Anda di halaman 1dari 45

PERDARAHAN PASCA SALIN

DR RIMONTA F GUNANEGARA, SPOG, MPDKED


BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI RS UNGGUL KARSA MEDIKA
BANDUNG
2019
PENDAHULUAN

• Perdarahan pasca salin  penyebab kematian terbanyak


• WHO : 25 % kematian maternal disebabkan perdarahan pasca salin dan 100.000 maternal tiap
tahunnya.
• ¼ dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan  10-60 % disebabkan oleh
perdarahan pasca salin
• Perempuan setelah mengalami perdarahan pasca salin bertahan hidup  risiko mengalami
anemia berat dan masalah kesehatan berkepanjangan

• Seluruh wanita dengan kehamilan > 20 minggu  risiko mengalami perdarahan pasca
salin
DEFINISI

• Perdarahan pasca salin : perdarahan > 500 cc yang terjadi setelah bayi lahir pervaginam
atau > 1000 ml setelah persalinan abdominal dalam waktu 24 jam dan sebelum 6 minggu
setelah persalinan.
• Jika jumlah perdarahan sulit dinilai, maka batasan jumlah perdarahan disebutkan sebagai
perdarahan lebih dari normal yang menyebabkan perubahan TV (pasien mengeluh
lemah,limbung, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea, tekanan sistol < 90 mmHg,
denyut nadi > 100/m, hb > 8g/dl.
KLASIFIKASI
Primer
Dalam 24 jam pertama
Penyebaba : atonia uteri,
robekan jalan lahir,sisa
sebagian plasenta, ggn
pembekuan darah

Perdarahan pasca salin

Sekunder
Disebabkan sisa
plasenta
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

• Partus lama  > 24 jam pada primi, > 18 jam pada multi
• Paritas  1 x dan > 3x angka kejadian perdarahan pasca salin tinggi
• Peregangan uterus yang berlebih  kehamilan ganda, polihidramnion, dan makrosomia
• Oksitosin drip
• Anemia
• Persalinan dengan tindakan :
• pervaginam :vakum, forsep, episiotomi.
• Perabdominal : SC
4T
1.TONUS : kontraksi uterus lemah
2.TRAUMA : luka jalan lahir
3.TISSUE : sisa jaringan plasenta
4.THROMBOSIS : kelainan pembekuan
darah
T
1 ATONIA UTERI
• Penyebab tersering dari perdarahan pasca
salin
• Kontraksi uterus << / (-) → Uterus gagal
kontraksi & mengecil setelah partus →
perdarahan
• Terjadi pada 1 dari 20 wanita melahirkan;
75-80% kasus primary perdarahan pasca
salin
Faktor Risiko
Induksi persalinan

Grande multipara

Riwayat
Perdarahan

Infeksi uterus

Anomali uterus
T
2 Trauma
Faktor Risiko
• Episiotomi
• Laserasi perineum, vagina, atau
servix
• Trauma m. levator ani
• Hematoma
• Ruptur uterus
T3 Sisa plasenta

• Penyebab tersering akhir perdarahan


• Penyebab :
- Kontraksi uterus kurang baik → tidak
dapat mengeluarkan plasenta
- Riwayat operasi uterus sebelumnya
(myomectomi)
- Invasi plasenta abnormal : akreta, inkreta,
perkreta
T4 Gangguan koagulasi

• Hipofibrinogenemia
• DIC / Consumptive Coagulopathy
• Trombositopenia
• Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
• HELLP syndrome (Hemolysis, Elevated
Liver Enzymes, and Low Platelet Count )
• Dilutional Coagulopathy
DIAGNOSIS
• Berdasarkan gejala klinis
• Perdarahan setelah anak lahir  plasenta belum lahir  darah
biasanya berwarna merah segar  robekan jalan lahir
• Perdarahan setelah plasenta lahir  atonia uteri.
• Inspekulo : robekan pada vagina, serviks atau
varises yang pecah.
• Palpasi uterus: kontraksi uterus & tinggi fundus
uteri
• Eksplorasi cavum u/ mencari:
- Sisa plasenta / selaput ketuban
- Robekan rahim
- Plasenta suksenturiata
• Pemeriksaan Lab darah yaitu
• Darah lengkap : Hb, Ht, Tc
• Protrombin Time (PT) dan activated partial
tromboplastin time (aPTT), u/ melihat kelainan
koagulasi
GEJALA KLINIS DARI BERBAGAI ETIOLOGI

  Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang


selalu ada kadang-kadang ada

1. Atonia uteri a. Uterus tidak a. Syok (tekanan


  berkontraksi dan darah rendah,denyut
lembek nadi cepat dan kecil,
b. Perdarahan segera ekstremitas dingin,
setelah anak lahir gelisah, mual,dan
(perdarahan lain-lain).
pascapersalinan
primer) c.
Peningkatan ukuran
uterus
GEJALA KLINIS DARI BERBAGAI ETIOLOGI

  Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang


selalu ada kadang-kadang ada
2. Robekan jalan a. Perdarahan a. Pucat
lahir
  segera b. Lemah
b. Darah segar c. Menggigil
yang mengalir
segera setelah bayi
lahir
c. Uterus kontraksi
baik
d. Plasenta baik
GEJALA KLINIS DARI BERBAGAI ETIOLOGI

  Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang


selalu ada kadang-kadang ada
3. Retensio a. Plasenta belum a. Tali pusat putus
plasenta
  lahir setelah 30 akibat traksi
menit berlebihan
b. Perdarahan b. Inversio uteri
segera akibat tarikan
c. Uterus kontraksi c. Perdarahan
baik lanjutan
GEJALA KLINIS DARI BERBAGAI ETIOLOGI

  Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang


selalu ada kadang-kadang ada
4. Tertinggalnya a. Plasenta atau a. Uterus
sebagian plasenta
(sisa plasenta) sebagian selaput berkontraksi
  (mengandung tetapi tinggi
pembuluh darah) fundus tidak
tidak lengkap berkurang
b. Perdarahan
segera
GEJALA KLINIS DARI BERBAGAI ETIOLOGI

  Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang


selalu ada kadang-kadang ada
5. Inversio uterus a. Uterus tidak teraba a. Syok neurogenik
  b. Lumen vagina terisi b. Pucat
massa
c. Tampak tali pusat
(jika plasenta belum
lahir)
d. Perdarahan segera
e. Nyeri sedikit atau
berat
Penatalaksanaan

Resusitasi Manajemen penyebab


Manajemen primer perdarahan
• Manajemen Primer
• TTV, perdarahan, kesadaran
• 2 kateter iv besar
• Cross match golongan darah
• Cairan resusitasi kristaloid
• Sample darah
• Pantau input-output
Atonia Uteri
Palpasi
ukuran & Masase >
tonus, Kosongkan
keras, beri
lakukan VU
oksitosin
masase

Uterotonica Tamponade Kompresi


lain uterovagina bimanual
KOMPRESI BIMANUAL

EKSTERNA INTERNA
TAMPONADE UTEROVAGINA
LIGASI ARTERI ILIACA INTERNA
JAHITAN UNTUK MENGOMPRESI UTERUS (B-
LYNCH)
CONDOM CATHETER TAMPONADE

• Kateter Folley no 24
• Kondom
• Infuse set (set infus)
• NaCl fisiologis
• Benang chromic atau silk untuk mengikat
• Tampon bola untuk fiksasi.
KONDOM KATETER Kateter dimasukkan
kondom pada
ujungnya

Bagian ujung dalam


kondom

Pasang cairan infus


dengan set infus
Posisi litotomi
dengan kandung
kemih kosong

Kondom dan
kateter dimasukkan
cavum uteri

Pangkal kateter
disambung infus set
Pegang portio
servix dengan
ovum tang

Masukkan kateter
dan kondom

Isi dengan cairan


infus sampai
menggembung di
portio
Hentikan
pengisian cairan
infus

Pasang tampon
di vagina

Lepas kateter
dari set infus
lalu tekuk dan
ikat
JENIS UTEROTONIKA DAN CARA PEMBERIAN
Jenis dan cara Oksitosin Ergometrin Misoprostol

Dosis dan cara IV: 20 unit dalam 1 L IM atau IV Oral atau rektal 400
pemberian awal larutan garam (lambat):0,2 mg mg
fisiologis dengan
tetesan cepat
IM: 10 unit
Dosis lanjutan IV: 20 unit dalam 1L Ulangi 0,2 mg IM 400 mg 2-4 jam
larutan garam setelah 15 menit Bila setelah dosis awal
fisiologis dengan 40 masih di Per
tetes per menit lukan beri IM /IV
setiap 2-4 jam
Dosis maksimal Tidak lebih dari 3 L Tetes 1 mg atu 5 dosis Tetes 1200 mg atau 3
per hari larutan dengan dosis
oksitosin
Kontraindikasi Pemberian Iv secara Preeklamsi, vitium Nyeri kontraksi,
atau hati-hati cepat dan bolus kordis, hipertensi asma
TRAUMA

Peneranga Evaluasi
Eksplorasi Reparasi
n yang perdaraha
jalan lahir penjahitan
cukup n
SISA PLASENTA

Anestesi + Eksplorasi + Manual Antibiotik


Laparatomi
antiseptik uterotonica removal spektrum luas
CARA PENGELUARAN PLASENTA
KOAGULOPATI
Pemeriksaan Penunjang Terapi

Clot observation test Heparin

Bioassay Epsilon-Aminocaproic Acid

Monoclonal antibody → D-dimer

Jumlah trombosit
PRODUK DARAH PENGGANTI

Produk darah Volume ( mL ) dalam 1 unit Efek tranfusi


Konsentrat trombosit 30-40 Meningkatkan hitung trombosit
dengan sekitar 20000 sampai
25000
Kriopresipitat 15-25 Memasok fibrinogen, faktor
VIII, dan faktor XIII ( 3 sampai
10 kali lebih terkonsentrasi dari
pada volume yang setara dengan
plasma segar )
Plasma beku yang segar 200 Memasok semua faktor kecuali
trombosit
Sel darah merah mampat 200 Menaikkan hematokrit 3 sampai
4%
INVERSIO
UTERI
Panggil tim Kedua jari Stop tokolitik→
(anestesi) mendorong fundus start oksitosin

Plasenta sudah
Tekan fundus Kompresi
lepas : reposisi
secara konstan bimanual
uterus manual

Plasenta masih
Pasang infus : melekat : pasang
kristaloid + infus → agen Monitoring ketat
transfusi tokolitik →
keluarkan plasenta
REPOSISI INVERSIO UTERI MANUAL
PENCEGAHAN

• Konsultasi pra kehamilan


• Melakukan ANC ke dokter minimal 4 kali selama kehamilan
• Melahirkan di RS jangan di bidan (terutama bila multiparitas)
KOMPLIKASI

• Shock hypovolemic, menyebabkan:


• Acute kidney injury, menyebabkan:
• Asidosis metabolik

• Perforasi uterus
• Sindrom sheehan, menyebabkan:
• Prolactin turun  laktasi menurun
• FSH, LH menurun
• ACTH menurun  Insufisiensi korteks adrenal
• ADH menurun  diabetes insipidus

• Sepsis
PROGNOSIS

• Ad bonam bila mendapatkan penanganan cepat dan adekuat


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai