A DI
DI SUSUN OLEH
KARNAENI
NIM : 15901KH2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan hidayah-
Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “asuhan kebidanan
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari, bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan serta jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang
kita harapkan. Oleh karena itu, dengan senang hati kami senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan
semoga jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa,
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3
BABI
PENDAHULUAN
40minggu atau 9 bulan yang dihitung dari awalnya periode menstruasi terakhir
World Health Organization (WHO), angka kematian ibu didunia tercatat pada
tahun 2015 sebanyak 216 per 100.000 kelahiran hidup, dengan kata lain
dibandingkandengan angaka kematian ibu di negara maju, yaitu sebesar 239 per
4
menyebabkan protein dengan berat molekul besar lolos ariglo merulus sehingga
2017). Protein dapat ditemukan pada pemeriksaan urine rutin,baik tanpa gejala
ataupun bisa menjadi gejala awal bahkan mungkin dapat menjadi bukti adanya
penyakit ginjal yang serius. Adanya protein pada urine sangat perlu diperhatikan
pada pemeriksaan penyaring rutin pada orangsehat sikat 3,5%. Bisa dikatakan
Pemeriksaan protein urine yang dilakukan pada ibu hamil merupakan salah satu
perinatal(Setyawan,2019).
5
tertarik untuk menarik judul “Gambaran Kadar Protein Urine Pada Ibu Hamil Di
B. TujuanPenelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran kadar protein urine pada ibu hamil di Klinik pratama
karnaeny
2. Tujuankhusus
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
6
Dan Nifas DiFasilitas Pelayanan Kesehatan Dan Jaringan Pelayanannya. Hasil
peneltian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan edukasi bagi para ibu
Karnaeny.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah masa di mana
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) (Jenni Mandang. 2014 hal
77).
Kehamilan Trimester I (0-12 minggu) Pada tahap awal ini, kondisi tubuh
8
buah rasberi. Selanjutnya morula akan melalui beberapa tahapan
buangan dari bayi. Meski embrio baru berukuran 6-7 mm, sirkulasi
2. Bulan kedua (5-8 minggu) Pada saat ini, tulang rawan sudah berganti
berupa otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf lain. Pada
embrio pada akhir bulan kedua adalah 2,54 cm, berat 9,45 gram,
9
mulai bekerja, sistem peredaran darah juga mulai beroperasi.
tangan, kaki, telinga, serta mulai membentuk gigi. Jari-jari tangan dan
10
panjang 7,6-10 cm dan berat 28 g ini, janin sudah dapat membuka mulut
gerakannya.
1. Bulan keempat (13-17 minggu) Pada masa ini, janin laki-laki sudah
kepala sudah tampak pola rambut. Sementara itu pada bagian wajah,
berat kira-kira 40 g.
2. Bulan kelima (18-21 minggu) Seluruh kulit janin tertutup lapisan putih
sebagai pelindung dari cairan ketuban. Lapisan putih ini akan terlepas
dengan sendirinya sesaat ketika janin akan lahir. Otot janin sudah
untuk otot dan pada bagian kepala sudah tumbuh rambut. Bagian-
bagian tubuh janin, seperti punggung dan bahu, juga ditumbuhi rambut
halus yang akan hilang menjelang minggu kedua setelah bayi lahir.
3. Bulan keenam (22-27 minggu) Kelopak mata janin sudah jelas dan
mata sudah bisa terbuka. Pembuluh vena tampak melalui kulit janin,
11
kemerahan. Denyut nadi janin dapat meningkat, sebagai tanda bahwa
luar. Jari tangan dan kaki janin pun sudah tampak. Pada bulan ini,
12
c. Trimester III (28-40 minggu) Pada masa ini janin sedang berada di dalam
tubuh pun meningkat seiring dengan makin tuanya usia janin. Bayi
kencang. Pada saat ini ukuran janin adalah 46 cm, berat 2.270 gram.
3. Bulan kesembilan (37-40 minggu) Pada saat ini tubuh janin, baik
mencapai 46-51 cm dan berat kira-kira 2.500- 3.200 gram. Janin pun
13
14
2.1.1 Perubahan Fisiologi Pada Ibu Hamil
Pada waktu hamil ukuran dan berat ginjal akan meningkat dan
pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri.
(Underwood, 1999:643).
1. Trimester I
15
karena kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus.
2. Trimester II
tertarik keatas.
keatas.
3. Trimester III
16
2.1.2Keadaan Patologis Pada Ibu Hamil
ketidaknyamanan seperti:
a. Konstipasi
relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi penurunan peristaltik
mempunyai efek rileks pada otot polos pada usus besar. Akibat
dan bisa juga akibat efek mengkonsumsi zat besi, konstipasi dapat
memacu hemoroid.
vena panggul saat ibu hamil duduk atau berdiri dan penekanan vena
c. Nyeri Ligamen
17
masuk kedalam abdomen. Nyeri ligamen teres uteri diduga akibat
penurunan keseimbangan asam basa dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq
diperlukan protein tinggi sekitar 0.5 g/kg berat badan atau sebutir telur ayam
sehari. Kebutuhan kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari
ibu hamil seperti kalsium 1,5 gram per hari dan 30- 40 gram untuk
pembentukkan tulang janin, fosfor rata rata 2 gram dalam sehari, zat besi
dalam 800 mg atau 30-50 mg per hari dan air yang cukup.
fungsi lain membuat ari-ari (plasenta) yang berfungsi untuk menunjang atau
untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta
untuk persiapan laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil
setiap kilo gram berat badan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada
dalam plasma protein ini dalam satu minggu postpartum kembali kepada
normal tidak dapatkan konsentrasi yang tinggi dalam urine, protein dalam
urine sangat kecil kurang dari 100 mg protein/24 jam . 2/3 dari jumlah
tersebut adalah protein yang di keluarkan dari tubulus biasanya protein yang
sudah melebihi batas lebih dari 150 mg protein /24 jam sudah tidak normal,
19
2.2.1 Proses Terjadinya Proteinuria
dan kehilangan kompensasi untuk mengubah volume cairan tubuh, ini juga
20
2.2.2 Macam Macam Proteinuria
a. Fungsional Proteinuria
b. Organik Proteinuria
2) Renal proteinuria
Protein yang berasal dari pasca renal selalu berhubungan dengan sel-
sel dan minimal ditemukan pada infeksi berat traktus urinarius bagian
bawah dan di sertai dengan hematuria bila pelvis ginjal atau ureter di
a. Semi Kuantitatif
penentu ada tidaknya protein dalam urine karena, ikatan kimia yang ada
22
kemungkinan adanya protein urine. Kekurangannya pada pemeriksaan
apabila urine encer mempunyai berat jenis rendah tidak dapat di periksa
23
3. Metode Carik Celup (Dipstik)
pada albumin saja, globulin dan Protein Bence tidak dapat di nyatakan
b. Kuantitatif
1. Metode Esbach
Pada cara Esbach tidak menggunakan serbuk batu apung dan hasil
nitrogen yang hilang (obligatory nitrogen). Bila seseorang mengkonsumsi makanan tanpa
protein, maka nitrogen yang keluar dari tubuh merupakan bahan buangan hasil metabolisme
protein, karena itu jumlah protein yang dibuang mewakili jumlah yang harus di ganti setiap
harinya.
24
Nitrogen yang keluar bersama urin rata-rata 37 mg/kg berat badan
dalam feses 12 mg/kg berat badan. Nitrogen yang dilepas bersama keringat di
kulit berjumlah sekitar 54 mg/kg berat badan per hari. Jadi nitrogen yang di
(Jenni, 2014: 82).. Kekurangan protein pada ibu hamil dapat megakibatkan
ibu hamil tersebut dapat mengalami kelemahan atau sistem imun yang kurang
sehingga terjadi bayi dengan berat lahir yang rendah. Biasa juga janin di
oedema, dan protein urine yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini
25
difungsi endotel.
garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola
filtrasi glomerulus negatif. Pada beberapa kasus, lumen arteriola dalam tubuh
1. Preeklamsia ringan
kali pengukuran berjarak 1 jam atau tekanan diastolic sampai 110 mmHg
2. Preeklamsia berat
Preeklamsia dapat berakibat buruk baik pada ibu maupun janin yang
26
dikandunganya, komplikasi pada ibu berupa sindroma Hemolysis
dapat berupa kelahiran premature, gawat janin, berat badan lahir rendah
27
BAB III
DI KLINIK KARNAENY
TAHUN 2022
A. Pelaksanaan Asuhan
1. DATA SUBYEKTIF
Identitas/Biodata
Umur : 25 th
2. DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan Umum
28
Berat badan : 50 Kg
- Lila : 27cm
Tanda-tanda vital
3. ASESMENT
4. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu bahwa keadaan umum ibu baik semua dalam batas
normal.
kehamilan bertujuan untuk mendeteksi adanya komplikasi pada ibu hamil seperti
preeklamsia.
4. Menjelaskan kepada klien tentang hasil pemeriksaan urine ibu hasilnya dalam batas
normal yaitu apabila didapatkan hasil Negatif : Bila tidak ada keruhan, Positif (+) :
29
Ada keruhan sedikit tanpa butir-butir, Positif (++) : keruhan mudah dilihat dan tampak
butir-butir dalam keruhan tersebut, Positif (+++) : Jelas keruh dan berkeping-keping,
Positif (++++) : Sangat keruh dan keruhan berkeping-keping besar atau bergumpal-
gumpal.
5. Menyarankan agar ibu menghindari gaya hidup yang tidak baik yaitu merokok,
obesitas, dan konsumsi alcohol, dan rutin minum air putih 3liter perhari karena
7. Menginformasikan kepada ibu untuk melakukan pemeriksaan urine minimal dua kali
selama kehamilan
8. Melakukan Pendokumentasian
30
BAB IV
PEMBAHASAN
protein dalam urine pada ibu hamil. Pada penelitian ini pemeriksaan protein
urine untuk mengetahui ada tidak nya protein dalam urine pada Ny. A di
untuk mengetahui ada atau tidaknya protein didalam urine di tandai dengan
adanya perubahan warna kekeruhan pada urine saat diteteskan dengan asam
pada lampu spritus. hasil positif 1 (+) di tandai dengan adanya kekeruhan
ringan tanpa butir (kadar protein kira-kira 0,01-0,05%). Hasil Positif 2 (++)
di tandai dengan kekeruhan yang dapat dilihat dan Nampak butir-butir dalam
0,5%) jika terdapat lebih dari 3% protein akan terjadi bekuan. Hasil negatif
(-) ditandai dengan tidak terdapat kekeruhan sedikit juga (urine jernih)
(Gandasoebrata, 2020).
31
Karnaeny dengan menggunakan metode asam asetat 6% yaitu ibu hamil
tersebut mendapatkan hasil Negative (-) yang ditandai dengan tidak terdapat
32
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengkajian data subyektif serta objektif. dan telah dilakukan
pemeriksaan Urine pada Ny. A dan mendapatkan hasil Urine Negatif (Tidak
berwarna). Hal ini sesuai dengan teori sehingga tidak ada kesenjangan antara teori
dan kasus
5.2 Saran
pemeriksaan protein urine pada ibu hamil guna mendeteksi dini adanya
33
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2017.
Rakyat.
Prawirahardjo.
34
Puswoastuti, E. dan E.S. Walyuni.Ilmu Obstetri dan Ginekologi Sosial Bagi
Prawirahardj
35
36
37
38