Anda di halaman 1dari 80

Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Kehamilan

Disampaikan oleh;
Jernihati Krisniat Harefa, M.Tr.Keb
Hal-hal yang mempengaruhi
Kehamilan
Faktor Fisik
• Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi
oleh status kesehatan dan status gizi ibu
tersebut.
• Status kesehatan dapat diketahui dengan
memeriksakan dirinya ke tenaga kesehatan
saat hamil.
STATUS KESEHATAN

• Faktor Usia
Usia kehamilan sehat pada masa kehamilan:
20-35 tahun (masa reproduksi sehat).
Segi Negatif kehamilan di usia tua:
 Kondisi fisik ibu hamil dengan usia >35 tahun
akan sangat menentukan proses
kelahirannya. Hal ini turut mempengaruhi
kondisi janin.
 Pada pembuahan, kualitas sel telur
perempuan pada usia ini telah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada
perempuan dengan usia reproduksi sehat.
 kontraksi uterus juga
sangat dipengaruhi
oleh kondisi fisik ibu.
Jika ibu mengalami
penurunan kondisi,
terlebih pada primitua
(hamil pertama dengan
usia lebih dari 40
tahun)
Segi Negatif kehamilan di usia terlalu muda:
 Keguguran
 Persalinan prematur, BBLR dan kelainan
bawaan
 Mudah terjadi infeksi masa nifas
 Anemia dalam kehamilan
 Perdarahan
 Persalinan lama dan sulit
• Riwayat Kesehatan
1) Penyakit/komplikasi
akibat langsung
kehamilan.
contoh: hyperemesis
gravidarum, pre
eklampsia/eklampsia,
kelainan lamannya
kehamilan, KET
(Kehamilan Ektopik
Terganggu),
perdarahan
antepartum , gemelli.
2) Penyakit/komplikasi tidak berkaitan dengan
kehamilan.
contoh:
a. Penyakit/kelainan alat kandungan
 varices vulva
 oedem vulva
 hematoma vulva
 peradangan vulva
 bartholinitis
 trikomonas vaginalis
 kista vagina
 kelainan bawaan pada uterus
 tumor uteri
 mioma uteri
 gonorea dll
2) Penyakit/komplikasi tidak berkaitan
dengan kehamilan.
contoh:
b. Penyakit kardiovaskuler
hipertensi
stenosis aorta
mitral isufiensi
jantung rematik
endokarditis dll
2) Penyakit/komplikasi tidak berkaitan
dengan kehamilan.
contoh:
c. Penyakit darah
anemia dalam kehamilan
leukemia
hemostasis dan kelainan pembekuan darah
hipofibrinogenemia
trombositopeni dll
2) Penyakit/komplikasi tidak berkaitan
dengan kehamilan.
contoh:
d. Penyakit saluran nafas
influenza
bronchitis
pneumonia
asma bronkhiale
TB paru dll
2) Penyakit/komplikasi tidak berkaitan dengan
kehamilan.
contoh:
e. Penyakit traktus digestivus
 ptialismus
 karies
 gingivitis
 pirosis
 h e r n i a diafragmatikagastritis
 ileus
 appendixitis
 colitis
 megakolon
 tumor usus
 hemorrhoid dll
2) Penyakit/komplikasi tidak berkaitan
dengan kehamilan.
contoh:
f. Penyakit hepar dan pankreas
hepatitis
rupture hepar
sirosis hepatitis
Ikterus
atrofi hepar
penyakit pancreas dll
2) Penyakit/komplikasi tidak berkaitan
dengan kehamilan.
contoh:
f. Penyakit hepar dan pankreas
g. Penyakit endokrin
h. Penyakit ginjal dan saluran kemih
i. Penyakit ginjal dan saluran kemih
• Kehamilan Ganda (Multiple)

Kondisi ibu lemah



adanya beban ganda (pemenuhan
nutrisi, oksigen, dll)
STATUS GIZI

• Status gizi ibu hamil



Kebutuhan zat-zat gizi yang lebih banyak

Makanan kaya serat, protein, air putih
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil
secara garis besar:
1) Asam Folat
bagian dari vit.B kompleks yg dapat
diisolasi dari daun hijau, buah,
kulit, hati, ginjal dan jamur.
Kebutuhan 50-100 mikrogram/hr
pada wanita normal dan 300-400
mikrogram/hr pada wanita hamil.
Kekurangan: gangguan plasenta,
ab.habitualis, solutio plasenta &
kelainan kongenital janin.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil
secara garis besar:
1) Asam Folat
Manfaat asam folat
1) Menurunkan resiko
kerusakan otak, kelainan
neural, spina bifida dan
anensephalus.
2) Membantu produksi sel
darah merah, sintesis DNA
pada janin dan p e r t u m
b u h a n plasenta.
Lanjutan...
• Waktu pemberian: Minimal pemberian
dimulai 2 bulan sebelum konsepsi dan
berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan.
• Dosis: preventif 500 mikrogram, dengan
kelp.resiko 4 mg/hari.
2) Energi
efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan
kematian perinatal. Kebutuhan: 285 kalori
untuk proses tumbuh kembang janin &
perubahan tubuh ibu.
3) Pembentukan jaringan dari janin & tubuh ibu
dibutuhkan protein sebesar 910 gram. Dalam
6 bulan terakhir kehamilan dibutuhkan
tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu
hamil.
4) Zat besi (Fe)
Pemberian secara rutin untuk membangun
cadangan besi, sintesa sel darah merah &
sintesa darah otot.
tiap tablet Fe mengandung FeSO4 320 mg
(zat besi 60 mg), minimal 90 tablet selama
kehamilan.
5) Kalsium
untuk pembentukan dan tulang gigi bayi,
kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar
500 mg hari.
6) Pemberian suplemen vitamin D terutama
pada kelompok berisiko penyakit menular
seksual.
7) Pemberian yodium pada daerah endemik
kreatinisme.
• Kenaikan berat badan selama hamil
TRIMESTER I : kenaikan lebih kurang 1 kg.
kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya
adalah merupakan kenaikan BB ibu
TRIMESTER II : kenaikan 3 kg atau 0,3 kg/ mgg.
Sebesar 60 % kenaikan BB ini dipengaruhi oleh
pertumbuhan jaringan pada ibu
TRIMESTER III : kenaikan 6 kg atau 0,3-0,5 kg/
mgg.sekitar 60 % karena pertumbuhan
jaringan janin.
Penilaian Status Gizi
• BB dilihat dari IMT
• Ukuran lingkar lengan atas (LILA)
Standar minimal: 23,5 cm. Jika kurang
interpretasinya adalah kekurangan energi
kronis.
• Kadar hemoglobin
Kurang Gizi pada ibu hamil
• Terhadap ibu: perdarahan, anemia dll
• Terhadap persalinan: persalinan lama dan
sulit, persalinan sebelumnya (premature),
perdarahan setelah persalinan, persalinan
dengan SC cenderung meningkat.
• Terhadap janin: mempengaruhi tumbuh
kembang janin, abortus, bayi lahir mati ,
kematian neonatal.
GAYA HIDUP

A. Subtance abuse
B. Mitos, takhayul atau kepercayaan tertentu
C. Kebiasaan minum jamu
D. Kehamilan diluar nikah
E. Aktifitas seksual.
F. Aktifitas sehari – hari
G. Exercise atau senam hamil
A. Subtance abuse

• Adalah perilaku yang merugikan/


membahayakan bagi ibu hamil, termasuk
penyalahgunaan obat atau zat-zat tertentu
yang membahayakan ibu hamil.
1. Alkohol
2. Merokok
3. Penggunaan obat – obatan selama hamil.
4. Sinar Rontgen atau radias
1) Alkohol
• Pada hakekatnya semua wanita tahu tentang
akibat dari meminum alkohol.
• Resiko dari minum alkohol yang terus-
menerus akan menyebabkan berbagai
masalah yang serius seperti meningkatkan
resiko pertumbuhan janin terhambat,
retardasi mental, kecacatan, kelainan jantung
dan kelainan neonatal, keguguran,lahir
prematur,BBLR dan FAE (Fetal Alkohol effect).
2) Merokok
• Kebiasaan merokok pada ibu hamil dapat
membahayakan ibu hamil sendiri maupun janinnya.
Penyakit yang muncul sebagai akibat merokok
diantaranya penyakit paru, penyakit jantung,
hipertensi arteriosklerosis, kanker paru dll.
• Ibu hamil yang merokok dapat langsung
mempengaruhi dan merusak perkembangan janin
dalam rahim seperti BBLR, dapat juga terjadi apneu
dan kemungkinan meninggal karena SIDS ( Sudden
Infant Death Sindrome) atau Crib Death atau
kematian diranjang bayi. Asap rokok dapat
menyebabkan suplai Oksigen dan nurisi kepada janin
melalui plasenta berkurang.
3) Penggunaan obat – obatan selama
hamil.
• Ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi obat –
obatan karena hampir semua obat dapat
ditransfer melalui plasenta ke janin.Anda sebagai
bidan sebaiknya berhati – hati dalam memberikan
obat kepada ibu hamil.
• Efek obat yang diminum ibu hamil tidak selalu
langsung bisa kelihatan saat itu juga tetapi kadang
– kadang baru kelihatan ketika bayi menginjak
dewasa misalnya efek pemberian estrogen pada
ibu hamil dapat mengakibatkan tumor kandungan
pada anak ketika sudah dewasa,
• ibu hamil yang mengkonsumsi tetrasiklin
berdampak pada gangguan pertumbuhan
tulang, perubahan warna gigi, gigi mudah
rapuh pada bayi ketika menjadi anak – anak
• Hati – hatilah dalam memberi obat pada ibu
hamil, karena anak bangsa tergantung pada
kepedulian anda sebagai bidan.
4) Sinar Rontgen atau radiasi
• Trimester pertama merupakan periode rawan
karena merupakan awal pembentukan organ
tubuh termasuk otak, tulang belakang, jantung,
ginjal dan pernafasan sehingga paparan sinar X
pada trimester pertama dapat menimbulkan
resiko terjadinya kecacatan pada janin,
malformasi janin, retardasi mental dan abortus.
• Efek radiasi terhadap janin tergantung pada
umur kehamilan saat kena paparan radiasi dan
berapa besar paparan radiasi yang diterima.
B. Mitos, takhayul atau kepercayaan
tertentu.
• Indonesia adalah Negara yang kaya akan adat
istiadat sehingga banyak menghasilkan mitos
maupun kepercayaan tertentu di masyarakat
yang terjadi pada ibu hamil. Mitos tersebut
ada yang membahayakan kehamilan tetapi
ada juga yang tidak membahayakan
kehamilan.
• bidan hendaknya mengetahui manakah mitos
yang membehayakan dan manakah mitos
yang tidak membahayakan sehingga pada saat
penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil dan
keluarganya, tidak semua mitos anda
larang.Silahkan saja mitos tersebut
dilaksanakan selama tidak mengganggu
kesehatan ibu hamil karena budaya juga perlu
dilestarikan.
• Misalnya : ibu hamil supaya selalu ngantongi
gunting supaya tidak ada gangguan makhluk
jahat, hal tersebut perlu anda arahkan
sebaiknya kalau tidur gunting tersebut dilepas
dulu karena dapat membahayakan.Banyak lagi
mitos sesuai masingmasing daerah misalnya :
selamatan tujuh bulanan,tidak boleh makan
makanan yang amis – amis seperti ikan,
daging, telur, tidak boleh menyiapkan
keperluan persalinan, tidak boleh memotong
rambut dll. Anda sebagai bidan harus arif
bijaksana dalam hal menghargai budaya ibu
hamil selama tidak mengganggu kesehatan.
C. Kebiasaan minum jamu
• Menurut standart konsep pengobatan
tradisional, minum jamu dibenarkan dan
diperbolehkan dengan syarat zat – zat atau
bahan yang digunakan sudah terbukti efektif
• Di Indonesia minum jamu merupakan
kebiasaan yang beresiko pada ibu hamil
karena belum semua bahan dan cara
membuat jamu serta dosis terstandar.
• Jamu yang sering dikonsumsi wanita hamil
adalah jamu gendong, jamu dari serbuk
• Bahayanya adalah apabila ada endapan pada
air ketuban dapat menyebabkan air ketuban
keruh sehingga menyebabkab bayi sulit
bernafas sehingga menyebabkan asphyxia
pada saat lahir.
• Penelitian di Banten menunjukkan bahwa ibu
hamil yang minum jamu mempunyai resiko 7 x
melahirkan bayi asphyxia.
• Ibu hamil sebaiknya tidak minum jamu cabe
puyang karena mempunyai efek menghambat
kontraksi uterus sehingga mengakibatkan his
lemah pada saat persalinan. Kunyit juga
dilarang terutama kalau belum mendekati HPL
(Hari Perkiraan Lahir) karena kunyit
mempunyai efek abortivum.
Efek:
• Bagi janin: • Bagi Ibu:
membahayakan Keracunan,
tumbuh kembang Kerusakan jantung
janin, Abortus, dan ginjal, syok,
kecacatan, BBLR, perdarahan
partus prematurus,
kelainan ginjal &
jantung, asfiksia,
kematian janin dlm
kandungan
D. Kehamilan diluar nikah
• Hamil diluar nikah bukan 1. Melarikan diri dari
merupakan budaya tanggungjawab,
Negara Indonesia, melakukan aborsi,
sehingga kalau ada membuang anaknya,
wanita yang hamil diluar menitipkan anaknya ke
nikah sering tidak orang lain atau ke panti
diterima oleh masyarakat. asuhan.
Reaksi wanita yang 2. Berusaha melakukan
mengalami hamil diluar aborsi dan bunuh diri
nikah : 3. Memelihara sendiri
anaknya meskipin
terpaksa.
• Hamil diluar nikah selalu berakibat tidak baik,
karena meskipun terjadi pernikahan tetapi
karena terpaksa, apalagi kalau tidak terjadi
pernikahan. Anda sebagai seorang bidan harus
mampu memberi perlindungan secara
psikologis karena mereka sangat
membutuhkan, supaya dapat menjalani
kehamilan dengan sehat dan melahirkan bayi
sehat juga.
E. Aktifitas seksual.
• Aktifitas seksual adalah merupakan kebutuhan
semua manusia, meskipun wanita tersebut
sedang hamil, wanita dan suaminya masih
tetap mempunyai keinginan untuk memenuhi
kebutuhan biologis tersebut
• Aktifitas seksual pada ibu hamil tidak harus
dilarang kecuali pada wanita yang beresiko
misalnya wanita yang kandungannya sering
kontraksi, mengeluarkan darah dll.
• .Aktifitas seksual pada ibu hamil tetap bisa
dilaksanakan dengan cara menjaga posisi yang
penetrasi tidak terlalu dalam, misalnya wanita
diatas sehingga wanita dapat mengatur
penetrasi.
F. Aktifitas sehari – hari
• Hamil merupakan peristiwa alamiah sehingga wanita
hamil tidak harus diperlakukan istimewa. Wanita
sebaiknya beraktifitas seperti biasa, kalau biasa
bekerja ya bekerja seperti biasa, yang perlu dikurangi
adalah aktifitas yang membahayakan kehamilan
misalnya : mengangkat berat, berdiri terlalu lama,
jalan dengan sepatu/sandal hak tinggi atau
sepatu/sandal licin,aktifitas yang meningkatkan
stress, pekerjaan dengan paparan radiasi dll.
• Wanita hamil boleh bekerja sampai waktu persalinan
selama masih kuat, tidak terlalu capai.
G. Exercise atau senam hamil
• Senam merupakan kegiatan fisik yang
bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran
dan melancarkan peredaran darah. Demikian
juga senam hamil dapat bermanfaat untuk
mempertahankan dan meningkatkan
kebugaran, melancarkan peredaran darah,
mengurangi kram dan pegal – pegal,
mempersiapkan pernapasan dan aktifitas otot
untuk menghadapi proses persalinan.
• Meskipun begitu perlu diperhatikan
kontraindikasi untuk setiap gerakan, jadi tidak
semua ibu hamil boleh melakukan semua
gerakan, tetapi tergantung kontraindikasi dan
usia kehamilan.
• Senam hamil sebaiknya dilakukan setelah umur
kehamilan 5 bulan, apabila sebelum lima bulan
cukup dengan menggerak – gerakkan kaki,
tangan, leher secara perlahan – lahan. Senam
hamil sebaiknya dilakukan bersama instruktur.
Sekian,,,dan terimakasih,,,

• Next,,,,kita belajar tentang faktor psikologis


dan lingkungan sosial, budaya, ekonomi
Faktor Psikologis
STRESS...
Stressor Internal
• Stressor internal ini adalah stress yang berasal
dari dalam diri sendiri yang timbul akibat
adanya kehamilan
Stressor Internal
• Kecemasan
• Ketakutan
• Penyakit
• Cacat
• Tidak percaya diri
• Perubahan penampilan
• Perubahan Peran sebagai orangtua
• Takut terhadap kehamilan dan persalinan
• Kehilangan Pekerjaan
Stressor Eksternal
• Stressor external adalah stress yang berasal
dari luar diri wanita hamil, dapat dari orang
sekitar maupun kondisi dari luar, dapat juga
cuaca
Stressor Eksternal
1. Status Marital, misalnya hamil belum nikah
2. Maladaptasi, kesulitan untuk beradaptasi
dengan lingkungan
3. Hubungan sosial yang tidak adekuat
4. Kasih sayang
5. Support mental
6. Broken Home
Faktor lain yang dapat menyebabkan
perubahan emosi pada ibu hamil
adalah :
a. Support Keluarga
b. Substance Abuse
c. Partner Abuse ( Kekerasan selama kehamilan
oleh pasangan )
a. Support Keluarga
• Peran keluarga bagi ibu hamil sangatlah penting,
psikologis ibu hamil yang cenderung lebih labil
dari pada wanita yang tidak hamil memerlukan
banyak dukungan dari keluarga terutama suami.
• Misalnya pada kasus penentuan jenis kelamin
dimana keluarga menginginkan jenis kelamin
tertentu ibu hamil tersebut akan merasa cemas
jika nantinya anaknya lahir dengan jenis kelamin
yang tidak sesuai dengan harapan atau
mengalami kecacatan fisik dan mental.
• Keluarga juga harus membantu dan
mendampingi ibu dalam mengahadapi
keluhan yang muncul selama kehamilan agar
ibu tidak merasa sendirian. Kecemasan ibu
yang berlanjut akan mempengaruhi ibu dalam
hal nafsu makan yang menurun, kelemahan
fisik, mual muntah yang berlebihan, sehingga
dapat menyebabkan kehamilan kemungkinan
menjadi patologis.
b. Substance Abuse
• Wanita yang memakai obat – obatan tetap
memprioritaskan agar dunia mereka tetap aman.
Mereka merahasiakannya, mengurangi jumlah
pemakaiannya, dan mengambil sikap agresif
terutama bila mereka memandang tenaga
kesehatan sebagai penghambat. Jika ibu tetap
menggunakan obat – obatan setelah bayi lahir,
resiko pada bayi akan berlanjut. Bukan saja bayi
lahir rentan secara biologis, tetapi mereka juga
harus menghadapi ibu yang memiliki masalah
kesehatan dan emosional.
• Wanita ini dicurigai tidak mampu memelihara
hubungan dan mungkin tidak mampu merespons
terhadap kebutuhan bayi, terutama jika mereka
menerima bayi yang secara medis rapuh setelah
dirawat dirumah sakit dalam jangka waktu lama.
• Banyak wanita, yang secara kimiawi kecanduan
merasa bersalah karena menggunakan
obatobatan dan takut kalau bayi mereka akan
diambil.
• Dengan persepsi yang mereka miliki bahwa
dengan pemakaian obat dan alkohol pada wanita
hamil dapat mengubah kehidupan mereka
c. Partner Abuse ( Kekerasan selama
kehamilan oleh pasangan )
• Kekerasan dapat terjadi baik secara fisik,
psikis, ataupun sexual sehingga dapat terjadi
rasa nyeri dan trauma. Efek kekerasan pada
ibu hamil bisa dalam bentuk langsung maupun
tidak langsung, yang langsung antara lain:
trauma dan kerusakan fisik pada ibu dan
bayinya misalnya solutio plasenta, fraktur
tulang, ruptur uteri dan perdarahan.
Sedangkan
• efek yang tidak langsung adalah reaksi emosional,
peningkatan kecemasan, depresi, rentan
terhadap penyakit. Trauma pada kehamilan juga
dapat menyebabkan nafsu makan yang menurun
dan peningkatan frekuensi merokok serta
meminum alkohol.
• Kebanyakan wanita hamil yang mengalami
kekerasan adalah karena pendidikan yang rendah,
umur yang terhitung masih muda dan hamil
diluar nikah. Apabila tidak ada dukungan positif
dari lingkungan sekitar maka wanita hamil
tersebut dapat muncul gangguan jiwa (psikosis).
Faktor Lingkungan Sosial,
Budaya & Ekonomi
A. Kebiasaan dan Adat Istiadat
• Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan
suatu fenomena yang wajar dalam kelangsungan
kehidupan manusia, namun berbagai kelompok
masyarakat dengan kebudayaannya diseluruh dunia
memiliki aneka persepsi, interpretasi, dan respon
dalam mengahadapinya.
• Proses pembentukan janin hingga kelahiran bayi
serta pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan
ibunya perlu dilihat dalam aspek
biopsikososiokulturalnya sebagai suatu kesatuan
bukan hanya dilihat semata dari aspek biologis dan
fisiologisnya.
• Tiap perpindahan dari satu tahapan
kehidupan kepada tahapan kehidupan yang
lainnya merupakan suatu masa krisis yang
gawat atau membahayakan baik bersifat nyata
ataupun tidak nyata sehingga diadakan
serangkaian upacara bagi ibu hamil untuk
mencari keselamatan bagi diri ibu serta
janinnya.
• Contoh diJawa : ada mitoni, procotan dan brokohan,
sepasaran, selapanan.
• Ada juga masyarakat yang mempunyai adat istiadat
bahwa wanita hamil harus ngantongi gunting supaya
terhindar makhluk jahat, hal ini tentu sangat
merugikan ibu hamil karena apabila tidur juga
ngantongi gunting akan dapat membahayakan kalau
tertusuk gunting.
• Namun demikian anda sebagai bidan tidak boleh serta
merta langsung melarang, tetapi diarahkan supaya
kebiasaan tersebut tetap dilakukan tetapi tidak
membahakan ibu hamil tersebut, misalnya : gunting
supaya dilepas ketika tidur.
• Berbagai kebudayaan percaya akan hubungan
asosiatif antara suatu bahan makanan
menurut bentuk atau sifatnya dengan akibat
buruk yang ditimbulkannya sehingga
menimbulkan kepercayaan untuk memantang
jenis makanan yang dianggap dapat
membahayakan kondisi ibu atau janin yang
dikandungnya
• Misalnya tidak boleh makan yang amis – amis
contohnya ikan, telur nanti, daging karena
dapat menyebabkan bayinya disemuti banyak
lemak, ketika lahir bayinya seluruh badan ada
putih – putihnya.Hal tersebut tidak benar
justru kebiasaan tersebut kalau dilakukan
dapat menimbulkan ibu hamil kurang gizi
sehingga dapat membahayakan ibu maupun
janinnya.
B. Fasilitas kesehatan
• Untuk mencapai suatu kondisi yang sehat
diperlukan adanya sarana dan prasarana
(fasilitas kesehatan) yang memadai. Masalah
yang timbul karena faktor 3 keterlambatan,
yaitu:
1. Keterlambatan dalam pengambilan keputusan dalam mencari
pelayanan kesehatan. Hal ini dipengaruhi oleh status ekonomi,
status pendidikan, status wanita, karakteristik penyakit

