N OBSTETRI:
KENALI TANDA DAN
GEJALA !
Evaluasi usia kehamilan, riwayat persalinan sebelumnya dan sekarang, bagaimana proses kelahiran
placenta, placenta retensi atau sisa, adakah atonia uteri, dan kondisi kandung kemih (apakah penuh).
Nyeri abdomen periksa tekanan darah (rendah, systolic < 90 mmHg), nadi (cepat, lebih dari 110 kali/
menit) temperatur (lebih dari 38oC), uterus (kontraksi).
Perhatikan tanda-tanda berikut : keluaran darah pervaginam, adanya kontraksi uterus, pucat, lemah, pusing,
sakit kepala, pandangan kabur, pecah ketuban, demam dan gawat nafas.
SKRINING AWAL: PERAN BIDAN
Melakukan pengenalan segera kondisi gawat Stabilisasi klien (ibu), dengan oksigen, terapi
darurat cairan, dan medikamentosa
Anterpartum: Postpartum:
Intrapartum:
Perdarahan :
Abortus Atonia uteria
Mola Hidatidosa Tali pusat menumbung Laserasi jalan lahir
KET Ruptur Uteri Retensi atau sisa
Plasenta Previa
Distosia Bahu plasenta
Solusio Plasenta
Infeksi puerperalis
Hipertensi Kehamilan ~ Perdarahan Pasca Salin
Eklampsia
Fetal Distress
KEDARURATAN OBSTETRIK ANTEPARTUM:
PERDARAHAN
DJJ + -
Chronic hypertension
Gestational hypertension
Preeclamsia - eclamsia
0 weeks 20 weeks
of pregnancy of pregnancy Labor
KEDARURATAN OBSTETRIK ANTEPARTUM:
HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
DIAGNOSIS
PREEKLAMPSIA
Anti kejang (Neuroprotektor)
Sulfas magensiiscus (MgSO4) 20% dan 40%
Dilakukan evaluasi tanda infeksi ibu dan janin intrauterine, kemajuan persalinan
Apabila kondisi premature, dapat diberikan pematangan paru Inj. Dexamethasone 6 mg / 12 jam (2
hari) dan neuroprotektan Inj. MgSO4 4 gram dilanjutkan 1 gram per jam selama 12 jam
Distosia bahu adalah suatu keadaan gawat darurat yang tidak dapat diprediksi dimana kepala janin
sudah lahir tetapi bahu terjepit dan tidak dapat dilahirkan.
Diagnosa :
1. Kepala janin lahir tetapi bahu tetap terjepit kuat didalam vulva
2. Dagu mengalami retraksi dan menekan perineum
3. Traksi pada kepala gagal untuk melahirkan bahu yang terjepit dibelakang symphisis pubis.
Penatalaksanaan :
4. Ask for Help
5. Episiotomi
6. Posisikan ibu : a. Lakukan Manuver McRobert b. Perasat Masanti c. Manuver Wood corkscrew d.
Manuver Rubine1,2 e. Perasat dan tindakan lanjutan lain seperti pengeluaran lengan posterior,
kleidotomi bahkan simfisiolisis
7. Pengawasan harus dilakukan akibat trauma yang ditimbulkannya terhadap ibu & bayi.
KEDARURATAN OBSTETRIK POSTPARTUM:
POSTPARTUM HEMORAGIK
Perdarahan Pasca Salin (PPS) Perdarahan pasca salin merupakan penyebab penting kematian
maternal meliputi ¼ dari seluruh kematian di dunia.
Tindak
lanjut
Pengiriman penderita
penderita
Persiapan (ketersediaa
penderita n sarana
Mengirim (BAKSOKU kendaraan)
Mem-berikan -kan DA)
informasi informasi
Menentukan kepada pada
tempat penderita dan tempat
Menentuk rujukan rujukan
an keluarga
yang dituju
kegawatd
aruratan
penderita
RUJUKAN MATERNAL NEONATAL
Di masyarakat Peningkatan
kemampuan bidan terutama
di desa dalam memberikan
pelayanan esensial, deteksi Di Puskemas Penanganan Di RS Kab/kota PONEK
dini dan penanganan Obstetri Neonatal
kegawatdaruratan Emergensi Dasar (PONED)
(PPGDON)
RUJUKAN MATERNAL NEONATAL
PUSKESMAS PONED