Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan


ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung
dalam tiga trimester, trimester satu berlangsung dalam 13 minggu, trimester kedua 14
minggu (minggu ke-14 hingga ke- 27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke-40) (Evayanti, 2015:1). Kehamilan adalah proses normal yang menghasilkan
serangkaian perubahan fisiologis dan psikologis pada wanita hamil (Tsegaye et al,
2016:1).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak
konsepsi sampai permulaan persalinan (Manuaba, 1998:4 dalam Dewi dkk, 2011:59).
Kehamilan terjadi jika ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi
(implantasi) hasil konsepsi (Saifuddin, 2010:139).
Menurut Federasi Obsteri Ginekologi Internasional, kehamilan adalah penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (Prawirohardjo, 2011).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin, lama kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas “Bagaimana asuhan kebidanan secara komprehensif
pada ibu hamil Trimester I dengan kehamilan fisioogis menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan pada Ny. “H” dengan Kehamilan fisiologis di Ruang Poli
Kandungan RSUD dr.Muhammad Zyn Sampang ?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman yang nyata serta menciptakan teori yang selama
ini diperoleh dan dapat mengembangkan pola pikir secara menyeluruh dengan
menggunakan asuhan kebidanan pada klien dengan kehamilan fisiologi. (Manuaba,
1995)
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester I dengan
kehamilan fisiologis diharapkan meliputi:
1. Melakukan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi masalah dan diagnosa.
3. Mengidentifikasi masalah potensial yang terjadi.
4. Berikan kebutuhan segera.
5. Merumuskan dan mengembangkan rencana asuhan kebidanan.
6. Melaksanakan asuhan kebidanan.
7. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
Sasaran dalam asuhan ini adalah Ny. “H’’ dengan kehamilan fisiologis di Ruang
Poli Kandungan RSUD dr.Muhammad Zyn Sampang yang dilakukan sesuai standar
asuhan kebidanan.
1.4.2 Tempat
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil trimester I dilakukan di Ruang Poli
Kandungan RSUD dr.Muhammad Zyn Sampang
1.4.3 Waktu
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dilaksanakan pada tanggal 23-Desember-2021

2
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Wawancara/ Anamnesa
Mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara langsung antara petugas
dengan pasien.
1.5.2 Observasi
Melakukan pengamat langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien.
1.5.3 Praktek
Dapat memberikan suatu masukan dalam upaya peningkatan mutu dan
pelayanan pada ibu hamil trimester I dengan kehamilan fisiologis.
1.6 Sistematika Penulisan
Judul
Kata pengantar
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Metode Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II: TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.2 Perubahan fisiologis pada kehamilan trimester III
2.3 Asuhan Antenatal Care
2.4 Konsep Asuhan Kebidanan
BAB III: TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian

3.2 Interpretasi Data

3.3 Identifikasi diagnos dan masalah potensial

3.4 Identifikasi kebutuhan segera

3.5 Pengembangan rencana (Intervensi)

3.6 Pelaksanaan (Implementasi)

3
3.7 Evaluasi

BAB IV: PENUTUP


4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan


Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Masa konsepsi yaitu
pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoon) pada
saat coitus. Pada coitus (persetubuhan) air mani terpencar pada ujung atas vagina
sebanyak ±3cc, dalam air mani terdapat ±100-120 juta tiap cc. Bentuk sel mani seperti
kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk. Inti sel
terdapat dibagian kepala sedangkan ekor berguna untuk bergerajka maju.karena
pergerakan tersebut spermatozooa melalui canalis cervicalis dan cavum uteri kemudian
berada dalam tuba hanya dalam waktu satu jam saja. Disini sel mani menunggu sel ovum
untuk dapat dibuahi, jika pada saat itu ovulasi terjadi, maka mungkin fertilisasi
berlangsung. Setelah terjadinya fertilisasi akan membentuk zygote yang akan bertmbuh
dan berkembang menjadi embrio dan akan menempel di dinding rahim dalam waktu 5-10
hari. Pada tahap ini wanita akan memasuki awal kehamilan mungkin akan mengalami
flek kecoklatan atau perdarahan ringan selama kira-kira 1- hari. Perdarahan ini disebut
perdarahan implementasi. Setelah terjadinya implementasi, kantung ketuban dan plasenta
yang menjadi sumber nutrisi janin akan terbentuk.
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi
sampai permulaan persalinan (Manuaba, 1998:4 dalam Dewi dkk, 2011:59). Kehamilan
terjadi jika ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi)
hasil konsepsi (Saifuddin, 2010:139).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin, lama kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
2.2 Perubahan fisiologis pada kehamilan trimester III, antara lain:
1. Uterus
Perkembangan janin semakin kompleks pada minggu ke 28 sehingga
menekan organ –organ sekitar hal ini menyebabkan perubahan fungsi pada organ
uterus, pada trimester tiga uterus mengalami pengerasan, kontraksi ini memfasilitasi

5
aliran darah uterus sehingga meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus.
Kontraksi tersebut dinamakan Braxton His semakin jelas dan akan hilang jika ibu
hamil melakukan latian fisik atau berjalan (Bobak, 2005).
2. Sistem traktus urinarius
Kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan berkemih akan
timbul lagi karena kandung kemih akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga
terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi lancar. Kehamilan tahap
lanju pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat
pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah
kiri. Perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam
volume yang lebih besar dan jugamemperlambat laju aliran urine (Kamariyah, dkk
2014).
3. Sistem respirasi
Usus tertekan uterus yang membesar ke arah diafragma pada 32 minggu ke
atas sehingga diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita
hamil mengalami derajat kesulitan bernafas (Perry & Potter, 2005). Ibu hamil
bernafas lebih dalam (meningkatkan Volume tidak yaitu volume gas bergerak masuk
atau keluar traktus respiratorius pada setiap tarikan nafas). Peningkatan volume tidak
berhubungan dengan frekuensi nafas normal menyebabkan peningkatan volume
nafas satu menit sekitar 26% yang disebut hiperventilasi kehamilan hal ini
menyebabkan konsentrasi karbondioksida di alveoli menurun (Scott,dkk., 1990
dalam Bobak, 2005). Progesteron dan estrogen diduga menyebabkan peningkatan
sensitivitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida, kebutuhan nafas meningkat
dan kebanyakan ibu hamil mengeluh dispnea saat istirahat (Bobak, 2005).
4. Kenaikan berat badan
Berat badan selama kehamilan meningkat hingga 12 kg akibat berat janin yang
bertambah, cairan amnion (cairan ketuban), uterus dan plasenta yang membesar,
payudara yang membesar serta caira dan lemak ibu yang bertambah (Kemenkes,
2010).
5. Sirkulasi darah
Aliran darah meningkat dengan cepat seiring pembesaran uterus. Walaupun
aliran darah uterus meningkat dua puluh kali lipat ukuran konseptus meningkat lebih
cepat. Akibatnya lebih banyak oksigen diambil dari darah uterus selama masa
kehamilan lanjut (Genong,1989). Pada kehamilan cukup bulan yang normal,
6
seperenam volume darah total ibu berada didalam sistem peredarahan uterus.
Kecepatan rata-rata aliran darah uterus ialah 500 ml/menit dan konsumsi rata-rata
oksigen uterus gravidialah 25 ml/menit. Tekanan arteri maternal, kontraksi uterus
dan posisi maternal memengaruhi aliran darah. Estrogen juga berperan dalam
mengatur aliran darah uterus (Pantiawati,2010).
Postur wanita hamil memengaruhi tekanan darah arteri. Tekanan darah di
arteri bervariasi saat duduk atau berbaring dalam posisi telentang. Tekanan darah
arteri menurun sampai ke titik terendah selama trimester kedua dan ketiga. Tekanan
diastolik mengalami penurunan lebih besar dari pada sistolik. Tekanan vena
natekubiti tetap tidak berubah selama kehamilan, tetapi pada posisi telentang
tekanan vena femoralis meningkat terus-menerus dari 8 cm H2O pada awal
kehamilan menjadi 24 cm H2O pada aterm. Wright, dkk (1950) menemukan bahwa
aliran darah di tungkai berkurang selama Kehamilan kecuali dalam posisi berbaring
miring. Kecenderungan terjadinya stagnasi aliran darah di ektremitas bawah selama
bagian terakhir kehamilan ini ditimbulkan oleh oklusi vena pelvis dan vena kava
inferios akibat tekanan uterus yang membesar. Meningkatnya tekanan vena akan
kembali normal bila wanita hamil tersebut berbaring miring (McLennan,1943). Dari
sudut pandang klinis, menurunnya aliran darah dan meningkatnya tekanan darah
vena ektremitas bawah sangat penting. Perubahan ini ikut berperan dalam terjadinya
edema dependen yang sering dialami oleh para wanita ketika mendekati aterm, juga
terhadap timbulnya varises vena di tungkai bawah dan vulva serta hemoroid
(Pantiawati,2010).
6. Muskuloskeletal
Sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit bergerak. Perubahan tubuh secara
bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan
wanita berubah. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke
depan, penurunan tonus otot perut,dan peningkatan beban berat badan pada akhir
kehamilan membutuhkan penyesuaian tulang (redigment) kurvatura spinalis. Pusat
gravitasi wanita bergeser ke depan. KurvaLumbo sakrum normal harus semakin
melengkung dan di daerah servikodorsal harus berbentuk kurvatura (fleksi anterior
kepala berlebihan) untuk mempertahankan keseimbangan. Payudara yang semakin
membesar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva
punggung dan lumbal menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit Struktur ligament

7
dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat (Perry &
Potter, 2005).
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot.
Selama trimester ketiga otot rektus abdominis dapat memisah, menyebabkan isi
perut menonjol di garis tengah tubuh. Umbilicus menjadi lebih datar atau menonjol.
Setelah melahirkan tonus otot secara bertahap kembali tetapi pemisahan otot
(dilatasi rectusab dominis menetap) (Perry & Potter, 2005).
Hormon progesteron dan hormon relaksin menyebabkan relaksasi jaringan ikat
dan otot–otot. Hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan, proses
relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan
kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubis melunak menyerupai
tulang sendi, sambungan sendi Sacrococcigus mengendur membuat tulang coccigis
bergeser kearah belakang sendi panggul yang tidak stabil, pada ibu hamil hal ini
menyebabkan sakit punggung bawah Postur tubuh wanita secara bertahap
mengalami perubahan karena janin memebesar dalam abdomen sehingga untuk
mengkompensasi penambahan berat ini bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang
lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan
nyeripunggung pada beberapa wanita (Pantiawati, I., Saryono, 2010).
Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan
normal. Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang semakin membesar,
lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai bawah. Mobilitas sendi
sakroiliaka sakrokoksigeal dan sendi pubis bertambah besar dan menyebabkan rasa
tidak nyaman dibagian punggung bawah khususnya pada akhir kehamilan. Selama
trimester akhir rasa pegal, mati rasa, dan lemah dialami oleh anggota badan atas
yang disebabkan lordosis yang besar dan fleksi pada nervus ulnaris dan medianus
(Crisp dr. Francesco, 1964). Ligament retundum mengalami hipertropi dan
mendapatkan tekanan rasa nyeri pada ligament tersebut (Jannah, 2013).
7. Metabolisme
Basal metabolisme rate (BMR) pada wanita hamil meningkat. BMR
meningkat hingga 20-30 % yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir
(Kemenkes, 2010). BMR ini mencerminkan peningkatan kebutuhan oksigen di unit
janin-plasenta-uterus serta peningkatan konsumsi oksigen akibat peningkatan kerja
jantung ibu (Bobak, 2005). Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari
pembakaran hidrat arang, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas (Perry &
8
Potter, 2005). Pada kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh lemah dan letih
setelah melakukan aktivitas ringan hal ini dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas
metabolik (Bobak, 2005)

2.3 Tanda dan Gejala Kehamilan


Menurut Sitanggang dkk (2012:2), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tanda yang tidak pasti (probable signs)/tanda mungkin kehamilan yaitu amenorhea,
mual dan muntah, quickening, keluhan kencing, konstipasi, perubahan berat badan,
perubahan temperatur suhu basal, perubahan warna kulit, perubahan payudara,
perubahan pada uterus, tanda piskacek’s,perubahan-perubahan pada serviks.
b. Tanda pasti kehamilan yaitu denyut Jantung Janin (DJJ), palpasi dan Pemeriksaan
diagnostik kehamilan seperti rontgenografi ultrasonografi (USG), fetal Electrografi
(FCG) dan tes Laboratorium/ Tes Kehamilan
Menurut Dewi dkk (2011:111) tanda dan gejala kehamilan adalah sebagai berikut:
Tanda pasti Kehamilan
1. Gerakan janin yang dapat dilihat/ dirasa/ diraba, juga bagian- bagian janin
2. Denyut jantung janin
3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.
Tanda-tanda tidak pasti kehamilan (Presumptive)
1. Amenorea
2. Mual dan muntah (nausea and vomiting)
3. Mengidam (ingin makanan khusus)
4. Pingsan
5. Tidak ada selera makan (anoreksia)
6. Lelah (Fatigue)
7. Payudara
8. Miksi
9. Konstipasi/Obstipasi
10. Pigmentasi kulit
11. Epulis
12. Pemekaran vena-vena (varises)

Tanda-tanda kemungkinan hamil.


1. Perut membesar
2. Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk besar dan konsistensi dari rahim.

9
3. Tanda Hegar, yaitu adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih lunak dari bagian
lain.
4. Tanda Chadwick, yaitu adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi
kebiru-biruan.
5. Tanda Piscaseck, yaitu adanya tanda yang kosong pada rongga uterus karena embrio
biasanya terletak di sebelah atas,dengan bimanual akan terasa benjolan yang simetris.
6. Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (Broxton Hicks)
7. Teraba Ballotement
8. Reaksi kehamilan positif.
2.3.1 Perubahan Anatomi, Fisiologi dan Psikologis pada Ibu Hamil
a. Perubahan pada sistem reproduksi
1) Vagina dan Vulva
Hormon estrogen mempengaruhi sistem reproduksi sehingga terjadi peningkatan
vaskularisasi dan hyperemia pada vagina dan vulva. Peningkatan vaskularisasi
menyebabkan warna kebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda Chadwick
(Kumalasari, 2015:3)
2) Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (Soft) yang disebut
dengan tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak
cairan mucus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warna
menjadi livid yang disebut dengan tanda Chadwick (Mochtar, 1998:35 dalam Dewi
dkk, 2011:91)
3) Uterus
- Ukuran
Penyebab pembesaran uterus adalah peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh
darah, hiperplasia dan hipertrofi, perkembangan desidua (Kumalasari, 2015:4)

Tabel 2.2 Penambahan Ukuran TFU


Usia kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU)
(minggu)
12 3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari bawah pusat
24 Setinggi pusat

10
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus
xipoideus (px)
36 3 jari dibawah prosesus xipoideus
(px)
40 Pertengahan pusat-prosesus
xipoideus (px)

- Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir bulan
(Sulistyawati, 2010:60).
- Posisi rahim dalam kehamilan
a. Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi
b. Pada 4 bulan kehamilan, Rahim tetap berada dalam rongga pelvis
c. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai
batas hati
d. Pada ibu hamil, Rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri
(Sulistyawati, 2010:60).

4) Ovarium
Selama kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih terdapat korpus
luteum graviditatum dengan diameter sebesar 3 cm. Setelah plasenta terbentuk korpus
luteum graviditatum mengecil dan korpus luteum mengeluarkan hormone estrogen
dan progesteron (Kumalasari, 2015:5)

5) Perubahan Kardiovaskuler atau Hemodinamik


Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10
sampai 15 denyut per menit pada kehamilan.
6) Perubahan pada sistem Pernafasan
Timbulnya keluhan sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan karena uterus
yang tertekan kea rah diagfragma akibat pembesaran rahim.Volume tidal (volume
udara yang diinspirasi/diekspirasi setiap kali bernafas normal) meningkat. Hal ini
dikarenakan pernafasan cepat dan perubahan bentuk rongga toraks sehingga O2
dalam darah meningkat (Kumalasari, 2015:5)

11
7) Perubahan Pada Ginjal
Selama Kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat sampai 30-50% atau lebih, yang puncaknya terjadi pada
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan. (Pada saat ini aliran
darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.) Terjadi miksi
(berkemih) sering pada awal kehamilan karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. Gejala ini akan menghilang pada Trimester III kehamilan dan di
akhir kehamilan gangguan ini muncul kembali karena turunnya kepala janin ke
rongga panggul yang menekan kandung kemih (Kumalasari, 2015:5)
8) Perubahan Sistem Endokrin
Pada ovarium dan plasenta, korpus luteum mulai menghasilkan estrogen dan
progesterone dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormone
tersebut. Kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif
menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat
berlebihan dan perubahan suasana hati. Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat
karena kebutuhan kalsium janin meningkat sekitar minggu ke 15-35. Pada pankreas

sel-selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi


kebutuhan yang meningkat (Kumalasari, 2015:5-6)
9) Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone, dan elastin dalam
kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan
persendian. Pada kehamilan trimester II dan III Hormon progesterone dan hormon
relaksasi jaringan ikat dan otot-otot. Hal ini terjadi maskimal pada satu minggu
terakhir kehamilan. Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena
janin membesar dalam abdomen sehingga untuk mengompensasi penambahan berat
ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang
belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita
(Dewi dkk, 2011:103).
10) Perubahan Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah
sehingga terjadi sembelit (Konstipasi). Wanita hamil sering mengalami Hearthburn
(rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih
lama berada di dalam lambung dan arena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian

12
bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan
(Kumalasari, 2015:7)

11) Perubahan Sistem Integumen


Pada kulit terjadi hiperpigmentasi yang dipengaruhi hormone Melanophore
Stimulating Hormone di Lobus Hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
(Kamariyah dkk, 2014:34). Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, maka
terjadi peningkatan pigmentasi selama kehamilan. Ketika terjadi pada kulit muka
dikenal sebagai cloasma. Linea Alba adalah garis putih tipis yang membentang dari
simfisis pubis sampai umbilikus, dapat menjadi gelap yang biasa disebut Line Nigra
(Dewi dkk, 2011:99). Pada primigravida panjang linea nigra mulai terlihat pada
bulan ketiga dan terus memanjang seiring dengan meningginya fundus. Pada
Muligravida keseluruhan garis munculnya sebelum bulan ketiga (Kamariyah dkk,
2014:34). Striae Gravidarum yaitu renggangan yang dibentuk akibat serabut-serabut
elastic dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Hal ini mengakibatkan pruritus
atau rasa gatal (Kumalasari, 2015:6).
Kulit perut mengalami perenggangan sehingga tampak retak-retak, warna agak
hyperemia dan kebiruan disebut striae lividae (timbul karena hormone yang
berlebihan dan ada pembesaran/perenggangan pada jaringan menimbulkan
perdarahan pada kapiler halus di bawah kulit menjadi biru). Tanda regangan timbul
pada 50% sampai 90% wanita selama pertengahan kedua kehamilan setelah partus
berubah menjadi putih disebut striae albikans (biasanya terdapat pada payudara, perut,
dan paha) (Kamariyah dkk, 2014:34)
12) Perubahan Psikologis Selama trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Rasa tidak nyaman
akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa
dirinya jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester
inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan
(Dewi dkk, 2011:110)

13
2.3.2 Kebutuhan fisik Ibu Hamil

1) Kebutuhan nutrisi
Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil
seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum
cukup cairan (menu seimbang).
a) Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal,
sedang untuk orang hamil dan menyusui masing – masing adalah 2300 dan 2800
Kkal. Kalori dipergunakan untuk produksi energi. Bila kurang energi akan diambil
dari pembakaran protein yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Asupan makanan
ibu hamil pada triwulan I sering mengalami keadaan tersebut tetapi asupan makanan
harus tetap diberikan seperti biasa. Pada triwulan kedua nafsu makan biasanya
sudah mulaimeningkat, kebutuhan zat tenaga banyak dibanding kebutuhan saat hamil
muda. Demikian juga zat pembngunan dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran
dan buah- buahan berwarna. Pada trimester ketiga, janin mengalami pertumbuhan dan
perkembangan janin yang pesat ini terjadi pada 20 minggu terakhir kehamilan.
Umumnya nafsu makan ibu sangat baik dan ibu sangat merasa lapar
b) Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk
pertumbuhan janin, uterus plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan
payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin, dan lain – lain).
Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari
tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari. Protein
yang dianjurkan adalah protein hewani seperti daging, susu, telur, keju dan ikan
karena mereka mengandung komposisi asam amino yang lengkap. Susu dan produk
susu disamping sebagai sumber protein adalah juga kaya dengan kalsium

c) Mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan makanan
sehari – hari yaitu nuah – buahan, sayur sayuran dan susu. Hanya besi yang tidak
terpenuhi dengan makan sehari – hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua
kehamilan kira – kira 17 mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan
suplemen besi 30 mg sebagai ferosus, ferofumarat atau feroglukonat perhari pada

14
kehamilan kembar atau pada wanita yang sedikit anemia dibutuhkan 60-100 gr/hari.
Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi
mengandung kira – kira 0,9 gram kalsium,. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu,
suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis 1 gram perhari. Pada umumnya
dokter selalu member suplemen mineral dan vitamin prenatal untuk mencegah
kemungkinan terjadinya defisiensi
d) Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah – buahan ,
tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah
kecacatan pada bayi

2) Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi
adalah konstipasi dan sering buang air kemih . konstipasi terjadi karena adanya
pengaruh hormone progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos,
salah satunya otot usus. Selain itu, desakan oleh pembesaran janin juga menyebabkan
bertambahnya kontipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih
3) Istirahat
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya berat pada perut
sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan,
oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Pada trimester
akhir kehamilan sering diiringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga
terkadang ibu kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk
tidur. Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring ke kiri, kaki kiri
lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal , dan untuk
mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut bawah sebelah kiri

4) Aktifitas
Seorang wanita boleh mengerjakan aktivitas sehari hari asal hal tersebut tidak
memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita pekerja ia boleh tetap masuk
kantor sampai menjelang partus

15
5) Persiapan laktasi
Persiapan menyusui pada kehamilan merupakan hal yang penting karena
dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. Untuk itu
ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas “bimbingan persiapan menyusui”(BPM).
Suatu pusat pelayanan kesehatan (RS, RB, Puskesmas) harus mempunyai kebijakan
yang berkenaan dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
Pelayanan pada BPM terdiri dari penyuluhan tentang keunggulan ASI, manfaat rawat
gabung, perawatan putting susu, perawatan bayi, gizi ibu hamil dan menyusui,
keluarga berencana
6) Personal Hygine
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua
kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat,
menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah
genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan
mulut , perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang,
terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama hamil dapat
mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi
7) Pakaian
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap
kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa
aspek kenyamanan dalam berpakaian. Pemakaian pakaian dan kelengkapannya yang
kurang tepat akan mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan mengganggu
fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu
hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini :
a) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
b) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
c) Memakai bra yang menyokong payudara.

d) Memakai sepatu dengan hak yang rendah.

e) Pakaian dalam yang selalu bersih (Saminem, 2008).

8. Seksual

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit
seperti. :

16
1. Sering abortus dan kelahiran premature.

2. Perdarahan pervaginam.

3. Koitus harus dilakukan dengan hati – hati terutama pada minggu terakhir kehamilan.

4. Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin
intrauteri.
2.3.3 Ketidaknyamanan Pada kehamilan Trimester III
1. Keputihan
Terjadi karena hyperplasia mukosa vagina, peningakatan kebersihan,
peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervikal sebagai akibat dari
peningkatan kadar esterogen.
2. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos pada
usus besar ketika terjadi penurunan jumlah progesterone. Akibat pembesaran uterus
atau bagian presentasi menyebabkan pergeseran dan tekanan pada usus dan
penurunan motilitas pada saluran gastrointestinal. Dan bisa juga akibat efek
mengkonsumsi zat besi. Konstipasi dapat memacu hemoroid.
3. Sering Kencing
Terdapat tekanan uterus pada kandung kemih, nocturia akibat eksresi sodium
yang meningkat bersamaan dengan terjadinya pengeluaran air, air dan sodium
tertahan di bawah tungkai bawah selama siang hari karena statis vena pada malam
hari terdapat aliran balik vena yang meningakat dengan akibat peningkataan dalam
jumlah output air seni.
4. Edema dan varises
Kedua hal ini disebabkan oleh gangguan sirkulasi vena dan meningkatnya
tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Ak
ibat penekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat wanita tersebut duduk
atau berdiri dan penekanan pada vena kava inferior saat berbaring.
5. Nyeri ligemen
Ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat dibawah uterus. Secara anatomis
memiliki kemampuan memanjang saat uterus meninggi masuk kedalam abdomen.
Nyeri ligamentum teres uteri diduga akibat peregangan dan penekanan berat uterus
yang meningkat pesat pada ligament.

17
6. Nyeri Punggung
2.1.5 Tanda bahaya kehamilan Trimester III
Tanda bahaya kehamilan pada Trimester III ialah :
a. Sakit kepala yang hebat
b. Penglihatan kabur
c. Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan
d. Keluar cairan pervagina
e. Gerakan janin tidak terasa
f. Nyeri perut yang hebat.
2.4 Asuhan Antenatal Care
2.2.1 Definisi
Antenatal Care adalah pengawasan selama persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 1995)
2.2.2 Tujuan Asuhan Antenatal
1. Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan yang mungkin terjadi selama hamil
termasuk riwayat penyakit yang umum, kebidanan, dll.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, malahirkan dengan selamat ibu maupun
janin.
5. Mempersiapkan ibu untuk berperan dalam keluarga untuk menerima bayi, agar bayi
dapat tumbuh secara optimal.
2.2.3 Kebijakan Dasar Antenatal Care
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit enam kali selama
kehamilan:
a. Satu kali pada triwulan pertama.
b. Dua kali pada triwulan kedua.
c. Tiga kali pada triwulan ketiga.
2.2.4 Standart pelayanan Antenatal Care
Pelayanan / asuhan standart 10T
1. Timbang berat badan dan Tinggi badan
2. Ukur tekanan darah.
3. Tentukan Status Gizi (ukur LILA)
18
4. Ukur tinggi fundus uteri.
Leopold I :- Periksa menghadap ke arah muka ibu hamil.
- Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian atas janin dalam fundus.
Leopold II :- Menentukan batas samping rahim kanan kiri.
- Menentukan letak punggung janin
Leopold III :- Menentukan bagian terendah janin.
- Apakah bagian terendah sudah masuk PAP atau belum
Leopold IV :- Periksa menghadap ke kaki ibu.
- Bisa juga menentukan bagian terendah janin apa dan seberapa jauh
bagian tersebuk masuk PAP.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
6. Pemberian Imunisasi (Tetanus Toxoid) TT lengkap.
Vaksinasi tetanus toxoid dilakukan 2x selama masa kehamilan untuk mencegah
terjadinya Tetanus Neonatorum.
7. Pemberian tablet Fe, minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Tes laboratorium
9. Tata Laksana
10. Temu wicara atau konseling.
2.2.5 Umur Kehamilan
1. Dihitung dari tanggal haid terakhir.
2. Menurut spieg elberg dengan cara mengukur tinggi fundus uteri.
3. Menurut Mc.Donal adalah modifikasi spieg elberg yaitu jarak symphisis dalam cm
dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.
4. Tinggi fundus uteri hanya berguna untuk menentukan seberapa masuk letak kepala
(ballottement).
5. Intrauterine dan Ekstrauterine.
Kehamilan intrauterine sejak hamil muda dapat dipastikan, yaitu perkembangan
rahim sesuai dengan tuanya kehamilan, janin teraba intrauterine dan pada palpasi
terjadi kontraksi Braxtons Hieks.
6. Keadaan jalan lahir.
Evaluasi jalan lahir merupakan salah satu faktor yang merupakan hal yang
menentukan persalinan pervaginam atau dengan section saesarea.
7. Keadaan Umum ibu dan janin.
Dapat diketahui dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.
19
2.5 Konsep Asuhan Kebidanan

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Tujuan: mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan, kehamilan dan
persalinan. Informasi ini digunakan dalam proses membuat keputusan klinik untuk
menentukan diagnosis untuk mengembangkan rencana asuhan atau perawatan yang
sesuai. (Asuhan Persalinan Normal 2008:38)
Tanyakan pada ibu
1. Biodata (nama, umur, agama, bangsa/suku, pendidikan, pekerjaan, alamat)
2. Keluhan utama/alasan kunjungan
3. Riwayat penyakit saat ini (bila lebih dari 1x24 jam)
4. Riwayat kebidanan
a. Riwayat menstruasi
b. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu
c. Riwayat persalinan sekarang
5. Riwayat kesehatan ibu
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita/sedang diderita
b. Riwayat penyakit suami dan keluarga
6. Riwayat sosial
7. Riwayat psikososial
8. Riwayat sosial budaya
9. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Ditanyakan apa yang ibu konsumsi selama inpartu
b. Eliminasi
Karena adanya perubahan pada alat perencanaan maka ada kemungkinan untuk
menimbulkan obstipasi. Hal ini dapat dicegah dengan menghindari makanan yang
dapat menimbulkan obstipasi
c. Istirahat/tidur
Waktu istirahat harus lebih lama dari pada keadaan biasa bagi wanita hamil
membutuhkan 10-11 jam.
d. Personal hygiene

20
Kebersihan meliputi kebersihan tubuh. Pakaian dan lingkungan, menjaga kebersihan
sangat penting agar kesehatan ibu tetap terpelihara.
e. Aktivitas
Pekerjaan yang ibu lakukan setelah melahirkan.
f. Seksualitas
Berapa kali ibu melakukan hubungan seksual.
g. Spiritualitas
Ibu melakukan spiritual sesuai dengan agama yang dianutnya.
10. Perilaku kesehatan

(Soetyningsih, 1995:96)

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Bagaimana keadaan umum penderita,kelainan bentuk badan, kesadaran.
b. Tanda-tanda vital
Tidak boleh mencapai 140/90 mmHg, perubahan 30 sistole dan 15 diastole diatas
tensi sebelum hamil menekankan toxemia gravidarum. Pernafasan normal 80-90
x/menit. Suhu dalam batas normal 36,5-37,5oc. (Obstetri Fisiologi:157)
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
1) Kepala : Meliputi keadaan rambut, warna rambut, ada ketombe/tidak
2) Muka : simetris/tidak, odema/tidak, pucat/tidak
3) Hidung : simetris/tidak, ada secret/tidak, ada pernafasan cuping
hidung/tidak
4) Telinga : simetris/tidak, ada serumen/tidak, ada OMP/tidak
5) Mulut : simetris/tidak, gigi caries/tidak, epulis/tidak, ada stomatitis/tidak
6) Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak, limfe/tidak, ada bendungan
vena jugularis/tidak. ( Manuaba 1998:283)
7) Mammae : simetris/tidak, puting menonjol/tidak, areola
hyperpigmentasi/tidak.
8) Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe/tidak
9) Abdomen : ada bekas sc/tidak, pembesaran perut sesuai UK/tidak

21
10) Vulvu : Odem/tidak, ada varices/tidak, ada PMS/tidak, ada pengeluaran lendir
campur darah/tidak
11) Anus : ada hemoroid/tidak
12) Ekstremitas : simetris/tidak, pergerakan aktif/tidak
b. Palpasi
1) Kepala : ada benjolan abnormal/tidak
2) Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tyroid atau vena jugularis
3) Axilla : ada pembesaran kelenjar limfe/tidak
4) Mammae : apakah ada benjolan abnormal, colostrum keluar atau tidak
5) Abdomen : raba kontraksi uterus dan frekuensinya dalam 10 menit
 Leopold I : untuk menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus
 Leopold II : untuk menentukan batas samping rahim kanan/kiri, letak
punggung janin
 Leopold III : untuk menentukan bagian terbawah janin apakah sudah masuk
PAP
 Leopold IV : untuk menentukan bagian terbawah janin seberapa jauh sudah
masuk PAP.
6) Ekstremitas:odem/tidak,sianosis/tidak
c. Auskultasi
1) DJJ : detak jantung janin x/menit
2) Tempat : tempat DJJ terdengar
d. Perkusi Reflek patella : ada/tidak
3. Pemeriksaan antopometri
4. Pemeriksaan obstetrik
a. Pemeriksaan panggul :normal atau tidak
b. Pemeriksaan dalam :untuk mengetahui pembukaan

III. INTERPRETASI DATA DASAR

1. Diagnosa (dibedakan antara kala I, kala II, kala III, dan kala IV) dasar (data
subjektif, objektif)
2. Masalah
3. Kebutuhan (sesuai dengan diagnosa/masalah yang ditemukan)

22
IV. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Mengidentifikasi masalah potensial sesuai dengan masalah atau diagnosa yang sudah
diidentifikasi
V. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk di
konsultasikan tau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi pasien.
VI. PENGEMBANGAN RENCANA (INTERVENSI)
Menyusun rencana yang menyeluruh dengan rasional meliputi:
1. Terapi dan asuhan
2. Pendidikan kesehatan
3. Konseling
4. Kolaborasi (bila diperlukan)
5. Rujukan (bila diperlukan)
6. Tindak lanjut

VII. PELAKSANAAN (Implementasi)


Melakukan rencana asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada langkah V.
VIII. EVALUASI
Dilakukan evaluasi dari keefektifan dari asuhan yang diberikan
 Tanggal/jam
 Subjektif : data yang diambil dari pasien
 Objektif : hasil pengkajian dari petugas kesehatan
 Assesment : merupakan diagnosa dari pemeriksaan subjektif dan objektif
 Planning : menentukan rencana tindakan selanjutnya

23
BAB III

TINJAUKAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 22-12-2021

Jam :09.45 WIB

Tempat/ruang : RSUD Mohammad Zyn

Nama : Muhridah

I. PENGKAJIAN

A. Data Subyektif

1. Identitas
Nama : Ny “R” Nama : Tn. “M"
Umur : 25th Umur : 26th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta
Alamat : Bencelok. Alamat : Bencelok

2. Keluhan utama/Alasan kunjungan


Ibu mengatakan ingin periksa kehamilannya dan ingin mengetahui jenis kelamin bayi nya

3. Riwayat penyakit saat ini (bila lebih dari 1x24 jam)


Ibu tidak menderita prnyakit menurun seperti DM, hipertensi & penyakit menular
sepertiTBC, hepatitis, HIV/AIDS.
4. Riwayat kebidanan
a. Riwayat menstruasi
 Menarche : 12 th
 Siklus/lama : 28 hari/ 7 hari
 Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
 Sifat darah : encer
 Warna : merah segar

24
 Disminorhoe: kadang-kadang
 Flour albus : -
 HPHT : 27-09-2021
b. Riwayat kehamilan,persalinan,dan nifas yang lalu

No Suam Kehamilan Persalinan Nifas


i Hamil UK Jenis Temp Penolong Penyulit L / P BB / H/M ASI Penyuli KB
ke at P t Jenis Lama Keluh
B an

1 I 1 39 mg Spt Pkm Bidan - L 3000/ 6 th/H + - Sunti 1 th -


50 k3
bln

H A M I L I N I

c. Riwayat persalinan sekarang


 HPL : 07-03-2022 UK : 30 Minggu
 Keluhan & penatalaksanaan pada
 Trimester I : mual
 Trimester II :mual kadang kadang
 Trimester III :sakit pinggang dan susah tidur
 ANC : 4x
 Imunisasi TT : T2

25
5. Riwayat kesehatan ibu
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita/sedang diderita
Ibu tidak pernah menderita prnyakit menurun seeperti DM,hipertensi & penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS.
b. Riwayat penyakit suami/keluarga
Suami dan keluarga tidak ada yang menderita prnyakit menurun seeperti DM, hipertensi &
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS.
6. Riwayat sosial
Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik
7. Riwayat psikososial
Ibu sangat senang dengan kelahiran bayinya.
8. Riwayat sosial budaya
Hubungan ibu dengan masyarakat baik.
9. Pola aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi
 Sebelum hamil:Ibu makan 3x/hari dg porsi sedang (nasi, lauk, dan sayur) & minum air
putih 6-8 gelas/hari.
 Selama hamil: Ibu makan dengan porsi sedikit tapi sering (nasi, lauk dan sayur) & minum
air putih 8 gelas/hari.
b. Eliminasi
 Sebelum hamil: ibu BAK 4-5 x/hari, warna jernih, bau khas & BAB 1x/hari dengan
konsistensi lembek.
 Selama hamil: ibu BAK 6-7 x/hari, warna jernih,bau khas & BAB 1x/hari dengan
konsistensi lembek.
c. Istirahat
 Sebelum hamil: ibu tidak tidur siang & tidur malam 7-8 jam/hari
 Selama hamil: ibu tidur siang 1-2 jam/hari & tidur malam 7-8 jam/hari
d. Personal hygine
 Sebelum hamil: ibu mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju
1x/hari, ganti celana dalam 2x/hari.
 Selama hamil: ibu mandi 3x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju
1x/hari, ganti celana dalam 2-3x/hari.

26
e. Aktivitas
 Sebelum hamil: ibu melakukan pekerjaan rumah sendiri seperti menyapu, mencuci,
memasak.
 Selama hamil: ibu melakukan pekerjaan rumah sendiri seperti menyapu, mencuci,
memasak.
f. Seksualitas
 Sebelum hamil: ibu melakukan hubungan seksual 3x/minggu
 Selama hamil: ibu jarang melakukan hubungan seksual
g. Kebiasaan merokok,minum jamu & obat
 Sebelum hamil: ibu tidak pernah merokok, minum jamu & obat
 Selama hamil: ibu tidak pernah merokok, minum jamu & obat
A. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
 Td : 110/60Mmhg
 Nadi : 80x/mnt
 Suhu : 36,5oC
 RR : 18 x/mnt
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
 Kepala : simetris, rambut hitam, bersih, tidak ada ketombe.
 Muka : simetris, tidak odem,pucat, sklera putih, conjungtiva merah muda, tidak ada
chloasma gravidarum
 Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung
 Telinga : simetris, tidak ada serumen & pendengaran baik
 Mulut : simetris, gigi tidak caries, tidak epulips, tidak stomatitis
 Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjer lime, tiroid dan pembuluh vena
jugularis
 Mammae : simetris, puting menonjol, areola hiperpigmentasi
 Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
 Abdomen : tidak ada bekas operasi, terasa gerakan janin, terdapat striae gravidarum

27
 Vulva/vagina : tidak odem, tidak varices
 Anus : tidak ada hemoroid
 Ekstremitas
 Atas : simetris, tidak odem, tidak kongenital
 Bawah : simetris, tidak odem, tidak kongenital
b. Palpasi
 Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, limfe & vena jugularis
 Axilla : tidak teraba pembesaran kelenjar limfe
 Mammae : tidak ada nyeri tekan
 Abdomen
 TFU= 3 jari atas pusat. Mc.Donald= 24 cm
 Leopold I: teraba bulat,lunak, tidak melenting.
 Leopold II:-teraba bagian kanan ibu keras memanjang seperti papan
- bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin
 Leopold III: bagian bawah ibu teraba bulat, keras, melenting (kepala), konvergen
 Leopold IV: konvergen
c. Perkusi
Reflek patella ka/ki = +/+
d. Auskultasi
1) Djj =126 x/mnt
3. Pemeriksaan antropometri
BB= 56 kg
TB= 159
4. Pemeriksaan obstetric
a. Ukuran panggul
 Distansia spinarum= tidak terkaji
 Distansia cristarum= tidak terkaji
 Conjugata externa= tidak terkaji
 Lingkar panggul tidak terkaji
5. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
1) Darah
 HB = - hematokrit : - trombosit : -

28
 Golda =B leukosit :-
1) Urine
 Albumin urine= tidak dikaji
 Reduksi urine= tidak dikaji
II. INTERPRETASI DATA DASAR
1. Data subyektif : Ibu mengatakan ingin periksa kehamilannya dan ingin mengetahui
jenis kelamin bayi nya
2. Data obyektif : k/u : baik. Kesadaran :composmentis
TTVTD : 110/60 MmHg
Nadi : 80 x/mnt
Suhu : 36,5 oC
RR : 18 x/mnt

HPHT : 27-05-2021

Djj = 126 x/mnt


 TFU= 3 jari atas pusar Mc.Donald= 24cm
 Leopold I: Teraba bulat lunak dan tidak melenting(bokong)
 Leopold II: bagian kanan teraba keras, memanjang seperti papan
-bagian kiri teraba bagian terkecil janin
 Leopold III: bagian bawah ibu teraba bulat keras melenting (kepala), konvergen
 Leopold IV:konvergen

3. Diagnosa : Ny”R” 25 tahun, G2P1A0H1 UK 30 minggu tunggal, letkep, intra uteri, janin
hidup, kesan jalan lahir normal dengan gravidarum fisologis
4. Masalah : tidak ada
5. Kebutuhan : konsumsi tablet FE dan kalek
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
V. PENGEMBANGAN RENCANA (INTERVENSI)

No Tangal & Diagno Tujuan & Intervensi Rasional

29
Waktu sa kriteria

22-12-21 Ny”R" Tujuan 1. Melakukan pendekatan pada 1. Diharapkan terjalin


11.50 wib G2P Agar ibu pasien dan keluarga hubungan baik antara
1A0 mengetahui 2. Menginformasikan hasil bidan/dokter dengan
H1 keadaannya pemeriksaan dan tindakan yang pasien
UK dan telah dilakukan seperti sakit 2. Mengetahui hasil
30 keadaan pinggang termasuk hal yg pemeriksaan dan
mgg janin fisiologis. tindakan yang telah
tung Kriteria 3. Menginformasikan ibu dilakukan
gal, K/U: baik
tentang kebutuhan nutrisi 3. Diharapkan ibu dapat
letk Kesadaran : memenuhi kebutuhan
dan istirahat yang cukup
ep, composmen nutrisinya dan istirahat
intra tis
4. MenganjurkanIbu agar yang cukup
uteri Td: 90-120 mengonsumsi tablet tambah 4. Diharapkan ibu
, MmHg darah dan kalek yang mendapatkan zat besi
jani N : 60-120 yang cukup agar
diberikan oleh dokter/bidan
n x/mnt terhindar dari
5. Memberitahu Ibu untuk
hidu S : 36-37,5 C o
perdarahan saat
p,ke RR: 18-24
tidak melakukan aktivitas persalinan
san x/mnt yang berat berat dulu 5. Diharapkan ibu tidak
jala 6. Memberi tahu tanda-tanda lelah dan janinnya baik”
n bahaya kehamilan saja
lahir 6. Diharapkan ibu
7. Meminta ibu kembali
nor mengetahuhui tanda-
mal
kontrol tiap bulan atau jika tanda bahaya pada
den ada keluhan kehamilannya
gan 7. Diharapkan ibu kontrol
grav tiap bulan atau jika ada
idar keluhan
um
fisol
ogis

30
VI. PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI)

No Tanggal & Implementasi


waktu

22-12-21 1. Melakukan pendekatan kepada pasien dan keluarga seperti salaman,


11.52
tersenyum, menyapa dengan ramah dll.
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan tindakan yang telah dilakukan
seperti sakit pinggang termasuk hal yang fisologis
3. Menginformasikan ibu tentang kebutuhan nutrisi dan istirahat yang cukup
4. Menganjurkan Ibu agar mengonsumsi tablet tambah darah dan kalek yang
diberikan oleh bidan
5. Memberitahu Ibu untuk tidak melakukan aktivitas yang berat berat dulu
6. Memberi tahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan
7. Meminta ibu kembali kontrol tiap bulan atau jika ada keluhan.

VII. EVALUASI
Tanggal : 22-12-2021 Jam:09:55 wib
Diagnosa: Ny”R” 25 tahun, G2P1A0H1 UK 30 minggu tunggal, letkep, intra uteri, janin
hidup, kesan jalan lahir normal dengan gravidarum fisologis

S:ibu memahami atas penjelasan yang diberikan oleh dokter/bidan


O: ibu dapat mengulangi penjelasan yang diberikan oleh dokter/bidan
K/U : baik
Kesadaran : Composmentis
TTVTD : 110/60 MmHg
Nadi : 80 x/mnt
Suhu : 36,5 oC
RR : 18 x/mnt

HPHT : 27-05-2021

31
Djj = 126 x/mnt
 TFU= 3 jari diatas pusar Mc.Donald= 24 cm
 Leopold I: teraba bagian atas bulat,lunak, tidak melenting.
 Leopold II: teraba bagian kanan ibu keras memanjang seperti papan
- bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin
 Leopold III: bagian bawah ibu teraba bulat keras melenting (kepala),
konvergen
 Leopold IV:konvergen
A : Ny”R" 25 tahun, G2P1A0H1 UK 30 minggu tunggal, letkep, intra uteri, janin hidup,
kesan jalan lahir normal dengan gravidarum fisologis
P :

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan tindakan yang telah dilakukan.


2. Menginformasikan ibu tentang kebutuhan nutrisi dan istirahat yang cukup
3. Menganjurkan ibu agar mengonsumsi tablet tambah darah dan kalek yang diberikan
oleh bidan
1. MenganjurkanIbu untuk tidak melakukan aktivitas yang berat berat dulu
2. Memberitahu Ibu tanda-tanda bahaya kehamilan
3. Meminta ibu kembali kontrol tiap bulan atau jika ada keluhan

32
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin, lama kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Tanda dan gejala kehamilan dibagi dua jenis yaitu Tanda yang tidak pasti (probable
signs)/tanda mungkin kehamilanyaitu amenorhea, mual dan muntah, quickening, keluhan
kencing,konstipasi, perubahan berat badan, perubahan temperatur suhu basal,perubahan
warna kulit, perubahan payudara, perubahan pada uterus,tandapiskacek’s,perubahan-
perubahanpadaserviks sedangkan Tanda pasti kehamilan yaitu denyut Jantung Janin (DJJ),
palpasi dan Pemeriksaan diagnostik kehamilan seperti rontgenografi
Perubahan anatomi, fisiologi, dan psikologis pada ibu hamil adalah vagina/vulva,
ServiksUteri, uterus, ovarium, Perubahan Kardiovaskuler atau Hemodinamik, Perubahan
pada sistem Pernafasan, Perubahan Sistem Gastrointestinal, Perubahan Sistem
Muskuloskeletal,Perubahan Pada Ginjal sedangkan untuk psikologis pada ibu hamil
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu danwaspada sebab pada saat itu ibu
merasa tidak sabar menunggukelahiran bayinya.Rasa tidak nyaman akibat kehamilan
timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya jelek.
Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil.

B. Saran
1. Bagi Siswa
diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu
hamil trimester 3
2. Bagi Bidan/Profesi :
diharapkan mampu memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan
kondisipasien serta memberi motivasi, HE(healt education), maupun KIE

33
(Komunikasi,Informasi dan Edukasi) sehingga dapat mengatasi kecemasan dan
kekhawatiran ibu dan masalah yang sedang di hadapi ibu dapat teratasi.

3. Bagi Institusi/Lembaga
diharapkan mampu menambah referensi yang berguna untuk mahasiswa
khususnyapendidikan pada umumnya.

34
DAFTAR PUSTAKA
Buku Obstetri Fisiologi, Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran (UNPAD) Bandung.

Fitriahadi, Enny. 2017. Buku Ajar Asuhan Kehamilan disetai Daftar Tilik.
Yogyakarta:Universitas Aisyiyah.

Nitrawati, Ika Nur. 2018. Asuhan Kebidanan Kehamilan Komprehensif pada Kehamilan
Normal. Skripsi. Jombang:STIKES Insan Cendekia Medika.

Khumaira, Marsha. 2012. Ilmu Kebidanan.Yogayakarta:Citra Pustaka.

35

Anda mungkin juga menyukai