PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang di berikan kepada ibu hamil, bersalin , nifas dan bayi baru lahir. Setiap
ibu hamil akan menghadapi resiko yang mengancam jiwanya maka dari itu
global, diseluru dunia angka kematian ibu atau (AKI) yaitu sebanyak 211 per
100.000 kelahiran hidup dan di harapkan pada tahun 2030 menjadi 70 per
100.000 KH. Sedangkan angka kematian bayi ( AKB) di dunia pada tahun
tahun 2017, AKI di indonesia sebanyak 359 per 100. 000 KH dan AKB
11
2
tahun 2015 AKI sebanyak 305 per 100.000 KH dan AKB sebanyak 24 per
Data Laporan Kesga Dinkes Provinsi NTT Tahun 2021. Kasus kematian
ibu sebanyak 181 kasus (hamil, baersalin, nifas) dengan penyebab perdarahan
42%, HDK 13%, infeksi 4%, gangguan sistem peredaran darah 5%, dan lain-
lain36%. Sedangkan kasus kematian bayi di NTT adalah 955 kasus dengan
Program perencanaan P4K ini dapat meningkatkan peran aktif suami (suami
pasca persalinan. Selain itu, program P4K juga mendorong ibu hamil untuk
Upaya untuk menurunkan AKI dan AKB di Propinsi NTT adalah adanya
Revolusi KIA. Revolusi KIA salah satu bentuk upaya percepatan penurunan
AKI dan AKB melalui persalinan pada fasilitas kesehatan yang memadai,
3
(obsterti neonatal) bagi ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan Bayi Baru
Tahun 2022”.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
hamil, bersalin, bayi baru lahir, neonatus dan nifas pada Ny.E.M.V di
Puskesmas Tarus.
mulai dari hamil, bersalin, bayi baru lahir neonatus dan nifas pada Ny.
baru lahir neonatus dan nifas pada Ny. E.M.V di Puskesmas Tarus.
4
dimulai tanggal:
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. ANTENATAL CARE
1. Kehamilan
sebagai berikut.
a. Sistem ReproduksiS
1)Uterus
5
6
menjadi his.
2) ServiksUteri
isthmusuteri. Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan
b. Sistem Endokrin
yaitu hormon laktogenik dan relaksin. Hormon laktogenik meningkatk-
estrogenmenurun.
c. Sistem Kekebalan
yang diberikan ibu kandung secara pasif melalui plasenta kepada janin
atau banyak antibodi dari ibu kandungnya. Kekebalan pasif buatan ada
lah pemberian antibodi yang sudah disiapkan dan dimasukkan kedalam
tubuh anak seperti pada bayi baru lahir dari ibu yang mempunyai
HbsAg.
d. SistemPerkemihan
sering kencing keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila
e. SistemPencernaan
otot polos. Makan lebih lama dalam lambung dan apa yang telah
dicerna lebih lama berada dalam usus. Hal ini baik untuk reabsorpsi
satu keluhan utama wanita hamil. Dijumpai pada bulan- bulan pertama
kehamilan gejala muntah lemesis), yang biasanya terjadi pada pagi hari
(muntah) yang terjadi pada awal bulan kehamilan sering dijumpai dan
Gusi cenderung mudah berdarah karena pengaruh dari kadar estrogen
dan proliferasi jaringan ikat. Tidak ada peningkatan saliva namun wani
Heartburn biasanya hanya terjadi pada satu atau dua bulan terakhir
kehamilan.
f. Sistem Muskuloskeletal
pubis bertambah besar dan karena ini menyebabkan tidak nyaman pada
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gaya
tarik bumi dan garis bentuk tubuh lengkung tulang belakang akan
12
tubuh yang khas (lordosis). Demikian juga jaringan ikat pada persendi-
g. Sistem Kardiovaskuler
pembuluh darah yang membesar pula, dan alat lain yang memang
berkisar 5000- 12000 dan mencapai puncaknya pada saat awal dan
melakukan latihan yang berat. Distribusi tipe sel juga akan mengalami
13
h. Sistem Integumen
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menye-
selama masa kehamilan perubahan yang umum terjadi adalah peningka
atau alba, areola mamae, papilla mammae, linea nigra, pipi (chloasma
wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau melasmagravidar-
i. Metabolisme
memberi ASI.
pada kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan
k. Sistem Pernafasan
Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respons terhadap percep
dada meningkat.
napas satu menit sekitar 26%. Peningkatan volume napas satu menit
O2 yangmeningkat.
16
Menurut Walyani (2020) trimester tiga sering disebut periode penanti
menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama
wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin
bahaya mengintip dalam dunia di luar sana. Memilih nama untuk bayinya
sendiri, seperti: apakah nanti bayinya akan lahir abnormal, terkait persalin
bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa besar atau
perhatian dan hak istimewa khusus lain selama ia hamil, perpisahan antara
karena uterusnya yang penuh tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut
menjadi kosong.
a. Data Subjektif
pasien.
1) Biodata
sehari-hari.
18
b) Umur, dicatat dalam tahun berguna mengantisipasi diagnosa
d) Suku/bangsa, berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan
sehari-hari.
e) Pendidikan, ditanyakan untuk mengetahui tingka intelektualny
a, juga tingkat pengetahuan sikap perilaku kesehatan seseorang
sosial ekonominya, karena ini juga berpengaruh dalam gizi
pasien tersebut.
g) Alamat, ditanyakan untuk maksud memper mudah hubungan
bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien dan lingkungan-
nya.
2) Keluhan Utama
3) Riwayat Menstruasi
menarche, siklus haid, lamanya haid, sifat darah dan nyeri yang
5) Riwayat Perkawinan
Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah syah
psikologis
yang dialami saat hamil, imunisasi TT berapa kali dan terapi yang
didapatkan.
kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama menggu
9) Keadaan Psikososial
Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap kehamilannya
wanita mengalami perubahan emosi, psikologis selama masa
kehamilan.
besar dan buang air kecil, meliputi frekuensi warna, bau dan
keluhan.
b. Data Objektif
untuk melengkapi data kita dalam menegakkan diagnosis, maka kita harus
kelainan.
Telinga : Apakah simetris dan ada serumen yang berleb
Leher : Apakah ada benjolan abnormal dan pembesar
an kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan pembend
putting susu menonjol atau tidak, adakah
Hyperpigmentasi pada ereola dan pengeluaran
colostrum.
nigra.
Oedema.
2) 8 bulan : ½ pusat – PX
(2) Leopold II : kanan atau kiri dan bagian terkecil janin, jika
(punggung).
(3) Leopold III : bawah (jika kepala maka teraba bulat, melenting,
c) Pemeriksaan Auskultasi
Apakah DJJ terdengar atau tidak, frekuensi, jelas dan teratur atau
tidak, dan terdengar di kanan atau kiri perut ibu.DJJ normal 120-
160x/menit.
d) Pemeriksaan Perkusi
4) Pemeriksaan Penunjang :
a) Pemeriksaan darah :
24
(1). Hb
(2). Golongan darah
bila diperlukan.
(3). Hepatitis B
Hasil pemeriksaan positif atau negatif.
Analisa (diagnosa kebidanan) Assessment merupakan pendokumen
tasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan
intrauteri.
25
d. Penatalaksanaan
bulan.
b. Tekanan Darah
mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan lebih
besar atau sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor resiko hipertensi
Jantung Janin.
ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120
f. Pemberian Imunisasi TT
(Tablet Fe) berguna untuk memenuhi volume darah pada ibu hamil
h. Tes Laboratorium
hamil yang pertama kali, lalu diperiksa lagi menjelang persali-
nan;
(3). Tes Pemeriksaan Urine (Air kencing)
Untuk mengetahui adanya
syphilish.
i. Konseling (Penjelasan)
1. Persalinan
a. Pengertian
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Fitriana dan Nurwiyandani,
2018).
maka sudah saatnya bayi harus keluar. Bila ibu hamil merasakan
dapat ditahan lagi, tetapi tidak disertai mulas atau tanpa sakit,
4) Pembukaan Serviks
1) Power (Kekuatan)
2) Passanger (penumpang)
terbawah, serta posisi janin, juga ada plasenta dan air ketuban.
lunak.
31
d. Tahapan Persalinan
2018) yaitu :
a) Fase laten
Fase laten adalah fase pembukaan yang sangat lambat dari 0-3
b) Fase aktif
Fase aktif adalah fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi
2) Kala II
3) Kala III
Tahap persalinan kala III ini dimulai dari lahirnya bayi sampai
4) Kala IV
Masa 1-2 jam setelah plasenta lahir. Dalam klinik, atas pertimbang
an-pertimbangan prakris masih diakui adanya kala IV persalinan
meskipun masa setelah plasenta lahir adalah masa dimulainya masa
nifas (puerperium), mengingat pada masa ini sering timbul perdara
han.
e. Macam-Macam Persalinan
a) Partus Spontan
ibu sendiri tanpa bantuan alat serta tidak melukai ibu dan bayi
pemecahan ketuban, pemberian pitocin (prostagalandin) /
induksi.
gram.
4000 gram
b) Evidence Based
tanggapan terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi
lainnya.
Kajian dan bukti ilmiah menunjukan bahwa asuhaan persalinan
bersih, aman dan tepat waktu merupakan salah satu upaya efektif
1) Data Subjektif
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir serta ingin BAB, sejak
2) Data Objektif
35
Suhu normal yaitu : 36,5ºC - 37,5ºC, jika lebih dari 38ºC maka
normalnya > 145 cm, jika < 145 cm beresiko tinggi seperti
panggul sempit.
tidak, sklera apakah putih normal atau tidak. Mulut dan gigi:
36
apakah bersih ada sariawan atau tidak dan ada caries pada gigi
atau tidak, apakah lidah tampak pucat atau tidak. Leher : apakah
pengeluaran ASI atau colostrum dan apakah ada massa atau tumor.
striae albikans pada primi dan luka bekas operasi atau tidak pada
telapak tangan jari tangan dan ujung kuku atau tidak. Ekstremitas
bawah: apakah oedema, varises, pucat pada telapak kaki dan ujung
jari atas pusat, 8 bulan : ½ pusat – px, 9 bulan : 3 jari bawah px,
bagian bawah dan apakah bagian terbawah janin sudah atau belum
frekuensi, jelas dan teratur atau tidak, dan terdengar di kanan atau
ada pengeluaran lendir, darah dan air ketuban. Porsio: tebal lunak,
IV.
3) Analisa
kala IV.
4) Penatalaksanaan
Bidan melakukan observasi pada ibu bersalin yakni pada Kala I, Kala
1) Penatalaksanaan Kala I
a) Fase Laten
38
b) Fase Aktif
Pada Fase ini pembukaan serviks dihitung mulai dari pembukaa
n 4cm–10cm dan dipantau menggunakan lembar partograf.
7) Dengan menggunakan teknik antiseptik, melakukan pemeriksa
an dalam untuk memstikan bahwa serviks sudah lengkap, bila
8) Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelup tanga
larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keada
meneran
baik. Membantu ibu dalam posisi yang nyaman sesuai keingina
nnya, menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk mene
mendokumentasikan temuan-temuan, menjelaskan kepada ang
gota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memb
(2). Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu mene-
41
ran.
secara benar dan efektif. Dukung dan beri semangat pada saat
meneran dan perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesu
ai. Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya
Anjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi. Anjurkan kelu
(4). Anjurkan pada ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil
posisi yang nyaman. Jika ibu belum merasa ada dorongan unt-
6cm.
bokong ibu.
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi dan segera lanjutkan
secara spontan.
biparietal. Menganjurkan ibu meneran saat kontraksi berikut-
tersebut. Mengendalikan kelahiran dan tangan bayi saat mela -
wati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyang-
43
(6). Setelah tubuh dan tangan lahir, menelusurkan tangan yang ada
saat punggung dan kaki lahir memegang kedua mata kaki bayi
(1). Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), apakah bayi mena
ngis kuat atau bernafas tanpa kesulitan, apakah bayi bergerak
posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali
memungkinkan).
oksitosin/IM
pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem
(kearah ibu).
(5). Mengeringkan bayi, mengganti handuk yang basah dan menye-
44
limuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering,
sesuai.
g) Oksitosin
kedua.
(2). Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu,tepat
di atas tulang pubis dan menggunakan tangan ini untuk melaku
(3). Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan
penegangan ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut.
45
hati untuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri. Jika
i) Mengeluarkan Plasenta
atas, mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan
berlawanan arah pada uterus. Jika tali pusat bertambah panjang
selama 15 menit: mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM,
kemih dengan menggunakan teknik aseptik jika perlu. Memin-
ta keluarga untuk menyiapkan rujukan. Melakukan penegang-
plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plas-
enta dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta
46
hingga selaput ketuban terpilih. Dengan lembut perlahan melah
irkan selaput ketuban tersebut. Jika selaput ketuban robek,
memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama mengguna-
tertinggal.
j) Pemijatan Uterus
k) Menilai Perdarahan
yang sesuai.
aktif.
47
(1). Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi
dengan baik.
(4). Mengikat satu lagi simpul di bagian pusat yang bersebrang-
(5). Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam
pervaginam
uteri
(e) Jika ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan,
(9). Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masa
(2).Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi kedalam tempat
(3).Membersihkan ibu dengan menggunakan air disenfeksi tingka
t tinggi. Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Me-
n) . Dokumentasi
1) Pengertian
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan berat lahir 2500-4000
gram, cukup bulan dan tidak ada kelainan yang kemudian harus
b. Evidence Based
50
bayi baru lahir yang berdasarkan evidence based kita dapat melakukan
1) Baby Friendly
dengan cara :
Merupakan suatu ikatan yang terjadi antara orang tua dan bayi baru
rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini
Kontak kulit bayi dengan ibu dengan perawatan metode kangguru dapat
tidur, tidak rewel dan kenaikan berat badan bayi lebih cepat. Ibu pun
akan merasa lebih dekat dengan bayi, bahkan ibu bisa tetap beraktivitas
Saat bayi dilahirkan, tali pusat (umbilikal) yang menghubungkan-
52
nya dan plasenta ibunya akan dipotong meski tidak semuanya. Tali
pusat yang melekat di perut bayi akan disisakan beberapa senti. Sisanya
ini akan dibiarkan hingga pelan - pelan menyusut dan mengering, lalu
terlepas dengan sendirinya. Agar tidak menimbulkan infeksi, sisa poton
Membersihkan tali pusat saat bayi tidak berada di dalam bak air.
hipotermi.
dahulu.
(c) Jangan mengolesi tali pusat dengan ramuan atau menaburi bedak
dilakukan sejak bayi baru lahir yang dilakukan setiap hari untuk
kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi serta
mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering
bagi bayi.
Bayi baru lahir adalah bagian dari neonatus yaitu suatu organisme yang
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan peoses vital neonatus yaitu
maturasi, adaptasi dan toleransi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang
54
sebagaiberikut ;
(1).Perkembangan Paru-Paru
Paru-paru bersal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx, yang
a) Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkung
an luar rahim yang merangsang pusat pernafasan diotak.
b) Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi
b) Mengeluarkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertamakali
bayi melalui jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini
oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksige
pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah bayi lahir
dan setelah tali pusat di klem. Penutupan jaringan fibrosa berlangsung dalam
2-3 bulan.
setelah lahir bayi tersebut berada di lingkungan yang dingin . Suhu dingin ini
56
penggunaan lemak coklat terdapat diseluruh tubuh bayi dan mereka mampu
cokelat tidak dapat di produksi ulang oleh bayi baru lahir dan cadangan
lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stres dingin.
Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat bayi lahir
setiap beyi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1
dengan 3 hal:
1) Melalui pemberian ASI ( bayi baru lahir sehat harus didorong untuk
(glukoneogenesis).
terbentuk dengan baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir
infeksi.
sangatpenting.
a. Asuh
ASI saja sampai anak berumur 4-6 bulan. Sejak berumur enam
pertumbuhan Otak
3. Pakaian
59
4. Perumahan
ukurannya.
6. Kesegaran Jasmani
bagi anak balita merupakan aktivitas bermain yang
menyenangkan.
60
b. Asih
dengan mendekap bayi di dada ibu. Ikatan emosi dan kasih sayang
yang erat antara ibu dan anak sangatlah penting, karena berguna
dunia luar.
2) Rasa Aman
Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan
sehari-harinya,
3) Harga Diri
5) Mandiri
Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak
6) Rasa Memiliki
c. Asah
62
masa prenatal, dan setelah lahir dengan cara menetekkan bayi pada
3 kali;
D. NIFAS
Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang
berlangsung selama 6 minggu atau ±40 hari ( Fitri dalam Sutanto, 2018).
a. Fase Taking In
5) Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman waktu
melahirkan.
7) Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan
peningkatan nutrisi
a) Kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang di inginkan
dan sebagainya.
c) Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya.
d) Suami atau keluarga yang mengkritik ibu tentang cara merawa
bersama.
1) Hari ke-3 sampai 10
2) Ibu merasa khawatir akan ketidak mampuan merawat bayi,
3) Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan
4) Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, B
5) Ibu berusaha untuk menguasi keterampilan -merawat bayi
seperti menggendong, menyusui, memandikan, dan mengganti
popok.
6) Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan kritikan pri
badi.
7) Kemungkinan ibu mengalami depresi post partum karena mera
sa tidak mampu membesarkan bayinya.
8) Wanita pada saat ini sangat sensitive akan ketidak mampuanny
a, cepat tersinggung dan cenderung menganggap pemberitahua
65
n bidan sebagai tegur.Dianjurkan untuk berhati-hati dalam berk
c. Fase Letting Go
(2018):
a. Uterus
plasenta. Otot rahim tersebut terdiri dari tiga lapis otot yang
b. Lokhea
kecoklatan
dan lebih banyak
serum, juga terdiri
dari
leukosit dan robekan
atau
laserasi plasenta. Lok
hea serosa dan alba
yang berlanjut
bisa menandakan ada
nya
endometritis, terutam
a jika disertai demam,
rasa sakit atau nyeri
tekan pada abdomen.
Alba > 14 hari Putih Mengandung
leukosit, sel desidua
dan sel epitel, selaput
lendir serviks serta
serabut jaringan yang
mati
Lokhea Terjadi infeksi keluar
purulenta cairan seperti nanah
berbau busuk
Lokheasta Lokhea tidak lancar
sis keluarnya
Sumber: Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui (Sutanto,
2018)
d. Serviks
e. Payudara
68
Setelah kelahiran plasenta konsentrasi estrogen dan progesteron
susu saat di produksi di simpan di alveoli dan pelepasan oksitosi
ASI yang di dapat di hasilkan oleh ibu pada setiap harinya 150-
laktogen.
ASI yang pertama muncul pada awal nifas adalah ASI berwarna
proses laktasi.
f. Perineum
2) Sistem Pencernaan
berserat selama persalinan. Disamping itu rasa takut buang air besar
takut akan rasa nyeri. Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari
mungkin keras dapat diberikan obat rangsang per oral atau rektal,
3) Perineum
4) Sistem Pencernaan
berserat selama persalinan. Disamping itu rasa takut buang air besar
takut akan rasa nyeri. Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari
mungkin keras dapat diberikan obat laksan per oral atau rektal, bila
5) SistemPerkemihan
Pelvis, ginjal dan ureter yang meregang dan berdilatasi selama
melahirkan.
6) SistemGastrointestinal
Kerap kali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali
atau sampai dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah
7) Sistem Endokrin
8) Sistem Muskuloskeletal
71
proses involusi.
9) SistemIntegumen
a. Penurunan melanin umumnya setelah persalinan menyebabkan b
erkurangnya hyperpigmentasikulit.
Masa Nifas Paling sedikit ada 4 kali kunjungan masa nifas yang
dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir untuk
mencegah, mendeteksi serta menangani masalah- masalah yang terjadi.
kemih.
rektum
4) Berbaring miring
d. Laktasi
2) Mempersiapkan laktasi
75
mendapatkan makanan.
hipotalamus.
b. Pengeluaran ASI (oksitosin) atau reflex aliran (Let Down Reflect)
(Sutanto, 2018)
76
meliputi: status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, dan kegiatan asuhan serta
1. Data subjektif
2. Data objectif
dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukan dalam data
objectif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan
3. Analisa
pasien.
4. Penatalaksanaan
SOAP ini adalah pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang disusun sesuai
harus disetujui oleh pasien, kecuali bila tindakan tidak dilaksanakan atau
tafsiran dari efek tindakan yang diambil untuk menilai efektifitas asuhan
atau hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah
dicapai dan merupakan fokus ketetapan nilai tindakan atau asuhan. Untuk
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS
Identitas
Protestan
a) Data Subjektif
80
81
(2).Riwayat Haid
banyaknya 2 kali ganti pembalut, tidak ada nyeri HPHT tanggal 05-
(4).Riwayat Perkawinan
berlebihan.
Bidan : 1 kali di Puskesmas Tarus, keluhan mual muntah, terapi vit B6.
Bidan : 2 kali di Puskesmas Tarus tidak ada keluhan dan terapi kalk,
Anak I. Lahir tahun 2008, lahir cukup bulan, spontan, di tolong oleh
Anak II. Lahir tahun 2010, lahir cukup bulan, spontan, di tolong oleh
Anak III. Lahir tahun 2014, lahir cukup bulan, spontan di tolong oleh
eliminasi.
Pola makan ibu 3 kali sehari, nafsu makan baik, jenis makanan: nasi
sayur hijau, ikan, tempe dan minum air putih 7-8 gelas/hari.Mandi 2
kali sehari, gosok gigi dua kali sehari, ganti pakaian dalam 2 kali
sehari, ganti pakaian luar 2 kali sehari.BAB dua kali sehari, bau khas
feses dan tidak ada keluhan. BAK 4-5 kali sehari, bau khas amoniak
b) Data obyektif
1) Pemeriksaan Umum:
b) Kesadaran: composmentis
d) Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,50c
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 22x/menit
BB saat ini : 60 kg
LiLA : 28 cm.
2) Pemeriksaan Obstetric
kanan perut ibu teraba punggung dan sebelah kiri perut teraba
85
3000 gram.
Pada vulva tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada
haemoroid.
3) Pemeriksaan penunjang
c) Analisa
Kepala, Intrauterin.
d) Penatalaksanaan
trimester III yaitu: perdarahan tiba-tiba dari jalan lahir; nyeri perut
darah tinggi, bengkak di wajah, tangan dan kaki, sakit kepala yang
tangan.
terutama yang mengandung zat besi seperti; telur, susu, ikan, daging,
bergizi.
hari tidur atau berbaring 1-2 jam, malam tidur paling sedikit 6-7 jam.
87
Ibu menerima anjuran yang diberikan dan akan istirahat yang cukup.
mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah BAK dan BAB,
(c) Biaya
disiapkan, sudah ada pendonor darah, ibu siap dirujuk jika gawat.
buang air kecil, perubahan emosional, rasa sakit atau nyeri diperut
bagian bawah, keluar lender bercampur darah dari jalan lahir, air
ketuban pecah.
bercampur darah dari jalan lahir, dan rasa sakit atau nyeri pada perut
bagian bawah.
88
a) Subyektif
b) Obyektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan Obstetric
bokong, di sebelah kanan perut ibu teraba punggung dan sebelah kiri
89
Pada vulva tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada
haemoroid.
3) Pemeriksaan Penunjang
c) Analisa
Kepala, Intrauterin.
d) Penatalaksanaan
letak kepala bayi berada dibagian bawah perut ibu, kepala sudah
pemeriksaan
90
2) Menjelaskan kepada ibu tentang persiapan persalinan yaitu, kenda-
bayi.
nyeri pinggang, solusinya yaitu olah raga ringan, berikan pijatan, ibu
kesehatan bila terdapat tanda gejala tersebut.
selama hamil minimal 2 jam pada siang hari dan pada malam 7 jam
bergizi seperti nasi, sayuran hijau, daging, ikan, tempe, tahu, buah-
buahan, dan minum air yang cukup minimal 10-12 gelas perhari.
tempe, tahu, buah-buahan, dan minum air yang cukup minimal 10-12
gelas perhari
91
Ibu mengerti dan akan segera ke faselitas kesehatan jika ada tanda-
2022. Dan segera kembali jika ada keluhan, ibu mengerti dan
a) Subyektif
pinggang
b) Obyektif
1) Pemeriksaan obstetric
melenting, (kepala)
MC Donald : 30 cm
oedema
Pembukaan : VI
Posisi/presentasi : kepala
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
2. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada his seperti:
nasi, sayur, daging, telur, serta minum air putih dan the hangat.
Ibu menerima anjuran yang diberikan dan sudah makan nasi, sayur
Ibu menerima anjuran yang diberikan dan sedang tidur miring kekiri
kandung kemih
janin.
94
relaksasi
menghadapi persalinan.
1) Saft 1
4) ½ kokher 1 buah
95
1) Naifulder 1 buah
3) Pinset sirurgis
4) Kasa secukupnya
2) Safe II
3) Saft III
bayi, underpad.
ember berisi larutan klorin 0,5%, ember berisi air DTT, Tempat
e) infeksius
f) Tempat cuci tangan, sabun, air, tisu, dan handuk yang kering
pakai
a) Subyektif
merasakan ada dorongan yang kuat untuk meneran saat kontraksi dan
b) Obyektif
2) Kesadaran: Composmentis
4) Tanda-tanda vital:
c. Pembukaan : 10 cm
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
Tarus
1) Melihat tanda gejala kala II: ada dorongan yang kuat untuk meneran
episiotomy, 1 buah klem, kasa steril, heating set berisi : satu buah
pinset anatomi, satu buah gunting anatomi, satu buah jarum, satuh
buah benang daging, satu buah klem, air DTTdalam emeber, air
3) Memakai alat pelindung diri yaitu: masker, kaca mata, topi, celemek,
mencuci tangan sesuai 6 langkah dengan air mengalir dan sabun lalu
tangan DTT/ steril dan pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat
dilakukan
keadaan janin baik. Membantu ibu memilih posisi yang nyaman saat
meneran jika ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat, pada
13) Membimbing ibu untuk meneran saat ada dorongan yang kuat untuk
dada, dagu ditempel pada perut ibu, mata melihat kearah perut dan
ibu mengedan.
14) Menganjurkan keluarga memberi ibu minum saat tidak ada his. Men
15) Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang aman dan ibu
16) Menaruh handuk bersih diatas perut ibu. Kepala bayi nampak di
17) Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong
ibu.
18) Membuka partus set dan periksa kembali kelengkapan alat dan
bahan.
19) Memakai sarung tangan steril pada kedua tangan untuk menolong
kelahiran bayi.
20) Pada saat his ibu meneran kepala bayi makin maju dan nampak
his.
21) Memeriksa lilitan tali pusat. Sudah dilakukan dan tidak ada lilitan
tali pusat.
22) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
23) Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar dan melahirkan bayi
bayi lalu menarik kepala kearah bawah untuk melahirkan bahu depan
24) Setelah kedua bahu lahir, menelusurkan tangan mulai dari kepala
25) Setelah tubuh dari lengan lahir (sangga susur) dari punggung
kemudian kearah kaki bayi dan pegang kedua mata kaki bayi, dengan
26) Menilai bayi dengan cepat. Bayi menangis kuat, bernafas sepontan
28) Memeriksa fundus ternyata tidak ada bayi kedua. Sudah di lakukan
paha ibu.
31) Menjepit tali pusat 3 cm dari pangkal tali pusat bayi. Melakukan
pengurutan isi tali pusat kearah ibu dan memasang klem 2 cm dari
a) Obyektif
Ibu mengatakan legah karena bayinya telah lahir dan merasa mules
pada perut.
b) Subyektif
Abdomen
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
a. Obyektif
104
perut terasa mules, ada rasa nyeri pada daerah jalan lahir.
b. Subyektif
pemeriksaan umum
composmentis
20x / menit,
5) KK kosong
6) perineum utuh
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
kandung kemih.
pada keluarga.
melakukan pemeriksaan
10) Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh kemudian
14) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Sudah mencuci
tangan.
B.
terbalik.
19) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan keringkan
a. Subyektif
107
dengan normal pada tanggal 11-02-2022 jam 21 :10 wita jenis kelamin
perempuan
b. Obyektif
2) Kesadaran : composmetis
x/menit
3) Pemeriksaan antropometri
b) Panjang badan : 48 cm
d) Lingkar perut : 31 cm
e) Lingkar dada : 30 cm
a. Pemeriksaan Fisik
benjolan.
ada kelainan.
labiomayora
14) Refleks :
langsung menggenggam.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
5. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga untuk menjaga bayi agar tetap
yaitu: bayi tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat ganti popok
dan pakaian atau selimut yang basah jangan tidurkan, jangan biarkan
bayi ditempat yang dingin, bayi harus menggunakan topi, kaos kaki
putting payudara ada ditengah mulut bayi. Saat bayi mengisap, gusi
bayi harus menyentuh seluruh putting dan lidah bayi berada di atas
gusi bawah bayi. Pastikan bayi tidak hanya mengisap ujung puting
dan benar.
7. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga cara merawatan tali pusat yang
perawatan tali pusat dan tali pusat bayi tampak bersih dan tidak
9. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu:
111
atau lebih tinja berwarna pucat, kuning sampai lutut dan siku.
b. Infeksi tali pusat yaitu tali pusat berbau, merah dan bernanah
penanganan.
diberikan antibiotik
setiap 2 jam. Ibu mengerti dan mau menyusui bayinya setiap 2 jam
112
diberikan.
a) Subyektif
b) Obyektif
1) Pemeriksaan umum
b)kesadaran : composmentis
N : 82 x/menit
2) Pemeriksaan fisik
Kulit : kemerahan
Sklera : putih.
Palpebra : normal
Genetalia : normal
3) Riwayat Eliminasi
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
stetoskop.
pemeriksaan yang telah dilakukan pada bayi yaitu : S: 36,5℃, RR
kepada bayinya.
sarung tangan, topi, kaos kaki dan segera mengganti pakaian atau
bayinya.
7.) Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga vulva hygiene bayi dengan
8.) Menjelaskan pada ibu tentang cara merawat tali pusat bayi dengan:
menjaga tali pusat tetap kering, bersihkan tali pusat dengan air
bersih, jangan taburi bedak, minyak atau apapun pada tali pusat
Ibu mengerti dan tidak akan menaburi apapun pada tali pusat
bayi.
9.) Menjelaskan pada ibu tanda bahaya bayi baru lahir yaitu: bayi
berbau, bayi tidak mau menyusu, bayi rewel terus, sesak napas,
diberikan.
11.) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan
tangan.
116
a) Subyektif
b) Obyektif
Pemeriksaan umum
x/menit
2) Pemeriksaan fisik
Kulit : kemerahan
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
disiapkan.
pemeriksaan yang telah dilakukan pada bayi yaitu : S: 36,7℃, RR/
mungkin, jika bayinya tidur lebih dari2 jam, bangunkan untuk susui
bayi, menyusui bayi harus pada kedua payudara. Ibu mngerti dan
6) Mengingatkan ibu untuk menjaga bayi tetap hangat dengan cara bayi
topi, kaos kaki dan segera mengganti pakaian atau popok saat bayi
bayinya.
imunisasi. Imunisasi dapat memberikan kekebalan pada bayi terhada
bayinya keposyandu
seperti panas tinggi, ikterus/ bayi kuning, tali pusat bernanah, kejang.
Apabila ada tanda seperti ini segera ke fasilitas kesehatan, ibu sudah
setiap 2 jam/ minimal 8 kali /hari dan jika bayi tidur lebih dari 3 jam
11) Memastikan ibu ASI cukup tanpa susuh formula atau makanan
tambahan lainnya selain ASI. Ibu mengerti dan saat ini bayinya
13) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan
(a) Subyektif
(b) Obyektif
1. Pemeriksaan umum
N : 82 x/menit
2. Pemeriksaan fisik
Kulit : kemerahan
3. Riwayat Eliminasi
(c) Analisa
(d) Penatalaksanaan
mencuci tangan
selama 6 bulan. ASI esklusif adalah ASI yang diberikan
selama 6 bulan tanpa makanan tambahan lainnya karena me
seperti panas tinggi, ikterus/ bayi kuning, tali pusat bernanah, kejang.
Apabila ada tanda seperti ini segera ke fasilitas kesehatan, ibu sudah
5. Melakukan pendokumentasian
a. Subjektif
b. Objektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan fisik
Vulva/ Vagina:
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
84x/menit.
Pendarahan : ±50 cc
2. Istirahat yang cukup minimal siang 2 jam dan malam 6-7 jam,dan
bengkak, demam lebih dari 2 hari, dan sakit kepala yang hebat.
4. Memberitahu ibu waktu yang tepat untuk menyusui bayi yaitu susui
bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8x sehari, bila bayi
tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui sampai payudara kosong
124
Sudah diberitahukan tanggal kontrol dan ibu sudah tau kapan akan
kontrol kembali.
a) Subjektif
b) Objektif
1) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : composimentis
d) Penampilan : rapi
84x/menit.
2) Pemeriksaan fisik
125
a) Mata
Sclera : putih
Palpebra : normal
b) Dada
Mamae : simetris
c) Abdomen
Involusi : baik
Kontraksi : baik
d) Vulva/vagina
Lochea : rubra
Warna : merah
e) Anus
f) Ekstremitas atas/bawah
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
adalah hal yang normal dialami oleh ibu nifas. Rasa mules
127
diberikan.
seperti: nasi, sayuran hijau, tempe, tahu, ikan, telur, minum susu dan
banyak minum air putih minimal 8-10 gelas per hari. Ibu bersedia
kelelahan, tidur siang minimal 1-2 jam, tidur malam minimal 7-8
genetalia setelah BAK dan BAB dengan cara cebok bersih dari arah
depan kebelakang dan selalu ganti celana dalam setiap kali mandi
bayi paling sedikit 8 kali sehari, bila bayi tidur lebih dari 2 jam,
10) Memberikan ibu KIE tentang cara menyusui yang benar yaitu ibu
duduk atau tidur / berbaring santai, perah sedikit kolostrum atau ASI
dan oleskan pada daerah puting susu dan sekitarnya, bayi diletakakan
berada dalam satu garis lurus, mulut bayi terbuka lebar menutupi
daerah gelap sekitar putting susu, berikan ASI dari satu payudara
12) Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya pada masa nifass yaitu:
keluar cairan berbau dari jalan lahir, bengkan pada wajah, tangaa dan
kaki serta sakit kepala daan kejang-kejang, demam lebih dari 2 hari,
murung dan menangis tanpa sebab, jika terdapat salah satu tanda
diberikan.
a) Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan sudah bisa berjalan disetiap
ruangan.
b) Objektif
1) Pemeriksaan umum
2) Abdomen
Kontraksi : baik
3) Vulva/vagina
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
seperti: nasi, sayuran hijau, tempe, tahu, ikan, telur, minum susu dan
banyak minum air putih minimal 8-10 gelas per hari. Ibu bersedia
kelelahan, tidur siang minimal 1-2 jam, tidur malam minimal 7-8
genetalia setelah BAK dan BAB dengan cara cebok bersih dari arah
depan kebelakang dan selalu ganti celana dalam setiap kali mandi
dan pembalut harus selalu diganti setiap merasa sudah penuh. Ibu
bayi paling sedikit 8 kali sehari, bila bayi tidur lebih dari 2 jam,
untuk bayi dan mendukung tumbuh kembang bayi. Ibu mengerti dan
10) Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya pada masa nifas yaitu:
keluar cairan berbau dari jalan lahir, bengkan pada wajah, tangan dan
kaki serta sakit kepala dan kejang-kejang, demam lebih dari 2 hari,
murung dan menangis tanpa sebab, jika terdapat salah satu tanda
132
masa nifas.
a) Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan sudah bisa merawat bayinya.
b) Objektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan fisik
a. Dada
b. Abdomen
Kontraksi : baik
c. Vulva /vagina
133
Lochea : serosa
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
yang diberikan.
seperti: nasi, sayuran hijau, tempe, tahu, ikan, telur, minum susu dan
banyak minum air putih minimal 8-10 gelas per hari. Ibu bersedia
kelelahan, tidur siang minimal 1-2 jam, tidur malam minimal 7-8
setelah BAK dan BAB dengan cara cebok bersih dari arah depan
kebelakang dan selalu ganti celana dalam setiap kali mandi dan
bayi paling sedikit 8 kali sehari, bila bayi tidur lebih dari 2 jam,
untuk bayi dan mendukung tumbuh kembang bayi. Ibu mengerti dan
10) Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya pada masa nifass yaitu:
keluar cairan berbau dari jalan lahir, bengkan pada wajah, tangaa dan
135
kaki serta sakit kepala dan kejang-kejang, demam lebih dari 2 hari,
murung dan menangis tanpa sebab, jika terdapat salah satu tanda
masa nifas.
mendapatkan imunisasi.
a) Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan sudah bisa melakukan pekerjaan
b) Objektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan fisik
a. Dada
b. Abdomen
Kontraksi : baik
c. Vulva /vagina
Lochea : alba
Warna : putih
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
kemih kosong, lochea sanguinolenta, dan keadaan ibu baik-baik saja. Ibu
seperti: nasi, sayuran hijau, tempe, tahu, ikan, telur, minum susu dan
banyak minum air putih minimal 8-10 gelas per hari. Ibu bersedia
kelelahan, tidur siang minimal 1-2 jam, tidur malam minimal 7-8
setelah BAK dan BAB dengan cara cebok bersih dari arah depan
kebelakang dan selalu ganti celana dalam setiap kali mandi dan
bayi paling sedikit 8 kali sehari, bila bayi tidur lebih dari 2 jam,
untuk bayi dan mendukung tumbuh kembang bayi. Ibu mengerti dan
10) Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya pada masa nifas yaitu:
keluar cairan berbau dari jalan lahir, bengkan pada wajah, tangan dan
kaki serta sakit kepala dan kejang-kejang, demam lebih dari 2 hari,
murung dan menangis tanpa sebab, jika terdapat salah satu tanda
masa nifas.
mendapatkan imunisasi.
151
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
teori yang ada pada Bab II dan analisa faktor pendukung maupun faktor
penghambat sehingga hasil asuhan ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai.
Pembahasan mencakup :
dan keluarga bahwa keadaan ibu dan janin baik, menjelaskan kepada ibu
dari jalan lahir, nyeri perut yang hebat, muntah-muntah sehingga ibu tidak
mau makan, tekanan darah tinggi, bengkak di wajah, tangan, dan kaki, sakit
seimbang yang terdiri dari zat tenaga yaitu nasi, jagung, ubi, zat pembangun
yaitu daging, ikan, telur, tempe, tahu, kacang-kacangan, zat pengatur yaitu
sayur kangkung, bayam, wortel, tomat, apel, pisang; memberikan KIE kepada
139
152
ibu untuk istirahat yang cukup yaitu istirahat siang 1-2 jam, tidur malam
paling sedikit 6-7 jam; memberikan KIE pada ibu untuk selalu menjaga
kebersihan dirinya yaitu mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah
BAK dan BAB, menyikat gigi secara benar dan teratur, keramas rambut 3
kali /minggu, ganti pakaian dalam 4-5 kali /hari; menjelaskan pada ibu tentang
pakaian ibu, pembalut dan celana dalam, perlengkapan bayi yaitu sarung
tangan dan topi, handuk bersih, kain untuk membungkus bayi; memberikan
KIE pada ibu untuk melakukan aktivitas fisik seperti mengerjakan pekerjaan
sehari- hari dibantu oleh suami, jalan-jalan pada pagi hari dan sore hari.
memberikan KIE kepada ibu hal-hal yang harus dihindari ibu selama hamil
seperti kerja berat, merokok atau terpapar asap rokok, minum minuman
bersoda, beralkohol dan jamu, tidur terlentang > 10 menit pada masa hamil tua
untuk menghindari kekurangan oksigen pada janin, ibu hamil minum obat
tanpa resep dokter dan tidak boleh stress berlebihan ; memberikan KIE pada
ibu tentang tanda awal persalinan seperti perut mules – mules yang teratur,
semakin sering dan semakin lama, keluar lendir bercampur darah dari jalan
ibu dan keluarga, keadaan kesehatan ibu baik dan keadaan janin baik;
istirahat yang cukup ; menilai kembali pemahaman ibu tentang kebersihan diri;
ibu tentang aktivitas fisik; mengevaluasi kembali ibu tentang hal-hal yang
harus dihindari ibu selama hamil; mengevaluasi kembali ibu tentang tanda
dokter, sesuai program pemerintah (Buku KIA, 2021) ibu hamil harus
selama kehamilan.
diberikan antara lain : memberi support dan motivasi pada ibu agar ibu tetap
menganjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri, dengan kaki kiri diluruskan dan
kaki kanan ditekuk ke salah satu sisi agar dapat meningkatkan oksigenasi janin
untuk mencegah penekanan vena cava inferior uterus yang membesar yang
154
dapat mengurangi suplai darah ibu ke jantung dan output jantung sehingga
suplai darah ke plasenta tetap lancar, menyiapkan alat dan bahan yang
pengaturan napas saat timbul kontraksi yaitu dengan menarik napas melalui
hidung dan mnghembuskan melalui mulut, memberi hidrasi dan intake yang
cukup, ibu makan nasi 1 piring dan minum air putih 1 gelas sehingga dapat
partograf.
serviks dibagi dalam 2 macam yaitu fase laten merupakan fase pembukaan
yang lama dari 0 - 3 cm membutuhkan waktu 8 jam. Fase aktif merupakan fase
yang berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 macam yaitu : (1). Fase
4 cm. (2). Fase dilatasi maksimal: dalam 2 jam pembukaan berlangsung cepat
jam.
keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta
155
bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi setengah duduk yang nyaman untuk
ibu meneran posisi ibu saat meneran (pada saat ada his bantu ibu dalam posisi
setengah duduk dan ia merasa nyaman), melakukan pimpinan meneran pada saat
ibu merasa ada dorongan yang kuat untuk meneran, memastikan kelengkapan
alat partus, memakai APD, menolong kelahiran kepala, memastikan tidak ada
lilitan tali pusat, menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
Jam 21:10 Wita Bayi Lahir Spontan, letak belakang kepala, langsung
memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada lagi janin, melakukan suntikan 10
IU di paha bagian luar, melakukan penjepitan tali pusat dengan klem plastik 3
cm dari pangkal pusat, memotong tali pusat diantara kedua klem sambil tangan
kiri melindungi perut bayi, melakukan kontak kulit ibu dan bayi dengan
meletakkan bayi secara tengkurap diatas perut atau dada ibu, menyelimuti ibu
dan bayi dengan kain kering dan bersih dan memasang topi dikepala bayi. Kala
II berlangsung 10 menit, bayi lahir spontan, menangis kuat, bergerak aktif, jenis
kelamin laki-laki, TFU setinggi pusat, keluar darah banyak dari jalan lahir,
kontraksi uterus baik, uterus teraba keras dan bundar serta tali pusat bertambah
panjang.
Teori kala II disebut juga kala pengeluaran. Kala ini dimulai dari
hingga berjarak 5 – 10 cm, meletakkan tangan kiri diatas kain pada perut ibu,
ditepi atas symphisis untuk mendeteksi dan tangan kanan meregang tali pusat.
Uterus membundar (kontraksi baik), adanya semburan darah secara tiba-tiba dari
jalan lahir, tali pusat bertambah panjang, pada saat uterus berkontraksi tangan
kanan menegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan kiri mendorong
plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil penolong menarik tali
pusat ke arah sejajar lantai kemudian kearah atas mengikuti jalan lahir dan
tangan kiri tetap melakukan tekanan dorsokranial. Pada saat plasenta muncul di
introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan memegang dan memutar
21:00 wita plasenta lahir spontan, melakukan masase uterus segera setelah
plasenta lahir, memeriksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta, selaput
amnion dan korion utuh, kotiledon lengkap, tebal plasenta ± 45 cm, berat
Teori kala III disebut kala uri. Setelah plasenta lahir uterus teraba
keras dengan fundus uteri 1 jari bawah pusat. Biasa plasenta lahir dalam 6 – 15
menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus
157
kontraksi uterus dan memastikan kontraksi uterus baik, memberitahu ibu bahwa
bayi tetap diatas perut ibu, melakukan kontak kulit antara ibu dan bayi paling
sedikit 1 jam, memberitahu ibu bahwa setelah kontak kulit, bidan akan
melakukan perawatan bayi baru lahir, memberitahu ibu bahwa bayinya akan
untuk merasakan uterus berkontraksi baik yaitu uterus teraba bundar dan keras.
kandung kemih setiap 15 menit pada jam pertama pasca persalinan dan 30 menit
pada jam ke-2 pasca persalinan, periksa kembali bayi untuk memastikan kembali
bahwa bayi bernapas dengan baik dan suhu bayi normal, merendam semua alat
bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit kemudian mencuci dan
menyikat dengan air sabun dan bilas dengan air bersih lalu keringkan untuk
disterilkan, membersihkan badan ibu dengan menggunakan air DTT dari sisa
ketuban, lendir dan darah, membantu ibu memakai pakaian yang kering dan
yang perlu diperhatikan adalah kontraksi uterus sampai uterus kembali dalam
Berdasarkan kajian pada kasus Ny. E.M.V dan kajian tidak terdapat
kali kunjungan meliputi : Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 1 jam
pertama (KN I) dilakukan pada tanggal 12 Februari 2022 umur 1 hari dengan
umum dan tanda-tanda vital bayi; menjelaskan pada ibu tentang cara
kehilangan suhu tubuh bayi; menjelaskan pada ibu cara menjaga kebersihan
menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir; mengajarkan ibu
keadaan umum dan tanda vital bayi; melakukan evaluasi kembali pada ibu
tentang cara kehilangan suhu tubuh bayi ; melakukan evaluasi pada ibu
pemberian ASI ; melakukan evaluasi pada ibu tentang tanda bahaya neonatus.
keadaan umum dan tanda vital bayi; megevaluasi kembali ibu tentang cara
lahir sampai umur 28 hari masa neonatus mendapat pelayanan neonatal 3 kali
yaitu pada umur 6-48 jam setelah lahir, kunjungan kedua 3-7 hari setelah lahir
dan kunjungan ketiga 8-28 hari setelah lahir. Asuhan yang diberikan meliputi :
panas, asuhan tali pusat, IMD, pemberian salep mata, vitamik K1, imunisasi
HB0, pemeriksaan BBL, kunjungan ulang, dan imunisasi sesuai jadwal yang
ditentukan.
Berdasarkan kajian pada kasus Bayi Ny.E.M.V dan kajian teori tidak
terdapat kesenjangan karena telah mendapatkan asuhan bayi baru lahir sesuai
program pemerintah.
160
mengobservasi keadaan umum dan tanda vital ibu; memberikan KIE pada ibu
air minum pada ibu menyusui ; menganjurkan ibu untuk melakukan personal
pada ibu tentang cara perawatan bayi yang benar ; memberikan KIE pada ibu
tentang teknik menyusui yang baik dan benar ; menjelaskan pada ibu untuk
hal-hal yang harus dihindari oleh ibu selama masa nifas ; menjelaskan pada
Kunjungan nifas kedua (KF II) pada tanggal 18 Febuari 2022, nifas
dan tanda vital ibu; mengevaluasi kembali pemahaman ibu tentang makanan
Kunjungan nifas ketiga (KF III) pada tanggal 25 febuari 2022, nifas
dan tanda vital ibu; menilai kembali cara menyusui yang baik dan benar;
Kunjungan nifas ketiga (KF IV) pada tanggal 12 Maret 2022, nifas hari ke
tanda vital ibu; menilai kembali cara menyusui yang baik dan benar;
masa nifas yaitu mulai 6 jam sampai 42 hari dengan mendapat kunjungan
untuk pelayanan nifas sebanyak 3 kali yaitu pada saat 6 jam – 3 hari setelah
menyusui yang benar dan memberikan ASI secara eksklusif, mengajarkan cara
perawatan bayi yang benar, menjelaskan tanda tanda bahaya masa nifas,
terdapat kesenjangan karena telah mendapatkan asuhan pada ibu nifas sesuai
program pemerintah.
162
BAB V
A. SIMPULAN
bahwa:
di temukan pada kehamilan trimester satu dan tiga Ny. E.M.V tidak
masalah.
subjektif dan objektif juga di lakukan dan tidak terdapat masalah yang di
temukan.
162
163
3. Penatalaksanaan
timbang berat badan dan tinggi badan, tekanan darah, LILA , tinggi fundus
Pada kunjugan ibu bersalin Ny. E.M.V asuhan yang diberikan sesuai
berikan sesuai dengan kebutuhan Ny. E..M.V dan tidak terdapat masalah.
4. Pendokumentasian
A. SARAN
1. Bagi Puskesmas
3. Bagi Profesi
setiap ibu hamil, bersalin, nifas juga pada bayi tentang apa saja
ditangani.
4. Bagi Masyarakat
proses kehamilan, persalinan dan masa nifas dengan baik tanpa ada
masalah.
166
DAFTAR PUSTAKA
: Pustaka Pelajar.
Data World Health Organization ( WHO). (2017). Kematian Ibu dan Anak di
Indonesia. Jakarta.
Data Survei Penduduk Antar Sensus.( 2015). Angka Kematian Ibu. SUPAS.
Jakarta.
Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. (2017). Data Angka kematian
Nuha Medika.
Kemenkes RI. (2018). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kemenkes.
166
167
Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Provinsi NTT. (2020). Data KIA. Dinkes
Provinsi NTT.
Press.