Anda di halaman 1dari 3

Tugas LTM Modul 1, 4, 7, 8, 9, 10 ,11

Nama NPM

: Dimas Rayindra Putra : 1206261472

Laras bahasa adalah kesesuaian

antara bahasa dan fungsi pemakaiannya. Ada

berbagai macam laras yaitu laras iklan, laras lagu, laras ilmiah, laras feature, laras komik, dan laras sastra. Dalam karya tulis lebih ditujukan untuk menggunakan laras ilmiah. Karena karya tulis itu bukan ekspresi diri, tetapi merupakan hasil rangkaian fakta yang berupa hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala, dan pendapat. Ada beberapa persyaratan karya tulis ilmiah, diantaranya harus disusun secara sistematis, menyajikan fakta objektif, ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifaat terkaan, dan masih banyak syarat2 pendukung lainnya. Kemudian ada pula tentang ragam bahasa. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa. Ragam bahasa jika dilihat dari media pengantarnya terbagi menjadi ragam lisan dan ragam tulis, dan jika dilihat dari situasi pemakaiannya terbagi menjadi formal, semiformal, dan nonformal. Jadi laras ilmiah harus selalu mengguakan ragam bahasa formal sekalipun disampaikan secara lisan. Daftar pustaka merupakan rujukan penulis selama ia melakukan dan menyusun penelitian atau laporannya. Fungsi daftar pustaka adalah membantu pembaca mengenal ruang lingkup studi penulis, memberi informasi kepada pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang lebih lengkap dan mendapam daripada kutipan yang digunakan oleh penulis, dan membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk studinya. Ada dua format umum dalam penulisan daftar pustaka, yaitu MLA (The Modern Language Association) dan APA (American Psychological Association). Dalam menyusun makalah sudah pasti seorang Mahasiswa atau apapun juga diharuskan untuk membuat kerangka tulisannya terlebih dahulu. Kerangka tulisan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis besar suatu tulisan yang akan digarap. Untuk karya tulis ilmiah, memiliki ketentuan struktur atau format karangan yang bersifat baku yang tertuang dalam ISO (International Standardization Organization). Ditulis bahwa karya tulis ilmiah terdiri atas judul, nama penulis, abstrak, kata kunci, PENDAHULUAN, inti tulisan, KESIMPULAN dan USULAN, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka. Penulis harus

memperhatikan agar setiap bagian atau bab berkaitan satu sama lain dan berada dibawah satu payung besar, yakni TESIS. Beberapa manfaat kerangka tulisan adalah tulisan dapat disusun secara teratur, tulisan tidak mengalami pengulangan, data, kasus, atau rujukan dapat dengan mudah dicari. Dalam karya tulis terdapat dua kategori, yaitu fiksi yang berupa hasil rekaan penulis berdasarkan realitas, dan nonfiksi yang berupa hasil rangkaian fakta berdasarkan pemikiran, gagasan, peristiwa, dan pendapat penulis. Karya tulis ilmiah merupakan karya tulis nonfiksi. Dalam laras ilmiah ada beberapa jenis tulisan yaitu eksposisi, argumentasi, narasi, deskripsi, yang tiap jenis memiliki tujuan yang berbeda. Paragraf adalah satuan pikiran yang membahas satu gagasan melalui serangkaian kalimat. Dalam karya tulis dapat kita bedakan tiga jenis paragraf yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup. Kemudian fungsi dari paragraf itu sendiri adalah memudahkan orang mengerti dan memahami tema, dan memisahkan sebuah tema dari tema lain dan memberi penekanan pada satu tema. Syarat pembentukan paragraf adalah hanya ada satu gagasan, ada kesatuan, ada koherensi. Di dalam suatu paragraf harus ada kalimat topik yang mengungkapkan maksud pokok uraian paragraf. Pola pengembangan paragraf yang dipakai seorang penulis untuk mengembangkan tema tulisannya adalah dengan cara-cara sebagai berikut, penambahan, urutan peristiwa dan waktu, perlawanan atau pertentangan, peningkatan, sebab-akibat, syarat, cara, kesimpulan, kegunaan, contoh, perbandingan, ibarat, daftar, definisi, pertanyaan, gambaran, perincian, penggolongan, dan terakhir adalah klimaks. Ringkasan adalah reproduksi tulisan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat. Ringkasan dapat merupakan ringkasan sebuah buku, sebuah bab atau bahkan artikel. Fungsi dari ringkasan ini adalah untuk memahami dan mengetahui isi sebuah tulisan, mempelajari cara penulis menyusun pikirannya, menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis. Kemudian adalah ikhtisar dan abstrak, keduanya sama seperti ringkasan yang berisi inti sari dari sebuah teks asli namun ada perbedaan besar dalam teknik pembuatannya. Sebuah ikhtisar dibuat setelah penyusun ikhtisar mampu membuat RINGKASAN. Ikhtisar adalah rangkuman gagasan yang dianggap penting oleh penyusun ikhtisar yang digali dari teks yang dibacanya. Dan dalam penulisan ikhtisar, urutan teks asli tidak perlu dipertahankan. Yang terakhir adalah abstrak. Abstrak dan ikhtisar memiliki arti yang sama namun di Indonesia, ikhtisar merupakan ringkasan gagasan yang berlaku dalam laras umum,

sedangkan abstrak merupakan rangkuman atau ikhtisar yang berlaku dalam laras ilmiah. Oleh karena itu , berlaku format tertentu bagi abstrak, baik untuk jurnal maupun untuk karya tulis ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai