Anda di halaman 1dari 0

Dwi Nugroho Hidayanto adalah Dosen Universitas Mulawarman Samarinda

64
Gaya dan Tata Tulis Artikel Ilmiah


Dwi Nugroho Hidayanto


Abstract: Article on scientific journal is using standard language that is the grammar reqired by
scientific tradition. The grammar and the manajemen of language are highly influencing the value of
an article. The result of a research will be less interested if it is delivered by unappealing language.
On the other hand, an ordinary idea can be more interesting if it is presented by splendid language.

Key Words: sentence structure, selingkung style, scientific journal



Setiap artikel mengandung dua hal penting,
yakni isi dan bentuk. Isi merupakan apa yang akan
disampaikan sedangkan bentuk merupakan bagai-
mana isi ditulis. Bentuk tulisan ini terkait dengan
tata bahasa dan retorika untuk menyampaikan in-
formasi melalui tulisan. Bentuk akan terlihat dari
panjang kalimat, kompleksitas kalimat, pilihan ka-
ta, dan pola penyampaian gagasan. Adapun retori-
ka tampak pada pola penuangan gagasan pada pa-
ragraf. Gaya bahasa yang digunakan penulis dipe-
ngaruhi berbagai faktor. Budiharso (2006) menga-
takan bahwan sikap, tujuan, pembaca, dan syarat
khusus merupakan faktor yang berpengaruh terha-
dap gaya bahasa yang digunakan penulis untuk me-
ngungkapkan gagasan yang disampaikannya.
Sikap penulis dalam menyampaikan gagasan
bisa formal (serius), informal, dan humor. Penetap-
an sikap ini berpengaruh pada pilihan kata dan pan-
jang pendeknya kalimat. Untuk tulisan ilmiah ber-
sifat formal, tujuan penulisan artikel ialah meng-
ungkap hal-hal faktual secara obyektif, sehingga
digunakan bahasa formal dan serius serta ditunjang
data faktual.
Kualitas tulisan dipengaruhi pula oleh syarat
khusus yakni dalam kondisi seperti apa tulisan itu
dibuat. J ika tulisan dibuat dalam kondisi terburu-
buru, maka kualitasnya kurang baik, begitu juga
sebaliknya jika dibuat dalam rentang waktu yang
lama maka kualitas tulisan akan lebih baik.
Di samping itu, kualitas artikel juga dipenga-
ruhi oleh gaya bahasa yang digunakan oleh penulis.
Kata gaya dalam makalah ini juga mengacu kepada
kekhasan tata cara penulisan pada masing-masing
jurnal, yang kemudian disebut sebagai gayaseling-
kung. Apa pun gaya selingkung yang digunakan,
tata tulis yang merupakan kaidah umum penulisan
artikel ilmiah tidak dapat diabaikan, baik untuk ar-
tikel hasil penelitian maupun artikel hasil kajian
konseptual. Oleh karena itu, tata tulis seperti apa
yang harus diikuti penulis artikel merupakan hal
yang perlu mendapat perhatian.

ARTIKEL HASIL PENELITIAN

Sebagai bagian dari tulisan ilmiah, tata tulis
artikel hasil penelitian tidak berbeda dari tulisan-
tulisan ilmiah yang lain. Namun, ada beberapa hal
yang perlu dicermati terkait dengan tata cara menu-
lis artikel hasil penelitan. Pertama, penulisan judul.
J udul harus menggambarkan penelitian yang dila-
kukan. Selain itu variabel penelitian dan hubungan
antar variabel serta informasi yang dianggap pen-
ting juga harus dimunculkan dalam judul yang bia-
sanya tidak lebih 14 kata.
Kedua, nama penulis. Nama penulis biasanya
ditulis tanpa gelar akademik, akan tetapi ada pula
jurnal yang tetap menuliskan gelar penulisnya. Na-
ma lembaga ditulis pada catatan kaki halaman per-
Hidayanto, Gaya dan Tata Tulis Artikel Ilmiah 65
tama, akan tetapi ada pula yang menempatkan per-
sis di bawah nama penulis. Ini tergantung kepada
gaya selingkung dan kebijakan para penyunting
masing-masing jurnal. Hal yang penting diingat,
bahwa bobot artikel bukan terletak pada gaya se-
lingkung. Adapun tata tulis, sedikit banyak me-
mang berpengaruh terhadap kualitas artikel. Artikel
yang tidak mengikuti kaidah tulisan ilmiah akan
kehilangan bobotnya.
Ketiga, abstrak. Abstrak harus memberikan
gambaran ringkas tentang penelitian yaitu masalah,
tujuan, metode, dan hasil. Abstrak biasanya terdiri
atas 50-75 kata yang disusun dalam satu paragraf.
Abstrak diketik dengan spasi tunggal dan dengan
format yang lebih sempit dari teks utama. Sebaik-
nya abstrak disertai dengan tiga sampai lima kata
kunci. Kata kunci harus menunjukkan kaitan pene-
litian dengan ranah keilmuan yang relevan dan ber-
makna. Biasanya kata kunci berupa kata benda.
Keempat, bagian pendahuluan. Bagian pen-
dahuluan biasanya tidak diberi judul. Akan tetapi
ada sebagian jurnal secara eksplisit menuliskannya.
Ini adalah gayaselingkung. Pada bagian pendahu-
luan berisi permasalahan penelitian, menunjukkan
tujuan penelitian, memuat ringkasan kajian teoretik
yang relevan, mengemukakan pendekatan teoretik
pemecahan masalah, dan jika memungkinkan me-
nyebutkan hipotesis.
Kelima, metode penelitian. Metode peneliti-
an menguraikan bagaimana penelitian dilakukan.
Materi pokok bagian ini ialah pemaparan desain
yang digunakan, memberikan dengan jelas sasaran
penelitian, menyebutkan dengan jelas instrumen
pengumpul data, dan menggambarkan teknik atau
prosedur analisis data.
Keenam, hasil penelitian atau lebih tepatnya
hasil analisis. Biasanya menunjukkan hasil bersih
analisis data, menyajikan secara efektif sajian non
naratif (grafik, tabel, dan sebagainya), tidak meng-
ulang apa yang ada di dalam grafik, dan beberapa
tabel. Hasil penelitian secara keseluruhan berstruk-
tur naratif.
Ketujuh, pembahasan. Pembahasan merupa-
kan bagian terpenting artikel hasil penelitian. Penu-
lis artikel menjawab pertanyaan-pertanyaan peneli-
tian dan menunjukkan bagaimana temuan tersebut
diperoleh, menginterpretasikan temuan, mengait-
kan temuan dengan struktur pengetahuan yang te-
lah mapan, dan memunculkan teori atau modifikasi
dari teori yang telah ada.
Kedelapan, kesimpulan dan saran. Kesimpu-
lan dan saran menyajikan ringkasan dan penegasan
penulis mengenai hasil penelitian dan pembahasan.
Saran harus sesuai dengan hasil penelitian, tidak
melampaui kapasitas temuan penelitian, dan dapat
dilaksanakan. Bagian akhir dari artikel adalah daf-
tar rujukan. Daftar rujukan ini memuat semua ruju-
kan yang telah dimuat di dalam artikel dan tidak
memuat bahan yang tidak dirujuk.

ARTIKEL HASIL KAJIAN KONSEPTUAL

Artikel hasil kajin konseptual adalah artikel
non penelitian, hasil pemikiran penulis, atau suatu
permasalahan yang dituangkan dalam bentuk tulis-
an. Untuk menghasilkan artikel jenis ini penulis
terlebih dahulu mengkaji tulisan-tulisan yang rele-
van. Artikel hasil kajian konseptual biasanya terdiri
dari beberapa unsur pokok, yakni judul, nama pe-
nulis, abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan,
bagian inti, penutup atau kesimpulan, dan daftar
rujukan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menyusun artikel hasil kajian konseptual,
antara lain: Pertama, judul harus mencerminkan
masalah yang dibahas dan memiliki daya tarik kuat
bagi pembaca. Kedua, nama penulis biasanya ditu-
lis tanpa gelar akademik dan nama instansi ditulis
pada catatan kaki meskipun ada juga artikel yang
masih menuliskan gelar dan meletakkan nama lem-
baga di bawah nama penulis.
Ketiga, abstrak berfungsi sebagai ringkasan
bukan pengantar atau komentar penulis. Keempat,
pendahuluan memberikan gambaran ringkas masa-
lah dan konteks masalah yang dibahas dengan me-
nekankan nuansa ketaktuntasan, kontroversi, pen-
dapat alternatif, melibatkan secara mental pembaca
untuk ikut memikirkan masalah yang dibahas, dan
menyatakan tujuan pembahasan.
Kelima, bagian inti berisi kupasan yang ber-
sifat analitik, membandingkan berbagai pendapat
dan pandangan secara kritis, obyektif, logis, siste-
matis, mengandung pendirian, dan jika perlu di-
lengkapi dengan bukti empirik. Keenam, penutup
disusun dengan tidak melampaui argumentasi yang
dikemukakan dan diakhiri dengan daftar rujukan
yang memuat rujukan yang telah dimuat di dalam
artikel dan tidak memuat bahan yang tidak dirujuk.
66 JURNAL PENDIDIKAN INOVATIF VOLUME 2, NOMOR 2, MARET 2007
GAYA DAN TATA TULIS

Gaya bahasa yang digunakan penulis dipe-
ngaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya ialah
tujuan penulisan. Tujuan penulisan artikel adalah
mengungkap fakta secara obyektif dan untuk itu di-
perlukan tata tulis yang baku sesuai kaidah penuli-
san karya ilmiah. Oleh karena itu, walaupun setiap
jurnal memiliki gaya selingkung, akan tetapi tetap
terikat dengan kaidah penulisan yang baku.
Di bawah ini diungkap cara penulisan artikel
beserta kemungkinan variasi penulisannya pada
berbagai jurnal. Variasi penulisan yang merupakan
gaya selingkung, bukanlah hal yang esensial. Justru
yang lebih penting ialah ketaatan pada kaidah pe-
nulisan baku.

SISTEMATIKA PEMBABAN

Sistematika pembaban tidak sama antara satu
jurnal dengan jurnal yang lain. Sistematika ini ter-
gantung pada gaya selingkung masing-masing jur-
nal. Seperti contoh ada jurnal yang mencantumkan
bab pendahuluan, kerangka teori, dan masalah pe-
nelitian secara eksplisit, tetapi ada yang tidak me-
munculkannya. Hal ini tergantung pada kebijakan
masing-masing pengelola jurnal. Terpenting, apa-
pun gaya selingkung yang dianut oleh jurnal, pela-
jari dan ikuti sehingga minimal artikel yang kita tu-
lis telah memenuhi syarat dari segi pembaban.

ABSTRAK DAN KATA KUNCI

Abstrak ada yang ditulis dalam bahasa Ing-
gris, ada yang ditulis dalam bahasa Indonesia, dan
ada yang kedua-duanya sehingga hampir satu hala-
man pertama penuh dengan abstrak. Ada jurnal
yang memiliki aturan, jika artikel di tulis dalam ba-
hasa Indonesia, maka abstrak harus ditulis dalam
bahasa Inggris, sebaliknya jika artikel ditulis dalam
bahasa Inggris, maka abstrak ditulis dalam bahasa
Indonesia. Ada pula jurnal yang menetapkan atur-
an bahwa abstrak harus selalu ditulis dalam bahasa
Inggris.

PENYAJIAN INSTRUMEN PENDUKUNG

Y ang dimaksud instrumen pendukung dalam
tulisan ini adalah ilustrasi seperti pada gambar, ta-
bel, dan grafik. Ilustrasi akan berfungsi sebagai pe-
lengkap jika dengan adanya ilustrasi menyebabkan
tulisan artikel menjadi lengkap. Sedangkan, ilustra-
si akan berfungsi sebagai jika dengan adanya ilus-
trasi artikel akan lebih informatif.
Manalu (2006) mengungkapkan beberapa hal
yang harus dipahami berkenaan dengan instrumen
pendukung sebagai berikut: (1) ilustrasi jangan di-
biarkan berbicara sendiri tanpa penjelasan atau na-
rasi, (2) apa yang disajikan dalam ilustrasi harus
dituliskan dan diterjemahkan oleh penulis ke dalam
bentuk narasi yang dapat dipahami oleh pembaca,
(3) tabel diberi nomor urut mengikuti angka arab,
(4) judul tabel biasanya ditempatkan di atas tabel,
(5) garis vertikal tidak diperbolehkan untuk tabel,
dan (6) data disusun pada tabel sesuai urutan pe-
nyajian

CARA PENGACUAN DAN PENGUTIPAN

Pengacuan adalah penyebutan nama penga-
rang dan tahun serta halaman. Pengutipan adalah
pengambilan sebagian dari referensi yang dibaca
dan dikutip secara langsung (ditulis seperti apa
adanya) atau tidak langsung (hanya mengambil
idenya dan dikemukakan dengan bahasa sendiri).
Ada jurnal yang cara menuliskan acuan seperti me-
nulis catatan kaki (footnote) dan ada pula yang
langsung masuk dalam batang tubuh artikel. Semua
ini berpulang kepada gaya selingkung masing-ma-
sing jurnal yang harus diikuti oleh penulis artikel.

PENYUSUNAN DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka, sering disebut daftar rujukan
atau referensi. Penyusunannya bisa berbeda antara
satu jurnal dengan jurnal lain. Lazimnya, daftar
pustaka dimulai dari nama penulis, tahun terbitan,
judul rujukan, kota terbit, dan nama penerbit. Ada
pula pencantuman tahun ditulis paling belakang.
Bagi penulis, yang terpenting adalah semua rujuk-
an yang dirujuk harus dituliskan pada daftar pus-
taka.

KESIMPULAN

Tata aturan bahasa dan pengorganisasian jur-
nal ilmiah sangat berpengaruh terhadap bobot arti-
kel. Isi karya ilmiah yang baik akan menjadi ku-
Hidayanto, Gaya dan Tata Tulis Artikel Ilmiah 67
rang menarik karena disampaikan menggunakan
bahasa yang kurang baik. Sebaliknya, bisa jadi ga-
gasan yang ditulis adalah biasa-biasa saja, akan te-
tapi dikemas dengan bahasa yang baik maka artikel
menjadi lebih menarik. Oleh karena itu, gaya dan
tata tulis dalam penulisan artikel merupakan hal
yang perlu dipahami oleh para penulis artikel agar
dapat menghasilkan artikel yang lebih berbobot.

DAFTAR PUSTAKA

Budiharso, T. 2006. Gaya Bahasa dalam Artikel Il-
miah. Makalah disajikan pada Pelatihan Penu-
lisan Artikel Ilmiah oleh LP Universitas Mula-
warman dan Ditjen Dikti, Samarinda
Hidayanto, D. N. 2006. Kiat Menembus Jurnal Na-
sional Terakreditasi. Makalah disampaikan
pada Pelatihan Penulisan Artikel di Unikarta,
Tenggarong, 8 September
Hidayanto, D. N. 2006. Teknik Penyuntingan. Ma-
teri Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah oleh LP
Unmul dan Ditjen Dikti, Samarinda
Ibnu, Suhadi. 2004. Isi dan Format Jurnal Ilmiah.
Makalah berupa materi tayangan Seminar Pe-
ngelolaan dan Penyuntingan Jurnal, Malang
Manalu, W. 2006. Tata Tulis Artikel Ilmiah. Materi
Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah oleh Lem-
baga Penelitian Universitas Mulawarman dan
Ditjen Dikti, Samarinda
Mukhadis, Amat 2003. Mekanisme dan Teknik Pe-
nyuntingan Jurnal Ilmiah dalam Menerbitkan
Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.
Waseso, M. G. & Saukah, Ali. 2003. Menerbitkan
Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.

Anda mungkin juga menyukai