Untuk mengantisipasi keadaan ini anda sebagai


bidan harus menanyakan kepada ibu hamil sejak
awal tentang :
• Ibu akan melahirkan dimana.
• Ibu ingin ditolong siapa,
• Kalau ada masalah dirujuk kemana
• Kalau berangkat ke fasilitas kesehatan pakai
kendaraan apa
• Sudah menyiapkan biaya atau belum
• Yang akan mendampingi saat persalinan siapa
• Kalau memerlukan donor darah siapa yang
menjadi pendonornya, pastikan sekitar HPL
orang tersebut tidak pergi keluar kota
• Alat perlengkapan ibu dan bayi apakah sudah
disiapkan
• Kalau memerlukan penanganan khusus, siapa
yang berhak menentukan keputusan.
2. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas
kesehatan itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh
jarak, transportasi, jalan dan biaya.

• Ini masih berhubungan dengan keterlambatan


dalam pengambilan keputusan dalam mencari
pelayanan kesehatan. Kalau anda sudah
mengantisipasi sejak awal maka
keterlambatan dalam mencapai fasilitas
kesehatan tidak akan terjadi karena sejak awal
ibu hamil dan keluarganya sudah menyiapkan
kendaraan dan biaya.
3. Keterlambatan dalam menerima penanganan yang tepat
dipengaruhi oleh kualitas tenaga kesehatan dan fasilitas
kesehatan yang tersedia juga menunggu keputusan dari keluarga
pasien.
• Hal ini dapat terjadi apabila ada tenaga kesehatan
yang tidak mampu mendiagnosa secara tepat
sehinggan tindakan yang diberikan kepada pasien
tidak tepat, atau tenaga kesehatan yang kurang
serius dan lambat sehingga tidak segera
menangani pasien.
• Demikian juga melihat kondisi di daerah dimana
alat sarana prasarana yang memadai sehingga
tidak menunjang tenaga kesehatan yang akan
melakukan tindakan karena tidak adanya alat.
• Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Kesehatan yg memadai

Deteksi dini lebih tepat

Membantu upaya penurunan AKI


C. Ekonomi
• Aspek finansial ini dapat menjadi masalah jika
misalnya ibu hamil yang suaminya belum
bekerja, berhenti bekerja atau dengan
penghasilan kurang mungkin juga ibu harus
tinggal dirumah kontrakan yang murah dan
kumuh sehingga membuat ibu rentan
terhadap penyakit.
• Ekonomi
Dapat berpengaruh secara fisik maupun
psikologis.
THANK YOU.... ^^
Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu
yang dilupakan. Kita tidak dapat meneruskan hidup dengan
baik jika tidak dapat melupakan kegagalan dan sakit hati di
masa lalu.
Be a good midwife...

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai