Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN

KASUS KEGAWATDARURATAN, SISTEM


PELAPORAN DAN SPGDT
29 JANUARI 2015 | WENNYINDAHFEDRI

Kasus kegawatdaruratan obstetri ialah kasus yang apabila tidak segera


ditangani akan berakibat kesakitan yang berat, bahkan kematian ibu dan
janinya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu, janin, dan bayi
baru lahir.bidan diharapkan mampu melakukan penanganan keadaan
gawatdarurat obstetri neonatal tertentu untuk penyelamatan jibu dan
bayi.
PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN

Penatalaksanaan pra rujukan kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan


neonatal Di tingkat pelayanan dasardi tingkat pelayanan dasar :

Penanganan kegawatdaruratan lebih ditujukan untuk pertolongan dan


mencegah agar keadaan tidak menjadi lebih buruk.
Mempersiapkan tindakan yang dilakukan di rumah sakit rujukan.

Tiga penyebab utama

1. Perdarahan
Antepartum

Durantepartun

Post partum

2. Preeklampsia / eklampsia
3. Infeksi jalan lahir
Perdarahan Antepartum

Perdarahan pervaginam yang terjadi antara umur kehamilan 28 minggu


sampai kelahiran
Penyebab

1. Placenta Previa
2. Solucio Placenta
Placenta Previa

Gejala :

Perdarahan pervaginam pada kehamilan 28 minggu atau lebih


Jumlah perdarahan sedikit atau banyak

Warna Merah segar

Perut tidak tegang dan tida ada nyeri perut

Tindakan

Jangan Lakukan Periksa Dalam


Pasang Infus RL ( Bila K/u Baik 20 TPM, Bila K/u jelek sebanyak 40

TPM)
Periksa Tekanan Darah dan Nadi

Periksa Bagian Posisi Janin

Segera Rujuk ke RS dan harus didampingi Bidan

Solutio Placenta

Gejala :

Perdarahan pervaginam pada kehamilan lebih dari 28 minggu


Jumlah perdarahan keluar tidak samapada setiap pasien

Warna darah merah tua

Perut tegang dan nyeri

Bagian bagian janin sulit dipalpasi

Tindakan

Pasang Infus RL ( Bila K/u baik 20 TPM , bila K/u jelek 30-40 TPM)
Periksa Tensi dan Nadi

Rujuk ke RS

Waspada : dilarang melakukan periksa dalam pada perdarahan


antepartum yang belum jelas diagnosa nya.
Perdarahan Durantepartum
Partus lama

Penyebab :

1. His lemah
2. Kelainan janin ( anatomi, ukuran, letak )
3. Disproporsi kepala panggul
Gejala :

Pembukaan tetap 3 cm setelah 18 jam inpartu


Belum ada pembukaan lengkap setelah 18 jam inpartu

Tindakan :

Partus lama dilakukan tindakan pertolongan di RS


Penanganan ditingkat dasar : menemukan secara dini gejala partus

lama.
Perdarahan Post Partum

Adalah perdarahan pervaginam yang melebihi 500ml setelah persalinan

Penyebab :

1. Atonia uteri
2. Sisa placenta
3. Robekan jalan lahir ( perineum, vagina, serviks )
4. Gangguan pembekuan darah
5. Inversio uteri
Tindakan

Segera pasang inful RL


Awasi TD, Nadi dan timbulnya tanda-tanda syok
Lakukan massase
Berikan uterotonika methergin 0,2 mg IV / IM
Kosongkan Vesica urinaria
Penderita berbaring dengan kaki lebih tinggi dari kepala
Periksa jalan lahir untuk memeriksa adanya robekan jalan lahir (

vagina, serviks dan uterus ) bila terjadi robekan serviks atau rupture
uteri maka pasang tampon vagina dan segera rujuk ke RS
Jika placenta telah lahir, periksa apakah placenta lahir lengkap.

Eksplorasi cavum uteri secara normal untuk mencari kemungkinan

adanya sisa placenta atau rupture uteri


Bila perdarahan belum teratasi dengan tindakan diatas, lakukan

kompresi bimanual sambil mempersiapkan pasien dirujuk ke RS


dengan infuse tetap terpasang.
Preeklampsia

Adalah keadaan yang timbul pada kehamilan , berupa hipertensi ( lebih


dari 140/90 mmHg) dengan disertai dengan edema, protein uria, biasanya
terjadi pada trimester ketiga, selama persalinan atau dalam 48 jam pasca
persalinan.

Tanda dan gejala

Preeklamsia Ringan
Tekanan Darah > 140/90 mmHG < 160/110 mmHg

Disertai edema dan proteinuria

Preeklamsia berat
Tekanan Darah > 160/110 mmHg

Disertai edema dan proteinuria

Gejala penyerta

Pusing, sakit kepala


Kaki bengkak ,tidak selalu ditemukan oleh keadaan bengkak wajah
atau tanggan ( lebih spesifik untuk preeclampsia, tetapi tidak selalu
ditemukan)
Penanganan

Penatalaksanaan pra rujukan


Preeklamsia Ringan

Pantau Tekanan darah , rekfleks dan kondisi janin


Pasien istirahat dengan cukup

Jika keadaan tidak membaik, segera Rujuk

Preeklamsia Berat

Jika tekanan diastolic > 110mmHg berikan antihipertnsi sampai


tekanan darah antara 90-110 mmHg
Pasang infuse RL dengan jarum besar ( 16G atau lebih besar )

Ukur keseimbangan cairan

Kateterisasi urin

Pasien selalu diawasi jangan ditinggal sendiri

TTV , Refleks, denyut janin

Bila pasien kejang, atasi kejangnya dengan :

Memberikan obat antikonvulsan (MgS04, 4 gram Intravena )

Lindungi pasien dari kemungkinan trauma

Beri oksigen 4-6 liter / menit

Baringkan pasien pada sisi kiri untuk mengurangi resiko aspirasi

Eklampsia

Adalah preeklampsia yang memburuk disertai kejang kejang dan


bengkak pada muka dan kedua tungkai pada saat kehamilan trimester tiga,
persalinan dan masa nifas.

Penatalaksanaan prarujukan :

Segera rujuk
Selama menunggu, lakukan monitor TTV dan penatalaksaan pra
rujukan sama dengan preeclampsia berat.
Infeksi

Infeksi pada masa persalinan


Infeksi pada masa pasca persalinan

Kegawatdaruratan Neonatal

1. Asfiksia
2. Infeksi Neonatal
3. BBLR dan Hipotermia
4. Ikterus / Hiperbilirubin
5. Kejang pada BBL

Anda mungkin juga menyukai