PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan penelitian WHO, diseluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar
50.000 jiwa pertahun dan kematian bayi, khususnya neonatus sebesar 10.000 jiwa per
tahun. Sebab – sebab kematian maternal dapat dibagi menjadi 2 golongan yakni yang
langsung disebabkan oleh komplikasi – komplikasi kehamilan, persalinan, nifas dan
sebab – sebab yang lain
Pada tahun 1998 kematian maternal dan neonatal terutama dinegara berkembang
sebesar 90 % dari 50.000 jiwa kematian ibu. Kendati jumlahnya sangat besar, tetapi
tidak menarik perhatian dunia, lain halnya dengan kematian yang terjadi akibat
bencana. Sebenarnya kematian ibu dan bayi mempunyai peluang yang sangat besar
untuk menghindari yaitu dengan meningkatkan kerja sama antara pemerintah, pihak
swasta dan badan social lainnya.
Sangat jelas bahwa angka kematian maternal yang tinggi di suatu negara
sesungguhnya mencerminkan rendahnya status pelayanan kesehatan, terutama sistem
rujukan, tingkat kesejahteraan rakyat dalam arti luas, faktor – faktor geografis, ekonomi
dan sebagainya.
Oleh karena itu pengawasan terhadap pasien inpartu perlu mendapat perhatian yang
besar dan cermat. Dengan memberikann perawatan yang benar dan intensif diharapkan
kelainan – kelainan dapat diketahui secara dini sehingga dapat diatasi secepatnya dan
tiadak sampai mengakibatkan komplikasi pada ibu dan janin.
1.2 Tujuan
I.2.1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan mendapatkan pengalaman yang nyata
dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu inpartu.
I.2.2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat melakukan :
a. Melakukan pengkajian (pengumpulan data) pada asuhan intranatal.
b. Menentukan identifikasi masalah (diagnosa) pada asuhan intranatal.
c. Menentukan dan melakukan antisipasi maslah potensial pada asuhan intranatal.
d. Menentukan identifikasi kebutuhan segera pada asuhan intranatal.
e. Menentukan rencana asuhan kebidanan disertai rasionalisasi dari intervensi pada
asuhan intranatal.
f. Melaksanakan intervensi yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan pada
asuhan intranatal.
g. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan pada asuhan
intranatal.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu dan keefektifan pelayanan serta penulisan laporan ini
maka penulis membatasi makalah ini pada Asuhan kebidanan ibu dengan Inpartu di
ruang bersalin RS DKT Sidoarjo.
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Studi kepustakaan
Penulis membekali diri dengan membaca buku – buku yang berkaitan dengan Topik
Inpartu.
1.4.2 Praktek Langsung
Melakukan asuhan kebidanan serta pendekatan pada klien dan memberikan
pelayanan kesehatan
1.4.3 Bimbingan dan Konsultasi
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini penulis juga melakukan konsultasi dengan
pembimbing ruangan RS DKT Sidoarjo maupun pembimbing Akademik Kebidanan
Griya Husada.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Batasan Masalah
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 2 : Landasan Teori
2.1 Konsep Persalinan
2.1.1 Definisi
2.1.2 Sebab – Sebab Yang Menimbulkan Persalinan
2.1.3 Faktor – Faktor Penting Dalam Persalinan
2.1.4 Tanda Dan Gejala Inpartu
2.1.5 Kala Persalinan
2.1.6 Pimpinan Persalinan
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan
2.2.1 Definisi
2.2.2 Tujuan
2.2.3 Hasil yang Diharapkan
2.2.4 Langkah – Langkah
BAB 3 : TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi Masalah / Diagnosa
3.3 Antisipasi Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Hasil Observasi
3.6 Catatan Perkembangan
BAB 4 : PEMBAHASAN
BAB 5 : PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Persalinan
2.1.1 Definisi
Inpartu adalah seseorang wanita yang sedang dalam persalinan.
(Sastrawinata,1983:156)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).(Manuaba
1998:157)
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta
dan selaput janin dari tubuh ibu (Sastrawinata 1983:221)
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang
dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain
(Mochtar Rustam, 1998: 91)
2.1.2 Sebab – Sebab Yang Menimbulkan Persalinan
Sebab – sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas agaknya
banyak faktor yang memegang peranan dan bekerja sama sehingga terjadi
persalinan. Beberapa teori yang dikemukakan ialah :
Penurunan Kadar Progesterone
Progesterone menimbulkan relaksasi otot – otot rahim, sebaliknya estrogen
meninggikan kerentanan otot – otot rahim, selama kehamilan tersebut
keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen didalam darah tetapi pada
akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga timbul his.
Teori Oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi
otot – otot rahim.
Keregangan Otot – Otot
seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya teregang
oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka majunya kehamilan makin teregang otot –
otot rahim makin rentan.
Pengaruh Janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin dan rupanya juga memegang peranan oleh
karena pada anencepalus kehamilan sering lebih lama dari biasa
Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua, disangka menjadi salah satu sebab
permulaan persalinan, hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2
atau E2 yang diberikan secara intravena, intra dan extraamniol menimbulkan
kontraksi kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah
perifer pada ibu – ibu hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan.
(Sastrawinata, 1983: 222 - 223)
2.1.3 Faktor – Faktor Penting Dalam Persalinan
1. Power
- his (kontraksi uterus)
- kontraksi otot dinding perut
- kontraksi diagfragma pelvis atau kekuatan mengejan
- ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum
2. Passenger
Janin dan placenta
3. Passage
Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang (Manuaba, 1998: 160)
2.1.4 Tanda Dan Gejala Inpartu
- penipisan dan pembukaan serviks
- kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks (Frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit)
- keluarnya lender bercampur darah (show) melalui vagina. (APN,2004: 2-2)
2.1.5 Kala Persalinan
Proses persalinan dibagi dalam 4 kala yaitu :
- Kala I (Kala Pembukaan)
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm) inpartu
ditandai dengan keluarnya lender bercampur darah (bloody show), karena servik
mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effecement). Kala pembukaan dibagi
menjadi 2 fase yaitu:
1. fase laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai
pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7 – 8 jam
2. fase aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas subfase :
periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
periode dilatasi maksimal (steady): selama 2 jam pembukaan berlangsung
cepat menjadi 9 cm
periode deselerasi : berlangsung lambat dalam 2 jam pembukaan jadi 10
cm atau lengkap.
Fase – fase yang ditemukan diatas dijumpai pada primigravida bedanya
dengan multigravida ialah :
Primigravida Mulltigravida
Serviks mendatar (effacement), dulu, Mendatar dan membuka bisa bersamaan
baru dilatasi berlangsung 13 – 14 jam berlangsung 6 – 7 jam
Data Obyektif
A. Pemeriksaan Umum
- keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- Penampilan : lordosis atau tidak
- Tanda – tanda vital :
Suhu : normal 36 – 37 5 0C
Nadi : normalnya <100 x/mnt
Respirasi : 16 – 20 x/mnt
Tekanan darah : normal sistol 110 – 130 mmHg, diastole 70 – 90 mmHg
Tinggi badan : >145 cm
- Status Gizi
LL : normal > 23,3 cm, bila kurang berarti status gizi buruk.
Kenaikan berat badan selama hamil 6,5 – 16 kg rata – rata 12,5 kg
Berat badan trimester III kenaikan normalnya 5.5 kg/mg
INSPEKSI
Muka : ada cloasma gravidarum atau tidak, adakah odema, pucat tidak,
Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih
Mulut : warna bibir, ada caries tidak,
Leher : adakah pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis,
Dada : simetris tidak, pada payudara ada hyperpigmentasi tidak, apakah
puting susu menonjol
Perut : pembesaran perut sesuai tidak dengan usia kehamilan, adakah linea
nigra atau alba apakah ada bekas operasi apa ada striae albicant
PALPASI
Leopold I
Menentukan tinggi fundus uteri (cm) untuk mentukan tuanya kehamilan
Meraba bagian janin yang berada di dasar rahim untuk menentukan bagian apa
yang terdapat dalam rahim
Leopold II
Untuk menentukan dimana letak punggung anak dan dimana letaknya bagian
– bagian terkecil janin.
Leopold III
Untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
Leopold IV
Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya
bagian bawah kedalam rongga panggul
AUSKULTASI
DJJ terdengar jelas dan teratur, frekuensi 120 – 160 x/mnt, interval teratur tidak
PERKUSI
Mengetahui adanya hipovitaminosis, B1 hipertensi urat syaraf
Dengan menggunakan reflek patella
UKURAN PANGGUL LUAR
Distansia spinarum: jarak antara spina isciadika anterior posterior kiri dan kanan
(23 - 26)
Distansia cristarum : jarak antara crista illiaka kiri dan kanan (26 - 29)
Boudenloqeu : jarak antara tepi atas sympisis dan prosecus spinosus LV (tulang
pinggang ke V) (18 - 20)
Lingkar panggul : diukur dari pertengahan tepi atas simphysis ke pertengahan
antara sias dan trochanter mayor kiri – kanan (80 – 90 ) (Depkes RI, 1989)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kadar Hb normal > 11 gr
Albumin urin negative atau positif
Reduksi urin negative atau positif (Sulaiman,1983 :157)
2. Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap masalah atau diagnosa
berdasarkan interpresentasi yang benar atas data – data yang telah dikumpulkan.
Dirumuskan diagnosa spesifik, masalah psikososial berkaitan dengan hal – hal yang
sedang dialami oleh wanita tersebut.
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup
praktek kebidanan dan memenuhi standar “nomenklatur” (tata nama) diagnosa
kebidanan. Standar nomenklatur diagnosa kebidanan :
A. diakui dan telah disyahkan oleh profesi
B. berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
C. memiliki ciri khas kebidanan
D. didukung oleh clinical judgement
E. dapat diselesaikan dengan pendekatan manejemen kebidanan
3. Mengidentifikasi Masalah atau Diagnosa Potensial
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial
berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah teridentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi bila mungkin dilakukan pemecahan.
Masalah yang sering timbul / muncul pada inpartu :
a. Nyeri berdasarkan kontraksi uterus
b. Cemas berdasarkan kurangnya pengetahuan tentang persalinan
c. Potensial terjadinya odema porsio sebelum waktunya
d. Potensial terjadinya penyulit kala I inersia uteri
e. Potensial terjadinya penyulit kala II bayi besar
f. Potensial terjadinya penyulit kala III kontraksi uterus lemah
g. Potensial terjadinya penyulit kala IV atonia uteri
4. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera
Baik bidan atau oleh dokter untuk melakukan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Langkah ini mencerminkan
kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Beberapa kasus
mengindikasikan situasi yang membutuhkan tindakan segera sambil menunggu
tindakan dokter misalnya pada kasus prolaps tali pusat. Sedangkan pada kasus
lainnya tidak memerlukan tindakan darurat tetapi perlu konsultasi atau kolaborasi
dengan dokter. Bidan yang mengkaji kondisi klien dan menentukan tidakan yang
paling tepat dan penting untuk wanita tersebut.
5. Menyusun Rencana Asuhan yang Komprehensif
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan oleh
hasil kajian ini direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh hasil kajian
pada langkah sebelumnya:
Diagnosa : G1 P00000 Inpartu Kala I fase aktif
- Tujuan : Proses persalinan berjalan lancar, keadaan ibu dan
janin baik.
- Kriteria : dalam waktu 6 jam pembukaan lengkap dan keadaan
ibu dan janin baik (DJJ antara 120 – 160 x/mnt) persalinan normal, TTV
normal.
- Intervensi
Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan
R/ ibu mau bekerja sama dan meningkatkan motifsi dalam menghadapi
persalinan.
Jelaskan dan anjurkan pada ibu untuk menarik napas panjang bila ada his
R/ membuat otot rileks
Observasi kala I paratograf (his, djj, ketuban, penurunan kepala, TTV)
His : tiap 10 menit djj : tiap 10 menit
Ketuban, penurunan kepala, eff, pembukaan : tiap 4 jam sekali.
TTV tiap 1 jam
R/ his yang lemah dapat menyebabkan partus lama, djj yang kurang dari 120
x/mnt dan lebih dari 140 x/mnt mungkin terjadi fetal distress, ketuban yang
keruh mungkin terjadi fetal distres, pada ketuban yang masih utuh ibu
diperbolehkan untuk berjalan – jalan, pada ketuban yang sudah pecah ibu
diharapkan untuk tetap berbaring karena dalam hal ini dapat mempercepat
penurunan kepala. Pada penurunan kepala tidak bertambah mungkin karena
CPD, TTV yang meningkat, mungkin adanya tanda pre-syok.
Berikan nutrisi yang cukup
R/ dengan nutrisi yang cukup ibu mendapat tenaga sehingga pada waktu
persalinan ibu dapat mengejan dengan baik.
Berikan suport mental pada ibu
R/ ibu mau bekerja sama dan meningkatkan motivasi menghadapi persalinan
Anjurkan ibu untuk miring kiri
R/ supaya tidak terjadi penekanan venacava superior sehingga bayi tidak
terjadi asfiksia
Diagnosa : G1 P00000 Inpartu Kala II
- Tujuan : kala II berjalan lancar
- Kriteria : dalam waktu 30 menit bayi dapat lahir
- Intervensi
Jelaskan pada ibu cara – cara mengejan yang benar apabila ada his
R/ dapat membantu menurunkan kepala
Anjurkan pada ibu untuk istirahat bila tidak ada his
R/ merelaksasikan otot – otot
Kontrol djj antara 2 his
R/ mengetahui kemajuan persalinan dan fetal distres
Pimpin ibu untuk mengejan saat puncak his
R/ dengan kekuatan mengejan yang benar akan mendapatkan hasil optimal /
bayi segera lahir
Lakukan teknik persalinan sesuai APN
R/ dapat menyelesaikan persalinan dengan baik
Diagnosa : G1P00000 inpartu Kala III
- Tujuan : Kala III berjalan lancar, pada primi ½ jam, pada multi
¼ jam
- Kriteria : tidak terjadi pendarahan post partum, kontraksi uterus
baik.
- Intervensi :
Observasi kontraksi uterus dan tanda pelepasan plasenta
R/ kontraksi uterus yang lemah dapat mengakibatkan perdarahan.dan
Pelepasan plasenta ditandai dengan uterus menjadi globuler.
Periksa tingginya fundus uteri
R/ untuk memastikan kehamilan tunggal
Beritahu ibu akan disuntik oksitosin
R/ agar ibu kooperatif dengan tindakan yang dilakukan
Lahirkan plasenta dengan lengkap
R/ plasenta yang tidak lengkap menyebabkan perdarahan.
Diagnosa : G1 P00000
- Tujuan : Kala IV berjalan dengan lancar
- Kriteria : tidak ada perdarah, kontraksi uterus baik.
- Intervensi :
Lakukan masase uterus
R/ merangsang kontraksi uterus
Evaluasi fundus uteri tiap 15 menit pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit
pada jam kedua
R/ deteksi adanya perdarahan
Pemeriksaan perineum dari pendarahan aktif
R/ memastikan adanya robekan jalan lahir
Perkiraan kehilangan darah secara keseluruhan
R/ memastikan perdarahan normal
Evaluasi tindakan segera bila kondisi ibu lemah
R/ melakukan tindakan segera bila kondisi ibu lemah
6. Pelaksanaan Langsung Asuhan
Melaksanakan asuhan menyeluruh yang telah direncanakan. Pelaksanaan
asuhan yang dilakukan oleh bidan, sebagian oleh klien sendiri atau petugas
kesehatan lainnya. Walaupun bidan tidak melaksanakan seluruh asuhan sendiri,
tetapi dia bertanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. Kaji ulang
apakah semua rencana telah dilaksanakan.
7. Evaluasi
Pada langkah ini dievaluasikan keefektifan asuhan yang diberikan, apakah telah
memenuhi kebutuhan yang telah teridentifikasi dalam diagnosa maupun masalah,
pada setiap periode kala I, II, III, dan IV
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Subjektif
Anamnesa tanggal 30 – 3 - 2007 Jam :10.10 wib
MRS tanggal : 30 – 03 – 07 Jam 10.00 wib
A. Biodata
Nama : Ny. Y Nama : Tn. S
Umur : 28 th Umur : 32 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ketajen – Gedangan Alamat : Ketajen – Gedangan
B. Keluhan utama
Ibu mengatakan perut terasa kenceng – kenceng mulai tanggal 30 – 03 – 07 pukul
24.30 wib, mengeluarkan lender bercampur darah dari kemaluan sejak pukul 06.00 wib.
C. Riwayat Menstruasi
Siklus Menstruasi : 30 hari Disminorhe : ada
Lama : 4 hari Menarche : 14 tahun
Warna : Merah tua HPHT : 03 – 07 – 2006
Bau : Anyir TP : 10 – 04 – 2007
Flour albus : ada
D. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan hamil ini yang pertama kehamilan 9 bulan
Selama hamil muda (trimester I) ibu mengalami mual dan muntah, nafsu makan
menurun, mulai merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4 bulan dan sudah
mendapatkan TT2 di bidan terdekat.
Selama hamil tua ibu mengatakan sering mengalami BAK, nafsu makan baik, perut
terasa kenceng – kenceng sampai menjalar ke punggung.
E. Riwayat Penyakit
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular, menurun dan
menahun. Seperti jantung, ginjal, asma, hepatitis, DM, HT dll
F. Riwayat penyakit keluarga / keturunan
Ibu mengatakan bahwa tidak ada yang menderita penyakit menular, menurun dan
menahun seperti jantung, ginjal, asma, HT, DM, gemelly dll.
G. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah mengikuti program KB apapun
H. Riwayat Psikososial
Saat dilakukan pengkajian, ibu mengatakan cemas akan menghadapi persalinan dan
sering bertanya kapan ia akan melahirkan. Ibu merencanakan akan merawat bayinya
sendiri dan memberikan ASI. Klien mengharapkan anak pertama lahir laki – laki tapi
kalaupun perempuan tidak apa – apa asal lahir dengan selamat
I. Riwayat Spiritual
Ibu sholat 5 waktu dan kadang mengikuti pengajian di kampungnya
J. Pola kehidupan sehari – hari
No Kebiasaan Slm hamil di rumah Slm hamil di RS
1 Nutrisi Nafsu makan biasa, porsi Ibu makan hanya sedikit, hanya
3x/hr dg lauk, sayur, buah minum air putih 1 gelas
minum 5-6 gls/hr
2 Eliminasi - BAB : 1 x/ hr - Ibu belum BAB, BAK hanya
- BAK : 4- 5 x/hr 1 kali
- -
3 Hygine - Ibu mandi 2x/ hr, ganti - ibu ganti jarik tiap kali basah
baju 1 hr/x, ganti cd
setiap mandi
- Gosok gigi 2 x/hr
- Cuci rambut 2 x/mg
4 Aktifitas - Aktifitas ibu sehari – - Ibu hanya berbaring
hari sebagai ibu rumah ditempat tidur karena
tangga perutnya kenceng - kenceng
5 Istirahat - Tidur siang : 1- 2 jam - Ibu tidak bisa tidur karena
- Tidur malam 5 -6 jam perutnya kenceng - kenceng
6 Seksualitas - Ibu mlkkn hub. Seksual - Ibu tidak melakukan hub.
1 kali seminggu, saat Seksualitas
hamil tua tidak pernah
hub. Seksual sama
sekali
3. Pemeriksaan Khusus
PALPASI
TFU : 3 jari bawah px (35 cm)
Leopold I : Di fundus uteri teraba bagian agak bulat, lunak, kurang melenting
diperkirakan bokong janin.
Leopold II : Di bagian kiri perut ibu teraba bagian keras, memanjang
dan datar seperti papan diperkirakan punggung janin. Di bagian
kanan perut ibu teraba bagian kecil dari janin
Leopold III : Dibagian bawah perut ibu teraba bagian yang keras, bulat,
melenting dan tidak dapat digerakkan diperkirakan kepala janin.
Kapala janin tidak bisa digoyangkan berarti sudah masuk PAP. 3/5
Leopold IV : divergen (kedua tangan tidak bertemu)
5. Pemeriksaan Penunjang
Darah hemoglobin : 12 gr %
Urine : Albumin : -
Reduksi : -
Palpasi
TFU :3 jari bawah px (35 cm) dengan usia
kehamilan 38 minggu
Auskultasi : 11 – 12 – 11 x/mnt frekuensi teratur
(136 x/menit)
Hasil VT jam 10.30 wib
- VT 2-3 cm, portio lunak, eff 25 %, Ket (+),
teraba kepala, Denominator UUK, penurunan
kepala 3/5, Hodge H I+
- His 3 kali setiap 10 menit lamanya 30 detik
- HB : 12 gr %
- Albumin : -
- Reduksi : -
O : - KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
S : 36.6 oC RR : 20 x/menit
N : 80 x/mnt TD : 110/70 mmHg
Mata : selaput lendir mata tidak pucat
buah dada : membesar, puting susu menonjol colostrum +/+,
bayi menetek dg kuat
perut : TFU I jari bawah pusar, konstraksi uterus baik
vulva : baik, tidak oedema, pengeluaran, lochea rubra
I kotek, tampak adanya luka jahitan pada
perineum
BAK/BAB : (+)/(-)
31-03- P10001 1 hari S : Ibu mengatakan sudah tidak merasakan mules pada perutnya
2007 Post Partum dan rasa nyeri pada luka jahitan sudah agak berkurang
PK 08.00
O : - KU : baik
- Kesadaran : Composmentis
- TTV :
S : 36.5 C
o
RR : 20 x/menit
N : 80 x/mnt TD : 110/70 mmHg
- Muka : tidak pucat, tidak oedema
- Buah dada : pengeluaran coloctrum lancar, bayi menetek
dengan kuat
- Perut : TFU 2 jari bawah pusar, konstraksi uterus
baik
- Vulva : pengeluaran lochea rubra ½ kotek ganti 2 kali
dalam 24 jam atau bila basah, luka jahitan
pada perineum masih basah
- BAK : 2-3 kali, jumlah cukup
- BAB : belum
- Ibu sudah dapat berjalan sendiri
RENCANA PULANG
Nama ibu : Ny, “Y”
Umur : 28 tahun
Alamat : ketajen Rt: 01 , Rw : 1 Gedangan Sidoarjo
Tanggal masuk/jam : 30-3-2007 / 10.00 wib
Tanggal keluar/ jam : 31-3-2007/ 17.00 wib
S : - Ibu mengatakan senang karena sudah di ijinkan pulang
- Ibu mengatakan sudah memahami tentang penjelasan yang diberikan oleh bidan
O : KU : baik
- Kesadaran : Composmentis
- TTV : Suhu: 36.5 oC RR : 20 x/menit
Nadi : 88 x/mnt TD : 110/70 mmHg
- Muka : tidak pucat, tidak oedema
- Mata : conjungtiva merah muda.
- TFU 2 jari bawah pusar, konstraksi uterus baik
- Vulva : tidak odema, pengeluaran lochea rubra ½ kotek ganti 2 kali dalam 24 jam,
luka jahitan pada perineum tampak adanya luka jahitan masih basah
A: Masalah teratasi
P : Pasien pulang dengan diberi Nasehat :
1. Berikan HE tentang
- Makanan yang bergizi seimbang untuk menyusui (4 sehat 5 sempurna)
- Minum air putih 9 – 10 gelas / hari
- Bersihkan puting susu sebelum dan sesudah menyusui serta sendawakan bayi setelah
diberi minum.
2. Jelaskan pentingnya mengikuti KB sesuai persetujuan suami – istri
3. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri, terutama jalan lahir
4. Motivasi ibu untuk memberikan ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
5. Motivasi ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan dan membawa bayinya
untuk mendapatkan imunisasi di RS DKT sidoarjo atau dibidan terdekat
BAB 4
PEMBAHASAN
Inpartu adalah keadaan seorang ibu yang akan melahirkan atau akan menjalani persalinan.
Dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. “Y” dengan G1 P00000 38 minggu tunggal,
hidup, hamil intra uterin dengan inpartu fisologis yang dilaksanakan tanggal 30 – 3 – 2007 tidak
ditemukan adanya komplikasi yang terjadi selama masa inpartu. Hal yang perlu dijelaskan pada
ibu dan keluarga adalah tentang proses persalinan yang memerlukan kesabaran dan tindakan –
tindakan yang sesuai dengan protap pertolongan persalinan, sehingga apabila terjadi kesulitan
dapat segera dilakukan penanganan/ tindakan yang tepat.
Pada Asuhan Kebidanan diperoleh pengkajian data yang berasal dari data subyektif, yaitu
data yang diperoleh berdasarkan keterangan dari pasien dan data obyektif yaitu data yang
diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pasien oleh petugas. Selama melakukan
Asuhan Kebidanan pada Ny “Y” didapatkan suatu diagnosa kebidanan yaitu G1 P00000 38 minggu,
tunggal, hidup, hamil intra uterin dengan inpartu fisologis. Pada kasus ini tidak terjadi partus
lama dikarenakan :
1. tidak ada penyulit yang menyertai
2. kondisi pasien baik
3. ibu dan keluarga bersedia bekerja sama dengan Nakes
Untuk menghindari masalah potensial agar tidak menjadi aktual, maka dilakukan intervensi
sebagai berikut :
1. lakukan pendekatan terapeutik
2. berikan penjelasan tentang keadaan ibu
3. lakukan observasi KU ibu, TTV, kemajuan persalinan CHPB
4. pimpin ibu bersalin secara APN
5. lakukan pengawasan dan perawatan masa nifas
6. lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi
Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang sudah ditetapkan sehingga
asuhan yang diberikan berhasil dengan baik. Setelah persalinan selesai sampai memasuki 2 jam
PP. masalah potensail tidak terjadi dan masalah teratasi.
Dari kasus Asuhan Kebidanan pada Ny.”Y” tidak ditemukan adanya kesenjangan antara
teori dan kasus.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah melakukan pengkajian didapatkan diagnosa G1 P00000 38 minggu, tunggal, hidup,
hamil intra uterin dengan inpartu fisologis tindakan yang telah dilakukan adalah :
1. Melakukan pemeriksaan terhadap keadaan umum ibu dan TTV.
2. Melakukan observasi kemajuan persalinan dan CHPB
3. Memimpin ibu bersalin sesuai dengan APN
Setelah dilakukan evaluasi diketahui bahwa tindakan yang telah dilakukan ternyata
berhasil, sehingga tidak terjadi penyulit mulai dari proses persalinan sampai 2 jam PP.
Faktor – faktor yang menunjang keberhasilan dilaksanakannya Asuhan Kebidanan ini
adalah :
1. Klien memberikan kepercayaan kepada penulis dalam memberikan Asuhan Kebidanan
atau pelayanan.
2. Klien mau bekerja sama dengan saran dan tindakan yang diberikan oleh petugas
3. Adanya pengertian dan kesadaran dari klien sehingga petugas dapat melakukan tindakan
sesuai dengan protap yang berlaku
adapun faktor – faktor yang menghambat keberhasilan dilaksanakanya Asuhan Kebidanan
ini adalah adanya keterbatasan waktu dan kemampuan penulis dalam memberikan Asuhan
Kebidanan pada klien.
5.2 Saran
Untuk Petugas
1. Sebagai petugas kesehatan khususnya bidan harus lebih sabar dalam menghadapi
pasien inpartu.
2. Sebagai bidan hendaknya dapat menjelaskan tentang kemajuan persalinan
3. Sebagai bidan hendaknya dapat menjadi teman bagi pasien
Untuk Klien dan Keluarga
1. Klien dan Keluarga diharapkan dapat mengerti tentang masa inpartu
2. Klien diharapkan lebih sabar dalam menghadapi masa inpartu
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba Ida Bagus, Gde. 1987. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
EGC. Jakarta
Mochtar rustam. 1998, Sinopsis Obstetri Fisiologis dan Patologis. Jilid I. EGC. Jakarta
Prawirohardjo Sarwono. 2000, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina
Pustaka. Jakarta
Bandung
52
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidaya-Nya
sehingga dapat terselesainya Asuhan Kebidanan Pada Ny. Y G1 P00000 Inpartu Dengan Partus
Normal di RS DKT Sidoarjo
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah Asuhan Kebidanan ini tidak akan berhasil
sesuai yang diharapkan, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
1. Drg Okti Selaku Direktur RS DKT Sidoarjo
2. Arias Dian W Amd Keb Selaku Bidan Koordinator Dan Pembimbing Praktek Di RS DKT
Sidoarjo.
3. Hermina Humune SKP Selaku Direktur Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya
4. Damarati SKM Selaku Pembimbing Pendidikan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya
5. Keluarga dan teman – teman yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari keterbatasan sebagai manusia yang
tidak luput dari kekurangan dan kekhilafan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan Asuhan Kebidanan yang akan datang.
ZAHROH
Nim :05.040
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah Asuhan Kebidanan pada Ny. “Y” dengan G1P00000 Inpartu Dengan Partus
Normal di RS DKT Sidoarjo telah mendapat persetujuan dan pengesahan oleh
pembimbing kami selama di lahan praktek yaitu pada tanggal : 17-11-2007
Mengetahui,
Oleh:
ZAHROH
NIM: 05040