Anda di halaman 1dari 11

KAIDAH PENULISAH KARYA ILMIAH

Sebelum melanjutkan mempelajari kaidah penulisan karya tulis ilmiah, tentunya


kalian harus mengingat kembali, apakah yang dimaksud karya tulis ilmiah?
Bagaimanakah sistemkatika karya tulis ilmiah secara umum?

Karya Tulis Ilmiah, menurut Pateda (1993) merupakan hasil pemikiran ilmiah tentang
displin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, benar, logis, utuh, bertanggung jawab,
serta menggunakan bahasa yang benar, sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan. Karya
Tulis Ilmiah berasal dari pemikiran ilmiah yang disertai fakta dan data yang tersusun secara
sistematis, logis, utuh, serta bertanggung jawab. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
memiliki kaidah, struktur, dan sitematika penulisan yang perlu diperhatikan.

STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH


Dalam pembuatan karya tulis ilmiah yang logis, valid, baku, ilmiah, dan memenuhi kaidah
penulisan karya tulis ilmiah. terdapat struktur yang menjadi poin penting dalam pembua
karya tulis ilmiah ini. Dalam pengerjaannya terdapat tiga bagian penting yang KTI perlu
dibuat. Tiga bagian penting tersebut adalah: Bagian Pendahuluan, Bagian inti, dan Bagian
Penutup.

BAGIAN PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan berisikan informasi terkait karya ilmiah yang dilakukan.
Ada banyak poin penting yang dipaparkan dalan pendahuluan. Yaitu, Latar belakang
masalah yang menceritakan kenapa penelitian itu diambil sebagai judul utama dalam
KTI tersebut. Menceritakan latar belakang masalah yang diambil menjadi poin
penting, sehingga dalam pengambilan solusi dalam pelitian tersebut terarah. Selain itu
terdapat tujuan dari permasalahan yang dilakukan yang umumnya berupa solusi
terkait permasalahan yang diangkat dalam karya ilmiah tersebut. Dengan adanya
tujuan tersebut artinya KTI tersebut bermanfaat. Terdapat batasan yang harus
dikerjakan yang menjaganya tidak keluar dari inti utama dalam penelitian yang
dilakukan.

Intinya dalam bagian pendahuluan karya tulis ilmiah memaparkan terkait penelitian
yang akan dilakukan. Seperti latar belakang, alasan memilih topik, uraian singkat
terkait masalah yang diambil, pembahasan terkait ruang lingkup, dan solusi yang
diberikan.
BAGIAN INTI PEMBAHASAN
Dalam bagian inti ini dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan penelitian yang
dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian pendahuluan. Dalam bagian inti
pembahasan dalam karya tulis ilmiah diuraikan terkait landasan teori yang
mendukung penelitian yang dilakukan.

Pengambilan landasan teori ini bisa dari perkataan para ahli yang melakukan bidang
studi yang terkait dengan studi penelitian yang dilakukan. Bahkan, bisa membuat
landasan teori baru jika benar-benar studi penelitian dalan karya tulis ilmiah
merupakan studi yang unik dan menarik.

Kemudian, pada bagian inti dari penulisan karya tulis ilmiah ini memberikan pokok-
pokok yang diambil dalam melakukan penelitian. Apakah penelitian ini menggunakan
rumus khusus atau berupa kuesioner studi lapangan perlu dipaparkan dengan jelas.
Sehingga, data yang akan ditampilkan dalam studi penelitian ini jelas dan gamblang.

BAGIAN PENUTUP
Pada bagian penutup ini memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian karya tulis
ilmiah yang dilakukan. Apakah penelitian yang dilakukan mampu memberi solusi
terhadap permasalahan yang diangkat ataukah sebagai batu loncatan awal untuk
penelitian lanjutan pun harus dipaparkan.

Disamping memaparkan kesimpulan yang didapatkan, pada bagian ini juga perlu
memberikan penjelasan terkait saran dan harapan kedepannya untuk karya tulis ilmiah
tersebut. Agar dapat menjadi landasan teori berikutnya saat membuat karya tulis
ilmiah yang mengangkat tema yang sama walu dengan tempat yang berbeda.
Sehingga, dalam sistematika atau struktur karya tulis ilmiah yang dibuat jika
dipaparkan secara vertikal sebagai berikut:

JUDUL
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Ruang Lingkup Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
1. Kajian Teoretis
2. Kerangka Berpikir
3. Hipotesis Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN


1. Rancangan Penelitian
2. Subjek dan Objek Penelitian
3. Metode Pengambilan Data
4. Metode Analisis Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian
2. Pembahasan

BAB V PENUTUP
1. Simpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
LAMPIRAN

TUGAS TAGIHAN I
Carilah satu karya tulis ilmiah berupa skripsi, kemudian coba bandingkan apakah
semuan unsur di atas (sistematika) ada dalam skripsi tersebut! Kumpulkan tugas ini
pada tanggal 7 Oktober 2020 dalam bentuk Pdf.
Buatlah sesuai tabel berikut!
Nama :
Kelas :
Nomor :
Judul Skripsi :
Penulis :
Tahun :
Beri tanda (V) jika poin sostematika ada atau tidak!
Keberdaan
No Sistematika
Ada Tidak
1 Judul
2 Abstrak
3 Lembar Persetujuan
4 Kata Pengantar
5 Daftar Isi
6 Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
7 Perumusan Masalah
8 Ruang Lingkup Masalah
9 Tujuan Penelitian
10 Manfaat Penulisan
11 Bab II Landasan Teori
Kajian Teoretis
12 Kerangka Berpikir
13 Hipotesis Penelitian
14 Bab III Metodelogi Penelitian
Rancangan Penelitian
15 Subjek dan Objek Penelitian
16 Metode Pengambilan Data
17 Metode Analisis Data
18 Bab IV Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
19 Pembahasan
20 Bab V Penutup
Simpulan
21 Saran
22 Daftar Pustaka
23 Glosarium
24 Lampiran
Kesimpulan
KAIDAH KARYA TULIS ILMIAH
Dalam penulisan karya tulis ilmiah memiliki dua kaidah yang perlu diperhatikan yaitu kaidah
bersifat umum dan kaidah bersifat khusus.

Kaidah umum ialah terkait penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dari ejaan
dan penulisan yang berlaku secara umum. Kaidah secara khusus merupakan kaidah terkait
teknis penulisan yang telah disepakati bersama yang berlaku di lingkungan tertentu, sehingga,
penerapan kaidah tersebut harusalah diterapkan dengan konsisten dan taat dalam melakukan
penulisan karya tulis ilmiah.

Dalam karya tulis ilmiah haruslah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai tuntunan
dalam kaidah penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan. Ragam baku penulisan ilmiah
memilih kata dan kalimat yang baku, kalimat baku, frase, klausa, susunan wacana, dan ejaan
yang benar.

KAIDAH UMUM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


Dalam pengaplikasiannya kaidah umum bahasa Indonesia dalam penulisan telah diatur oleh
pemerintah, sebagai berikut:
1. Penggunaan ejaan yang disempurnakan (EYD) berdasarkan Permendiknas No. 46
Tahun 2009 tentang Pedoman Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan.
2. Menggunakan tata istilah ditetapkan berdasarkan Permendiknas No. 146/U/2004
tentang Pedoman Pembentukan Istilah.
3. Penggunaan penataan kalimat baku merujuk pada buku TATA BAHASA BAKU
BAHASA INDONESIA.
4. Pemilihan kata baku dalam penulisan merujuk pada KAMUS BESAR BAHASA
INDONESIA EDISI V.

KAIDAH KHUSUS PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


Kaidah khusus dalam penulisan karya tulis ilmiah  diantaranya :

1. JUDUL
Tidak lebih 20 kata. Hindari kata kerja pada awal judul jangan gunakan akronim
hendaknya spesifik mengacu pada variabel / model / formula / produk / sistem
singkat, padat dan jelas gunakan bahasa ilmiah yang baku dan memenuhi standar
keilmuan bersangkutan sehingga mudah dipahami oleh orang lain jangan gunakan
kalimat tanya

