Oleh :
Mega Safira Mahardini
P27824113063
REGULER B
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu hal yang sangat penting dan istimewa bagi seorang wanita
dan merupakan masa yang paling membahagiakan tetapi masa kehamilan juga merupakan
masa yang rawan. Karena pada masa ini banyak sekali perubahan perubahan yang terjadi.
Perubahan ini meliputi perubahan fisik dan perubahan psikologis yang berlangsung secara
fisiologis maupun patologis.
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar
kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15 % menderita komplikasi berat,
dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam ibu. Komplikasi ini
mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Dari jumlah ini
diperkirakan 90 % terjadi di Asia dan Afrika, 10 % di negara berkembang lainnya, dan
kurang dari 1 % di negara negara maju. Di beberapa negara kematian ibu lebih tinggi dari 1
dalam 10 kehamilan, sedangkan di negara maju resiko ini kurang dari 1 dalam 6 kehamilan.
(Prawirohardjo, 2009 : 53)
Menurut hasil survey Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, AKI di
Indonesia masih berada pada angka 228 / 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian ibu
bersalin sebesar 49,5%, hamil 26,0 %, nifas 24 % (Dinkes, 2011)
Penyebab utama AKI masih tetap trias penyebab kematian yaitu berupa perdarahan
(60%), infeksi (25%) dan gestosis (15%). Penyebab lainnya hanya menimbulkan 5 %
kematian maternal dan perinatal.
Peran bidan dalam upaya menurunkan AKI adalah menghindari terjadinya komplikasi
bagi ibu maupun bayinya, untuk mengurangi terjadinya komplikasi atau resiko kehamilan
letak sungsang tersebut maka perlu dilakukan ANC yang berkualitas. Anc berkualitas
diharapkan mampu mendeteksi secara dini adanya kelainan letak sungsang agar tidak terjadi
persalinan letak sungsang. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil
judul Asuhan Kebidanan Ny. R G1P00000 Usia 19 Tahun UK 27 / 28 Minggu dengan
Kehamilan Letak Sungsang.
BAB II
LANDASAN TEORI
nukleus yang terapung apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata
2.1.2.2 Sperma
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti. Leher yang menghubungkan bagian kepala dengan bagian tengah dan
ekor yang dapat bergerak shingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
2.1.2.3 Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopi
2.1.2.4 Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium
2.1.2.5 Plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 1998)
2.1.3 Patofisiologi Kehamilan
Proses terjadinya kehamilan dimulai pada saat pematangan sel telur dan sperma
kemudian mengalami konsepsi / fertilisasi. Ovum yang telah dibuahi segera membelah
diri sambil bergerak oleh rambut getar tba menuju ruang rahim. Peristiwa ini disebut
nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira kira enam
sampai tujuh hari (Mochtar, 1998).
Kemudian
setelah
tahap
nidasi,
terjadi
proses
plasentasi
kemudian
embryogenesis, dimana pada saat blastokista berkembang menjadi embrio dan dibagi
menjadi 3 bagian, dimana ketiga komponen ini masing masing akan membentuk
organ bayi, yaitu :
a
pankreas
Mesoderm : membentuk organ tengah, seperti otot, tulang, ginjal, pembuluh
darah, jantung
Ectoderm : membentuk organ luar seperti kulit, rambut, lensa mata, email gigi
Pada dua minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan perkembangan
ovum yang dibuahi, dari minggu ke 3 sampai minggu ke 6 disebut mudigah (embrio),
dan setelah minggu ke 6 disebut dengan fetus. Organogenesis merupakan proses
pertumbuhan dan perkembangan organ fetus, yaitu : (Mochtar, 1998)
UK
Panjang Fetus
4 minggu
8 minggu
250 mm
Pembentukan Organ
Rudimental mata, telinga dan
hidung
Hidung, telinga, jari jemari
mulai dibentuk kepala mulai
menekur dada
Daun telinga
lebih
jelas,
9 cm
terbentuk,
alat
kandungan
16 18 cm
belum berdiferensiasi
Genetalia terbentuk dan dapat
25 cm
24 minggu
30 32 cm
28 minggu
35 cm
tebal,
rambut
bernafas,
menangis
36 minggu
40 - 43 cm
46 cm
lahir
kelihatan
seperti
orangtua kecil
Muka berseri, tidak keriput,
bayi premature
Bayi cukup bulan, kulit licin,
vernix
caseosa
banyak,
50 55 cm
dan ovulasi
Nausea (mual) dan emesis (muntah)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan
Umumnya terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan, sering terjadi pada pagi
ke kandung kemih
Pigmentasi kulit
Terjadi karena pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanosfer
dan kulit.
Sekitar pipi (Cloasma Gravidarum)
Keluarnya melanophore stimulating hormon hipofisis anterior menyebabkan
lagi.
Payudara tegang dan membesar
Disebabkan oleh pengaruh hormon esterogen dan progesteron yang merangsang
h
i
j
ngidam.
Sinkope atau pingsan
Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah
umur kehamilan 16 minggu.
biruan)
Tanda braxton hicks (uterus mudah berkontraksi apabila dirangsang)
Teraba ballotement
(Sarwono, 1999)
Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid yang
disebut tanda Chadwick. (Mochtar, 1998 : 35)
2.1.5.3 Ovarium
Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum gravidota sampai terbentuknya
plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron (kira kira pada
kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter kurang lebih 3 cm ).
(Mochtar, 1998 : 35)
2.1.5.4 Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh estrogen. Akibat dari
vaskularisasi, vagina dan vulva menjadi terlihat merah dan kebiruan. (Mochtar, 1998)
2.1.5.5 Dinding Perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastis dibawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea alba
bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra. (Mochtar, 1998 : 36)
2.1.5.6 Payudara
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat teraba nodul
nodul akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan bayangan vena lebih membiru.
Hiperpigmentasi pada putting susu dan areola payudara. Apabia diperas akan keluar
kolostrum (air susu) berwarna kuning. (Mochtar, 1998 : 40)
2.1.5.7 Sirkulasi Darah Ibu
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya
pada usia kehamilan 32 minggu. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak pada usia
kehamilan 16 minggu. (Manuaba, 2010 : 93)
Sel darah merah semakin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis
(Manuaba 2010 : 93)
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5 16,5 kg. Kenaikan berat badan
wanita hamil disebabkan oleh faktor faktor berikut :
a. Janin, plasenta, air ketuban, dan uterus
b. Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air.
Metabolisme lemak juga terjadi, kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih
100 cc. Kalsium dibutuhkan rata rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk pembentukan tulang
dalam trimester akhir dibutuhkan 30 40 gram. Fosfor dibutuhkan rata rata 2 gram / hari.
Dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg atau 30 50 mg sehari. Air wanita hamil
cenderung mengalami retensi air. (Mochtar, 1998 : 39 40)
2.1.6 Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
2.1.6.1 Trimester I
Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen kehamilan akan
meningkat. Hal ini akan menyebabkan terjadinya mual dan muntah pada pagi hari, lemah,
lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci
kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kecewa, penolakan dan kesedihan. Seringkali
pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil. (Vivian, 2011 : 108 109)
Pada trimester pertama, seorang ibu selalu mencari
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada dirinya akan
selalu diperhatikan dengan seksama. (Pusdiknakes, 2003 : 27)
Hasrat untuk melakukan hubungan seksual pada trimester pertama ini berbeda.
Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seksual yang lebih tinggi, kebanyakan mereka
mengalami penuruna libido selama periode iini (Vivian, 2011 : 109)
2.1.6.2 Trimester II
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah yerbiasa dengan kadar
hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Ibu sudah
menerima kehamilannya dan mulai dapar menggunakan energi dan pikirannya secara lebih
konstruktif. Banyak ibu yang merasa lepas dari kecemasan, rasa tidak nyaman, seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido. (Pusdiknakes,
2003 : 27)
Posisi miring ke kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenasi
fetoplasenta dengan mengurangi tekanan vena asendon.
2.1.7.3 Nutrisi
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandikan dengan kebutuhan wanita
notmal. Beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses kehamilan
yang sehat :
a Konsumsilah makanan dengan porsi cukup dan teratur
b Hindari makanan yang terlalu asin, pedas, lemak cukup tinggi
c Hindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol, bahan pengawet dan zat
pewarna
d Hindari merokok
e Konsumsi makanan yang terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu menu yang
mengandung unsur unsur sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.
2.1.7.4 Personal Hygiene
Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri. Personal
hygiene terdiri dari cara merawat gigi, mandi, perawatan rambut, payudara, perawatan vagina
dan perawatan kuku.
Hal hal yang harus diperhatikan adalah :
a
b
c
d
2.1.7.5 Pakaian
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap keringat, mudah
dicuci, tanpa sabuk / pita yang menekan bagian perut / pergelangan tangan, pakaian juga
tidak baik terlalu ketat dan sepatu bertumit tinggi.
Pakaian yang memenuhi kriteria pada ibu hamil :
a
Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan penekanan pada bagian tertentu
Tidak tebal : pakaian tebal akan menumbulkan rasa panas dan keluarnya keringat
Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot otot dinding perut dan dasar
2.1.7.9 Mobilisasi
Rentang gerak pasif (berguna untuk menjaga kelenturan otot otot dan persendian
dengan menggerakkan otot denagan bantuan orang lain secara pasif, misalnya perawat
menggerakkan kakinya)
Rentang gerak fungsional (memperkuat otot otot dan sendi dengan melakukan
aktivitas yang diperlukan)
2.1.7.10 Eliminasi
Kebutuhan eliminasi pada ibu hami trimester I, II, dan III :
a
panggul.
Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering
Letak sungsang adalah letak membujur dengan kepala janin berada dibagian fundus
uteri sedangkan bokongnya di pintu atas panggul (Manuaba, 1999 : 166)
Letak sungsang adalah persalinan bayi dan presentasi bokong (sungsang) dimana
letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong
merupakan bagian terbawah (didaerah pintu atas panggul / simpisis). (Saiffuddin, 2001 : 520)
2.2.2 Etiologi
Letak janin di dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan di
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu / jumlah air ketuban relative
lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak leluasa. Dengan demikian janin dapat
menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang, ataupun letak lintang
Faktor-faktor lain yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang
diantaranya adalah multiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa dan
panggul sempit, kadang kadang kelainan letak sungsang disebabkan kelainan uterus, dan
kelainan bentuk uterus. Plasenta yang terletak di kornu fundus uteri dapat pula menyebabkan
letak sungsang karena plasenta mengurangi luas ruangan di daerah fundus (Prawirohardjo,
2008)
2.2.3 Patofisiologi
Letak janin di dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan di
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu / jumlah air ketuban relative
lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak leluasa. Dengan demikian janin dapat
menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang, ataupun letak lintang.
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban
relative berkurang, karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala,
maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan
kepala berada di ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat
dimengerti bahwa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi,
sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dapam presentasi
kepala
2.2.6.2 Palpasi : teraba bagian keras, bundar, melenting pada fundus, punggung dapat diraba
pada salah satu sisi perut, bagian kecil pada sisi yang berlawanan, diatas symphisis teraba
bagian yang kurang bundar dan lunak
2.2.6.3 Auskultasi : Denyut jantung janin (DJJ) sepusat atau DJJ ditemukan paling jelas pada
tempat yang paling tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat)
2.2.6.4 Vagina Toucher : terbagi tiga tonjolan tulang yaitu kedua tubera ossis ischia dan ujung
os sacrum, anus, genetalia anak edema tidak terlalu besar dapat diraba
2.2.6.5 Perbedaan antara letak sungsang dan kepala pada pemeriksaan dalam jika anus posisi
terendah maka teraba lubang kecil, tidak ada tulang, tidak menghisap, keluar meconium, jika
presentasi kaki maka akan teraba
patela dan popliteal. Pada presentasi mulut akan terasa ada hisapan jari, teraba rahang dan
lidah, presentasi tangan siku, terasa jari panjang, tidak rata, patella
2.2.6.6 Untuk menentukan perbedaan tangan dan kaki, pada kaki ada kalkaneous, sehingga
terjadi tonjolan tulang yaitu mata kaki dan kalkaneous. Pada tangan hanya ada mata di
pergelangan tangan. Kaki tidak dapat diluruskan terhadap tungkai, jari kaki jauh lebih pendek
dari telapak kaki.
2.2.7 Komplikasi
2.2.7.1 Komplikasi pada ibu yaitu perdarahan, robekan jalan lahir, infeksi
2.2.7.2 Komplikasi pada bayi yaitu :
a
Asfiksia, dapat disebabkan oleh kemacetan persalinan kepala (aspirasi air ketuban
lendir), perdarahan atau edema jaringan otak, kerusakan medula oblongata ,
bracht
Manual Aid
Yaitu dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan sebagian lagi
dengan tenaga penolong. Pada persalinan cara manual aid ada 3 tahapam yaitu
tahap pertama lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan dengan kekuatan
ibu sendiri, tahap kedua lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga penolong
dengan cara klasik, muller, lovset. Tahap ketiga lahirnya kepala dengan memakai
b. Perabdominan
Sectio secarea bisa dipertimbangkan pada keadaan ibu yang primitua, riwayat
persalinan jelek, riwayat kehamilan perinatal, curiga panggul sempit, ada indikasi
janin untuk mengakhiri persalinan (hipertensi, KPD lebih dari 12 jam, fetal distres).
