Anda di halaman 1dari 9

Etiologi atau Faktor Resiko

Perdarahan
Nevi Milawati 2250347125
Sisa Plasenta
Etiologi

Faktor penyebab utama perdarahan baik secara primer maupun sekunder adalah grande

multipara, jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun, persalinan yang dilakukan tindakan,

pertolongan kala uri sebelum waktunya, pertolongan persalinan oleh dukun, persalinan dengan

tindakan paksa, pengeluaran plasenta tidak hati- hati (Rukiyah dan Yulianti, 2010).

Kelainan dari uterus sendiri, yaitu anomaly dari uterus atau serviks kelemahan dan tidak

efektifitas kontraksi uterus, Kelainan dari plasenta, misalnya plasenta letak rendah atau

plasenta previa, implantasi dari cornu dan adanya plasenta akreta. Kesalahan manajemen kala

tiga persalinan, seperti manipulasi dari uterus yang tidak perlu sebelum terjadinya pelepasan

dari plasenta menyebabkan kontraksi yang tidak ritmik, pemberian uterotonik yang tidak tepat

waktunya yang juga dapat menyebabkan serviks kontraksi dan menahan plasenta, serta

pemberian anastesi terutama yang melemahkan kontraksi uterus, (Prawirohardjo, 2010).

20XX presentation title 2


Faktor yang berhubungan dengan Rest
Placenta / Sisa Plasenta
1. Umur
2. Paritas
3. Status Anemia dalam kehamilan

20XX presentation title 3


Atonia Uteri
Etiologi

Kasus atonia uteri penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Namun demikian ada beberapa faktor yang biasa dikenal

(Wiknjosastro, 2010) :

a. Peregangan uterus yang berlebihan

Otot-otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu, setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi.

b. Umur
Menurut Puji Rochyati dan Hebert (2010), umur ibu hamil atau bersalin yang termasuk risiko tinggi yaitu primipara muda
kurang dari 16 tahun dan primipara tua berusia lebih dari 35 tahun.
c. Paritas
Pada kehamilan seorang ibu yang berulang kali (grande multipara), maka uterus juga akan berulang kali teregang. Hal ini akan
menurunkan kemampuan berkontraksi dari uterus segera setelah plasenta lahir.

20XX presentation title 4


d. Jarak Persalinan
Jarak persalinan yang kurang dari 2 tahun mengakibatkan kelemahan dan kelelahan otot rahim,
sehingga cenderung akan terjadi perdarahan post partum (Manuaba, 2010).
e. Partus Lama
Lamanya persalinan menyebabkan adanya gangguan yang terjadi pada kekuatan his yang
lemah, frekuensi his yang berkurang, lamanya kekuatan his berlangsung, koordinasi tidak
teratur. Sehingga dampak dari kegagalan his tersebut menyebabkan persalinan berjalan lambat
dan lama serta menyebabkan terjadinya kelelahan pada otot uterus untuk berkontraksi
(Manuaba, 2012).

20XX presentation title 5


Robekan Jalan Lahir
Penyebab nyang menjadi penyebab ruptur perineum bisa dari ibu, janin, persalinan pervaginam, dan penolong persalinan.

Berikut faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya ruptur:

a. Faktor Ibu

1) Meneran
Meneran dengan benar adalah pada saat ibu merasakan dorongan dan memang ingin mengejan.
2) Paritas

Ibu dengan paritas satu (primipara) memiliki risiko lebih besar mengalami robekan perineum daripada ibu dengan paritas

lebih dari satu (multipara).

20XX presentation title 6


b. Faktor janin

1) Berat badan bayi baru lahir


Berat badan janin yang berlebih yaitu lebih dari 3500gr dapat mengakibatkan terjadinya ruptur perineum, karena
risiko trauma partus melalui vagina seperti distosia bahu dan kerusakan jaringan lunak pada ibu.

2) Presentasi

Presentasi digunakan untuk menentukan bagian bawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan

dalam. (Fatimah & Lestari, P., 2019: 157).

20XX presentation title 7


Daftar Pustaka

Fatimah & Lestari P. (2019). Pijat Perineum. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Rukiyah. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Nuah Medika

Saifuddin, Abdul, et.al. (2010). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.

Jakarta: YBPSP

Wiknjosastro, Gulardi H 2010, Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Penerbit PT Bina Pustaka

20XX presentation title 8


thank you

Anda mungkin juga menyukai