2. ABSTRAK
Dalam menuliskannya, ada beberapa kaidah yang harus kita pahami sebagaimana
sebagai sebuah syarat formal penelitian, ada beberapa aturan yang harus kita taati.
Ini dia  kaidah penulisan abstrak yang perlu kita tahu.
a. Jumlah kata dalam abstrak umumnya berkisar antara 100 hingga 150 kata.
b. Jarak atau spasi antar baris adalah spasi 1 (single spacing). Hal ini bertujuan
memadatkan abstrak yang dibuat serta dapat mencakup bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris dalam satu halaman.
c. Penulisan bahasa asing dalam abstrak yang dibuat harus dicetak miring. Tidak
hanya dalam menuliskan bahasa Inggris saja, tetapi juga bahasa ilmiah yang kita
gunakan. Abstrak karya tulis ilmiah terdiri dari tiga paragraf. Hal ini merupakan
ketentuan umum yang dibuat dalam cara penulisan abstrak yang baik. Paragraf
pertama memuat judul penelitian, rumusan masalah, latar belakang, dan tujuan
penelitian. Paragraf kedua memuat metode penelitian, teknik analisis data, dan
teori yang digunakan. Paragraf ketiga memuat hasil atau kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian yang kita lakukan lakukan. Namun ada juga yang
menggunakan aturan satu paragraf berupa gabungan dari ketiganya.
d. Dalam penulisannya, abstrak menggunakan bahasa induk dan bahasa global.
Dalam hal ini adalah bahasa Indonesia dan Inggris.
e. Abstrak haruslah ditulis dengan singkat, padat, dan jelas, sehingga kita tidak
boros menggunakan kata.
f. Abstrak diberikan kata kunci yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
Jumlah kata kunci yang diberikan sekitar 3 sampai 5 kata yang dipisahkan
dengan tanda koma (,).

3. PENOMORAN
Sebuah karya ilmiah seperti skripsi, makalah, tesis dan karya ilmiah lainnya,
umumnya dibuat tidak asal-asalan, karena ada aturan atau sistematika penulisan
khusus yang harus mengikuti standarisasi karya ilmiah yang berlaku.

Ada banyak sekali aturan penulisan untuk karya ilmiah, seperti aturan penomoran
halaman, penulisan bab dan sub bab, aturan ukuran margin, ukuran kertas, aturan
spasi yang digunakan, pemilihan jenis dan ukuran font, jenis kertas yang
digunakan, bahkan sampai aturan penulisan untuk daftar pustaka dan lain
sebagainya.

Dengan banyaknya aturan yang harus diikuti terkadang untuk beberapa penulis
yang jarang sekali membuat karya ilmiah, seperti mahasiswa ketika mereka
menyusun skripsi atau tesis,  atau siswa siswi smk ketika membuat laporan
prakerin, sering lupa bagaiama aturannya.

Salah satu Aturan penulisan karya ilimiah yang paling penting dan harus
diperhatikan adalah aturan penomoran halaman. dalam sebuah karya ilimah, setiap
halaman akan memiliki cara penomoran berbeda, baik dari jenis penomoran yang
dipakai (1,2,3 atau i, ii, iii...) maupun tata letak penomoran atas dan bawah.
Karya ilmiah umumnya dibagi menjadi beberapa bagian halaman, diantaranya:

a. Halaman Judul
Tidak mencantumkan nomor
b. Kata Pengantar
Format penomoran halaman untuk daftar gambar juga sama menggunakan
angka romawi (i, ii, iii ....dst)
c. Daftar Isi
Format penomoran halaman untuk daftar gambar juga sama menggunakan
angka romawi (i, ii, iii ....dst)
d. Daftar Gambar
Format penomoran halaman untuk daftar gambar juga sama menggunakan
angka romawi (i, ii, iii ....dst)
e. Isi
Untuk Isi karya ilimiah biasanya di bagi menjadi beberapa bab, Bab I, Bab II
dst.., di halaman isi format penomoran menggunakan angka (1, 2, 3.... dst)
dengan  aturan sebagai berikut:
1. Untuk setiap Awal Bab (setiap halaman yang terdapat judul Bab),
penomoran diletakan di bagian bawah (footer) posisi bawah tengah.
2. Sedangkan untuk Penomoran  halaman lanjutannya penomoran diletakan
di bagian atas (header) yang posisinya di sebelah atas kanan.

4. PERUJUKAN/PENGUTIPAN KATA ATAU KALIMAT


Dalam melakukan perujukan atau pengutipan dilakukan dengan memakai nama
akhir, tahun, dan halaman buku. Jika dalam pengutipan terdapat dua atau lebih
pengarang. Maka, diakhir kata pengarang pertama dilanjutkan penggunaan kata
“dkk”. Jika nama dari pengarang tersebut tidak dicantumkan maka, yang
dicantumkan adalah lembaga penerbit yang menerbitkan tulisan atau kalimat
tersebut.

Dalam karya ilmiah terjemahan, pengutipan yang dilakukan dengan menyebutkan


nama pengarang aslinya. Pengutipan dari sumber yang ditulis dengan pengarang
berbeda maka, dicantumkan dalam satu tanda kurung dan dibatasi titik koma (;).
Kemudian antara tahun dan nama pengarang tidak diberi tanda koma serta, antara
tahun, tanda titik dua, dan nomor halaman tidak diberi jarak.

Contoh cara merujuk kutipan langsung:

Ibrahim (2003:124) Mmenyimpulkan “Terdapat lebih dari 80,5% potensi di


Indonesia dalam penerapan energi terbarukan”.
Sedangkan cara merujuk kutipan tidak langsung:

Jamal (2010:13) tidak menyangka bahwa penerapan energi terbarukan hanya


berjalan sekitar 5% dari target tahun lalu.

5. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA


Daftar pustaka pada karya ilmiah ditulis langsung setelah teks berakhir (tidak perlu
diganti halaman baru), sedangkan daftar pustaka pada makalah, buku, atau
penelitian ditulis dengan berganti halaman baru. Dicetak tebal dan tegak seperti
“DAFTAR PUSTAKA”.
Penulisan daftar pustaka menggunakan sistem Harvard.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sdalam penulisan daftar pustaka, yaitu:
1. Setiap kepustakaan ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi, dan jarak antar setiap
kepustakaan adalah 2 (dua) spasi.
2. Urutan kepustakaan disusun menurut abjad
3. Huruf pertama dari baris pertama kepustakaan ditulis tepat pada garis batas
kiri, tanpa indensi. Baris berikutnya, huruf pertama ditulis pada ketukan ke enam,
yang penting konsisten dalam penggunaannya.
4. Penulisan nama pengarang atau penulis, dilakukan dengan cara : untuk
penulis pertama, nama keluarga ditulis lebih dahulu secara lengkap sedangkan nama
diri disingkat (ditulis huruf pertamanya saja), bila nama keluarga tidak diketahui
maka kata terakhir dari nama tersebut dianggap nama keluarga. Nama penulis kedua
dan seterusnya, ditulis nama lebih dahulu. Tidak perlu mencantumkan gelar akademis
dari penulis, seperti : Prof., Drs., Ir., MMA., dan sebagainya.
5. Antara nama penulis, tahun, judul, penerbit, kota dipisahkan dengan tanda
titik (.)

PENULISAN DAFTAR PUSTAKAN DARI BERBAGAI SUMBER

1) Buku dan Majalah, Buletin, Jurnal dan penerbitan berkala lain


Urutan penulisan kepustakaan sebagai berikut: nama penulis, tahun penulisan, judul
buku (termasuk anak judul), tempat terbit, dan diakhir penerbit. Data penerbit dan
tempat penerbitan menggunakan titik dua. Judul buku atau judul makalah / karya
ilmiah dicetak miring.
Contoh:
Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Kajian Morfologi Bahasa. Bandung: Intan Pariwara

2) Penerbitan Lembaga
Urutan penulisan kepustakaan sebagai berikut : nama lembaga, tahun penerbitan,
judul, data publikasi (volume, edisi), tempat penerbitan, badan penerbitan, halaman.
Judul buku atau tulisan dicetak miring.    
Contoh:     
Depkes, R.I., 1989. Klasifikasi dan Regionalisasi Rumah Sakit. Jakarta. Ditjen
Yankes: 35-50
     
3) Karya Tulis Ilmiah, Karya Ilmiah Praktek Akhir / Praktek Kerja Lapang, Tesis
dan Disertasi
Urutan kepustakaan sebagai berikut: nama penulis, tahun penulisan, kata “KTI, Karya
Ilmiah Praktek Akhir / Praktek Kerja Lapang, Tesis atau Disertasi” judul (KTI, Karya
Ilmiah Praktek Akhir / Praktek Kerja Lapang, Tesis atau Disertasi), tempat penerbitan
universitas atau institut, halaman. Judul dan kata “Karya Ilmiah Praktek Akhir /
Praktek Kerja Lapang, Tesis atau Disertasi ditulis miring.
Contoh:
Sutiono, Iwan. 2010. Penerapan 12 Langkah Hazard Analysis Critical Point
(HACCP) Pada Proses Pembekuan Fillet Ikan Kakap Merah (Lutjanus sanguineus)
di PT. Marindo Makmur Usaha Jaya Kabupaten Sidoarjo. Karya Ilmiah Praktek
Akhir. Akademi Perikanan Sidoarjo: 50-75 

Rahardjo, Tri Budi W. 2000. Hubungan Erosi Gigi dengan Kebiasaan makan
Pempek di Palembang Sumatera Selatan. Tesis. Surabaya. Universitas Airlangga:
148-160 

4) Rujukan dari Internet


Mencantumkan nama penulis, judul artikel, alamat website dan tanggal akses.
Contoh:
DeBiase, C. Case/Problem Solving Steps. http://www.hsc.wvu.edu/aap/aap-
car/faculty-development/teaching-methods/cbl/cb  problem.html. [diakses 15
September 2001]

6. TABEL DAN GAMBAR


Dalam kaidah karya tulis ilmiah tabel digunakan menampilkan data statistik yang
didapatkan dalam proses penelitian. Tabel yang baik dalam menampilkan data
penelitian dapat menyampaikan ide dan kaitannya dengan penelitian yang
dilakukan secara efektif.

