KERANGKA KARANGAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Dan Karya Tulis
Dosen pengampu : Dr.H.Muhammad Sulthon,M.Ag.
Disusun oleh :
KELAS MDA1
1.2.1 Tujuan
Tujuannya adalah agar kita dapat membuat kerangka karangan yang baik,
benar dan logis, kita dapat membedakan mana yang gagasan utama dan mana
yang termasuk gagasan tambahan dan kita juga menghindari penggarapan sebuah
topik sampai dua kali atau lebih.
BAB II
Karangan Deskripsi
Bentuk karangan seperti ini banyak di jumpai dalam berbagai betuk
karangan, misalnya novel, cerpen , laporan atau berita. Deskripsi adalah Tulisan
yang menggambarkan bentuk objek pengamatan, rupa, sifat, rasa atau corak yang
melukiskan perasaan.
Karangan Narasi
Secara sederhana di kenal sebagai cerita, peristiwa atau kejadian dalam satu
urutan waktu yang ada pula tokoh yang menghadapi suat konflik yang berisi fakta
atau fiksi.
Karangan Eksposisi
Tulisan yang memberikan informasi, penjelasan, keterangan atau
pemahaman kepada pembaca yang dapat di temui pada tulisan edotorial, esai,
petunjuk penggunaan atau ulasan yang didasarkan pada perincian yang khusus
dan cermat, penalaran, dan penggunaan contoh.
Karangan Argumentasi
Karangan yang bertjuan untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat
atau pendirian pribadi atau membujuk pihak lain agar sebuah pendapat pribadi di
terima yang dibuat dengan menyusun alasan atau pembuktian untuk menunjang
kalimat topik dengan memberikan penjelasan dan fakta yang tepat.
Karangan Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu.
b. Urutan kausal
Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke
sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang
kemudian di lanjutkan dengan perincian–perincian yang menelusuri
akibat–akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam
penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan–persoalan yang di
hadapi umat manusia pada umumnya.
Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air)
• Tingginya harga bahan pangan
• Penyebab krisis moneter
• Dampak terjadi krisis moneter
• Solusi pemecahan masalah krisis moneter
e. Urutan familitas
Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di
kenal, kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal–hal yang kurang di
kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu cara ini
misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.
f. Urutan akseptabilitas
Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan
familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal
atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan
apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah
suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca
1) Kerangka Kalimat
2) Kerangka Topik
3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik
a. Tema
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan
yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah
kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada
persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk
singkat) isi karangan yang akan ditulis.
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita
peroleh.
Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akan
dicapai oleh tulisan ini. Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional :
- Menanggulangi
- Mengurangi
- Menemukan
- Meningkatkan
- Mengoptimalkan
- Mengevaluasi
- Mengendalikan
2. Mengumpulkan bahan
Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum
melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan
eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada
hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau
tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa?
agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan
tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah
dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:
4. Membuat kerangka
Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun
selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau
melebar ditengah jalan. Kerangkakarangan menguraikan tiap topik atau masalah
menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab.
Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan
tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
5. Mengembangkan kerangkakarangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan
kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi
dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata.
Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan
wawasan untuk mengembangkan karangan.
Merangka karangan yang baik adalahkerangka yang urut dan logis. Bila
terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan.
(karangan tidak mengalir).
3.1 Kesimpulan
Kerangka karangan secara garis besar suatu rencana yang memuat garis-
garis besar dan suatu karangan yang akan dikerjakan. Agar dalam pembuatan
tidak terjadi penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih sehingga kita
perlu mengevaluasi setiap topik yang akan kita kerjakan.
3.2 Saran
http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/membuat-kerangka-karangan/
http://farchanbinadnan.blogspot.com/2009/12/membuat-kerangka-karangan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://mettamustika.wordpress.com/2011/04/07/kerangka-karangan/
http://punyachipau.blogspot.com/2011/11/makalah-kerangka-karangan-
outline.html