Anda di halaman 1dari 22

FAKTOR – FAK T O R Y AN G

MEMPE N G A R U HI
KEHAMILAN
Made E ga r A dh ie st ian i
Ni
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan

FAKTOR FISIK FAKTOR PSIKOLOGI GAYA HIDUP

1. STATUS KESEHATAN 1. FAKTOR LINGKUNGAN


2. STATUS GIZI 2. FAKTOR SOSIAL
3. GAYA HIDUP 3. FAKTOR BUDAYA DAN
ADAT ISTIADAT
4. FAKTOR EKONOMI
1. Status Kesehatan Faktor Fisik

Kondisi kesehatan ibu hamil

Penyakit atau komplikasi akibat • Hyperemesis Gravidarum


langsung dari kehamilan • preeklamsi
Abortus, intra
uterin fetal death,
• Penyakit kelainan bagian
anemia berat,
kandungan
Penyakit atau kelainan yang infeksi
• Penyakit kardiovaskuler
tidak langsung berhubungan tranplasental,
• Penyakit darah
dengan dismaturitas,
• Penyakit saluran nafas
kehamilan
• Penyakit menular shock, pendarahan.
2. Status Gizi

 Dipengaruhi terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan
perkembangan janin
 Keterbatasan gizi selama hamil faktor ekonomi, pendidikan, sosial atau keadaan lain yang
dapat meningkatkan kebutuhan gizi ibu hamil.
 Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan umur kehamilan.
 Kenaikan berat badan lebih dari normal  eklamsia
 Anak yang terlalu besar  kesulitan persainan.
 Badan ibu hamil kurang dari normal  keguguran, anak lahir premature, berat badan
lahir rendah, gangguan kekuatan rahim mengeluarkan anak, dan pendarahan sehabis
persalinan.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil

 Asam folat
• Berfungsi  menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida,
dan anansepalus, baik pada ibu hamil normal maupun beresiko.
• Minimal pemberian asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan
berlanjut 3 bulan pertama kehamilan.
• Dosis
 Preventif adalah 500 mg atau 0,5- 0,8 g,
 Kelompok beresiko adalah 4 mg/hari.
• Kekurangan asam folat akan menyebabkan anemia pada ibu dan cacat bayi yang
dilahirkan.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil

 Energi
Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang
janin dan perubahan pada tubuh ibu.
 Protein
Berfungsi sebagai menambah jaringan tubuh ibu seperti jaringan payudara
dan rahim dan dapat diperoleh dari susu, telur, dan keju.
 Zat besi (fe)
Membutuhkan tabahan 700-800 mg zat besi. Jika kekurangan, bisa terjadi
perdarahan sehabis melahirkan.
 Kalsium
Berfungsi  pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu
hamil adalah 500 mg/hari.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil

 Vitamin D
Berkaitan dengan zat kapur dan jika kekurangan zat kapur maka pembentukan gigi
geliginya dan lapisan luar gigi tidak sempurna.
 Yodium
Berfungsi sebagai mencegah gondongan dan jika kekurangan yodium pada ibu hamil
dapat menyebabkan janin menderita kretenisme, sebuah ketidakmampuan yang
mempengaruhi pemikiran.
 Vit.A
Berfungsi sebagai mencegah rabun ayam, kebutaan dan membantu tubuh untuk
melawan infeksi.
3. Gaya Hidup

Kebiasaan-kebiasaan yang ada pada masyarakat baik masyarakat yang bersifat positif meupun
kebiasaan bersifat negatif yang dapat mempengaruhi kesehatan. Pengaruh

 Kebiasaan minum jamun


 Aktivitas seksual
 Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari yang terlalu berat
 Senam hami
 Konsumsi alkohol
 Merokok
 Kehamilan yang tidak diharapkan.
Faktor Psikologi

 Faktor psikologi muncul karena ketidakmatangan di dalam


perkembangan emosional dalam kesanggupan seseoraang
untuk menyesuaikan diri dengan situasi tertentu termasuk
kehamilan.
 Faktor psikologi ini mempunyai beberapa faktor yang
mempengaruhi kehamilan, antara lain stressor, dukungan
keluarga, subtance abuse, partner abuse.
Stressor
Stressor Internal

 Stressor internal meliputi faktor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri  latar belakang
kepribadian ibu dan pengaruh perubahan dan pengaruh hormonal yang terjadi selama kehamilan.
 Calon ibu yang masih sangat muda dan introvert → Kepribadian Immature → Emosinya labil dalam menghadapi
kehamilannya → Lebih mudah mengalami depresi dalam kehamilan (Kehamilan menjadi sangat berat dan tidak
menyenangkan)
 Perubahan hormon selama kehamilan → perubahan emosi → perasaan yang tidak menentu, kurang berkonsentrasi
dan sering pusing → tidak nyaman dalam kehamilan → ibu menjadi murung
  Adanya beban psikologis yang di tanggung oleh ibu menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya
akan terlihat ketika bayi lahir → bayi akan punya kepribadian temperamental, rendah diri (minder), dan autis
Stressor Eksternal

 Pemicu stress yang berasal dari luar, bentuknya sangat bervariasi. • Misalnya masalah ekonomi, konflik
keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon negative dari lingkungan), dan
masih banyak kasus yang lain.
 Dalam memberikan asuhan antenatal, bidan harus mampu memberikan pendidikan (parent education) sejak
kehamilan trimester I sehingga orang tua mendapat banyak pengetahuan terutama tentang perubahan yang
terjadi selama kehamilan dan diharapkan bisa beradaptasi pd perubahan – perubahan psikologis tersebut.
Support Keluarga

 Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik maupun psikologis.
 Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka
melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu.
 Dalam menjalani proses itu ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara
menunjukkan perhatian dan kasih saying
 Bagi pasangan baru, kehamilan merupakan sesuatu yang di anggap krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat di
ikuti oleh stress dan kecemasan 
 Tugas keluarga harus saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang di akibatkan kehamilan, dapat di
tempuh dengan jalan : merencanakan dan mempersiapkan kehadiran anak, mengumpulkan dan memberikan
informasi bagaimana merawat dan menjadi ibu atau ayah bagi bayi.
Substance Abuse

 Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau membahayakan bayi dalam
kandungan. Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada awal kehamilan, namun banyak yang belum diketahui
mengenai efek jangka panjang pada janin. Hindari obat-obatan yang diduga membahayakan.
 Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas dan sangat memengaruhi
kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus
lebih maksimal dalam menempatkan diri sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat
bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya tumbuh dengan kepribadian
yang tertutup.
Partner Abuse

 Satu kekerasan wanita hamil yaitu Aborsi. Hal ini di sebabkan karena kehamilan yang tidak di inginkan.
Penyebabnya : 1. Seks sebelum nikah 2. Terlalu banyak punya anak 3. Faktor ekonomi 4. Korban perkosaan
 Akibat dari kekerasan terhadap wanita hamil
 Dapat menimbulkan stres, bahkan depresi sehingga berpengaruh terhadap janin yang sedang di
kandungnya.
 Janin dapat lahir secara prematur dan mengalami gizi buruk.
 Kesakitan dan kematian ibu dan janin.
 Hal tersebut dapat terjadi jika ibu hamil mendapat perlakuan kekerasan secara fisik ataupun seksual.
Partner Abuse

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita yang telah
bersuami.
 Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan
sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya.
 Efek psikologis yang muncul gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien.
 Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janinnya
Kehamilan di Luar Nikah

 Jika kehamilan tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya, sehingga
tidak ada keinginan dari ibu untuk melakukan hal – hal positif yang dapat meningkatkan kesehatan bayinya
 Pada kasus ini kita waspadai adanya keguguran, prematur, dan kematian janin.
 Tindakan Abortus yang tidak bertanggung jawab akan menyebabkan kematian Ibu hamil, perdarahan, infeksi,
perasaan bersalah menghantui pelaku abortus sepanjang hidupnya dapat megakibatkan gangguan jiwa,
perbuatan abortus tanpa alasan yang dapat diterima adalah perbuatan dosa besar sama dengan membunuh
manusia.
 Pada kehamilan diluar nikah hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih belum siap dalam hal ekonomi.
Selain itu kekurangsiapan ibu untuk merawat bayinya juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi postpartum
blues.
Gaya Hidup
1. Faktor Lingkungan

 Kebiasaan adat istiadat


 Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini secara bijaksana dan jangan sampai
menyinggung kearifan lokal pada daerah tersebut.
 Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui beberapa teknik, misalnya media
massa, pendekatan tokoh masyarakat, dan penyuluhan yang menggunakan media efektif.
2. Faktor Sosial

Fasilitas kesehatan Tingkat pendidikan Pekerjaan

menggambarkan aktifitas dan tingkat


berfungsi sebagai kesejahteraan ekonomi yang
menentukan kualtas kualitas perawatan didapatkan.
pelayanan pada ibu hamil. bayinya

Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu hamil


Deteksi dini terhadap yang bekerja akan mempunyai pengetahuan
kemungkinan adanya Penelitian menunjukkan
yang lebih baik dari pada ibu yang tidak bekerja,
penyulit  langkah bahwa semakin tinggi
Pendidikan seseorang, karena ibu yang bekerja akan memiliki
antisipatif  menurunkan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang
AKI maka semakin baik pula
pengetahuannya tentang lain, sehingga lebih mempunyai banyak peluang
sesuatu. juga untuk mendapatkan informasi seputar
kesehatannya.
3. Faktor budaya dan adat istiadat
Faktor sosial budaya yang mempengaruhi kehamilan seperti larangan ibu hamil melihat orang
menyembelih binatang, upacara tujuh bulan, kedekatan masyarakat pada dukun beranak, ibu hamil
harus makan dua kali lipat, ibu hamil tidak boleh makan nanas, pisang ambon dan duren, minum es
membuat janin besar, ibu hamil tidak boleh makan daging kambing, minum air kelapa, minum
jamu-jamuan tradisional, minum air rebusan kacang hijau, peringatan 4 bulanan, ibu hamil tidak
boleh makan cabe, ibu hamil tidak boleh memasak sambil jongkok.
4. Faktor ekonomi

 Ekonomi rendah menyebabkan gangguan emosi ibu hamil


 Ekonomi rendah mempengaruhi gizi yang disebabkan gangguan makanan
 Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya jumlah anak
 Ekonomi rendah mempengaruhi saat terjadi pendarahan
 Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya anak yang disebabkan kurangnya penyuluhan
keluarga berencana
 Ekonomi rendah menyebabkan ibu yang sedang hamil dalam melakukan pemeriksaan
mendapatkan fasilitas pelayanan pemeriksaan yang tidak efektif karena kurangnya biaya yang
harus dikeluarkan
 Ekonomi rendah menyebabkan ibu hamil yang pendidikannya rendah tidak mengetahui
tentang pemeriksaan kehamilan yang baik
 Ekonomi rendah menyebabkan masyarakat khususnya ibu hamil bertempat tinggal di daerah
yang jauh dari pelayanan kesehatan
 Ekonomi rendah menyebabkan ibu hamil berperan penting dalam masalah transportasi dan
biaya lain yang mempengaruhi kehamilan

Anda mungkin juga menyukai