Kemudian, dalam penyajian data berupa grafik, foto, peta, diagram, dan gambar
lainnya dapat memvisualisasikan penelitian yang dilakukan. Hal ini bertujuan
untuk penelitian yang dilakukan dapat mudah dimengerti oleh pembaca dalam
mendeskripsikan dan untuk menampilkan hasil yang signifikan.

Perlu diperhatikan dalam membuat tabel dan gambar perlu memberikan label atau
judul. Dengan adanya fungsi label ini akan berfungsi dalam pembuatan daftar
gambar dan daftar tabel. Untuk pemberian judul tabel terletak diatas tabel sebelum
tabel dipaparkan. Dan pemberian judul pada gambar diberikan dibawah gambar
sebelum gambar dipaparkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar (peta dan grafik),
yaitu:
1.  Tabel diberi nomor urut dengan angka latin (menunjukkan nomor urut tabel).
Contoh: Tabel 2. (merupakan tabel ke dua) 
2. Tabel diberi judul di atas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi. Jarak antara judul
tabel dengan  tabel 1 (satu) spasi.
3. Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu sumber
tertentu, maka sumber ditulis di bawah tabel atau gambar dengan jarak 1 (satu) spasi
dengan ukuran 10.
4. Sedapat mungkin tabel disajikan dalam satu halaman yang sama. Apabila
tabel lebih dari 1 halaman dan terpaksa harus diputus, maka dapat dilanjutkan dengan
halaman berikutnya namun diberi keterangan lanjutan dan diberi judul tabel, dan
judul kolom (kepala tabel).
5.  Penulisan data dengan angka desimal menggunakan tanda koma (,)

6. Gambar diberi nomor urut denngan angka Latin (menunjukkan nomor urut
gambar). Contoh: Gambar 2. (merupakan gambar ke dua) 
7.  Gambar diberi judul di bawah gambar dengan 1 (satu) spasi

8. Sumber data ditulis melekat di bawah gambar dengan jarak 1 (satu) spasi
dengan ukuran 10

Contoh penulisan tabel


Tabel 2. Distribusi penduduk Sumber Sari Kecamatan Kangean menurut golongan umur dan
jenis kelamin pada tahun 2010.
(jarak 1 spasi)
Golongan Umur Jenis Kelamin
(tahun Pria % Wanita %
0–4 2.582 8,93 2.503 8,58
5–9 3.105 10,73 3.085 10,49
10 – 14 4.760 16,45 4.818 16,53
15 – 24 8.478 29,31 8.936 30,65
25 – 49 6.379 22,05 6.454 22,14
50 – 65 2.119 7,32 2.132 7,31
> 65 1.236 4,27 2.252 7,72

Jumlah 28.929 100,00 29,153 100,00


Sumber: Data monografi Kecamatan Kangean tahun 2010

Contoh cara penulisan Gambar 1.

   
 Gambar 1. Salah satu contoh profesi di dunia
        Sumber: Buku Atlas Biologi, 2010

TUGAS TAGIHAN II
Dengan menggunakan skripsi yang sama, silakan analisis kaidah kebahasaan skripsi
tersebut! Kumpulkan tugas ini pada tanggal 7 Oktober 2020 dalam bentuk Pdf.
Silakan simpan tugas dan skripsi Anda dalam drive kalian masing-masing, dan
pastikan link-nya dapat saya akses! Pengumpulan akan didata melalui spreadsheets
dengan tautan berikut http://bit.ly/kantongtugaskeperawatan
Gunakan tabel berikut untuk memandu pengerjaan tugas!
Kesesuaian Keterangan
No Kaidah Sesuai Tidak (Berikan alasan kesesuaian atau
Sesuai ketidaksesuaian)
1 Judul
2 Abstrak
3 Penomoran
4 Kutipan
5 Daftar Pustaka
6 Tabel dan Gambar
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai