Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

“PENGERTIAN PARAGRAF, PARAGRAF DEDUKTIF, INDUKTIF, DAN JENIS


PARAGRAF MENURUT TEKNIK PEMAPARANNYA”

. DOSEN PEMBIMBING
ISTIFADAH.M.Pdi

NAMA KELOMPOK :

1. DIDIK TRIHARSONO (EKSYAR)


2. INTAN RAHMAWATI (PGMI)
3. ISNA KHUSNUL MASRUROH (PGMI)
4. NOR ROFIIF FALIIH MU’AFII (PGMI)
5. TZALTZA NADI ROSYIKHA (EKSYAR)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DIPONEGORO


KABUPATEN TULUNGAGUNG
TAHUN AJARAN 2021/2022
1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul “PENGERTIAN PARAGRAF,DEDUKTIF,INDUKTIF DAN TEKNIK
PEMAPARANNYA’’. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak DR. H. SUKARJI. M.Pdi , selaku Ketua STAI Diponegoro Tulungagung yang
telah memberikan bimbingan, saran, ide dan juga kesempatan untuk menggunakan fasilitas
kampus untuk menunjang pembuatan makalah.
2. Ibu Istifadah. M. Pdi ., selaku guru pembimbing kami, yang memberikan dorongan,
masukan kepada kami.
3. Bapak Komari M.Sy., selaku wali kelas kami, yang banyak memberikan materi
pendukung, bimbingan, dan masukan kepada kami.
4. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Tulungagung,09 September 2021

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………...…. 1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………. 4
A. .Latar Belakang ………………………………………………………………...… 4
B. .Rumusan Masalah ……………………………………………………………..… 4
C. Tujuan ………...………………………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………...... 6


A. Pengertian Paragraf …………………………………………………………………….6-9
B. Paragraf deduktif dan paragfraf induksi ……………………………………………..
C. Macam-Macam Paragraf Menurut Teknik Pemaparannya……………………….. 7

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………….. 8


A. Kesimpulan………………………………………………………………………. 9
B. Saran…………………………………………………………………………….. 10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya sering dilupakan perbedaan antara ampong h dan kalimat. Suatu kalimat dalam
tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk
ampong h, ampong h merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan
pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan
beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi ampong h, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam ampong h
membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
ampong h itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal ampong h.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat,
dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu
dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari
segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan
untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang
ampong h sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu ampong h. Jadi, tanpa kemampuan menyusun
ampong h, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud ampong h?


2. Sebutkan ciri-ciri ampong h!
3. Sebutkan unsur-unsur ampong h!
4. Apa fungsi dari ampong h?
5. Apa sajakah jenis-jenis ampong h itu?
6. Sebutkan macam-macam ampong h menurut teknik pemaparannya!
4
C. Tujuan

1. Untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah dengan baik dan benar.
2. Untuk memperluas wawasan keilmuan.
3. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PARAGRAF

Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang saling berhubungan dan


menghasilkan suatu tema tertentu. Umumnya, ampong h terdiri dari empat hingga sepuluh
kalimat, tergantung pengembangan gagasan yang diinginkan penulisnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).
Paragraf merupakan suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang salling berkaitan
satu sama lain. Nama lain dari ampong h adalah wacana mini. Penggunaan ampong h
memudahkan pembaca untuk memahami bacaan secara menyeluruh.

Panjang dari satu ampong h adalah beberapa kalimat, Jumlah kalimat dalam ampong h
ditentukan oleh cara pengembangan dan ketuntasan uraian gagasan yang disampaikan. Jumlah
kalimat di dalam ampong h dapat menentukan kualitas dari bacaan. Paragraf tersusun dari
gagasan utama yang terletak dalam kalimat ampo. Selain itu, terdapat kalimat penjelas yang
memperjelas kalimat ampo.

Fungsi Paragraf

Sebelum memahami jenis teks bahasa Indonesia, Anda perlu tahu terlebih dahulu mengenai
fungsi ampong h. Dapat disimpulkan bahwa fungsi ampong h, antara lain:

 Untuk mengekspresikan gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis.


 Untuk menjelaskan keseluruhan ide pokok dengan mudah, logis, dan sistematis. 
 Untuk menandai pergantian gagasan baru, jika karangan tersebut memiliki lebih dari satu
gagasan utama. 
 Untuk membantu pembaca memahami gagasan utama sebuah karangan. 

6
 Untuk memudahkan pengendalian variabel, jika karangan berisi lebih dari satu variabel. 
 Untuk membantu penulis menyusun dan mengembangkan ide yang akan dituangkan
dalam karangannya, yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas.  

Ciri-Ciri Paragraf

Paragraf memiliki beberapa ciri-ciri berikut ini:

 Paragraf ditulis dengan memberikan beberapa ketukan spasi agar baris pertama sedikit
masuk ke bagian dalam (diberi tanda inden). Biasanya, paragraf diberi 5 ketukan untuk
karangan biasa. 
 Berisi satu ide pokok yang akan dijelaskan dalam sebuah karangan.
 Berisi beberapa kalimat topik yang dapat menjelaskan dan menerangkan ide pokok
karangan tersebut secara rinci.  
 Beberapa paragraf berisi opini penulis yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. 

Unsur-Unsur Paragraf

Sebuah paragraf bisa disebut paragraf yang baik, kalau di dalamnya terdapat unsur-unsur
pembentuk paragraf. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: 

 Harus berisi kalimat utama paragraf.


 Harus berisi kalimat penjelas untuk menguraikan kalimat utama.
 Harus memiliki koherensi, yaitu kesatuan yang dibangun oleh hubungan antar kalimat
pembentuk paragraf sehingga paragraf mudah dipahami. 
 Harus memiliki kesatuan (unity), yaitu perpaduan yang kokoh antara gagasan utama dan
kalimat pendukung dalam satu paragraf. 
 Harus memiliki konjungsi atau penghubung yang digunakan sebagai penyambung
kalimat untuk menambahkan keterangan, menyatakan hubungan sebab-akibat, atau
menyatakan perbandingan atau pertentangan.

7
 Paragraf harus harmonis, semantis, gramatis, dan normatif.  
 Paragraf harus lengkap berisi kalimat penjelas yang memadai dan menunjang kalimat
pokok.

Jenis-Jenis Paragraf

Paragraf dalam dikategorikan menjadi beberapa jenis, ditinjau berdasarkan fungsinya, letak
gagasan utama, dan isinya. Berdasarkan fungsinya, jenis paragraf dapat diklasifikasikan sebagai
berikut: 

 Paragraf pembuka, berfungsi untuk memancing rasa ingin tahu pembaca untuk
mengetahui keseluruhan isi artikel. 
 Paragraf isi, membahas tentang ide-ide pokok dalam sebuah artikel.
 Paragraf penutup, memiliki fungsi menyimpulkan keseluruhan isi artikel dan penekanan
hal-hal penting yang terdapat dalam artikel. Dalam paragraf ini juga bisa berisi saran atau
harapan. 
 Paragraf penghubung, gunanya untuk menyambung satu paragraf dan paragraf lainnya. 

Berbeda jika berdasarkan letak gagasan utama, jenis paragraf dapat dibedakan menjadi paragraf
deduktif dan paragraf induktif. Paragraf deduktif atau paragraf ide pokok terletak di bagian awal
paragraf. 

Sementara, paragraf induktif merupakan paragraf ide pokok yang terletak di akhir paragraf. Lain
lagi dengan paragraf ineratif, ini adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di tengah
paragraf. Selain itu, ada juga paragraf campuran yang ide pokok utamanya terletak di awal dan di
akhir paragraf. 

8
Berdasarkan isinya, jenis paragraf dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:

Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang berisi penjelasan singkat, padat, dan jelas,
mengenai fakta-fakta yang ada. Paragraf ini berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada
pembaca dan cenderung bersifat ilmiah.

Paragraf Narasi 

Paragraf narasi berisi penjelasan sebuah peristiwa berdasarkan kronologi yang terjadi. Paragraf
narasi harus dijelaskan dengan sistematis. Tujuannya, agar pembaca dapat membayangkan
kejadian yang sedang dibahas karena sifatnya yang bercerita.

Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu benda atau peristiwa yang bisa
membuat pembaca seolah-olah mengalami langsung kejadiannya, atau melihat langsung benda
yang dideskripsikan.

Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraf yang membujuk atau mempengaruhi pembaca untuk setuju
dengan gagasan yang disampaikan oleh penulis.

Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang memberikan pandangan kepada pembaca tentang
suatu topik. Paragraf ini tidak hanya berisikan fakta, tapi juga gagasan pendukung yang
bersumber dari opini penulis

9
B. PARAGRAF DEDUKSI DAN PARAGRAF INDUKSI.

1. .PARAGRAF DEDUKSI
Deduksi berarti berfikir dari umum ke khusus. Paragraf ini penempatan kalimat topiknya selalu
diawal.

Contoh: Janji-janji yang disampaikan oleh calon presiden pada waktu kampanye pilkada
(pemilihan kepala daerah) amat menarik. Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme
dikalangan pejabat daerah merupaan prioritas utama yang akan segera dilaksanakan untuk
menjamin terselenggaranya pemerintahan daerah yang bersih dan berwibawa. Kesejahteraan
petani, nelayan, dan buruh serta karyawan baik negeri maupun swasta akan ditingkatkan.
Anggaran pendidikan pun akan dinaikkan sampai dua kali lebih besar dari pada anggaran
sebelumnya. Gedung-gedung sekolah dan peralatannya akan diperbaharui dan ditambah. Selain
itu, tidak akan ada lagi anak yang tidak mampu bersekolah karena SPP dan buku murid-murid
SD/MI sampai SMA/MA yang berasal dari keluarga kurang mampu akan ditanggung oleh
pemerintah daerah.

2. PARAGRAF INDUKSI
Paragraf yang pengembangannya dimulai dari pemaparan bagian-bagian kecil atau hal-hal yang
konkret hingga sampai kepada suatu simpulan yang bersifat umum disebut paragraf induksi.
Induksi berarti cara berfiikir dari khusus ke yang umum. Pada paragraf seperti ini penempatan
kalimat topiknya berada diakhir paragraf.

Contoh: Budi tinggal bersama ibunya yang telah menjanda disebuah rumah dekat masjid.
Setelah ibunya meninggal, dia diajak ke rumah pamannya di sebuah perkampungan kumuh yang
sangat jauh dari masjid. Anak-anak muda di kampung itu terkenal dengan kenakalannya dan
mereka senang bergerombol di mulut-mulut gang sambil menenggak minuman keras dan
mengganggu orang-orang yang lewat. Akhirnya Budi pun terpengaruh menjadi pemabuk dan
suka berkelahi. Dia tidak segan-segan melukai seseorang ketika mabuk dan sering terlibat aksi
tawuran antarkelompok remaja kampung itu. Kini Budi meringkuk dalam tahanan polisi, padahal
dahulu ia seorang anak yang baik dan rajin shalat. s
8
C. PARAGRAF MENURUT TEKNIK PEMAPARANNYA.

Paragraf menurut teknik pemaparannya dapat dibagi dalam empat macam, yaitu deskriptif,
ekspositoris, agumentatif, dan naratif.

1. DESKRIPTIF
2. Paragraf deskriptif disebut juga paragraf melukiskan (lukisan). Paragraf ini melukiskan
apa yang terlihat di depan mata. Jadi, paragraf ini bersifat tata ruang atau tata letak.
Pembicaraannya dapat berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri kekanan. Dengan kata
lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh pancaindra.

Contoh paragraf deskriptif: Pasar tanah abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua
barang ada di sana. Di toko yang paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negeri. Di
lantai dasar terdapat toko kain yang lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar terdapat
warung-warung kecil penjual sayur dan bahan dapur. Disamping kiri ada pula berjenis-jenis
buah-buahan pada bagian belakang kita dapat berpuluh-puluh pedagang daging. Belum lagi kita
harus melihat lantai satu, dua, dan tiga.

3. EKSPOSITORIS

Paragraf Ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini menampilkan suatu objek.
Tertuju pada satu unsur saja. Penyampainnya dapat menggunakan perkembangan analisis atau
keruangan.

Contoh Paragraf Ekspositoris: Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai
dasar terdapat sembilan puluh kios penjual kain dasar. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus
meter untuk setiap kios. Dari data ini dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke
kas DKI dari Pasar Tanah Abang.

4. ARGUMENTATIF
Paragraf argumentatif sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositoris. Paragraf
argumentatif disebut juga persuasi. Paragraf ini lebih brsifat membujuk atau menyakinkan
pembaca terhadap suatu hal atau objek. Biasanya, paragraf ini menggunakan perkembangan
analisis.

Contoh Paragraf Argumentatif: Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik
maskapai penerbangan Aloha Airlines celaka, isu pesawat tua mencuat ke permukaan. Ini bisa
dimaklumi sebab pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih
dari 19 tahun. Oleh karena itu, cukup beralasan jika orang menjadi cemas terbang dengan
pesawat berusia tua. Amankan? kalo memang aman, lalu bagaimana cara merawatnya dan berapa
biayanya sehingga ia tetap nyaman di naiki?

5. NARATIF

Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan
narasi atau paragraf narasi haya kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat

Contoh Paragraf Naratif: Malam itu ayah kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali
dilarang berteman dengan Syairun. Bahkan ayah mengatakan bahwa aku akan dia antar dan
dijemput ke sekolah. Itu semua gara-gara Selamat yang telah memperkenalkan aku dengan Siti.

SUMBER WEB :

http://ranindyaalyap.blogspot.com/2014/09/jenis-paragraf-menurut-teknik.html

https://www.qubisa.com/article/pengertian-paragraf#showContent

https://saviraartameviasaharani.blogspot.com/2014/09/jenis-paragraf-menurut-teknik.html

Anda mungkin juga menyukai