D300170002
A
September 6, 2019
Wembley Stadium
1
Bangunan Bentang Lebar merupakan sistem bangunan yang memungkinkan penggunaan
ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Secara umum digolongkan
menjadi dua, yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks.
1. Bentang Lebar Sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada
dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan
modifikasi pada bentuk yang ada.
2. Bentang Lebar Kompleks merupakan struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi
dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem
struktur bentang lebar.
Struktrur bentang lebar memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya.
Menurut ahli struktur Schodek, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa bagian
sistem struktur, yaitu :
3. Struktur Membran; Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net (jaring)
4. Struktur cangkang
Sedangkan menurut Sutrisno, struktur bentang lebar dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
- Struktur Lipatan
- Struktur Cangkang
- Struktur Membran
- Struktur Pneumatik
2
Secara umum bangunan bentang lebar terbagi atas empat sistem struktur, yaitu :
Prinsip dasar dari struktur kabel adalah penahanan beban oleh sebuah elemen
yang berfungsi sebagai penarik. Gaya yang bekerja pada kabel adalah gaya vertikal
dan gaya horizontal dengan asumsi bahwa kabel selalu berada dalam keadaan
miring. Gaya vertikal yang bekerja pada berbagai macam jenis kabel dengan
berbagai bentangan yang sama dan tinggi yang berada adalah selalu sama,
sedangkan gaya horizontalnya akan selalu berubah tergantung tingginya. Semakin
tinggi tiangnya, semakin kecil sudut kabel terhadap tiang utamanya, maka semakin
kecil gaya horizontalnya.
Tenda atau membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul
beban dengan mengalami terutama tegangan tarik. (Sumber: Struktur. Daniel L.
Schodek:431) Struktur membran sangat sensitif terhadap tekanan angin yang
dapat mengakibatkan kibaran pada permukaan dan perubahan bentuk yang
terjadi. Supaya tidak terjadi kibaran, dilakukan cara dengan memberikan tekanan
dari dalam membran (internal rigid structures) dengan cara memberikan volume
dalam membran sampai pada batas maksimal yang juga didukung oleh sistem-
sistem peregangan sehingga sifat permukaan struktur membrann menjadi kaku.
3
c. Pneumatic System
Sistem struktur busur termasuk golongan struktur funikular karena telah digunakan
bangsa Romawi dan Yunani, terutama untuk membuat bangunan yang
memerlukan bentangan yang besar/luas. Pada zaman itu maupun saat ini sistem
struktur busur dibuat dengan bahan padat yaitu batu, atau batu buatan/bata/
masonry. Juga dikembangkan dengan menggunakan bahan bangunan yang
modern dari kayu, besi/baja.
a. Beam System
Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas
elemen kaku vertikal. Elemen horizontal (balok) memikul beban yang bekerja
secara transversal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen
vertikal (kolom) yang menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan
akan menyalurkan beban tersebut ke tanah. Balok akan melentur sebagai kibat dari
beban yang bekerja secara transversal, sehingga balok sering disebut memikul
beban secara melentur. Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada
umumnya mengalami gaya aksial saja. Pada suatu bangunan struktur balok dapat
merupakan balok tungga di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus.
Pada umumnya balok menerus merupakan struktur yang lebih menguntungkan
dibanding balok bentangan tunggal di atas dua tumpuan sederhana.
b. Frame System
Frame system atau sistem struktur rangka adalah sistem struktur yang terdiri dari
batang-batang yang panjangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran
penampangnya Bentuk kontruksi rangka adalah perwujudan dari pertentangan
antara gaya tarik bumi dan kekokohan; dan kontruksi rangka yang modern adalah
hasil penggunaan baja dan beton secara rasional dlm bangunan.
Struktur balok grid terdiri atas balok-balok yang saling bersilangan, dengan jarak
yang relatif rapat, yang menumpu pelat atas yang tipis. Sistem ini dimaksudkan
untuk mengurangi berat sendiri pelat, sehingga lendutan dari pelat yang besar
4
dapat dikurangi. Sistem ini dinilai efisien untuk bentangan besar dan juga dapat
didesain sesuai selera.
5
a. Prismatic Folded Structure System
Struktur bidang lipat merupakan bentuk struktur yang memiliki kekakuan satu arah
yang diperbesar dengan menghilagkan permukaan planar sama sekali dan
membuat deformasi besar pada pelat sehingga tinggi struktural pelat semakin
besar. Karakteristik suatu struktur bidang lipat adalah masing- masing elemen pelat
berukuran relatif rata (merupakan sederetan elemen tipis yang saling dihubungkan
sepanjang tepinya).
Bentuk piramidal yaitu bentuk lipatan yang terdiri dari bidang lipatan yang
berbentuk segitiga.
Rotational Shell System adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis
lengkung yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan
ratisional dapat dibagi tiga yaitu, Spherical Surface, Elliptical Surface, Parabolic
Surface.
6
Struktur Bentang Lebar diperlukan untuk mengakomodasi aktivitas yang memerlukan ruang
luas dan tidak terhalang oleh kolom, misalnya auditorium, bioskop, stadion, gedung
peribadatan. Keuntungan struktur bentang lebar antara lain mampu mengakomodasi ruang
yang luas tanpa halangan kolom, memungkinkan bentuk-bentuk arsitektural yang lebih
beragam. Selain itu, bangunan bentang lebar juga memiliki kekurangan yaitu pengaliran
beban tidak ditumpu kolom sehingga memerlukan cara-cara khusus untuk mengatasinya
baik dari segi material maupun segi struktural.
Adapun bentang maksimum lantai slab dengan balok adalah 20 m, sedangkan lantai plat
15-18 m, untuk menciptakan bentang yang lebar, pemecahannya dapat dengan kualitas
material, misalnya beton prategang dengan efisiensi mencapai 40% atau menggunakan
struktur vierendel yaitu balok dengan ruangan di dalamnya seperti gerbong kereta, selain itu
dapat menggunakan sistem struktur bentang lebar misalnya struktur cangkang, kabel, plat,
tenda, lipat, rangka ruang.
Perbedaan Sistem Struktur Bentang Lebar dengan Sistem Struktur Konvensional yaitu
treletak pada keindahan bangunannya. Sistem Struktur Bentang Lebar memiliki bentuk
yang lebih bebas daripada Sistem Struktur Konvensional, hal tersebut disebabkan karena
sistem struktur bentang lebar memiliki tingkat kerumitan tersendiri yang dipengaruhi oleh
gaya yang terjadi pada struktur tersebut yang memungkinkan arsitek untuk lebih bebas
mengekspresikan ide-idenya. Perbedaan yang berikutnya yaitu sistem struktur bentang
lebar biasanya diterapkan pada pembangunan ke arah horizontal dan untuk mewadahi
kegiatan-kegiatan yang memerlukan ruang bebas kolom yang cukup luas, sedangkan
sistem struktur konvesional biasanya diterapkan pada pembangunan ke arah vertical
sebagai solusi permasalahan keterbatasan lahan, biasanya digunakan untuk bangunan
gedung hotel, apartemen, kantor, dan lain-ain.
7
Contoh-contoh bangunan bentang lebar :
8
Washington Dulles International Airport
9
Lyon TGV Railway Station, France
10