KELOMPOK 8
7
Atonia Uteri
Etiologi
Kasus atonia uteri penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Namun demikian ada beberapa
faktor yang biasa dikenal (Wiknjosastro, 2010) :
1. Peregangan uterus yang berlebihan
Otot-otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu, setelah melewati
batas tersebut terjadi kontraksi.
2. Umur
Menurut Puji Rochyati dan Hebert (2010), umur ibu hamil atau bersalin yang termasuk risiko
tinggi yaitu primipara muda kurang dari 16 tahun dan primipara tua berusia lebih dari 35 tahun
Lanjutan ….
3. Paritas
Pada kehamilan seorang ibu yang berulang kali (grande multipara), maka uterus juga akan
berulang kali teregang. Hal ini akan menurunkan kemampuan berkontraksi dari uterus segera
setelah plasenta lahir.
4. Jarak Persalinan
Jarak persalinan yang kurang dari 2 tahun mengakibatkan kelemahan dan kelelahan otot
rahim, sehingga cenderung akan terjadi perdarahan post partum (Manuaba, 2010)
5. Partus Lama
Lamanya persalinan menyebabkan adanya gangguan yang terjadi pada kekuatan his yang
lemah, frekuensi his yang berkurang, lamanya kekuatan his berlangsung, koordinasi tidak
teratur. Sehingga dampak dari kegagalan his tersebut menyebabkan persalinan berjalan
lambat dan lama serta menyebabkan terjadinya kelelahan pada otot uterus untuk berkontraksi
(Manuaba, 2012).
Robekan Jalan Lahir
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ruptur:
1. Faktor Ibu
a. Meneran
b. Paritas
Primipara lebih berisiko mengalami robekan jalan lahir daripada multipara
2. Faktor janin
Berat badan janin yang berlebih yaitu lebih dari 3500gr dapat mengakibatkan terjadinya ruptur
perineum
b. Presentasi
Tanda dan Gejala
Perdarahan Postpartum
Tanda dan gejala
GEJALA & TANDA TANDA & GEJALA LAIN DIAGNOSIS
Uterus tidak berkontraksi dan lembek Syok Atonia Uteri
Perdarahan segera sete-lah anak lahir Bekukan darah pada serviks / posisi terlen-
tang akan menghambat aliran darah keluar
Plasenta belum lahir setelah 30 menit Tali pusat putus akibat traksi berlebihan Retensio plasenta
Perdarahan segera (P3) Inversio uteri akibat tarikan
Uterus berkontraksi dan keras Perdarahan lanjutan
Plasenta / sebagian selaput Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak Tertinggalnya sebagian plasenta atau
(mengandung pembuluh darah) tidak berkurang ketuban
lengkap
Perdarahan segera (P3)