PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang
menggambarkan kesejahteraan masyarakat disuatu negara. Menurut data World
Health Organization (WHO), angka kematian ibu di dunia pada tahun 2015 adalah
216 per 100.000 kelahiran hidup atau diperkirakan jumlah kematian ibu adalah
303.000 kematian dengan jumlah tertinggi berada dinegara berkembang yaitu
sebesar 302.000 kematian. Angka kematian ibu di negara maju yaitu 239 per
100.000 kelahiran hidup sedangkan dinegara maju hanya 12 per 100.000
kelahiran hidup tahun 2015 (WHO,2015).
Berdasarkan hasil Survey Demografu Dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
pada tahun 2015 menunujukan AKI sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup
yaitu disebabkan oleh perdarahan (31%), hipertensi (26%), dan lain lain (28%).
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesu Tengah pada tahun 2017-2018
AKI mengalami penurunan daru 89 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 82 per
100.000 kelahiran hidup. Penyebab tingginya AKI yaitu perdarahan 42 orang
(51,21%), Hipertensi dalam kehamilan 12 orang (14,63%), infeksi 4 orang
(4,8%),gangguan sistem perdaran darah (jantung,stroke,dll) 6 orang (7,31%),
gangguan metabolisme (DM,dll) 3 orang (3,65%),dan penyebab lainnya 15 orang
(18,30%). Angka kematian ibu (AKI) menurut data Dinas Kesehatan Kota Palu
pada tahub 2017-2018 mengalami penurunan dari 11 per kelahiran hidup menjadi
4 per kelahiran hidup. Dengan penyebab kematian ibu antara lain perdarahan 1
orang (25%). Gangguan sistem peredaran darah (jantung,stroke,dll) 1 orang
(25%) dan gangguan metabolic (DM,dll) 2 orang (50%). Target global SDGs
(Sustainable Development Goals) adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup dan target global SDGs (Sustainable
Development Goals) adalah pada 2030.
Sejak tahun 2011 pemerintah telah melakukan upaya strategis dalam
menekan AKI dengan pendekatan safe motherhood dan salah satu program utama
yang ditunjukan untuk mengatasi masalah kematian ibu adalah melalu
peningkatan kualits pelayanan Antenatal Care pada ibu hamil, imunisasi bayi,
peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan
penempatan bidan di desa merata (Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, 2015)
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa Asuhan Kebidanan
sangatlah berperan penting dalam menurunkan Angka kematian ibu maka
disusunlah laporan asuhan Kebidanan pada ibu hamil ini demi meningkatkan
pengetahuan llebih lanjut tentang bagaimana asuhan Kebidanan kehamilan
B. Tujuan
1. Tujuan Umun
Memberikan Asuhan kebidanan pada Ny. N Umur 33 Tahun Usia
kehamilan 37 minggu 6 hari. Dengan menggunakan manajemen kebidanan 7
langkah varney pada masa kehamilan dan SOAP di Tahun 2021
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian pada Ny N umur 33 tahun usia
kehamilan 37 minggu 6 hari dan dituangkan dalam bentuk SOAP
b. Mampu menentukan interprestasi data secara tepat pada Ny N umur 33
tahun usia kehamilan 37 minggu 6 hari dan dituangkan dalam bentuk
SOAP
c. Mampu menentukan diagnosa potensial dan antisipasi pada Ny N
Umur 33 tahun usia kehamilan 37 minggu 6 hari dan dituangkan dalam
bentuk SOAP
d. Mampu menentukan tindakan segera pada Ny N umur 33 tahun usia
kehamilan 37 minggu 6 hari dan dituangkan dalam bentuk SOAP
e. Mampu menentukan rencana tindakan pada Ny Numur tahun usia
kehamilan 37 minggu 6 hari dan dituangkan dalam bentuk SOAP
f. Mampu mengimplementasikan asuhan kebidanan pada Ny N umur 33
tahun usia kehamilan 37 minggu 6 hari dan dituangkan dalam bentuk
SOAP
g. Mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada Ny N umur 33
tahun usia kehamilan 37 minggu 6 hari dan dituangkan dalam bentuk
SOAP
C. Manfaat penelitian
1. Bagi institusi pendidikan
Dapat dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang berkaitan dengan
ilmu kebidanan untuk meningkatkan nilai akreditas bagi pendidikan
2. Bagi penulis
Dapat dijadikan suatu pengalaman untuk menambah wawasan untuk dapat
menerapkan asuhan kebidanan kehamilan persalinan nifas bayi baru lahir
3. Bagi tempat penelitian
Dapat dijadikan bahan informasi dan masukan bagi instansi tentang
pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil bersalin, nifas, bayi baru lahir
dan keluarga berencana
BAB II
LANDASAN TEORI
4) Ovarium
Sampai kehamilan 16 minggu masih terdapat korpus luteum graviditas
dengan diameter 3 cm yang memproduksi estrogen dan progesteron. Lebih dari
16 minggu plasenta sudah terbentuk dan korpus luteum mengecil,sehingga
produksi estrogen dan progesteron digantikan oleh plasenta.
5) Sistem Payudara
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin,estrogen dan progesteron tapi belum mengeluarkan
ASI.Hiperpigmentasi pada areolla (menjadi lebih hitam dan tegang).Terdapat
tuberkel Montgomery (hipertropi kelenjar sebasea/lemak yang muncul di areola
primer.Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah di bawah kulit
berdilatasi.
6) Sistem Endokrin
a) HCG (Hormone Corionic Gonadotropic)
HCG yang disekresi oleh sel trofoblas dari plasenta untuk
mempertahankan kehamilan.Selama 6-8 minggu kehamilan HCG
mempertahankan korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan
progesteron dan selanjutnya akan diambil alih oleh plasenta.
b) HPL (Hormone Placenta Lactogene)
HPL dihasilkan oleh plasenta.Pada kehamilan cukup bulan HPL
meningkat 10 % dari produksi protein plasenta, HPL bersifat
diabetogeniksehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
7) Prolaktin
Prolaktin meningkat selama kehamilan sebagai respons terhadap
meningkatnya estrogen.Fungsi prolaktin adalah perangsangan produksi
ASI.Pada trimester II prolaktin yang disekresioleh hipofisis janin merupakan
perangsangan pertumbuhan adrenaljanin yang penting.
8) Estrogen
Dihasilkan dalam hati janin dan paling banyak dalam kehamilan
manusia.Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang dibuahi
dapat tertanam.Estrogen juga menyebabkan hypertropy dinding uterus dan
peningkatan ukuran pembuluh darah dan lympatics yang mengakibatkan
peningkatan vascularitas, kongesti dan oedem.
9) Progesteron
Peningkatan sekresi,mengendurkan otot-otot halus.Menyebabkan
penebalan endometrium sehingga ovum yang dibuahi dapat tertanam.Menjaga
peningkatan suhu basal ibu.Merangsang perkembangan sistem alveolar
payudara.Sampai minggu ke-6 dan ke-7 kehamilan sumber utamanya adalah
ovarium,setelah itu plasenta memainkan peran utama.Fungsi progesteron adalah
mencegah abortus spontan,mencegah kontraksi rahim,menginduksi beberapa
kekebalan tubuh untuk hasil konsepsi.
10) Sistem perkemihan
Pembesaran ureter kiri dan kanan dipengaruhi oleh hormon
progesteron.Trimester III,bila kepala janin mulai turun ke PAP keluhan sering
kencing timbul lagi karena kandung kencing tertekan.
11) Sistem pencernaan
Peningkatan hormon estrogen mengakibatkan terdapat perasaan enek
(nausea).Gejala muntah (emesis) dijumpai pada bulan I kehamilan yang terjadi
pada pagi hari (morning sickness).Emesis yang berlebihan (Hiperemisis
Gravidarum) merupakan situasi patologis.Sering dijumpai morning
sickness,hiperemesis gravidarum dan salivasi.Salivasi adalah pengeluaran air
liur berlebihan daripada biasanya.
12) Sistem Muskuloskeletal
Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan
yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri
pada ibu hamil.Lordosis progresif merupakan gambaran karakteristik pada
kehamilan normal. Mobilitas sendi sakroiliaka,sakro koksigeal,sendi pubis
bertambah besar dan menyebabkan rasa tidak nyaman dibagian bawah punggung
khususnya pada akhir kehamilan mengakibatkan rasa pegal,mati rasa dan lemah
dialami pada anggota badan atas.
13) Sistem Kardiovaskuler
Curah jantung meningkat 30 % pada Minggu ke 10 kehamilan.Tekanan
darah akan turun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan
dalam perifer vaskuler resistence yang disebabkan oleh pengaruh peregangan
otot halus oleh progesteron.Hipertropi atau dilatasi ringan jantung mungkin
disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah jantung.
14) Sistem Integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormon (MSH). Hiperpigmentasi terjadi
pada striae gravidarum lividae atau alba,areola mamae,papila mamae,linea
nigra,pipi (cloasma gravidarum) akan menghilang saat persalinan.
15) Sistem metabolisme
Basal Metabolic Rate (BMR) meningkat 15%-20% untuk pertumbuhan
janin dan persiapan memberikan ASI yang ditemukan pada triwulan
terakhir.Kalori dibutuhkan terutama dari pembakaran hidrat arang khususnya
kehamilan 20 minggu keatas. Protein diperlukan untuk perkembangan badan,alat
kandungan, mamae, dan janin.Protein disimpan untuk persiapan laktasi.
16) Darah dan pembekuan darah
Volume plasma meningkat pada minggu ke 6 kehamilan sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada umur kehamilan 32-34
mg.Serum darah (volume darah ) bertambah 25-30% dan sel darah bertambah 20
%.Massa sel darah merah terus naik sepanjang kehamilan.
17) Sistem pernapasan
Sistem respirasi terjadi perubahan guna dapat memenuhi kebutuhan
O2.Karena pembesaran uterus terutama pada bulan bulan terakhir kehamilan dan
kebutuhan oksigen yang meningkat ± 20% untuk metabolisme janin.Dorongan
rahim yang membesar terjadi desakan diafragma.Terjadi desakan rahim dan
kebutuhan O2 meningkat,bumi akan bernafas lebih cepat 20-25% dari biasanya.
18) Sistem Persyarafan
Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya
gejala neurologis dan neuromuskuler
Adapun perubahan psikologis pada ibu hamil trimester III atau sering pula disebut
periode menunggu dan waspada, sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu
kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang
mengingatkan ibu terhadap bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir anaknya akan
lahir sewaktu-waktu. Hal tersebut meningkatkan kewaspadaan terhadap timbulnya tanda
dan gejala persalinan. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul sewaktu melahirkan.
6) Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan Hb di lakukan pada kunjungan ibu hamil yang
pertama kali, lalu di periksa lagi menjelang persalnan. Pemeriksaan Hb
adalah salah satu upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil serta
dilakukan cek Gol.darah di tentukan untuk supaya kita cepat jika penderita
memerlukannya.
Dalam kehamilan normal akan terjadi penerunan kada
haemoglobin. Kadar Hb terendah terjadi sekitar pada umur kehamilan 30
minggu. Oleh karena itu pemeriksaan Hb harus dilakukan pada kehamilan
untuk melihat data awal, lalu diulang pada sekitar 30 minggu. Untuk saat
ini anemia dalam kehamilan di Indonesia di tetapkan dengan kadar Hb <11
g%, pada Trimester I dan III atau Hb <10,5 g% pada Trimester II.
7) Pemeriksaan protein urin (T7)
Untuk mengetahui adanya protein dalam urine ibu hamil. Protein
urin ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklamsia.
8) Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL (T8)
Pemeriksaan Veneral Desease Researc Laboratority (VDRL) untuk
mengetahui adanya treponema palladium/penyakit menular seksual, antara
lain shypilish.
9) Pemeriksaan urin reduksi (T9)
Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu dengan ibu
indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula pada keluarga ibu
dan suami.
10) Perawatan payudara (T10)
Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekanan
payudara ditujukan kepada ibu hamil. Manfaat perawatan payudara
adalah :
a) Menjaga kebersihan payudara, terutama putting susu.
b) Mengencangkan serta memperbaiki bentuk putting susu (pada
putting susu tenggelam).
c) Meransang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI menjadi
lancar.
d) Mempersiapkan ibu dalam laktasi
e) Perawatan payudara dilakukan dalam 2 kali sehari sebelum mandi
dan mulai kehamilan 6 bulan.
11) Senam ibu hamil (T11)
Bermanfaat dalam membantu ibu dalam persalinan dan
mempercepat pemulihan setelah melahirkan serta mencegah sembelit.
12) Pemberian obat malaria (T12)
Pemberian obat malaria di beriakan khusus pada ibu hamil di
daerah endemik malaria atau kepada ibu dengan gejala khas malaria yaitu
panas tinggi di sertai menggigil.
13) Pemberian kapsul minyak beryodium (T13)
Kekurangan yodium dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
dimana tanah dan air tidak mengandung unsur yodium. Akibat kekurangan
yodium dapat mengakibatkan gondok dan kretin yang di tandai dengan :
a. Gangguan fungsi mental
b. Gangguan fungsi pendengaran
c. Gangguan pertumbuhan
d. Gangguan kadar hormone
14) Temu wicara (T14)
Suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain
memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya
untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya
(Sarwono, 2015).
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum: Baik
b) Kesadaran: Bertujuan untuk menilai status kesadaran ibu. Composmentis
adalah status kesadaran dimana ibu mengalami kesadaran penuh dengan
memberikan respons yang cukup terhadap stimulus yang diberikan
(Hidayat dan Uliyah, 2008).
c) Keadaan Emosional : Stabil.
d) Tinggi Badan: Untuk mengetahui apakah ibu dapat bersalin dengan
normal. Batas tinggi badan minimal bagi ibu hamil untuk dapat bersalin
secara normal adalah 145 cm. Namun, hal ini tidak menjadi masalah jika
janin dalam kandungannya memiliki taksiran berat janin yang kecil
(Kemenkes RI, 2013).
e) Berat Badan: Penambahan berat badan minimal selama kehamilan adalah
≥ 9 kg (Kemenkes RI, 2013). f) LILA: Batas minimal LILA bagi ibu
hamil adalah 23,5 cm (Kemenkes RI, 2013).
f) Tanda-tanda Vital: Rentang tekanan darah normal pada orang dewasa
sehat adalah 100/60 – 140/90 mmHg, tetapi bervariasi tergantung usia
dan variable lainnya. WHO menetapkan hipertensi jika tekanan sistolik ≥
160 mmHg dan tekanan diastolic ≥ 95 mmHg. Pada wanita dewasa sehat
yang tidak hamil memiliki kisaran denyut jantung 70 denyut per menit
dengan rentang normal 60-100 denyut per menit. Namun selama
kehamilan mengalami peningkatan sekitar 15-20 denyut per menit. Nilai
normal untuk suhu per aksila pada orang dewasa yaitu 35,8-37,3° C
(Johnson dan Taylor, 2005). Sedangkan menurut Varney, dkk. (2006),
pernapasan orang dewasa normal adalah antara 16-20 ×/menit.
2) Pemeriksaan Fisik
a) Muka: Muncul bintik-bintik dengan ukuran yang bervariasi pada wajah
dan leher (Chloasma Gravidarum) akibat Melanocyte Stimulating
Hormone (Mochtar, 2011). Selain itu, penilaian pada muka juga
ditujukan untuk melihat ada tidaknya pembengkakan pada daerah wajah
serta mengkaji kesimetrisan bentuk wajah (Hidayat dan Uliyah, 2008).
b) Mata: Pemeriksaan sclera bertujuan untuk menilai warna , yang dalam
keadaan normal berwarna putih. Sedangkan pemeriksaan konjungtiva
dilakukan untuk mengkaji munculnya anemia. Konjungtiva yang normal
berwarna merah muda (Hidayat dan Uliyah, 2008). Selain itu, perlu
dilakukan pengkajian terhadap pandangan mata yang kabur terhadap
suatu benda untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya pre-eklampsia.
c) Mulut: Untuk mengkaji kelembaban mulut dan mengecek ada tidaknya
stomatitis.
d) Gigi/Gusi: Gigi merupakan bagian penting yang harus diperhatikan
kebersihannya sebab berbagai kuman dapat masuk melalui organ ini
(Hidayat dan Uliyah, 2008). Karena pengaruh hormon kehamilan, gusi
menjadi mudah berdarah pada awal kehamilan (Mochtar, 2011).
e) Leher: Dalam keadaan normal, kelenjar tyroid tidak terlihat dan hampir
tidak teraba sedangkan kelenjar getah bening bisa teraba seperti kacang
kecil (Hidayat dan Uliyah, 2008).
f) Payudara: Menurut Bobak, dkk (2005) dan Prawirohardjo (2010),
payudara menjadi lunak, membesar, vena-vena di bawah kulit lebih
terlihat, puting susu membesar, kehitaman dan tegak, areola meluas dan
kehitaman serta muncul strechmark pada permukaan kulit payudara.
Selain itu, menilai kesimetrisan payudara, mendeteksi kemungkinan
adanya benjolan dan mengecek pengeluaran ASI.
g) Perut:
- Inspeksi : Muncul Striae Gravidarum dan Linea Gravidarum pada
permukaan kulit perut akibat Melanocyte Stimulating Hormon
(Mochtar, 2011).
- Palpasi :
Leopold 1, pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil,
menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang terdapat
pada fundus.
Leopold 2, menentukan batas samping rahim kanan dan kiri,
menentukan letak punggung janin dan pada letak lintang,
menentukan letak kepala janin.
Leopold 3, menentukan bagian terbawah janin dan menentukan
apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk ke pintu atas
panggul atau masih dapat digerakkan.
Leopold 4, pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu hamil dan
menentukan konvergen (Kedua jari-jari pemeriksa menyatu
yang berarti bagian terendah janin belum masuk panggul) atau
divergen (Kedua jari-jari pemeriksa tidak menyatu yang berarti
bagian terendah janin sudah masuk panggul) serta seberapa jauh
bagian terbawah janin masuk ke pintu atas panggul (Mochtar,
2011). Denyut jantung janin normal adalah antara 120-160
×/menit (Kemenkes RI, 2010). Pada akhir trimester III
menjelang persalinan, presentasi normal janin adalah presentasi
kepala dengan letak memanjang dan sikap janin fleksi
(Cunningham, dkk, 2009).
Tafsiran Berat Janin: Menurut Manuaba, dkk (2007), berat janin
dapat ditentukan dengan rumus Lohnson, yaitu: Jika kepala janin belum
masuk ke pintu atas panggul Berat janin = (TFU 12) × 155 gram ,
Jika kepala janin telah masuk ke pintu atas panggul Berat janin = (TFU
11) × 155 gram
h) Ano-Genetalia : Pengaruh hormon estrogen dan progesteron adalah
pelebaran pembuluh darah sehingga dapat terjadi varises pada sekitar
genetalia. Namun tidak semua ibu hamil mengalami varises pada daerah
tersebut (Mochtar, 2011). Pada keadaan normal, tidak terdapat hemoroid
pada anus.
i) Ektremitas: Tidak ada edema, tidak ada varises dan refleks patella
menunjukkan respons positif.
3) Pemeriksaan Penunjang
a) Hemoglobin: Wanita hamil dikatakan anemia jika kadar hemoglobin-nya
< 10 gram/dL. Jadi,wanita hamil harus memiliki hemoglobin > 10gr/dL
(Varney, dkk, 2006).
b) Golongan darah: Untuk mempersiapkan calon pendonor darah jika
sewaktu-waktu diperlukan karena adanya situasi kegawatdaruratan
(Kemenkes RI, 2013).
c) USG: Pemeriksaan USG dapat digunakan pada kehamilan muda untuk
mendeteksi letak janin, perlekatan plasenta, lilitan tali pusat, gerakan
janin, denyut jantung janin, mendeteksi tafsiran berat janin dan tafsiran
tanggal persalinan serta mendeteksi adanya kelainan pada kehamilan
(Mochtar, 2011).
d) Protein urine dan glukosa urine: Urine negative untuk protein dan
glukosa (Varney, dkk, 2006).
2. Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan Perumusan diagnosa kehamilan
disesuaikan dengan nomenklatur kebidanan, seperti G2P1A0 usia 22 tahun usia
kehamilan 30 minggu fisiologis dan janin tunggal hidup. Perumusan masalah
disesuaikan dengan kondisi ibu. Menurut Bobak, dkk (2005) dan Prawirohardjo
(2010), keluhan yang muncul pada kehamilan trimester III meliputi sering kencing,
nyeri pinggang dan sesak napas akibat pembesaran uterus serta rasa khawatir akan
kelahiran bayinya dan keselamatannya. Selain itu, konstipasi dan sering lelah
merupakan hal wajar dikeluhkan oleh ibu hamil (Mochtar, 2011). Contoh kebutuhan
TM III adalah perubahan fisik dan psikologis ibu TM III, tanda-tanda persalinan,
tanda bahaya kehamilan TM III, persiapan persalinan, pengurang rasa nyeri saat
persalinan, pendamping persalinan, ASI, cara mengasuh bayi, cara memandian bayi,
imunisasi dan KB.
3. Perencanaan Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi
ibu, tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan secara komprehensif. Sesuai
dengan Kemenkes RI (2013), standar pelayanan antenatal merupakan rencana asuhan
pada ibu hamil yang minimal dilakukan pada setiap kunjungan antenatal, antara lain
timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur LILA, ukur TFU,
tentukan status imunisasi dan berikan imunisasi TT sesuai status imunisasi, berikan
tablet tambah darah, tentukan presentasi janin dan hitung DJJ, berikan konseling
mengenai lingkungan yang bersih, kebutuhan nutrisi, pakaian, istirahat dan rekreasi,
perawatan payudara, body mekanik, kebutuhan seksual, kebutuhan eliminasi, senam
hamil, serta persiapan persalinan dan kelahiran bayi, berikan pelayanan tes
laboratorium sederhana, dan lakukan tatalaksana.
4. Pelaksanaan Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil disesuaikan dengan
rencana asuhan yang telah disusun dan dilakukan secara komprehensif, efektif,
efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada ibu dalam bentuk upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Asuhan kebidanan pada ibu hamil itu
meliputi menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, mengukur tekanan darah,
mengukur LILA, mengukur TFU, menentukan status imunisasi dan memberikan
imunisasi TT sesuai status imunisasi, memberikan tablet tambah darah, menentukan
presentasi janin dan menghitung DJJ, memberikan konseling mengenai lingkungan
yang bersih, kebutuhan nutrisi, pakaian, istirahat dan rekreasi, perawatan payudara,
body mekanik, kebutuhan seksual, kebutuhan eliminasi, senam hamil, serta persiapan
persalinan dan kelahiran bayi, memberikan pelayanan tes laboratorium sederhana,
dan melakukan tatalaksana.
5. Evaluasi Penilaian atau evaluasi dilakukan segera setelah selesai melaksanakan
asuhan sesuai dengan kondisi ibu kemudian dicatat, dikomunikasikan dengan ibu dan
atau keluarga serta ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi ibu. Berikut adalah uraian
evaluasi dari pelaksanaan.
a. Telah dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan,
tekanan darah, LILA, dan TFU.
b. Status imunisasi tetanus ibu telah diketahui dan telah diberikan imunisasi TT
sesuai dengan status imunisasi.
c. Telah diberikan tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
d. Telah didapat presentasi janin dan denyut jantung janin.
e. Ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali mengenai lingkungan yang
bersih, kebutuhan nutrisi, pakaian, istirahat dan rekreasi, perawatan payudara,
body mekanik, kebutuhan seksual, kebutuhan eliminasi, senam hamil, serta
persiapan persalinan dan kelahiran bayi.
f. Telah dilakukan pemeriksaan laboratorium.
g. Telah diberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan permasalahan
yang dialami.
6. Dokumentasi Pencatatan atau pendokumentasian dilakukan secara lengkap, akurat,
singkat dan jelas mengenai keadaan atau kejadian yang ditemukan dan dilakukan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada formulir yang tersedia dan ditulis dalam
bentuk SOAP.
a. S adalah data subyektif, mencatat hasil anamnesa dengan klien.
b. O adalah data obyektif, mencatat hasil-hasil pemeriksaan terhadap klien.
c. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan maalah kebidanan.
d. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan
yang sudah dilakukan, seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan
secara komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi dan rujukan.
3. Riwayat Reproduksi
a. Haid
1) Menarche : 16 Tahun
2) Siklus haid : 28 hari
3) Lamanya haid : 5 hari
4) Dismenarhoe : Ada
b. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB
4 KEHAMILAN SEKARANG
INTERVENSI
Tanggal 15-02-2021 Jam 09:25 Wita
1. Jalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya 5S.
(senyum,sapa,salam,sopan dan santun)
Rasional : Dengan menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan
keluarganya maka akan merasa senang nyaman dan terlindung
sehingga memudahkan komunikasi.
2. Berikan informasi tentang hasil pemeriksaanya.
Rasional : Informasi dan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu sangat
penting agar ibu dapat mengetahui perkembangan kehamilannya serta
hal ini merupakan tujuan pelayanan optimal yang berkualitas dan
berkesinambungan
3. Observasi Tanda tanda vital
Rasional : Mengetahui keadaan umum ibu dimana tanda-tanda vital merupakan
salah satu indicator sebagai indikasi untuk bertindak.
4. Kontrol DJJ
Rasional : Mengetahui keadaan umum dimana DJJ merupakan salah satu
indikator sebagai indikasi untuk bertindak
5. Anjurkan ibu untuk banyak makan makanan yang berserat contohnya sayuran
hijau seperti bayam, selada, sawi hijau dan juga buah seperti papaya dan juga
jagung dan beras merah
Rasional : serat dapat mencegah konstipasi atau susah Buang Air Besar (BAB)
yang umum terjadi pada ibu hamil di trimester 3
6. Jelaskan bahwa sulit tidur pada trimester III merupakan hal yang fisiologis
Rasional : Agar ibu memahami kondisinya
7. Jelaskan 9 tanda bahaya kehamilan
Rasional : Ibu perlu diingatkan setiap saat tentang bahaya yang mengancam
kehamilan yang sebenarnya dapat di hindari dengan aktifitas sehari-
hari yang positif dan bila salah satu hal tersebut dialami oleh ibu
segera datang kepelayanan kesehatan yang terdekat.
8. Beri dukungan mental dan spiritual pada ibu
Rasional : Agar ibu dapat menerima kehamilannya serta mensyukuri
kehamilaanya sebagai karunia Ilahi
9. Anjurkan Pada Ibu untuk tetap minum tablet FE
Rasional : Suplemen zat besibermanfaat untuk pencegahan anemi,asupan nutrisi
pada janin dan mencegah perdarahan pada persalinan nantinya.
10. Anjurkan ibu untuk jalan jalan atau olahraga ringan untuk ibu hamil
Rasional : Untuk mempercepat proses persalinan ibu nantinya
11. Beri tahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
Rasional : ibu harus mengetahui tentang tanda-tanda persalinan agar bisa
menyiapkan rencana kelahiran dan juga bisa lebih cepat mengetahui
kapan harus ke tenaga kesehatan
12. Beri tahu ibu persiapan persalinan
Rasional : agar ibu dan keluarga menjadi lebih siap dalam menghadapi proses
persalinan, mencegah masalah potensial sedini mungkin, proses
persalinan berjalan lancar, ibu mendapat asuhan yang sesuai dan tepat
waktu dan yang terpenting adalah menurunkan angka kematian dan
kesakitan ibu dan bayi.
13. Anjurkan ibu untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dimanapun ibu berada
Rasional : Untuk mencegah penularan covid 19
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 15 Februari 2021 jam 09:35 WITA
1. Jam 09:35 Wita
Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya 5S
(senyum,sapa,salam,sopan dan santun)
2. Jam 09:35 Wita
Memberikan informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaannya
3. Jam 09: 37 Wita
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
a. TD : 120/80mmhg
b. S : 36,5ºC
c. P : 22 x/menit
d. N : 80 x/menit
4. Jam 09:38 Wita
Mengontrol DJJ, DJJ terdengar jelas dengan frekuensi 148 x/menit
5. Jam 09:39 Wita
Menganjurkan ibu makan banyak makan makanan yang berserat contohnya sayuran
hijau seperti bayam, selada, sawi hijau dan juga buah seperti pepaya. Dan juga
jagung dan beras merah
6. Menjelaskan pada ibu bahwa sulit tidur pada kehamilan trimester 3 adalah hal yang
fisiologis yang disebabkan oleh perut ibu yang semakin membesar, kepala janin yang
sudah memasuki panggul bagian bawah. Ibu dapat mengatasi keluhan sulit tidurnya
dengan memilih posisi tidur yang nyaman pada saat tidur contohnya menggunakan
bantal khusus kehamilan (Maternity Pillow) dan meningkatkan aktifitas fisik ringan
seperti berjalan jalan pada pagi dan sore hari.
7. Jam 09:42 Wita
Menjelaskan 9 tanda bahaya kehamilan
a. Penglihatan menjadi kabur
b. Oedema pada wajah dan tangan
c. Pergerakan janin berkurang
d. Keluar darah dari jalan lahir sebelum waktunya
e. Sakit kepala yang menetap
f. Nyeri peut hebat
g. Muntah yang berlebihan
h. Kejang dan
i. Demam tinggi
8. Jam 09: 45 Wita
Memberi dukungan mental dan spiritual pada ibu Seperti support menjelang
persalinan, lebih sering berdoa agar persalinannya dilancarkan
9. Jam 09:46 Wita
Menganjurkan pada ibu untuk tetap minum tablet Fe 1 kali sehari pada saat malam
hari sebelum tidur dan meminumnya dengan air putih
10. Jam 09:47 Wita
Menganjurkan ibu untuk jalan jalan atau olahraga ringan yang bertujuan untuk
mempersiapkan fisik ibu menjelang persalinan
11. Jam 09:48 Wita
Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan dan bersiap- siap kefasilitas
kesehatan terdekat jika sudah memiliki tanda tanda sebagai berikut:
a. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
b. Merasakan kontraksi yang semakin lama semakin teratur
c. Adanya air ketuban yang merembes dari jalan lahir
d. Rasa sakit di perut dan pinggang oleh adanya kontraksi dari uterus
12. Jam 09:48 Wita
Memberitahu ibu tentang hal hal yang perlu dipersiapkan menjelang persalinan
a. tas yang berisi perlengkapan bayi (baju,popok,selimut bayi,kaus kaki kaus
tangan,topi,minyak telon)
b. Penentuan tempat persalinan
c. Pakaian ganti ibu dan juga pembalut
13. Menganjurkan ibu untuk memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci
tangan dengan sabun cuci tangan atau hand sanitizer dengan kadar alkohol 70%
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 15 Februari jam 09:50 wita
1. Pasien dan keluarga merespon positif terhadap penyampaian yang diberikan
2. Ibu mengetahui perkembangan kehamilannya. tentang penjelasan yang diberikan
3. Keadaan ibu baik
4. Keadaan janin baik
5. Ibu mau mengkonsumsi makanan yang berserat
6. Ibu sudah mengerti terkait masalah gangguan tidur yang dialaminya
7. Ibu sudah mengerti tentang 9 tanda bahaya kehamilan
8. Ibu menerima kehamilannya dan siap menghadapi persalinannya
9. Ibu bersedia minum obat tablet Fe
10. Ibu bersedia melakukan jalan jalan dan olahraga ringan
11. Ibu sudah mengerti dengan tanda tanda persalinan
12. Ibu sudah mengerti tentang persiapan persalinan
13. Ibu mengerti dan mau menerapkan protokol kesehatan selama hamil
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
ANTENATAL CARE
(SOAP)
SUBJEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat dan tidak pernah keguguran
2. Ibu mengalami sulit tidur di umur kehamilan sekarang
3. Ibu mengatakan HPHT : 26-05-2020
HTP : 03-03-2021
4. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tdk pernah mengalami keguguran
sebelumnya
5. Ibu mengatakan umur kehamilan sudah 8 bulan
6. Ibu mengatakan pergerakan janinnya lebih sering dirasakan pada satu tempat yaitu
sisi kana perut
7. Ibu mengatakan sudah diimunisasi TT 2 kali di puskesmas Mamboro
TT 1 tanggal 12 November 2020
TT 2 tanggal 14 Desember 2020
8. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri perut hebat selama hamil
9. Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat
10. Ibu mengatakan pergerakan janinnya pertama kali dirasakan pada umur kehamilan 4
bulan dan dirasakan sampai sekarang.
OBJEKTIF (O)
1. Keadaan umum Ibu baik
2. Kesadaran Composmentis
3. Tanda tanda vital
a. TD : 120/80mmhg
b. S : 36,5ºC
c. P : 22 x/menit
d. N : 80 x/menit
5. Berat badan sekarang 64 kg
6. Lila : 24 cm
7. Palpasi
a. Leopold I : TFU 32 cm
b. Leopold II : Puka
c. Leopold III : Preskep
d. Leopold IV : Divergen
e. Tidak ada nyeri tekan pada abdomen saat palpasi
f. TFU Menurut Mc Donald 37 minggu
4. Auskultasi DJJ terdengar Jelas dan kuat
Auskultasi DJJ terdengar disekitar pusat sebelah kanan atas perut ibu dengan
frekuensi 148x/menit
9. Refleks pattela positif kanan + / kiri +
10. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorim 15 februari 2021 jam 10:00 wita
Darah : Haemoglobin (HB) 11 gr %
Rapid test IGM Negatif
ASSESMENT (A)
Diagnosa Aktual: Ny N G4P3A0, usia kehamilan 37 Minggu 6 hari dengan keadaan ibu
dan janin baik
PLANNING (P)
Tanggal 15 Februari 2021 jam 09:35 WITA
1. Jam 09:35 Wita
Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya 5S
(senyum,sapa,salam,sopan dan santun)
Evaluasi: Pasien dan keluarga merespon positif terhadap penyampaian yang
diberikan.
2. Jam 09:35 Wita
Memberikan informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaannya
Evaluasi : Ibu mengetahui perkembangan kehamilannya. tentang penjelasan
yang diberikan
3. Jam 09: 37 Wita
Mengobservasi Tanda-Tanda Vital
Evaluasi : TTV dalam batas normal
TD : 120/80 mmhg
S : 36,5 ºC
P : 22 x/menit
N : 80 x/m
4. Jam 09:38 Wita
Mengontrol DJJ (Denyut Jantung Janin)
Evaluasi : DJJ terdengar jelas dengan frekuensi 148 x/menit
5. Jam 09:39 Wita
Menganjurkan ibu banyak makan makanan yang berserat contohnya sayuran hijau
seperti bayam, selada, sawi hijau dan juga buah seperti pepaya. Dan juga jagung
dan beras merah
Evaluasi : Ibu mau mengonsumsi makanan yang berserat
6. Menjelaskan pada ibu bahwa sulit tidur pada kehamilan trimester 3 adalah hal
yang fisiologis yang disebabkan oleh perut ibu yang semakin membesar, kepala
janin yang sudah memasuki panggul bagian bawah. Ibu dapat mengatasi keluhan
sulit tidurnya dengan memilih posisi tidur yang nyaman pada saat tidur contohnya
menggunakan bantal khusus kehamilan (Maternity Pillow) dan meningkatkan
aktifitas fisik ringan seperti berjalan jalan pada pagi dan sore hari.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti terkait masalah gangguan tidur yang dialaminya
7. Jam 09:42 Wita
Menjelaskan 9 tanda bahaya kehamilan
a. Penglihatan menjadi kabur
b. Oedema pada wajah dan tangan
c. Pergerakan janin berkurang
d. Keluar darah dari jalan lahir sebelum waktunya
e. Sakit kepala yang menetap
f. Nyeri peut hebat
g. Muntah yang berlebihan
h. Kejang dan
i. Demam tinggi
Evaluasi : Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan dan bersedia datang
kepetugas kesehatan apabila mendapatkan salah satu tanda tesebut
8. Jam 09: 45 Wita
Memberi dukungan mental dan spiritual pada ibu Seperti support menjelang
persalinan, lebih sering berdoa agar persalinannya dilancarkan
Evaluasi: Ibu menerima kehamilannya dan siap menghadapi persalinannya
9. Jam 09:46 Wita
Menganjurkan pada ibu untuk tetap minum tablet Fe 2 kali sehari pagi dan malam
sebelum tidur
Evaluasi : ibu bersedia melakukanya
10. Jam 09:47 Wita
Menganjurkan ibu untuk jalan jalan atau olahraga ringan untuk ibu hamil
Evaluasi : Ibu bersedia melakukannya
11. Jam 09:48 Wita
Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
a. Pecah ketuban
b. Berat badan turun
c. Nyeri punggung bagian bawah
d. Kontraksi asli
e. Mengigil/kedinginan
f. Diare
Evaluasi: ibu mengerti
12. Jam 09:48 Wita
Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan
a. Menganjurkan ibu untuk Menyiapkan tas yang berisi perlengkapan bayi
(baju,popok,selimut bayi,kaus kaki kaus tangan,topi,minyak telon)
b. Membatu ibu Menentukan tempat persalinan
c. Menganjurkan ibu untuk menyiapkan pakaian ganti ibu dan juga pembalut
Evaluasi : ibu sudah mengerti
13. Menganjurkan ibu untuk memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci
tangan dengan sabun cuci tangan atau hand sanitizer dengan kadar alkohol 70%
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau menerapkan protokol kesehatan selama hamil