OBSTETRI
Primer/Dini :
Perdarahan dari jalan lahir ≥500 cc dalam 24 jam
pertama setelah bayi lahir.
Sekunder/Lanjut :
Perdarahan dari jalan lahir ≥500 cc lebih dari 24
jam pertama setelah persalinan.
Klasifikasi WHO Perdarahan Pascasalin
Berdasar Jumlah
Perdarahan pascasalin minor:
Jumlah perdarahan antara 500-1000 cc tanpa tanda
syok secara klinis.
Perdarahan pascasalin mayor:
Jumlah perdarahan >1000 cc, atau <1000 cc dan
disertai tanda klinis syok
Hati-hati!
Pada pasien anemia berat dan hemokonsentrasi
(Preeklamsi berat) perdarahan 250 cc sudah bisa
membahayakan ibu.
Evidence Based Medicine
Practice
Manajemen aktif kala III menurunkan jumlah
perdarahan dan menurunkan risiko PPS.
(Rekomendasi A)
Pemberian oksitosin profilaksis yang diberikan
secara rutin pada manajemen aktif kala III
terbukti menurunkan risiko PPS hingga 60 %.
(Rekomendasi B)
Untuk ibu bersalin secara seksio sesarea, oksitosin
(5 IU dengan cara intravena perlahan) harus
diberikan untuk merangsang kontraksi uterus dan
mengurangi keluarnya darah.
(Rekomendasi C)
Misoprostol tidak seefektif oksitosin tetapi
dapat digunakan bila pemberian oksitosin tidak
memungkinkan, misalnya pada persalinan di
rumah.
(Rekomendasi A)
Pemeriksaan USG harus dilakukan pada semua
wanita yang memiliki riwayat seksio sesarea
untuk menentukan letak plasenta dan
mendeteksi kemungkinan adanya plasenta
akreta atau perkreta.
(Rekomendasi C)
Gambaran Klinis dan Respon Fisiologis pada
Keadaan Kehilangan Darah
4T
Tone - Atoni uterus
Tissue - Sisa plasenta/bekuan
Trauma - laserasi, ruptur,inversio
Thrombin- koagulopati
HAEMOSTASIS
Ask for HELP /Minta bantuan
Establish Aetiology, Ensure Availability of Blood
Massage the Uterus
Oxytocin infusion /ergometrin / prostaglandin
Shift to theatre
Tamponade intra uterine or uterine packing
Compression Suture
Systemic Pelvic Devascularization
PERDARAHAN ANTEPARTUM
DAN INTRAPARTUM
Perdarahan obstetri
Jenis perdarahan:
Painful bleeding, mengindikasikan abrupsi
Painless bleeding, mengindikasikan plasenta previa
1. Abrupsi plasenta (Placental
abruption)
Faktor risiko
Riwayat abrupsi plasenta
Pemisahan PPROM
prematur dari Preeklamsi
lokasi normal Merokok
plasenta yang Trauma abdominal mayor
Ruptur uteri
terjadi setelah
Usia ibu yang terlalu tua
minggu kehamilan Multiparitas
ke-20 Riwayat operasi caesar
Oligohidramnion
Ras
75% kasus berupa 25% kasus berupa
revealed hemorrhage concealed hemorrhage
Komplikasi
Komplikasi Peripartum dari Abrupsi Plasenta Ringan-Akut3
Fetal
Nonreassuring tracing
Hipoksia dan asidosis
Kematian
Neonatal brain injury
Maternal
Hypovolemic shock (intrapartum/postpartum)
DIC (disseminated intravascular coagulation)
Gagal ginjal akut
Sindrom gawat nafas akut
Embolism cairan amnion
Kematian
Diagnosis dan Manajemen
persalinan
Diagnosis USG + tes laboratorium meliputi full blood count (FBC), Rh
typing, profil koagulasi, renal function test (RFT) / liver function test (LFT)
Marginalis Parsialis
robekan
Dinding perut ibu dapat ditekan menonjol ke atas oleh
Manajemen yang dilakukan: ujung jari tangan dalam
histerektomi,
pemberian antibiotika yang sesuai,
infus cairan kristalloid,
transfusi darah,
pemberian tindakan anti-syok
4. Penempelan Plasenta Abnormal
(Placenta Accreta)
penetrasi abnormal
dari vili korionik
kedalam miometrium
atau lebih jauh
Faktor risiko
Placenta previa
Riwayat operasi pada uterus
Operasi sesar
Miomektomi
Suction curettage
Cornual resection
Hysteroscopy
Usia saat hamil yang terlalu tua
Multiparitas
Diagnosis
- Periksa Kadar Mg
- Gangguan pernapasan
- Ca glukonas 1 gram iv
- Intubasi
- Bantuan napas
Mengontrol hipertensi berat untuk mencegah
gangguan serebrovaskuler
Mengurangi dan mempertahankan tekanan darah
dalam interval aman
mengurangi afterload
Sistolik 140–160mmHg dan diastolik 90–
110mmHg
hidralazine dosis 5–10mg bolus
labetalol 20–40mg setiap 15 menit
nifedipin oral 10–20 mg setiap 30 menit, maks: 50
mg tiap jam
Penatalaksanaan pasien dengan
peningkatan tekanan intrakranial
- Saturasi O2 >95%
- Diuresis osmotik
- Manitol, furosemide
Manajemen Komplikasi
Disseminated Intravascular Coagulation/ DIC
(insidensi 7%-11%)
Pertahankan volume dan tekanan darah
Edema paru (insidensi 3%-5%)
Oksigen dan diuretika 20–40mg furosemid iv bolus,
dalam 1–2 menit.
Terminasi kehamilan
Manajemen intrapartum:
Fetal Heart Rate (FHR) monitoring dan Tokometri
Pilihan Anestesi
Manajemen pascasalin
MgSO4 – 24 jam pascasalin
Obat anti hipertensi
Seksio Sesarea pada Eklamsi
setelah stabilisasi maternal
berdasarkan usia kehamilan
kondisi fetus
mulainya persalinan
skor Bishop