Anda di halaman 1dari 6

PENULISAN PARAGRAF DALAM

KARYA ILMIAH MAHASISWA


Disusun oleh :
Ida Mariadatul Fitriyah (2321021005)
Dosen Pembimbing :
M. Salas Muharromin Asyuro, M.Pd

ABSTRAK
Paragraf merupakan bagian dari karangan multikalimat yang memuat keterangan penulis kepada
pembaca sebagai fokus gagasan utama dan juga gagasan penjelas sebagai gagasan pendukung.
Paragraf juga dapat digambarkan sebagai ekspresi ide dari penulis melalui beberapa kalimat yang
terkait satu sama lain dan memiliki tema tunggal. Paragraf juga bisa disebut sebagai karangan pendek.
Paragraf diidentifikasi dengan kalimat pertama yang menjorok ke dalam atau dengan perbedaan spasi.
Untuk memenuhi penulisan paragraf dalam karya ilmiah yang baik maka perlu memperhatikan syarat-
syarat paragraf seperti kesatuan, pengembangan, kepaduan, kekompakan. Paragraf mengandung aspek
kesatuan, gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang
dikemukakan ke dalam kalimat-kalimat pengembang serta kalimat-kalimat tersebut saling
berhubungan. Selanjutnya aspek pengembangan gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan
gagasan pengembang dinyatakan ke dalam kalimat-kalimat penjelas atau lanjutan. Aspek kepaduan,
yakni keserasian hubungan antar gagasan dalam paragraf yang berarti pula keserasian hubungan
antarkalimat dalam paragraf. Aspek kekompakan, yakni kekompakan secara struktural dan leksikal.
Kekompakan struktural ditandai oleh adanya hubungan struktur kalimat-kalimat yang digunakan
dalam paragraf sedangkan kekompakan leksikal ditandai oleh adanya kata-kata yang digunakan dalam
paragraf untuk menandai hubungan antarkalimat atau bagian paragraf.
Kata Kunci : Paragraf, Karya Ilmiah

PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia di perguruan tinggi termasuk mata kuliah pengembangan kepribadian
(MPK). Salah satu standar kompetensi dalam mata kuliah bahasa Indonesia adalah mahasiswa mampu
menggunakan bahasa Indonesia untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiah ke dalam
bentuk karya ilmiah baik tulis maupun lisan. Kegiatan menulis di perguruan tinggi sangat diperlukan.
Menulis berarti menuangkan pikiran atau gagasan berdasarkan fakta dalam bentuk tertulis. Tulisan di
perguruan tinggi memerlukan syarat yang kompleks, antara lain pengetahuan yang berkaitan dengan
isi tulisan, aspek-aspek kebahasaan seperti memilih topik, mengembangkan pikiran yang disajikan
dalam paragraf. Keterampilan menulis paragraf secara efektif akan menghasilkan tulisan yang efektif
pula. Bentuk penulisan yang dimaksud itu adalah penulisan karya ilmiah. Karya ilmiah adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar.
Penulisan paragraf dalam karya ilmiah memiliki peran sentral dalam menyampaikan informasi
dengan jelas dan meyakinkan. Sebuah paragraf yang baik tidak hanya menyajikan ide utama, tetapi
juga membangun argumen dengan tepat. Salah satu elemen kunci dalam penulisan paragraf adalah
penggunaan kalimat topik yang menggarisbawahi gagasan pokok paragraf. Kalimat topik ini menjadi
panduan bagi pembaca untuk memahami inti dari paragraf tersebut. Selanjutnya, setiap paragraf perlu
dilengkapi dengan kalimat pendukung yang memberikan rincian, contoh, atau data yang mendukung
ide utama. Penggunaan referensi dan penelitian empiris dapat memperkuat argumen dan memberikan
dasar ilmiah yang solid. Dengan begitu, pembaca tidak hanya mengandalkan opini penulis, tetapi juga
menyaksikan dukungan faktual yang kredibel. Penting untuk menekankan bahwa kekayaan analisis
dan interpretasi informasi juga merupkan elemen kunci dalam penulisan paragraf karya ilmiah. Sebuah
paragraf yang kuat tidak hanya menyajikan data, tetapi juga menguraikan signifikansinya dalam
konteks riset atau topik yang dibahas. Ini membantu menciptakan pemahaman mendalam dan
memberikan kontribusi pada pemikiran ilmiah. Dalam penulisan paragraf karya ilmiah, keterpaduan
antar paragraf juga perlu diperhatikan. Aliran informasi haruslah terorganisir dengan baik, mengarah
pada perkembangan naratif atau argumen yang logis. Hal ini membantu pembaca mengikuti pemikiran
penulis tanpa kebingungan.
Secara keseluruhan, penulisan paragraf dalam karya ilmiah memerlukan kejelasan struktur,
kekuatan argumen, dan keterpaduan antar paragraf. Dengan memahami pentingnya kalimat topik,
penggunaan dukungan empiris, analisis mendalam, dan keterpaduan, penulis dapat menciptakan
paragraf-paragraf yang memperkuat keseluruhan kualitas karya ilmiah mereka. Penulisan paragraf
dalam karya ilmiah ini perlu dikuasai mahasiswa agar dapat menyampaikan gagasan atau ide untuk
memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi dalam penulisan skripsi, tesis, atau
disertasi kepada masyarakat luas.

KONSEP TEORI
Paragraf atau alinea adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang saling
berkaitan satu sama lain. Nama lain dari paragraf ialah wacana mini. Kegunaan dari paragraf adalah
untuk menjadi penanda dimulainya topik baru dan memisahkan gagasan-gagasan utama yang berbeda.
Penggunaan paragraf memudahkan pembaca untuk memahami bacaan secara menyeluruh. Panjang
dari satu paragraf adalah beberapa kalimat. Jumlah kalimat dalam paragraf ditentukan oleh cara
pengembangan dan ketuntasan uraian gagasan yang disampaikan. Jumlah kalimat di dalam paragraf
dapat menentukan kualitas dari bacaan. Paragraf tersusun dari gagasan utama yang terletak dalam
kalimat topik. Selain itu, terdapat kalimat penjelas yang memperjelas kalimat topik. Paragraf juga
berfungsi untuk mengungkapkan pemikiran dari penulis secara sistematis sehingga mudah untuk
dipahami oleh pembaca. Dalam menyusun laporan ilmiah harus memperhatikan penyusunan kalimat-
kalimat dalam suatu paragraf.Penulisan paragraf yang telah memenuhi persyaratan paragraf meliputi
kesatuan,pengembangan, kepaduan atau koherensi, kekompakan atau kohesi. Penerapan penulisan
paragraf dalam karya ilmiah tersebut perlu dikembangkan gagasan dalam kalimat-kalimat, satuan
paragraf, bab, atau subbab sehingga menjadi suatu karya ilmiah yang utuh. Penulisan karya ilmiah
tersebut dituntut juga penginformasian secara utuh, artinya ketelitian dalam tulis-menulis ilmu yang
menyangkut data, nama orang, nama tempat, hingga ejaan dan tanda baca.
PEMBAHASAN
1. Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah suatu karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan metode ilmiah
(aplikasi dari metode ilmiah) yang ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu dan disajikan
menggunakan format tertentu yang baku Karya tulis ilmiah atau sering disingkat dengan karya ilmiah
adalah karangan yang bersifat keilmuan, yakni menyajikan fakta keilmuan, ditulis dengan cara dan
aturan tertentu, baik dari segi karangan maupun bahasa.
2. Paragraf
Paragraf merupakan kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Inggris yaitu
paragraf di mana kata tersebut berasal dari bahasa Yunani yaitu para yang memiliki arti “sebelum” dan
grafein yang berarti “menulis”. Pengertian pargraf secara umum adalah suatu satuan kebahasaan yang
terdiri atas dua kalimat atau lebih yang mana kalimat-kalimat tersebut merupakan suatu kesatuan yang
utuh baik secara semantik dan sintaksis (syahputra, 2022).Paragraf dikenal pula dengan istilah alinea
dengan pengertian yang sama. Dalam tulisan ini hanya digunakan istilah paragraf. Paragraf ditandai
dengan kalimat pertama yang menjorok atau adanya perbedaan spasi (Lidwina, 2013).
3. Syarat Syarat Paragraf
Paragraf ialah kumpulan beberapa kalimat yang secara bersama-sama mendukung satu
kesatuan gagasan. Adapun syarat-syarat paragraf meliputi kesatuan, pengembangan, kepaduan,
kekompakan, dan pengembangan paragraf.
a. Kesatuan
Setiap paragraf memuat satu gagasan pokok dan sejumlah gagasan pengembang. Gagasan
pokok itu disajikan dalam kalimat topik. Gagasan pengembang dikemukakan ke dalam kalimat
pengembang. Berikut contoh paragraf yang memuat gagasan pokok dalam sebuah kalimat yang
bercetak tebal sebagai kalimat topik dan gagasan pengembang dikemukakan dalam kalimat-kalimat
lainnya.
“Tanpa digerakkan kepentingan apa pun, Haminah dan beberapa warga
memperjuangkan hak remaja korban kekerasan yang saat itu masih berumur 15 tahun
tersebut. Mereka memeriksakan remaja tadi ke rumah sakit untuk meminta bukti visum.
Hasilnya digunakan sebagai bukti menjerat pelaku.
Berdasarkan contoh tersebut terlihat bahwa kesatuan paragraf terwujud jika dua hal terpenuhi.
Pertama, paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik yang hanya berisi sebuah gagasan dasar.
Kedua, paragraf berisi sejumlah kalimat pengembang yang mengandung sejumlah gagasan
pengembang.
b. Pengembangan
Gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang dinyatakan ke
dalam kalimat-kalimat penjelas/lanjutan. Contoh paragraf dapat diperhatikan sebagai berikut.
"Setelah dua orang tewas, yakni Saliman dan abdul Rosyid, seusai meneguk minuman keras di
Jalan Wolter Monginsidi, Kelurahan Keranjingan, Kecamatan Ajung. Korban bertambah
seorang lagi, yakni Luqman Wijaya Warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan
Kaliwates,Jember ini ditemukan tewas di rumahnya. Selasa (9/4) Kanitreskrim Polsek
Sumbersari Ipda Sayitno Rahman,saat mendampingi Kepala Polsek Sumbersari Komisaris
Sugiyo Wibowo, Rabu (10/4), mengatakan kini masih ada satu orang lagi yang berada dalam
kondisi kritis, yakni Syaiful. Ia dirawat di RS Daerah Jember."
Paragraf tersebut berisi satu gagasan dasar, yakni setelah dua orang tewas, korban bertambah
seorang lagi dan dua gagasan pengembang, yakni Ipda Suyitno mengatakan masih satu orang lagi
dalam kondisi kritis dan ia dirawat di Rumah Sakit Daerah Jember . Berarti, contoh paragraf tersebut
menunjukkan bahwa sudah ada pengembangan paragraf.
c. Kepaduan atau Koherensi
Kepaduan atau koherensi adalah keserasian hubungan antar gagasan dalam paragraf yang
berarti juga memiliki hubungan logis antara kalimat dan paragraf yang. Pembentukan paragraf berasal
dari kalimat-kalimat yang saling mendukung satu dengan lainnya. Hubungan kalimat-kalimat itu agar
terlihat serasi maka harus dipadukan. Kepaduan tersebut diwujudkan dalam hubungan antar kalimat
yang membentuk paragraf.
“Belajar bahasa Inggris bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan berguna. Dengan
menguasai bahasa Inggris, seseorang dapat melakukan komunikasi dengan orang dari berbagai
negara, membaca buku, artikel, dan jurnal dalam bahasa Inggris, serta menonton film atau
video dengan subtitle yang lebih akurat. Selain itu, bahasa Inggris juga menjadi kunci sukses
dalam karir, karena banyak perusahaan internasional yang mengharuskan karyawannya mampu
berbicara bahasa Inggris secara lancar. Oleh karena itu, belajar bahasa Inggris seharusnya
menjadi prioritas bagi setiap orang.”

Paragraf ini memiliki struktur yang logis dan padat, serta mampu menyampaikan pesan dengan
jelas dan mudah dipahami. Setiap kalimatnya saling terkait dan membentuk alur cerita yang teratur.
Dalam hal ini, kohesi dan koherensi berkontribusi pada kejelasan dan kesederhanaan pesan yang ingin
disampaikan.

d. Kekompakan atau Kohesi

Persyaratan kekompakan mengatur hubungan antarkalimat yang diwujudkan oleh adanya


bentuk-bentuk kalimat atau bagian kalimat yang cocok dalam paragraf. Kekompakan tersebut
dikelompokkan menjadi dua, yaitu kekompakan struktural dan leksikal. Kekompakan struktural
ditandai oleh adanya hubungan struktur kalimat-kalimat yang digunakan dalam paragraf. Kekompakan
struktural diungkapkan dengan struktur kalimat yang kompak dan serasi, yakni dengan menggunakan
pengulangan atau repetisi struktur kalimat dalam pengungkapan gagasan yang berbeda, seperti contoh
berikut ini.

“Pakaian ini rancangan saya. Rumah yang bagus ini rancangan saya. Perabot rumah pun
rancangan saya. Jika Anda dapat juga membuat rancangan seperti saya, bagus juga.”

Sedangkan kekompakan leksikal ditandai oleh adanya kata-kata yang digunakan dalam
paragraf untuk menandai hubungan antarkalimat atau bagian paragraf. Berikut ini diberikan contoh
paragraf yang menggunakan unsur leksikal. Kata-kata yang dicetak tebal dan miring ini menandai
kelompakan leksikal dalam paragraf.
“Seorang saksi mata Paidi (50) warga Kecamatan Candisari,Semarang mengatakan saat itu ia
Baru selesai salat Jumat sekitar pukul 13.00. Ia mendapati bus naas itu sudah berhenti dengan
kondisi sedan merah terjepit di antara bagian depan bus dan tiang baliho. Ia bersama warga
segera menolong korban.”

PENUTUP

Salah satu standar kompetensi dalam mata kuliah bahasa Indonesia adalah mahasiswa mampu
menggunakan bahasa Indonesia untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiah ke dalam
bentuk karya ilmiah baik tulis maupun lisan. Kegiatan menulis di perguruan tinggi sangat diperlukan.
Beberapa syarat yang kompleks, antara lain pengetahuan yang berkaitan dengan isi tulisan, aspek-
aspek kebahasaan seperti memilih topik, mengembangkan pikiran yang disajikan dalam paragraf.
Bentuk penulisan yang dimaksud itu adalah penulisan karya ilmiah,yakni karya yang berisi ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Dalam menyusun karya ilmiah, dituntut penulisan paragraf yang harus dikuasai mahasiswa agar ia
dapat menyampaikan gagasan atau ide untuk memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan
dalam studi dalam penulisan skripsi, tesis, atau disertasi kepada masyarakat luas. Paragraf merupakan
bagian dari karangan multikalimat yang memuat keterangan penulis kepada pembaca sebagai fokus
gagasan utama dan juga gagasan penjelas sebagai gagasan pendukung. Paragraf juga dapat
digambarkan sebagai ekspresi ide dari penulis melalui beberapa kalimat yang terkait satu sama lain
dan memiliki tema tunggal. Paragraf juga bisa disebut sebagai karangan pendek. Paragraf diidentifikasi
dengan kalimat pertama yang menjorok ke dalam atau dengan perbedaan spasi. Untuk memenuhi
penulisan paragraf dalam karya ilmiah yang baik maka perlu memperhatikan syarat-syarat paragraf
seperti kesatuan, pengembangan, kepaduan dan kekompakan. Paragraf mengandung aspek kesatuan,
gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang dikemukakan ke
dalam kalimat-kalimat pengembang serta kalimat-kalimat tersebut saling berhubungan. Selanjutnya
aspek pengembangan gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang
dinyatakan ke dalam kalimat-kalimat penjelas atau lanjutan. Aspek kepaduan, yakni keserasian
hubungan antar gagasan dalam paragraf yang berarti pula keserasian hubungan antarkalimat dalam
paragraph. Aspek kekompakan, yakni kekompakan secara struktural dan leksikal. Kekompakan
struktural ditandai oleh adanya hubungan struktur kalimat-kalimat yang digunakan dalam paragraf
sedangkan kekompakan leksikal ditandai oleh adanya kata-kata yang digunakan dalam paragraf untuk
menandai hubungan antarkalimat atau bagian paragraf.
DAFTAR RUJUKAN

1https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf

2https://an-nur.ac.id/blog/kepaduan-teks-koherensi-dan-kohesi-pengertian-jenis-dan-cara-
mencapainya.html
3https://www.kompasiana.com/nirba06520/646716245479c3661b6be5c2/penulisan-paragraf-

dalam-karya-ilmiah
4https://www.rumuscerdas.com/contoh-paragraf-kohesi-dan-koherensi.html

Lidwina, S. (2013). PENULISAN PARGRAF DALAM ILMIAH MAHASISWA. JURNAL STIE SEMARANG , 1-10.

syahputra, E. (2022). Penerapan Pengembangan Paragraf Bahasa Indonesia dalam Pendidikan Pembelajaran
Mahasiswa. MULTI DISIPLIN DEHASEN (MUDE), 1-4.

Anda mungkin juga menyukai