Anda di halaman 1dari 8

BAB 8

Fatmawati Matcik (1901560411008)


Semester 7

Asuhan Pada Persalinan Presipitatus


Pembahasan Teori
Pengertian
Persalinan Presipitatus atau Partus Presipitatus adalah peristiwa
persalinan yang selesai dalam waktu 3 jam (Farrer, 2001). Partus
presipitatus adalah persalinan yang berlangsung dalam waktu yang
sangat cepat, atau persalinan yang sudah selesai kurang dari 3 jam
(Prawirohardjo, 2012).

Etiologi :
1. Abnormalitas tahanan yang rendah pada bagian jalan lahir.
2. Abnormalitas kontraksi uterus dan rahim yang terlalu kuat.
3. Pada keadaan yang sangat jarang dijumpai oleh tidak adanya
rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya
proses-proses persalinan yang sangat kuat (Doenges, 2012).
4. Penyebab kejadian ini adalah terlalu kuatnya kontraksi uterus
dan kurang lunaknya jaringan mulut rahim. Kasus seperti ini
sering terjadi pada ibu yang sudah pernah melahirkan lebih
dari sekali (anak kedua dan seterusnya) (Deri, Reski, 2013).
Komplikasi Persalinan Presipitatus
Komplikasi yang sering pada ibu, terjadi perdarahan post partum
pada kala IV. Kejadian perdarahan post partum disebabkan karena
terlalu cepatnya isi dalam kavum uteri keluar, sementara otot-otot
rahim belum maksimal berkontraksi (Sastrawinata dkk, 2007).
Persalinan presipitatus dapat menyebabkan emboli cairan amnion
pada ibu, ruptur uteri, robekan serviks atau jalan lahir. Dapat disertai
hipotonus uterus post partum dengan resiko pendarahan. Perinatal
juga sangat beresiko mengalami hipoksia (terancamnya pertukaran
darah uteroplasenta akibat kontraksi) dan pendarahan intrakranial
perinatal (trauma langsung atau tidak langsung). Lebih lanjut,
persalinan yang tidak didampingi (trauma langsung, tidak ada
resusitasi, kedinginan) akan membahayakan bayi baru lahir. (Ralph
C, Benson. 2008).

Tanda dan Gejala


Dapat mengalami ambang nyeri yang tidak biasanya atau tidak
menyadari kontraksi abdominal. Kemungkinan tidak ada kontraksi
yang dapat diraba, bila terjadi pada ibu yang obsesitas.
ketidaknyamanan punggung bagian bawah (tidak dikenal sebagai
tanda kemajuan persalinan). Kontraksi uterus yang lama/hebat,
ketidak adekuatan relaksasi uterus diantara kontraksi (Doenges,
2012)
Patofisiologi
1. Pada ibu, akibatnya dari kontraksi uterus yang kuat disertai
serviks yang panjang serta kaku, dan vagina, vulva atau
perineum yang tidak dapat menimbulkan ruptur uteri atau
laserasi yang luas pada serviks, vagina, atau perineum.
Dalam keadaan yang terakhir, emboli cairan ketuban yang
langka itu besar kemungkinannya untuk terjadi. Uterus yang
mengadakan kontraksi dengan kekuatan yang tidak lazim
sebelum proses persalinan bayi, kemungkinan akan menjadi
hipotonik setelah proses persalinan tersebut dan sebagai
konsekuensinya, akan disertai dengan perdarahan dari tempat
impalntasi palsenta (Saifuddin, 2013)
2. Pada fetus dan neonatus, mortalitas dan mordabilitas
perinatal akibat partus preipitatus dapat meningkat cukup
tajam karena beberapa hal. Pertama kontarksi uterus yang
mata kuat dan sering dengan relaksasi yangsangat singkat
akan menghalangi aliran darah uterus dan oksigenasi darah
janin terjadi. Ketiga pada proses kelahiran yang tidak
didampingi bayi bisa jatuh kelantai dan mengalami cedera
atau memerlukan resusitasi yang tidak segera tersedia
(Saifuddin, 2013)
Pencegahan Persalinan Presipitatus
Kontraksi uterus spontan yang kuat dan tidak lazim, tidak mungkin
dapat diubah menjadi kontaraksi yang bermakna oleh pemberian
anastesi. Jika tindakan anastesi hendak dicoba, takarannya harus
sedemikian rupa sehingga keadaan bayi yang akan dilahirkan itu
tidak bertabah buruk dengan pemberian anastesi kepada ibunya
(Saifuddin, 2013).

Diagnosis Persalinan Presipitatus


Apabila serviks telah mendatar dan jaringan tetap teregang,maka
laserasi jalan lahir, rupture uterus, dan emboli cairan

Penatalaksanaan Persalinan Presipitatus


Penggangguan anastesi umum dengan preparat yang bisa
mengganggu kemampuan kontraksi rahim, seperti haloton dan
isofluran, seringkali merupakan tindakan yang terlalu berani. Tentu
saja, setiap preparat oksitasik yang sudah diberikan harus dihentikan
dengan segera. Preparat tokolitik, seperti ritodrin dan magnesium
sulfat parenteral, terbukti efektif. Tindakan mengunci tungkai ibu
atau menahan kepala bayi secara langsung dalam upaya untuk
memperlambat persalinan tidak akan bisa dipertahankan. Perasat
semacam ini dapat merusak otak bayi tersebut. (Saifuddin, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, E. S. (2021). ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PADA NY.“I” G2P0010 DENGAN MASALAH TFU
TIDAK SESUAI USIA KEHAMILAN DAN PARTUS
PRESIPITATUS DI PUSKESMAS GUNUNG
BAHAGIA BALIKPAPAN.
Khasanah, N. A., & Priyanti, S. (2022). Studi Kasus Persalinan
Presipitatus. Jurnal Medika: Karya Ilmiah
Kesehatan, 7(1), 8-14.
WULANSARI, F. N., Wahyuningsih, H. P., Keb, M., Nanik
Setiyawati, S. S. T., & Kes, M. (2017). Asuhan
Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. D Usia 26
Tahun G3P1Ab1Ah1 dengan Anemia Sedang di
Puskesmas Pakualaman (Doctoral dissertation,
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Latihan Soal
1. Apa yang dimaksud dengan Persalinan Presipitatus?
a. Persalinan yang berlangsung dalam waktu yang sangat
cepat, atau persalinan yang sudah selesai kurang dari 4
jam.
b. Persalinan yang berlangsung dalam waktu yang
sangat cepat, atau persalinan yang sudah selesai
kurang dari 3 jam.
c. Persalinan yang berlangsung dalam waktu yang sangat
cepat, atau persalinan yang sudah selesai kurang dari 5
jam.
d. Persalinan yang berlangsung dalam waktu yang sangat
cepat, atau persalinan yang sudah selesai kurang dari 7
jam.
e. Persalinan yang berlangsung dalam waktu yang sangat
cepat, atau persalinan yang sudah selesai kurang dari 6
jam.
2. Yang BUKAN Etiologi Partus Presipitatus adalah...
a. Abnormalitas tahanan yang rendah pada bagian jalan
lahir.
b. Abnormalitas kontraksi uterus dan rahim yang terlalu
kuat.
c. Pada keadaan yang sangat jarang dijumpai oleh tidak
adanya rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak
menyadari adanya proses-proses persalinan yang sangat
kuat.
d. Penyebab kejadian ini adalah terlalu kuatnya kontraksi
uterus dan kurang lunaknya jaringan mulut rahim. Kasus
seperti ini sering terjadi pada ibu yang sudah pernah
melahirkan lebih dari sekali (anak kedua dan seterusnya).
e. Kurangnya asupan protein saat kehamilan.
3. Komplikasi yang biasa terjadi pada Persalinan Presipitatus
adalah...
a. Perdarahan Post Partum
b. Bayi Prematur
c. Eklamsi
d. Pra-Eklamsi
e. Bayi Hipotermia
4. Tanda dan Gejala Persalinan Presipitatus adalah...
a. Perineum menonjol
b. Bukaan jalan lahir kaku
c. Tidak menyadari kontraksi abdominal
d. Ibu relaksasi
e. Kontraksi membutuhkan suntik oksitosin
5. Apa yang dilakukan saat terjadi Persalinan Presipitatus?
a. Melakukan suntik oksitosin
b. Menganjurkan ibu tidak terlalu banyak relaksasi
c. Bimbingan mengejan
d. Pemberian anastesi kepada ibunya
e. Menganjurkan ibu makan dan minum untuk tenaganya

Anda mungkin juga menyukai