Presipitatus
Putri Febriana Malika Casta (P17324221065)
Putri Martina Julyanti (P17324221067)
Shofiyah Khoirunnisa Wurtiana (P17324221076)
Partus Lama
Pengertian
Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam. Persalinan
telah berlangsung 12 jam atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi
serviks di kanan garis waspada persalinan aktif. (Syaifuddin AB,
2002).
KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya
melahirkan (Sujiyatini, 2009).
KPD pada usia kehamilan yang lebih dini biasanya disertai oleh periode laten yang
lebih panjang. Pada kehamilan aterm periode laten 24 jam pada 90% pasien (Scoot
RJ, 2002).
Tanda & Gejala
Tanda Gejala dan Klinis Diagnosis
Pembukaan serviks tidak membuka (kurang dari 3 cm), tidak Belum in partu
didapatkan kontraksi uterus (his)/ his tidak teratur.
Pembukaan serviks tidak melewati 4 cm sesudah 8 jam inpartu Fase laten memanjang
dengan his yang teratur.
Pembukaan serviks melewati kanan garis waspada partograf Fase aktif memanjang
• Frekuensi his kurang dari 3 his per 10 menit dan lamanya • Inersia uteri
kurang dari 40 detik.
• Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang tidak • Disproporsi sefalopelvik
maju, sedangkan his baik.
• Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang • Obstruksi kepala
dipresentasi tidak maju dengan kaput, terdapat moulase
hebat, oedema serviks, tanda ruptura uteri imminens, gawat
janin.
• Kelainan presentasi (selain verteks dengan oksiput anterior). • Malpresentasi atau malposisi
Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin mengedan, tetapi tak ada Kala II lama
kemajuan penurunan
Penatalaksanaan
berdasarkan diagnosisnya
1) Fase Laten Memanjang
Bila fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada tanda-tanda kemajuan, lakukan penilaian ulang
terhadap serviks:
• Jika tidak ada perubahan pada pendataran atau pembukaan serviks dan tidak ada
gawat janin, mungkin pasien belum inpartu
• Jika ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan serviks, lakukan amniotomi
dan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin: lakukan penilaian ulang
setiap 4 jam, jika pasien tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian oksitosin
selama 8 jam, lakukan seksio sesarea.
• Jika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam,cairan vagina berbau): lakukan akselerasi
persalinan dengan oksitosin, berikan antibiotika kombinasi sampai persalinan. Ampisilin
2 g IV setiap 6 jam, ditambah gentamisin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam. Jika terjadi
persalinan pervaginam stop antibiotika pascapersalinan. Jika dilakukan SC, lanjutkan
antibiotika ditambah metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam sampai ibu bebas demam
selama 48 jam.
2) Fase Aktif Memanjang
Tindakan suportif
• Selama persalinan, semangat pasien harus didukung. Hindari kata-kata yang dapat menimbulkan
kekhawatiran dalam diri pasien.
• Intake cairan sedikitnya 2500 ml per hari. Pada semua partus lama, intake cairan sebanyak ini di
pertahankan melalui pemberian infus larutan glukosa. Dehidrasi,dengan tanda adanya acetone
dalam urine, harus dicegah.
• Makanan yang dimakan dalam proses persalinan tidak akan tercerna dengan baik. Makanan ini
akan tertinggal dalam lambung sehingga menimbulkan bahaya muntah dan aspirasi. Untuk itu,
maka pada persalinan yang berlangsung lama dipasang infus untuk pemberian kalori.
• Pengosongan kandung kemih dan usus harus memadai. Kandung kemih
danrectum yang penuh tidak saja menimbulkan perasaan lebih mudah
cideradibanding dalam keadaan kosong.
• Meskipun wanita yang berada dalam proses persalinan, harus diistirahatkan
dengan pemberian sedatif dan rasa nyerinya diredakan dengan pemberian
analgetik, namun semua preparat ini harus digunakan dengan bijaksana. Narcosis
dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu kontraksi dan membahayakan
bayinya.
• Pemeriksaan rectal atau vaginal harus dikerjakan dengan frekuensi sekecilmungkin.
Pemeriksaan ini menyakiti pasien dan meningkatkan resiko infeksi.Setiap
pemeriksaan harus dilakukan dengan maksud yang jelas.
• Apabila hasil-hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kemajuan dan kelahiran di
perkirakan terjadi dalam jangka waktu yang layak serta tidak terdapat gawat janin
ataupun ibu, tetapi suportif diberikan dan persalinan dibiarkan berlangsung secara
spontan.
Perawatan pendahuluan
Penatalaksanaan penderita dengan partus lama adalah sebagai
berikut: