Ya Evaluasi rutin
Uterus kontraksi ?
Tidak
Tidak
Perdarahan
berlanjut
Histerektomi
Merupakan penatalaksanaan standar hingga tahun 1950-
anKasa panjang steril 16 meter dipasang dengan
menggunakan klem ovarium dari fundus lapis demi lapis
dari kiri ke kanan hingga porsio.Tidak dipakai lagi
karena RISIKO INFEKSI!
Teknik
Masukkan kateter Rüsch 24 ke kavum uteri
Kembangkan dengan NaCl 0.9 %400-500cc dengan spuit 50
cc
Pertahankan sampai 24 jam
Antibiotik dan drips oksitosin
a sterile rubber
catheter fitted
with a condom
was introduced
into the uterus.
The condom was inflated with 250-500 mL
normal saline according to need.
To keep the balloon in situ, the vaginal cavity was filled with roller gauze and finally a
sanitary pad. If bleeding continues, this vaginal pack will usually become soaked with blood,
and if profuse it will trickle through the introitus to soak the outside pad and undergarments.
•Vaginal bleeding was observed and
further inflation was stopped when
bleeding ceased.
•Removal of a pack did reveal that it
was soaked with blood, but no profuse
bleeding occurred, so no blood came
through introitus.
Robekan Perineum
HematomaVulva
Robekan dinding vagina
Robekan serviks
Ruptura uteri
Tingkat I : robekan hanya pada selaput lendir vagina
dengan atau tanpa mengenai kulit perineum
Tingkat II : robekan mengenai selaput lendir vagina
dan otot perinei transversalis, tetapi tidak mengenai
sfingter ani
Tingkat III : robekan mengenai seluruh perineum dan
otot sfingter ani
Tingkat IV : robekan sampai mukosa rektum
Bergantung pada lokasi dan besar hematoma.
Hematoma kecil cukup dilakukan kompres.
Hematoma besar dilakukan sayatan di sepanjang
bagian hematoma yang paling terenggang.
Seluruh bekuan dikeluarkan sampai kantong
hematoma kosong.
Dicari sumber perdarahan, perdarahan
dihentikan dengan mengikat atau menjahit
sumber perdarahan tersebut.
Luka sayatan kemudian dijahit.
Dalam perdarahan difus dapat dipasang drain.
Robekan dinding vagina harus dijahit.
Kasus kolporeksis dan fistula
vesikovaginal harus dirujuk ke rumah
sakit.
Robekan pada uterus berbahaya.
Bila hanya sampai vagina bagian atas kolpaporeksis.
Menurut cara terjadinya :
◦ Spontan : pada uterus yang utuh. Faktor yg
mempengaruhi : terjadi peregangan berlebihan
segmen bawah uterus.
◦ Iatrogenik/traumatik
◦ Adanya jaringan parut
Gejala : adanya tanda ruptura uteri membakat
(imminens); gelisah, pernapasan & nadi cepat, nyeri
terus menerus di perut bawah, terdapat lingkaran
retraksi (Bandl).
Prognosis : buruk
Faktor penyebab ruptur uteri spontan :
42 % oksitosin
40 % CPD
31 % grandemultipara
18 % solusio plasenta
ikut robek.
RU inkompleta : peritoneum pada permukaan