Anda di halaman 1dari 23

PERDARAHAN PASCA SALIN

(HPP)
Imroatus Sholihah, S.Keb., Bd., M.Keb.
AKADEMI KEBIDANAN GRAHA HUSADA SAMPANG
Penyebab Kematian Maternal di Indonesia
30% HPP
25% Preeklampsia
12% Infeksi
8% Komplikasi
masa nifas
5% Abortus
5% Partus Macet
3% Emboli
Perdarahan Postpartum (HPP)
• 600.000 kematian ibu (1 orang per menit)
125.000 karena HPP primer

• Batasan HPP : Pervaginam > 500 cc , SC > 1000 cc ,


SC+Histerektomi > 1500 cc, dan hasil lab terdapat
penurunan HCT sebesar 10%
Klasifikasi HPP dan Respon yang terjadi
KLAS Jumlah (cc) %-Lost Respons

1 900 15 asimtomatik
2 1200-1500 20-25 Takikardi,takipnea, pulse
menyempit, ortostatik
hipotensi
3 1800-2100 30-35 Takikardi, takipnea,
hipotensi, extr.dingin
4 >2400 40 Syok, oligo-uria/anuria
Klasifikasi HPP
HPP Primer (Early HPP) HPP Sekunder (Late HPP)
Definisi: perdarahan berlangsung Definisi: perdarahan berlangsung
dalam 24 jam pertama dengan setelah 24 jam pertama dengan
jumlah 500 cc atau lebih jumlah 500 cc atau lebih
Sebabnya: Atonia uteri, retensio Sebabnya: Tertinggalnya sebagian
plasenta, robekan jalan lahir plasenta atau membrannya,
(ruptura uteri inkomplet/komplet, perlukaan terbuka kembali dan
hematoma parametrium, menimbulkan perdarahan, infeksi
perlukaan servikal, perlukaan pada tempat implantasi plasenta
vagina atau vulva, perlukaan
perineum)
(Manuaba, 2007)
Penyebab Early HPP
ATONIA UTERI (TONUS)
• Penyebab terbanyak 70 – 80 % HPP
• Atonia uteri : ketidakmampuan otot rahim untuk berkontraksi
sehingga tidak mampu menutup pembuluh darah yang terdapat
pada tempat implantasi plasenta (Manuaba, 2004).
• Post-partum : Kontraksi < --> perdarahan >>
• Faktor Resiko : Overdistensi Uterus, Kelelahan, dan Gangguan
Kontraksi akibat persalinan lama / persalinan presipitatus, persalinan
yang diinduksi / diperkuat oleh oksitosin, paritas tinggi,
korioamnionitis, beberapa anestetik umum (hidrokarbon berhalogen)
Patofisiologi
Predisposisi Atonia
Uteri (hal yang
Atonia Uteri kontraksi uterus
Uterus
menyebabkan uterus tidak adekuat
berkontraksi secara kelelahan (Hipotonia Uteri)
masif / terlalu rileks)

ATONIA UTERI HPP

(Manuaba, 2007)
Penilaian Klinik menentukan penyebab
HPP Uterus tidak berkontraksi dan Syok, bekuan darah pada
Gejala dan Tanda Penyulit Diagnosis
Atonia uteri
lembek, Perdarahan segera serviks atau posisi telentang
setelah anak lahir akan menghambat aliran darah
keluar
Darah segar mengalir segera Pucat, Lemah, Menggigil Robekan jalan lahir
setelah bayi lahir, Uterus
berkontraksi dan keras, Plasenta
lengkap
Plasenta belum lahir setelah 30 Tali pusat putus akibat traksi Retensio plasenta
menit, Perdarahan segera, berlebihan, Inversio uteri
Uterus berkontraksi dan keras akibat tarikan, Perdarahan
lanjutan
Plasenta atau sebagian selaput Uterus berkontraksi tetapi Retensi sisa
tidak lengkap, Perdarahan segera tinggi fundus tidak berkurang plasenta
TUJUAN PENANGANAN HPP secara
UMUM
• Perbaikan KU (Airway, Breathing, Circulation)
• Mempertahankan TTV tetap dalam batas tertentu , yaitu Tek. Sistolik
>= 90 mmHg , Nadi < 100 x/menit, produksi urin >= 25 cc / jam,
Kesadaran baik
• Menangani penyebab perdarahan (Tonus, Trauma, Tissue, Trombin)
• Mencegah Komplikasi (Cairan terlalu banyak --> Edema Paru)
Penanganan HPP (Atonia Uteri)
MEKANIS MEDIKA- OPERATIF
MENTOSA
•Masase KONSERVATIF RADIKAL
•Kompresi •Oksitosin
interna •Ergometrin
•Jahit uterus •Histerektomi
•Prostaglandin
externa •Ligasi arteri
•Anti-fibrinolitik
Aorta
•Tampon
Kompresi Bimanual
Kompresi Bimanual Interna (KBI) Kompresi Bimanual Eksterna (KBE)
• Tangan 1 diperut ibu, membuat • Cengkeram rahim dengan
uterus antefleksi kedua tangan dari dinding
• Tangan yang lain dijalan lahir abdomen
dengan posisi menggenggam • Sukar bila perut tebal / kaku /
tidak kooperatif
• Uterus dijepit diantara 2 tangan
• Evaluasi :
• Evaluasi :
• Perdarahan (-) 
• Perdarahan (-)  pertahankan s/d kontraksi
pertahankan s/d kontraksi uterus (+)
uterus (+) • Perdarahan (+)  tindakan
• Perdarahan (+)  tindakan lanjutan
lanjutan
ANATOMI UTERUS
SOP ATONIA UTERI
SOP ATONIA UTERI
SOP ATONIA UTERI
SOP ATONIA UTERI
KOMPRESI BIMANUAL INTERNA KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA
Alogaritma Penanganan

• Kompresi Bimanual ada 3, yaitu


Kompresi Bimanual Interna (Sendiri),
Kompresi Bimanual Eksterna (dibantu
orang lain)

• Ranah Dokter Kandungan (SpOG)


• Kompresi Aorta Abdominalis -
Pemasangan Kondom Kateter - Operatif
CONTOH KASUS
• Seorang perempuan P5005Ab000 1 jam postpartum mengeluh
darah yang keluar sangat banyak. Hasil anamnesis
ditemukan bahwa kondisi sosial ekonomi rendah, bekerja
sebagai buruh cuci, anak terkecil usia 2 tahun. Hasil
pemeriksaan diperoleh TD 90/60 mmHg, Nadi 90x/menit, S
370C, P 20 x/menit, plasenta lahir lengkap, tidak terdapat
laserasi perineum, uterus teraba lembek. Apa diagnosa
dan tindakan awal yang paling tepat dilakukan oleh
Bidan ?
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai