Anda di halaman 1dari 53

TUMOR GANAS PADA

UTERUS, VAGINA,
VULVA, TUBA FALOPI
DAN OVARIUM

MITA MELIANI PUTRI 34718150


TUMOR Tumor dan kanker adalah salah satu
dari masalah kesehatan reproduksi
Sel tumor adalah sel tubuh yang
mengalami transformasi dan tumbuh

GANAS wanita yang merupakan faktor


penyebab dari kematian ibu.
secara otonom, lepas dari kendali
pertumbuhan sel normal sehingga sel ini
Berdasarkan pertumbuhannya, tumor berbeda dari sel normal dalam bentuk
digolongkkan bersifat jinak dan tumor dan strukturnya. Kata “ganas” sama
ganas yang disebut sebagai kanker. dengan maligna yang berarti buruk dan
Kanker adalah suatu penyakit yang berpotensi mematikan dengan
ditimbulkan oleh sel tunggal yang karekteristik analapsi, invasif dan
tumbuh tidak normal dan tidak metastasis. Tumor ganas adalah kanker,
terkendali sehingga dapat menjadi dan kanker belum tentu tumor
tumor ganas yang dapat
menghancurkan dan merusak sel atau
jaringan sehat.

2
1
Tumor ganas
pada vulva
epidemiologi dan
etiologi kanker vulva
3

Jumlah penderita kanker vulva sekitar 3-5% dari
semua keganasan pada organ reproduksi wanita.
Angka tersebut mewakili sekitar 1-2% jumlah
kanker pada wanita. Di Amerika Serikat, angka
insidensi kanker vulva adalah 1/100.000
penduduk. Jumlah penderita kanker vulva
mencapai 3.580 pasien pada tahun 2009,
dengan angka mortalitas sekitar 900 pasien di
tahun yang sama.

4
Faktor risiko
⊙ Usia lanjut.,

kanker vulva ⊙ Infeksi HPV subtipe 16, 18 dan 31.

adalah sebagai ⊙ Lesi Prekanker / Preinvasive Lessions,


berikut:
⊙ Merokok.

⊙ Imunodefisiensi.

⊙ Lichen Sclerosis,

5
1
Tumor ganas
pada vulva
Patologi Kanker Vulva

6

⊙ Sebanyak 80-90% kanker vulva jenisnya adalah
karsinoma sel skuamosa. Selain itu, terdapat jenis
histopatologi lainnya, seperti tumor pada kelenjar
vestibuler (kelenjar Bartholin) yang kebanyakan
berupa adenokarsinoma dan karsinoma adenoid
kistik. Jenis patologi lain yang lebih jarang adalah
melanoma, karsinoma sel basal, karsinoma
neuroendokrin, karsinoma sel Merkel dan sarkoma.

7
1
Tumor ganas
pada vulva
Faktor Resiko

8
⊙ Infeksi HPV atau kutil kelamin
(kutil genitalis).
⊙ Pernah menderita kanker leher
FAKTOR rahim atau kanker vagina

RISIKO ⊙ Infeksi sifilis


⊙ Diabetes
⊙ Obesitas
⊙ Tekanan darah tnggi
⊙ Usia
⊙ Hubungan seksual pada usia
dini
⊙ Berganti-ganti pasangan
seksual
⊙ Merokok
⊙ Infeksi HIV
⊙ Neoplasma Intraepitel Vulva
(NIV)

9
1
Tumor ganas
pada vulva
Klasifikasi
Kanker Vulva
10
Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel-sel skuamosa yang merupakan
jenis sel kulit yang utama. NIV terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu NIV1, NIV2, dan
NIV3. Istilah lainnya untuk NIV adalah displasia. Tingkat keparahan perubahan
1. Karsinoma prekanker mulai dari yang terendah sampai yang terberat:

sel skuamosa ⊙ NIV1 atau displasia ringan


⊙ NIV2 atau displasia menengah
⊙ NIV3 atau displasia berat
⊙ Karsinoma in situ
⊙ Karsinoma invasif

11
2. Adenokarsinoma 3. Melanoma 4. Sarkoma 5. Karsinoma
Sejumlah kecil kanker sel basal
vulva berasal dari kelenjar.
Beberapa diantaranya Melanoma Tumor jaringan
berasal dari kelenjar
bartholin yang ditemukan berasal dari sel ikat dibawah Karsinoma sel
pada lubang vagina dan penghasil kulit yang basal sangat
menghasilkan cairan
pelumas yang menyerupai pigmen yang cenderung jarang terjadi
lendir. memberikan tumbuh dengan pada vulva,
Kebanyakan kanker
kelenjar bartholin adalah pada kulit. cepat. Sarkoma karena biasanya
adenokarsinoma, tetapi vulva bisa menyerang
beberapa diantaranya
(terutama yang tumbuh menyerang kulit yang
dari saluran kelenjar) semua terpapar oleh
merupakan karsinoma sel
transisional atau golongan usia, sinar matahari.
karsinoma sel kelenjar termasuk anak-
skuamosa.
anak.
12
1
Tumor ganas
pada vulva
Penegakan Diagnosis dan
Stadium Kanker Vulva

13
1. ANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN FISIK
Keluhan pasien dengan kanker vulva secara umum
adalah nyeri, perdarahan, keputihan, gatal, kulit
menjadi tebal atau kasar, dan adanya benjolan
pada vulva. Pada pemeriksaan fisik, dapat
dilakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan
periksa dalam. Pada inspeksi, dapat ditemukan
adanya benjolan pada vulva, dengan ukuran
bervariasi, tunggal ataupun multipel, dapat
eksofitik maupun endofitik.

14
Stadium Penjelasan
I Tumor hanya terbatas pada vulva atau pada vulva dan perineum, dan belum menyebar.
IA Tumor hanya terbatas pada vulva atau vulva dan perineum , berukuran 2 cm atau kurang,
belum menyebar dan tidak lebih dalam dari 1 mm.
IB Tumor berukuran lebih besar dari 2 cm atau lebih dalam dari 1 mm, tapi hanya terbatas pada
vulva atau vulva dan perineum.
II Tumor ukuran berapapun yang sudah menyebar ke struktur terdekat sekitarnya, termasuk
Pemeriksaan bagian terbawah uretra, vagina atau anus. Belum ada penyebaran ke KGB atau bagian lain
dari tubuh.
Penunjang III Kanker telah menyebar ke jaringan sekitarnya, seperti, vagina, anus, atau uretra, dan ke KGB
lipat paha. Tidak terdapa metastasis jauh.
Pemeriksaan IIIA Kanker telah menyebar ke jaringan sekitarnya (vagina, anus, atau uretra). Terdapat 1 atau 2
metastasis ke KGB, tapi beukuran kurang dari 5 mm, atau terdapat 1 metastasis berukuran 5
penunjang mm. Tidak terdapat metastasis jauh.
IIIB Kanker telah menyebar ke jaringan sekitarnya (vagina, anus, atau uretra). Terdapat 3 atau
pada kanker lebih metastasis ke KGB, namun beukuran kurang dari 5 mm, atau terdapat 2 atau lebih
metastasis berukuran 5 mm. Tidak terdapat metastasis jauh
vulva IIIC Kanker telah menyebar ke jaringan sekitar (vagina, anus, atau uretra) dan ke 1 atau lebih KGB
dan kapsul KGB sekitarnya, atau menyelimutinya. Tidak terdapat metastasis jauh

berupa: IV Kanker telah menyebar ke bagian atas vagina atau bagian bawah uretra atau telah menyebar
ke bagian yang jauh dari tubuh.
IVA Tumor telah menyebar ke bagian atas uretra, vagina atau anus; kanker telah menyebar ke
KGB regional dan menyebabkan ulserasi; atau telah melekatkan pada KGB ke jaringan di
bawahnya. Tidak terdapat metastasis jauh.
IV B Kanker telah menyebar ke bagian yang jauh dari tubuh.

15
1
Tumor ganas
pada vulva
Tata Laksana Kanker Vulva

16
PILIHAN MODALITAS TERAPI UTAMA KANKER VULVA

1. Pembedahan 2. Kemoterapi 3. Radiasi

Kemoterapi bersama dengan radiasi Radiasi dapat berperan sebagai terapi


Tindakan pembedahan pada kanker vulva (kemoradiasi) berperan sebagai ajuvan paska operasi, atau sebagai
berupa vulvektomi atau wide eksisi terapi ajuvan paska operasi. Namun menjadi pilihan terapi induksi bersama
dengan limfadenektomi KGB pada kanker vulva yang inoperable, dengan kemoterapi (kemoradiasi).
inguinofemoral. Indikasinya adalah kanker kemoradiasi dapat berperan Radiasi juga dapat berperan dalam
vulva dengan stadium T1-T2 (operable). sebagai terapi induksi atau sebagai terapi paliatif pada kanker vulva
Pada kanker vulva stadium lebih lanjut terapi definitif. Sedangkan pada stadium lanjut, terutama untuk
atau yang inoperable dapat diberikan stadium lanjut dengan metastasis mengatasi keluhan nyeri dan
kemoradiasi terlebih dahulu. Bila respon jauh, kemoterapi menjadi terapi perdarahan. Radiasi dapat diberikan
tumor terhadap kemoradiasi baik dan pilihan utama. Regimen kemoterapi dengan teknik 2D, 3D atau IMRT,
tumor menjadi operable, dapat pilihan pada kanker vulva adalah 5- tergantung dari stadium dan ekstensi
dipertimbangkan tindakan pembedahan. FU dan Mitomycin C, atau cisplatin tumor. Brakiterapi interstisial dapat
Minimal margin tumor pada tindakan dan 5-FU. menjadi pilihan teknik radiasi bila
pembedahan adalah 8 mm berdasarkan tumor inoperable dengan invasi tumor
hasil pemeriksaan patologi anatomi. yang dalam.
Margin minimal 8 mm dari tumor lokal
dapat meminimalisir kekambuhan lokal.
Pada kanker vulva yang invasi
terdalamnya >1 mm, dianjurkan dilakukan
diseksi KGB inguinal superfisial dan
profunda. 17
1
Tumor ganas
pada vulva
PROGNOSIS

18
Ketahanan hidup 5 tahun semua
stadium memberi gambaran berikut:
PROGNOSIS
Stadium I: 85-95%
Stadium II: 65-80%
Stadium III: 25-40%
Stadium IV: 0-25%

Adanya metastasis kelenjar


membuat prognosis lebih buruk, tapi
tidak tanpa harapan.
19
Ada dua cara untuk mencegah kanker vulva:

PENCEGAHAN
⊙ Menghindari faktor resiko yang bisa dikendalikan
TUMOR GANAS
⊙ Mengobati keadaan prekanker sebelum terjadinya
kanker invasif
PADA VULVA Keadaan pre-kanker bisa ditemukan dengan menjalani
pemerikasaan sistem reproduksi secara teratur dan
memeriksakan setiap ruam, atau tahi lalat, benjolan atau
kelainan vulva lainnya yang bersifat menetap.
Pengobatan NIV bisa mencegah sejumlah kanker invasif.

20
Tumor ganas
pada vagina
Epidemiologi dan
Etiologi
21
⊙ Epidemiologi ⊙ Etiologi
Tumor ganas primer Tidak banyak
di vagina sangat diketahui mengenai
Epidemiologi jarang terjadi, etiologi jenis tumor
biasanya diderita oleh ganas ini, meskipun
dan Etiologi wanita berumur 50 disebut tentang
tahun ke atas. Tumor lambatnya menarche
biasanya terdapat di (15-17 tahun) dan
bagian tengah awalnya menopause
proksimal vagina, dari (40 tahun) dalam
dinding samping atau riwayat penyakitnya.
belakang vagina.

22
⊙ Karsinoma sel skuomosa
⊙ Karsinoma verukosa
Klasifikasi ⊙ Adenokarsinoma
tumor ganas ⊙ Melanoma maligna
pada vagina
⊙ Sarkoma: tumbuh jauh di dalam dinding vagina. Ada beberapa jenis
sarkoma yaitu:
○ Leiomiosarkoma, menyerang wanita berusia 50 tahun ke atas
○ Rabdomiosarkoma, yaitu kanker pada masa kanak-kanak
(biasanya terjadi pada anak usia dibawah 3 tahun).

23
⊙ Pemberian DES (Di-etyl-
stilbestrol) pada ibu hamil
trimester I dan seterusnya untuk
Patologi mempertahankan kehamilan, akan
menyebabkan terjadianya
adenosis vagina pada anak
perempuan yang dilahirkan dari
kehamilan tersebut setelah
berusia belasan tahun.
24
⊙ Usia: sebagian besar kasus kanker vagina ditemukan
pada usia 50-70 tahun

⊙ Obat hormon untuk mencegah keguguran pada wanita


Faktor
hamil seperti dietilstillbestrol.
penyebab
⊙ Infeksi HPV (Human Papilloma Virus): virus penyebab
kutil kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual.

⊙ Berganti-ganti pasangan
⊙ Merokok
⊙ Hubungan seksual untuk pertama kalinya pada usia dini
25
⊙ Terbentuknya luka terbuka yang bisa mengalami
perdarahan dan terinfeksi.
Gejala tumor
⊙ Perdarahan melalui vagina yang terjadi setelah
ganas pada
vagina berhubngan seksual

⊙ Terkadang dari vagina keluar cairan encer


⊙ Mengalami sakit saat buang air kecil
⊙ Sembelit dan rasa nyeri di pinggul yang menetap
⊙ Terasa ada benjolan
⊙ Nyeri ketika berhubungan seksual 26
Stadiu Penjelasan
m

0 Terbatas pada epitelium vagina dan belum menyebar ke lapisan vagina lainnya.
Pada stadium ini kanker tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Stadium I Kanker telah menyebar ke bawah epitelium tetapi masih terbatas pada mukosa

tumor ganas vagina (mukosa terdiri dari 2 lapisan yaitu epitelium dan lamina propria atau stroma
subepitel)

vagina IA Tumor berukuran kurang dari 2 cm dan telah menembus ke dalam dindig sedalam
kurang dari 1 mm.

IB Tumor lebih besar dari 2 cm dan telah menembus ke dalam dinding sedalam lebih
dari 1 mm
II Proses sudah meluas sampai jaringan ikat vagina, tetap belum mencapai dinding
panggul maupun organ lain.

III Proses telah meluas sampai ke salah satu/kedua dinding panggul dan/atau
menyebar ke KGB
IVA Proses sudah keluar dari panggul kecil atau sudah menginfiltrasi mukosa
rektum/kandung kemih.
IV Kanker telah menyebar ke organ tubuh yang jauh, misalnya paru-paru.

27
⊙ Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan
panggul akan teraba adanya benjolan. Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

⊙ Kolposkopi
⊙ Biopsi

Diagnosis ⊙ Staging

Penilaian penyebaran kanker vagina melibatkan beberapa pemeriksaan berikut:

⊙ Pemeriksaan fisik menyeluruh

⊙ Pielogram intravena

⊙ Barium enema
⊙ Rontgen dada

⊙ Sistoskopi

⊙ Proktoskopi
⊙ CT scan

⊙ Skening tulang 28
Pengobatan

Terapi Kemot
Pembedahan
penyinaran erapi

29
Tumor ganas
pada Tuba
Falopi

30
⊙ Kebanyakan tumor ganas yang
timbul dalam tuba falopi adalah
penyebaran dari kanker ovarium
Epidemiologi
atau uterus. Sehingga terdapat
kriteria untuk menetapkan
tumor apapun sebagai tumor
primer dari tuba falopi. Kanker
harus terletak dalam tuba, dan
uterus serta ovarium harus
terbebas dari karsinoma 31
⊙ Tumor ganas primer tuba falopi
yang paling sering adalah
adenokarsinoma. Tumor-tumor
Klasifikasi
lain dapat berupa sarcoma
seperti Leimiosarkoma,
kondrosarkoma, tumor
mesodermal campuran,
limfoma, dan kariokarsinoma.

32
⊙ Bila terdapat tanda dan gejala
yaitu rabas vagina, perdarahan
abnormal vagina atau rabas,
Gejala
menstruasi, yang tidak teratur,
dan nyeri. Kanker tuba paling
banyak ditemukan pada wanita
pasca menopause, tetapi bisa
juga ditemukan pada wanita
yang lebih muda.
33
Stadium Kriteria

IA Pertumbuhan tumor terbatas pada salah satu tuba; tidak ada ascites. Tak ditemukan
tumor di permukaan luar, kapsulnya utuh. Tumor terdapat di permukaan luar, atau
kapsulnya pecah atau kedua-duanya.

IB Pertumbuhan tumor terbatas pada kedua tua; tidak ada ascites. Tak ada tumor di
permukaan luar, kapsulnya utuh. Tumor terdapat di permukaan luar, atau kapsulnya

Stadium
pecah atau kedua-duanya.

IC Tumor dari tingkatan klinik IA dan IB, tetapu ada ascites atau cucian rongga perut positif

II Pertumbuhan tumor melibatkan satu atau dua tuba, dengan perluasan panggul.

IIA Perluasan proses dan/atau metastasis ke uterus atau ovarium.

IIB Perluasan proses ke jaringan panggul lainnya.


IIC Tumor dari tingkat klinik IIA atau IIB, tetapi dengan ascites dan/atau cucian rongga
perut positif.
III Tumor melibatkan satu atau dua tuba dengan penyebaran kelenjar limfa intraperitoncal,
atau kedua-duanya. Tumor terbatas pada panggul kecil dengan bukti histologik
penyebaran ke usus halus atau omentum

IV Pertumbuhan tumor melibatkan salah satu atau kedua tuba dengan metastasis berjarak
jauh. Bilamana didapatkan efusi pleural, harus ada sitologi positif untuk menyebutnya
sebagai tingkat klinik IV. Begitu pula ditemukannya metastasis keparenkim hatei.

34
⊙ Untuk dapat memastikan tuba
falopi tersumbat, dokter bisa
menggunakan
Diagnosa
hysterosalpingography. Pada
prosedur ini, sinar X dilakukan
setelah radiopaque dye
disuntikkan melalui servik.
Pewarna tersebut menyebar
secara cepat ke dalam rongga
rahim dan tuba falopi. 35
Pengobatan yang utama untuk
kanker tuba adalah pembedahan
untuk mengangkat kedua saluran,
Pengobatan kedua indung telur, dan rahim
disertai pengangkatan kelenjar getah
bening perut dan panggul.Pada
kanker stadium lanjut, setelah
pembedahan mungkin perlu
dilakukan kemoterapi atau terapi
penyinaran
36
Tumor Ganas
pada Uterus

37
⊙ Wanita dengan nullypara ( wanita
kurang subur ).
⊙ Etiologi secara pasti tidak diketahui
Etiologi ⊙ Tetapi ada korelasi antara pertumbuhan
tumor dengan peningkatan reseptor
estrogen-progesteron pada jaringan
mioma uteri dan juga dipengaruhi oleh
hormone pertumbuhan.
⊙ faktor genetic
⊙ Resiko tinggi wanita dengan umur diatas
35 tahun
38
⊙ Endometrium ⊙ Miometrium
⊙ Kista jaringan Neoplasma
embrional : Polip
endometrium jinak ini
berasal dari berasal dari
sering
Klasifikasi saluran
didapati otot uterus
mesonefridikus dan jaringan
wolffi terdapat terutama
dengan ikat yang
pada dinding menumpang
samping pemeriksaan
histeroskopi. nya ,sehingga
ektoserviks. dalam
Endoserviks Polip berasal
antara lain kepustakaan
terdiri atas suatu dikenal juga
adenoma dari adnoma,
adenofibrom istilah
maupun fibromioma,le
adenofibroma a, mioma ,
submukusum, iomioma,
yang berasal dari ataupun
selaput lendir plasenta.
pibroid.
endoserviks.
39
⊙ Usia,
⊙ Hiperplasia endometrium
⊙ Terapi Sulih Hormon (TSH)
⊙ TSH digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah
osteoporosis dan mengurangi resiko penyakit jantung atau stroke.

Faktor risiko ⊙ Obesitas


⊙ Hipertensi (tekanan darah tinggi)
⊙ Tamoksifen
Wanita yang mengkonsumsi tamoksifen untuk mencegah atau mengobati
kanker payudara memiliki resiko yang lebih tinggi.
⊙ Ras (Kanker rahim lebih sering ditemukan pada wanita kulit putih)
⊙ Kanker kolorektal
⊙ Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun
⊙ Menopause setelah usia 52 tahun
⊙ Tidak memiliki anak
⊙ Kemandulan
40
⊙ Perdarahan rahim yang abnormal
⊙ Siklus menstruasi yang abnormal
⊙ Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang
masih mengalami menstruasi)

Gejala ⊙ Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca


menopause
⊙ Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada
wanita yang berusia diatas 40 tahun)
⊙ Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
⊙ Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita
pasca menopause)
⊙ Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
⊙ Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
⊙ Tekanan abdomen (merasa penuh, bengkak atau kembung)
⊙ Perasaan ingin buang air kecil terus menerus 41
Tingkat Kriteria

I kanker hanya tumbuh di badan Rahim

II kanker telah menyebar ke leher rahim (serviks)

Stadium III kanker telah menyebar ke luar rahim, tetapi


masih di dalam rongga panggul dan belum
menyerang kandung kemih maupun rektum. Kelenjar getah bening
panggul mungkin mengandung sel-sel kanker.

IV Kanker telah menyebar ke dalam kandung kemih atau rektum atau


kanker telah menyebar keluar rongga panggul.

42
⊙ Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan berikut :
⊙ Pemeriksaan panggul
⊙ Pap smear
Diagnosis ⊙ USG transvagina
⊙ Biopsi endometrium.
⊙ Untuk membantu menentukan stadium atau
penyebaran kanker, dilakukan pemeriksaan berikut :
⊙ Pemeriksaan darah lengkap
⊙ Pemeriksaan air kemih
⊙ Rontgen dada
⊙ CT scan tulang dan hati
43
⊙ Pembedahan.
Pengobatan ⊙ Terapi penyinaran (radiasi)
⊙ Kemoterapi

44
Setiap wanita sebaiknya menjalani
pemeriksaan panggul dan Pap smear
secara rutin, untuk menemukan
Pencegahan tanda-tanda pertumbuhan yang
abnormal.
Wanita yang memiliki faktor resiko
kanker rahim sebaiknya lebih sering
menjalani pemeriksaan panggul, Pap
smear dan tes penyaringan (termasuk
biopsi endometrium).
45
Tumor Ganas
pada Ovarium

46
⊙ usia 55 – 59 tahun
⊙ pernah mengalami kanker payudara
⊙ penggunaan metode KB pil
Faktor risiko ⊙ nuliparitas
⊙ infertilitas
⊙ Riwayat keluarga yang menderita kanker
payudara dan/atau kanker ovarium
⊙ Riwayat keluarga yang menderita kanker kolon,
paru-paru, prostat dan rahim (menunjukkan
adanya sindroma Lynch II).

47
⊙ Gejala awalnya berupa rasa tidak enak yang samar-
samar di perut bagian bawah.
⊙ Ovarium yang membesar pada wanita
pasca menopause bisa merupakan pertanda awal
Gejala dari kanker ovarium.
⊙ Di dalam perut terkumpul cairan dan perut
membesar akibat ovarium yang membesar ataupun
karena penimbunan cairan.
⊙ Pada saat ini penderita mungkin akan merasakan
nyeri panggul,anemia dan berat badannya menurun.
⊙ Kadang kanker ovarium melepaskan hormon yang
menyebabkan pertumbuhan berlebih pada lapisan
rahim, pembesaran payudara atau peningkatan
pertumbuhan rambut. 48
Stadium Interpretasi
I Tumor terbatas di ovarium

Ia Pertumbuhan tumor ganas di satu ovarium dan tidak ada asites

Ib Tumor terbatas di kedua ovarium tanpa asites

Ic Tumor terbatas di satu atau kedua ovarium, sitologi asites/air cucian peritoneum posirif maligma

Stadium
II Tumor di satu atau kedua ovarium dengan pertumbuhan dalam pelvis

IIa Tumor di satu atau kedua ovarium dengan pertumbuhan dalam pelvis minor dan pada
pembedahan tumor terangkat seluruhnya
IIb
Tumor meluas pada jaringan pelvis lain dan pada pembedahan tumor tidak terangkat
IIc
seluruhnya

III
Tumor stadium IIa atau IIb, tapi asites atau cucian peritoneum positif sel maligma

IV
Tumor di satu atau kedua ovarium dengan metastasis pada peritoneum di luar panggul dan

Khusus KGB retroperitoneal atau keduanya. Tumor terbatas pada panggul kecil dengan metastasis ke
dinding usus dan omentum, dibuktikan dengan histopatologis

Tumor pada satu atau kedua ovarium dengan metastasis jauh. Metastasis ke hati atau adanya
efusi pleura yang dibuktikan dengan sitologi juda digolongkan stadium IV

Kasus yang tidak dilakukan laparotomi, tapi diduga karsinoma ovarium


49
⊙ Gejala desakan yang dihubungkan dengan
pertumbuhan primer dan infiltrasi ke jaringan
sekitar,
⊙ Gejala diseminasi/ penyebaran yang diakibatkan
Diagnosa oleh implantasi peritoneal dan bermanifestasi
adanya ascites
⊙ Gejala hormonal yang bermanifestasi sebagai
defeminisasi, maskulinisasi
atau hiperestrogenisme, intensitas gejala ini sangat
bervariasi dengan tipe histologik tumor dan usia
penderita

50
⊙ Pembedahan.
Pengobatan ⊙ Terapi penyinaran (radiasi)
⊙ Kemoterapi

51
○ Kontrasepsi oral (pil KB). Dibandingkan
dengan wanita yang tidak pernah
menggunakan mereka, para wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral selama
Pencegahan lima tahun atau lebih mengurangi risiko
kanker ovarium sekitar 50 persen, sesuai
dengan ACS.
○ Kehamilan dan menyusui. Memiliki
paling tidak satu anak menurunkan risiko
Anda mengalami kanker ovarium.
Menyusui anak-anak juga dapat
mengurangi risiko kanker ovarium.
52
Thanks!

53

Anda mungkin juga menyukai