan akan diperoleh.
3. Analisis Kepekaan
Sensitivity Analysis adalah metode pemodelan untuk menilai dampak
dari setiap potensi risiko pada keseluruhan kinerja proyek. Hasil analisis,
biasanya divisualisasikan sebagai diagram tornado, jelas menunjukkan
risiko yang dapat memiliki efek terbesar pada tujuan proyek.

Hasil dari analisis resiko kuantitatif adalah Project Document Updates

2.C.5. Perencanaan Respon Resiko


Perencanaan respon resiko merupakan proses perencanaan yang melibatkan
pemilihan pendekatan respons yang digunakan untuk mengatasi setiap resiko
yang teridentifikasi, kemudian menciptakan rencana untuk resiko tersebut. Hal
tersebut dapat dikatakan juga sebagai proses penentuan cara untuk mengurangi
atau menghilangkan ancaman terhadap proyek.
Masukan dari perencanaan respon resiko adalah:
1. Rencana manajemen resiko (Risk Management Planning)
2. Risk register

Teknik yang digunakan dalam perencanaan respon resiko adalah:


1. Strategi untuk Resiko Negatif
 Avoid
Penghindaran risiko melibatkan perubahan rencana manajemen
untuk menghilangkan ancaman oleh risiko merugikan, mengisolasi
tujuan proyek dari dampak risiko, atau mengendurkan tujuan yang
dalam bahaya.
 Transfer
Pemindahan risiko mensyaratkan penggantian penerima dampak
negatif dari pemilik ke pihak ketiga.
 Mitigasi
melakukan tindakan untuk memperkecil peluang timbulnya resiko
negatif
2. Strategi untuk Resiko Positif
 Exploitasi
Menambahkan pekerjaan atau mengubah proyek untuk memastikan
peluang terjadi
 Share
Mengalokasikan kepemilikan kepada pihak ke tiga yang memiliki
kemampuan terbaik menangkap peluang manfaat proyek.
 Enchance
Memodifikasi “ukuran” kesempatan dengan meningkatkan
peluang dan atau dampak positif dengan mengidentifikasi dan
memaksimalkan pengendali kunci dari risiko berdampak positif.

6
3. Strategi Kontingen
Beberapa respon dirancang untuk digunakan hanya bila peristiwa
tertentu terjadi. Untuk beberapa resiko, tim proyek membuat rencana
respon yang hanya akan dilaksanakan dibawah kondisi tertentu
4. Strategi untuk Ancaman dan Kesempatan
 Acceptance
Menerima hasil potensi risiko. Penerimaan tidak mengabaikan
resiko; ini menunjukkan bahwa tim proyek telah memutuskan untuk
tidak mengembangkan mitigasi atau strategi kontingensi. Strategi ini
digunakan ketika tim proyek tidak dapat atau memilih untuk tidak
menghilangkan, mengurangi, atau mentransfer/berbagi resiko
proyek.

Strategi yang paling diinginkan untuk peluang adalah “exploit” yang


memastikan bahwa peluang itu dapat terwujud, meskipun tidak mungkin
menggunakan strategi ini sepanjang waktu. Sementara “accept” adalah strategi
yang paling tidak diinginkan dimana tidak mengambil tindakan dan berharap
risiko tersebut terwujud dengan sendirinya.
Hasil atau keluaran dari perencanaan respon resiko adalah:
1. Project Management Plan Updates
2. Project Document Updates

2.C.6. Pengendalian dan Pemantauan Resiko


Pengendalian dan pemantauan resiko merupakan proses mengidentifikasi,
menganalisis, dan merencanakan resiko-resiko yang baru muncul, melacak
resiko teridentifikasi, menganalisis ulang resiko sekarang, memonitor kondisi
pemicu rencana kontingensi, memonitor sisa resiko, dan mereview pelaksanaan
respon resiko saat mengevaluasi keefektivannya.
Tujuan dari pengendalian dan pemantauan resiko adalah untuk memastikan
bila: asumsi proyek masih valid, resiko (sebagaimana telah dinilai) berubah dari
sebelumnya, kebijakan dan prosedur manajemen resiko diikuti, cadangan biaya
dan jadwal kontingensi dimodifikasi sesuai resiko proyek.
Masukan dari pengendalian dan pemantauan resiko adalah:
1. Rencana manajemen Resiko (Management Risk Plan)
2. Risk Register
3. Informasi Kinerja Kerja (Work Performance Information)
4. Laporan kinerja (Performance Report)

Teknik yang digunakan dalam pengendalian dan pemantauan resiko


adalah:
1. Risk Reassessment
2. Risk Audits
3. Variance And Tren Analysis
4. Technical Performance Measurement
5. Reserve Analysis
6. Status Meeting

7
Hasil atau keluaran dari pengendalian dan pemantauan resiko adalah:
1. Risk Register
2. Requested Changes
3. Recommended Corrective Action
4. Recommended Preventive Action
5. Organizational Process Asset (Updates)
6. Project Management Plan (Updates)

8
BAB III
Penutup

3.A. Kesimpulan
Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Manajemen resiko adalah suatu cara untuk menangani atau mengurangi yang
dapat merugikan atau membahayakan suatu perusahaan.
2. Manajemen resiko memiliki beberapa mafaat, diantaranya adalah manajemen
resiko dapat mencegah dari suatu kerugian dan manajemen resiko dapat
membantu kita untuk mengambil keputusan dalam masalah-masalah yang
muncul.
3. Ada beberapa tahapan dalam proses manajemen resiko, diantaranya:
 Perencanaan Manajemen Resiko
 Identifikasi Resiko
 Analisis Kualitatif Resiko
 Analisis Kuantitatif Resiko
 Perencanaan Manajemen Resiko
 Pengendalian dan Pemantauan Resiko

9
Daftar Pustaka

1. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121-
MUNIR/BUKU/Manajemen%20Proyek%20Perangkat%20Lunak%20%28MPPL%29.pdf

2. https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-resiko-proyek

3. https://repository.unikom.ac.id/44084/1/MPPL%2007.pdf

4. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-plan-risk-responses/17352/2

5. https://www.dictio.id/t/metode-dan-teknik-apa-saja-yang-digunakan-dalam-melakukan-
analisis-risiko-kuantitatif-atau-quantitative-risk-analysis/38763/13

6. https://www.dictio.id/t/masukan-atau-input-apa-saja-yang-dibutuhkan-dalam-melakukan-
analisis-kuantitatif-risiko-atau-quantitative-risk-analysis/37796/2

7. https://www.dictio.id/t/metode-atau-teknik-apa-saja-yang-dapat-dilakukan-dalam-
melakukan-identifikasi-risiko/21930

8. https://www.greycampus.com/opencampus/certified-associate-in-project-
management/risk-identification-tools-and-techniques-in-capm

9. http://web.ipb.ac.id/~erizal/manpro/manajemen-risiko-proyek.pdf

10
iv

Anda mungkin juga menyukai