Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH STATUS GIZI

TERHADAP PROSES KEHAMILAN


Nama Kelompok :
1. Gibraltar Jala Amazona
2. Erlisa Elisabeth
Pengaruh status gizi kehamilan terhadap anemia

Anemia atau kekurangan darah adalah suatu keadaan kronis, ketika kadar
hemoglobin atau jumlah eritrosit berkurang. Seseorang dianggap menderita
anemia Bila kadar Hb < 13 g/dl pada pria , < 12 g/dl pada wanita ,
pada ibu hamil anemia bila kadar Hb turun dibawah 11 g/dl.

Penyebab Anemia :
kekurangan zat besi sehingga dikenal dengan istilah anemia gizi besi ,
Kekurangan asam folat, dan kekurangan vitamin B12
Gejala anemia :
1. Wajah dan kuku pucat
2. Rasa letih, lesu,
3. Jari kaki tangan dingin
4. Palpitasi
5. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar Hb per eritrosit di bawah normal (hipokrom) dengan eritrosit
yang kecil (mikrositer).

Kejadian anemia pada ibu hamil harus dicegah, atau jika sudah terjadi anemia harus segera diobati mengingat
dampak anemia sangat berbahaya baik bagi ibu maupun bagi janin yang dikandungnya. Anemia pada ibu
hamil akan mempertinggi resiko BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) pada bayi, kelahiran premature,
hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada ibu hamil dengan anemia:


6.Ibu hamil harus mengonsumsi sejumlah tablet zat besi sesuai dengan anjuran selama kehamilan yang dimulai
pada trimester I, II dan III.
7.Mengkonsumsi makanan sehari-hari yang mengandung zat besi seperti daging, ayam, ikan, telur, kacang-
kacangan, sayuran hijau dan buah.
8.Konsumsi makanan yang mengandung vitamin C, karena vitamin C meningkatkan  penyerapan zat besi.
9.Menghindari minum teh atau kopi pada waktu makan.
10.
Menghindari makanan yang mengandung EDTA (mentega, kerang kalengan, bumbu salad) karena dapat
mengurangi tersedianya zat besi non-heme sebesar 50%..
11.
Konsumsi pula bahan makanan yang banyak mengandung asam folat dan vitamin B12, karena anemia dapat
terjadi karena kombinasi kekurangan zat besi asam folat dan vitamin B12.
Pengaruh status gizi kehamilan terhadap konstipasi

• Konstipasi dapat diartikan sebagai kelambatan perlintasan sisa makanan


karena penumpukan feses yang keras dan kering dengan disertai defekasi
yang nyeri. Konstipasi dapat menimbulkan gelaja lain seperti sakit kepala,
nyeri abdomen dan selera makan terganggu.
• Selama periode antenatal, banyak ibu hamil mengalami konstipasi atau
sembelit dan jika tidak diatasi keadaan ini dapat mempengaruhi proses
persalinan yang normal karena menghalangi jalan lahir
Penyebab
1. peningkatan kadar hormone progesterone
2. penurunan hormone motilin oleh dinding usus
3. peningkatan enteroglukagon yang diproduksi oleh dinding usus,
yang menimbulkan relaksasi otot polos usus sehingga motilitas
usus menurun
4. tablet zat besi yang dikonsumsi selama kehamilan, berkurangnya
atau berubahanya asupan makanan dan cairan
5. berkurangnya olahraga dan aktivitas fisik dan penekalan di
daerah perut akibat pembesaran rahim terutama pada trimester
tiga kehamilan

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada ibu hamil dengan konstipasi adalah
sebagai berikut :
1. Makanan yang dimakan harus berserat tinggi seperti sayuran dan buah-
buhan, 20-60 gram/hari serat dalam makanan
2. Makanan cukup kalori dan protein sesuai kebutuhan ibu hamil.
3. Tinggi vitamin terutama vitamin B komplek dan mineral untuk memelihara
kekuatan otot saluran cerna
4. Minum yang cukup 6-8 gelas per hari atau 2-2,5 liter/hari 
Pengaruh status gizi kehamilan terhadap BBLR (Brat Bayi Lahir Rendah)

 
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan
berat badan lahir rendah (BBLR).
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara
lain
1. memantau pertambahan berat badan selama hamil
2. mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA)
3. mengukur kadar Hb
Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada trimester I
pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6
kg. Pertambahan berat badan bertujuan memantau pertumbuhan janin. Pengukuran
LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita Kurang Energi
Kronis (KEK), sedangkan pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu
apakah menderita anemai gizi.

Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak
mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal.
Dengan kondisi kesehatan yang baik, system reproduksi normal, tidak menderita
sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu
akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi
kehamilan yang sebaliknya. Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa
hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang
tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia.
Pengaruh Status Gizi Kehamilan terhadap IUGR
 
• IUGR adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan fetus atau neonatal yang
mempunyai ukuran lebih kecil daripada normal, seringkali juga digunakan untuk
mendeskripsikan intrauteri yang rusak atau terbatas.
• Retardasi pertumbuhan dapat disebabkan karena rokok, pertambahan berat badan yang kurang
pada ibu, penggunaan obat-obatan dan alkohol
Penanganan
Sebelum kehamilan
a.    Perbaikan/ memperbaiki nutrisi calon ibu
b.    Berhenti  merokok
c.    Bagi wanita yang mempunyai riwayat kehamilan bayi dengan IUGR sebelumnya dapat
diberikan obat aspirin dengan dosis rendah (81 mg/hari ) pada kehamilan dini dapat mengurangi
kemungkinan berulangnya IUGR.
Antepartum
a.      Menghentikan kebiasaan merokok
b.      Mendeteksi penyakit yang ada pada ibu
c.     Dan yang paling penting adalah saat dan cara persalinan, mempercepat kelahiran bayi
sebelum terjadinya gangguan janin adalah sasaran utama, tetapi harus setelah pematangan paru
- paru janin.
Klasifikasi :
1.      IUGR  kerena insufisiensi  plasenta
Kelompok ini potensial untuk tumbuh normal, tetapi patologi dalam supply pembuluh darah ke
plasenta. Iskemi cepat merusak plasenta kerusakan suply pengangkut O2 dan nutrisi ke
janin,menyebabkan anoksia janin dan mungkin kematian. Pada kelompok ini menyebabkan 2-3 bayi
pertumbuhannnya terhambat.

 
2.      IUGR karena faktor lingkungan
Janin mempunyai kemungkinan untuk tumbuh normal, tetapi obat atau persilangan dari ibu ke janin
menghambat pertumbuhan normal seperti penyakit malaria, toxoplasmosis, rubela cytomegalovirus,
shipilis. Obat-obat berbahaya seperti alkohol, rokok, radiasi juga memeberikan kontribusi.
 
 
3.      IUGR karena faktor intrinsic
Di sini janin tidak mempunyai atau kehilangan pertumbuhan normal segera setelah konsepsi. Pada
kelompok ini meliputi: malformasi janin dan gangguan genetik. Kejadian ini lebih menonjol di
negara-negara yang sedang berkembang.
 
 
Lahir Mati

Kekurangan gizi selama hamil akan berakibat buruk terhadap janin. Penentuan status gizi yang baik yaitu
dengan mengukur berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikkan berat badan selama hamil. Kekurangan gizi
pada ibu hamil dapat memengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus,
bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia. Intra partum (mati dalam
kandungan) lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata
0,3-0,5 kg/ minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg,

Selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan
berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat kenaikan berat badan yang berlebihan, perlu dipikirkan
adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, atau anak besar.
Berat badan lahir rendah juga berkolerasi dengan usia ibu. Persentase
tertinggi bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok
remaja dan wanita berusia lebih dari 40. Kelahiran bayi BBLR lebih
tinggi pada ibu-ibu muda berusia kurang dari 20 tahun. Remaja
seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah. Hal ini terjadi
karena mereka belum matur dan mereka belum memiliki sistem
transfer plasenta seefisien wanita dewasa.
Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan
pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan pada
saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik. Ibu
yang melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah
dua tahun) akan mengalami peningkatan risiko terhadap terjadinya
perdarahan pada trimester III.

Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering dan
beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen
(O2) atau hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi tentu
akan berpengaruh pada janin, dan sering terjadi keguguran, persalinan
premature atau berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan
Membuat Menu Seimbang Untukk Ibu Hamil
A. Prinsip Dasar Menyusun Menu Seimbang Ibu Hamil

Makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk pertumbuhan dan


perkembangan janin sebesar 40 persen sedangkan 60 persen untuk memenuhi
kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka
kemungkinan dapat terjadi gangguan dalam kehamilan baik terhadap ibu maupun
janin yang dikandungnya.

Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang
dengan perkembangan masa kehamilan. Trimester I, pertumbuhan janin masih
lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin belum begitu besar,
tetapi ibu mengalami ketidaknyamanan seperti ngidam , mual dan muntah. Trimester
II dan III, pertumbuhan janin berlangsung dengan cepat sehingga perlu
memperhatikan kebutuhan gizinya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang makanan sehat bagi ibu hamil , antara lain:
1. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh ibu dan
pertumbuhan bayi.
2. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin,
mineral).
3. Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi.
4. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula
darah, dan tekanan darah.
Cara Membuat Menu Seimbang Ibu Hamil

Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama hamil, antara lain:
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, susu berlemak
dan makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.
3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.
5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.
6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kool, kubis dan lain-
lain.
7. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.
8. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.

Anda mungkin juga menyukai