Kontraksi uterus tidak adekuat, ingin steril, dan bekas SC. Sedangkan secti secarea
bisa dipertimbangkan pada bayi yang prematuritas lebih dari 26 minggu dalam fase
aktif atau perlu dilahirkan, IUGR berat, hiperekstensi kepala, presentasi kaki dan janin
lebih dari 3500 gram.
2.2.9 Pencegahan
2.2.9.1 Jika diketahui janin letak sungsang pada usia kehamilan kurang dari 34 minggu tidak
perlu dilakukan intervensi apapun, karena janin masih cukup kecil dan cairan amnion masih
cukup banyak, sehingga kemungkinan besar janin masih dapat memutar dengan sendirinya.
2.2.9.2 Lakukan rujukan atau kolaborasi dengan dokter kandungan untuk melakukan USG
pada usia kehamilan 35 36 minggu. Untuk mengetahui presentasi janin, mengetahui jumlah
cairan amnion, letak plasenta dan keadaannya.
2.2.9.3 Konseling mengenai pilihan untuk melahirkan jika saat umur kehamilan 35 36
minggu bagian terendah janin bukan kepala
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber daya berkaitan dengan kondisi klien. Bila pasien mengalami komplikasi yang
perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen kebidanan
a. Data Subjektif
a Identitas Ibu
Nama Ibu : Dikaji dengan jelas dan lengkap agar tidak terjadi kekeliruan dalam
kehamilan
Suku Bangsa : dikaji untuk mengetahui bahasa yang digunakan pasien sehingga
Alasan Datang
Dikaji untuk mengetahui tujuan utama pasien datang ke tenaga kesehatan. Pada kasus
ibu hamil letak sungsang alasan datang adalah ingin memeriksakan kehamilan dan
mengetahui keadaan janin.
Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan pertama kali pada pasien. Pada kasus
kehamilan letak sungsang keluhan yang dirasakan ibu adalah gerakan janin terasa
lebih banyak di bagian pertu bagian bawah.
Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui menarche, siklus menstruasi, lama menstruasi, banyaknya
menstruasi, teratur atau tidak, sifat darah, dismenorrhea atau tidak
dll.
Riwayat Keturunan Kembar
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga mempunyai keturunan kembar atau
tidak
Riwayat Operasi
Untuk mengetahui apakah ibu pernah melakukan operasi atau tidak yang
berhubungan dengan tindakan kebidanan
Riwayat Perkawinan
Dikaji untuk mengetahui berapa kali dan berapa lama menikah karena status
perkawinan ibu yang jelas atau terjadi kehamilan diluar nikah akan mengganggu
keadaan psikologis ibu.
Riwayat KB
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah menjadi akseptor KB atau belum dan
pada multigravida dianjurkan untuk menjarangkan kehamilan dengan jumlah 2 orang
dan jarak antara kelahiran 2 3 tahun.
dan
sepsis
puerperalis,
sedangkan
makanan
berlebihan
makan secukupnya
Eliminasi : BAK ditanyakan adakah perubahan pola BAK sebelum dan sesudah
hamil, sering kencing terjadi karena rahim ke depan menyebabkan kandung
kemih terasa penuh, pada triwulan kedua sudah menghilang. BAB pada wanita
hamil biasanya obstipasi karena pengaruh hormon progesteron dapat menghambat
Penggunaan obat obatan atau jamu dikaji untuk mengetahui apakah ibu
mengkonsumsi jamu atau obat sehingga membahayakan kehamilannya karena
dapat menimbulkan kelainan organ pada janin
b. Data Objektif
a Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Untuk mengetahui keadaan pasien dan kesan pertama pada
klien
Kesadaran
Tekanan Darah
(Winkjosastro , 2005)
Suhu
. jika
sering terjadi keguguran atau berat badan janin tidak sesuai dengan usia
kehamilan
Berat Badan
kenaikan berat badan wanita hamil rata rata 6,5 kg sampai 16 kg. Kenaikan
berat badan yang berlebihan kemungkinan bayi besar , sebab janin besar dapat
badan kurang
LILA
: Untuk mengetahui gizi ibu. LILA normal pada ibu hamil tidak
dehidrasi) dan apakah ada atau tidak adanya karies pada gigi.
Leher
: Pemeriksaan pada leher untuk menentukan adanya pembesaran
kelenjar tiroid, limfe atau pembuluh vena jugularis atau tidak
Payudara : Inspeksi ada atau tidak adanya hiperpigmentasi pada areola , keadaan
putting susu menonjol atau tidak, kolostrum sudah keluar atau belum, dan palpasi
pada tempat yang paling tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat)
Genetalia : Inspeksi keadaan genetalia bersih atau tidak. Pada kehamilan letak
sungsang, dilakukan vagina toucher akan didapatkan hasil : terbagi 3 tonjolan
tulang yaitu tuber ossis ischia dan ujung os sacrum, anus , genetalia janin dapat
diraba
Ekstremitas :
Atas
: Ada atau tidaknya oedema
Bawah
: Ada atau tidaknya oedema, varieses
Pemeriksaan Penunjang
USG untuk menilai kehamilan apakah ada plasenta previa, kalainan kongenital,
kehamilan ganda, dan kelainan uterus.
B. Interpretasi Data
a
dengan kehamilannya
Kebutuhan
Kebutuhan ibu hamil dengan letak sungsang yaitu memberikan KIE dan posisi knee
chest.
C. Diagnosa Potensial
Diagnosa potensiap atau masalah potensial pada ibu hamil letak sungsang muncul bila
kehamilan letak sungsang > 36 minggu yaitu posisi tetap dalam letak sungsang. Pada
kehamilan letak sungsang potensial terjadi : ibu mengalami perdarahan, trauma persalinan
dan infeksi, sedangkan pada bayi terjadi perdarahan, infeksi pasca partus seperti meningitis,
trauma persalinan seperti kerusakan organ vital, dll.
D. Tindakan Segera
Apabila tafsiran bbl berat, lakukan kolaborasi dengan dokter karena ditakutkan terjadi
kesulitan saat persalinan. Apabila ada tanda tanda bahaya kehamilan segera merujuk.
E. Perencanaan
a. Lakukan pemeriksaan USG pada pasien dengan kehamilan 28 30 minggu
Rasional : untuk mengetahui adanya plasenta previa, kelainan konginetal, kehamilan
ganda, kelainan uterus
b. Lakukan evaluasi panggul
Rasional : untuk mengetahui kemungkinan persalinan pervaginam
c. Anjurkan pasien untuk melakukan knee chest position
Rasional : untuk merangsang terjadinya perubahan letak kepala
F. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah disusun dan dibuat.
G. Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari Asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
akan bantuan yang benar benar terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkaji
Tempat Pengkajian
Tanggal / jam
No. Register
: 739311
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Suku / Bangsa
Alamat
Istri
Ny. P
19 tahun
Islam
SMP
Jawa / Indonesia
Panjang Jiwo besar 31B /
UPTD Lariya Werdha Medhokan
:
:
:
:
:
:
:
Suami
-
2. Anamnesa
a Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasakan mules dan sakit perut bagian bawah
b Riwayat Haid
Menarche
: 12 tahun
Siklus
: 28 hari
HPHT
: 10 12 2014
HPL
: 17 9 2015
Teratur / tidak
: Teratur
Lama
: 6 7 hari
Sifat
: Encer
Dismenorrea
: Ya, pada hari pertama haid
Fluor Albus
: tidak ada
c
N
Riwayat Obstetri
KEHAMILAN
Suami
1.
UK
PERSALINAN
NIFAS
Penyulit
Penolong
Tempat
Jenis
Penyulit
Penyulit
ANAK
JK
BB
H/M
Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan pernah menderita penyakit paru paru dan hipertensi. Ibu tidak
pernah atau sedang menderita diabetes mellitus, asma, penyakit jantung, TBC
dan HIV/AIDS.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan ada anggota keluarganya yang menderita penyakit paru paru
dan hipertensi serta memiliki penyakit psikosis
ASI
Perilaku Kesehatan
Ibu mengatakan bahwa dirinya tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol dan
tidak pernah minum jamu serta melakukan pijat perut
Riwayat Perkawinan
-
Eliminasi
BAK
: frekuensi 6 7 kali / hari dengan konsistensi kuning jernih.
Keluhan : tidak ada
BAB
: frekuensi 1 kali / hari dengan konsistensi kuning kecoklatan, agak
keras
Keluhan : tidak ada
Data Psikososial
Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya dan pengambil keputusan adalah
keluarganya.
B. Data Objektif
a
Pemeriksaan Umum
KU
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
TB
: 156 cm
BB
: 50,5 kg
Vital Sign
TD
: 100 / 70 mmHg
: 36,7
: 80 x / menit
RR
: 20 x / menit
Pemeriksaan Fisik
Rambut
: Rambut bersih, hitam , tidak rontok
Muka
Mata
Mulut
Leher
limfe
Dada
Anus
Ekstremitas
Atas
Bawah : tidak oedem - / - , tidak ada varises dan nyeri tekan, kuku tidak pucat
Pemeriksaan Penunjang
USG : Letsu
UK
: 27 / 28 minggu
TBJ : 1146 gram
C. Analisa Data
Ny. R usia 19 tahun dengan GIP00000n UK 27 / 28 minggu janin tunggal, hidup, intrauterine,
letak membujur, presentasi bokong, KU ibu dan janin baik
D. Penatalaksanaan
Tanggal
: 01 Juli 2015
Jam
: 10.00 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin
baik namun janin dalam keadaan sungsang, ibu sudah mengerti dan memahami
keadaannya dan janinnnya
2. Kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi yaitu Fe 1 x 1 dan As. Fola 1
x 1, ibu bersedia minum obat yang diberikan
3. Memberikan KIE tentang :
Tanda bahaya kehamilan
Posisi Knee Chest
P4K
Nutrisi
Kunjungan Ulang 1 bulan lagi pada tanggal 01 Agustus 2015
Ibu mengerti penjelasan petugas dan bersedia kontrol / kunjungan ulang pada tanggal
01 Agustus 2015
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.1.1 Kehamilan adalah hasil masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir.
4.1.2 Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di
fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri .
4.1.3 Kehamilan Letak sungsang adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin
dimana keadaan janin terletak memanjang dengan kepala difundus uter dan bokong berada di
kavum uteri
4.1.4 Faktor-faktor yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang diantaranya
adalah letak janin, multiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa dan
panggul sempit, kadang kadang kelainan letak sungsang disebabkan kelainan uterus, dan
kelainan bentuk uterus. Plasenta yang terletak di kornu fundus uteri dapat pula menyebabkan
letak sungsang karena plasenta mengurangi luas ruangan di daerah fundus
4.1.5 Tanda dan gejala letak sungsang :
Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut dibagian bawah pusat dan ibu sering
merasa benda keras (kepala mendesak tulang iga)
Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri
Punggung anak dapat teraba pada salah satu sisi perut dari bagian bagian kecil pada
pihak yang berlawanan. Diatas sympisis terba bagian kurang bundar dan lunak
Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat
4.1.6 Klasifikasi Letak Sungsang
Presentasi bokong murni (frank breech)
Presentasi bokong kaki sempurna (Complete Breech)
Presentasi bokong kaki tidak sempurna (Uncomplete Breech)
2.1.7 Penatalaksanaan
2.1.7.1 Penatalaksanaan dalam kehamilan yaitu Knee Chest Position
2.1.7.2 Penatalaksanaan dalam persalinan
a
Pervaginam :
Persalinan spontan (Spontaneous Breech)
Manual Aid
Ekstraksi Sungsang
Perabdominan (SC)
2.1.8 Pencegahan
Jika diketahui janin letak sungsang pada usia kehamilan kurang dari 34 minggu tidak
perlu dilakukan intervensi apapun, karena janin masih cukup kecil dan cairan amnion
masih cukup banyak, sehingga kemungkinan besar janin masih dapat memutar dengan
sendirinya.
Lakukan rujukan atau kolaborasi dengan dokter kandungan untuk melakukan USG
pada usia kehamilan 35 36 minggu. Untuk mengetahui presentasi janin, mengetahui
4.2 Saran
4.2.1 Semoga laporan komprehensif ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan diharapkan
menjadi acuan atau pedoman dalam membuat asuhan kebidanan dengan kelainan letak
sungsang
4.2.2 bagi mahaasiswa kebidanan agar senantiasa meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan tentang kehamilan letak sungsang atau letak lintang
4.2.3 Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan komprehensif ini banyak
kekurangan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
pembuatan laporan komprehensif selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA