Anda di halaman 1dari 27

SUNGSAN

G
Askeb Gadar Maternal Neonatal dan Bls

Nama Anggota Kelompok:


1.Putri Martina Julyanti
2.Sabilla Meisyaharani
3.Ilda Fitriani
4.Chika Dwi Angraini
5.Shofiyah
Pengertian Sungsang

Persalinan letak sungsang adalah persalinan pada bayi

dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya

sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus

uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di

daerah pintu atas panggul atau simfisis (Manuaba, 1988).


Etologi

1. Faktor Ibu :

a) Keadaan Rahim : Rahim arkuatus, septum pada rahim ,uterus dupleks, dan mioma bersama

kehamilan

b) Keadaan plasenta : Plasenta letak rendah, dan plasenta previa

c) Keadaan jalan lahir : Kesempitan panggul, Deformitas tulang panggul, dan terdapat tumor

menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala.


Etologi
2. Faktor Janin

Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :

a.Tali pusat pendek/lilitan tali pusat

b.Hirdosefalus/anensefalus

c.Kehamilan kembar

d.Hirdramnion/oligohidramnion, dan

e.Prematuritas
Tanda dan Gejala

1. Pemeriksaan abdominal :

a. Letaknya adalah memanjang.

b. Di atas panggul terasa massa lunak dan tidak terasa seperti kepala.

c. Pada fundus uteri teraba kepala. Kepala lebih keras dan lebih bulat dari pada bokong dan

kadang-kadang dapat dipantulkan (Ballotement)


Tanda dan Gejala

2. Auskultasi :
Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan sedikit lebih tinggi dari umbilikus (Sarwono
Prawirohardjo, 2007 : 609). Auskultasi denyut jantung janin dapat terdengar diatas umbilikus jika
bokong janin belum masuk pintu atas panggul. Apabila bokong sudah masuk pintu atas panggul,
denyut jantung janin biasanya terdengar di lokasi yang lebih rendah (Debbie Holmes dan Philip
N. Baker, 2011).
Tanda dan Gejala

3. Pemeriksaan dalam :

a.Teraba 3 tonjolan tulang yaitu tuber ossis ischii dan ujung os sacrum

b. Pada bagian di antara 3 tonjolan tulang tersebut dapat diraba anus.

c. Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik ke bawah dan teraba oleh jari-

jari pemeriksa, sehingga dapat dikelirukan dengan kepala oleh karena tulang yang keras.
Jenis posisi dan presentasi bokong

a. Bokong dengan tungkai ekstensi (frank breech)

Presentasi bokong dengan pinggul fleksi dan tungkai ekstensi pada abdomen. Tujuh puluh

persen presentasi bokong adalah jenis ini dan banyak terjadi terutama pada

primigravida yang tonus otot uterusnya yang baik menghambat fleksi tungkai dan

putaran bebas janin.

b. Bokong sempurna (complete breech) Sikap janin pada posisi ini fleksi sempuna, dengan

pinggul dan lutut fleksi dan kaki terlipat ke dalam di samping bokong.
Jenis posisi dan presentasi bokong

c. Bokong footling (footling breech)

Hal ini jarang terjadi. Satu atau kedua kaki menjadi bagian presentasi karena baik

pinggul atau lutut tidak sepenuhnya fleksi. Kaki lebih rendah dari bokong, yang

membedakannya dari presentasi bokong sempurna.

d. Presentasi lutut Hal ini jarang terjadi. Satu atau kedua pinggul mengalami ekstensi,

dengan lutut fleksi.


Gambar Letak Sungsang
Diagnosis presentasi bokong

1. Pemeriksaan abdominal :

Palpasi : Pemeriksaan abdominal, dengan pemeriksaan Leopold I, kepala janin yang keras, bulat, dan dapat

diraba dengan balotement karena sudah menempati bagian fundus uteri. Perasat Leopold II, menunjukkan

punggung sudah berada pada satu sisi abdomen dan bagian-bagian kecil berada pada sisi yang lain. Pada

perasat Leopold III, bila engagement belum terjadi-diameter intertrokanterika panggul janin belum melewati

pintu atas panggul. Setelah terjadi engagement, perasat Leopold IV menunjukkan posisi bokong yang mapan

di bawah simfisis.
Diagnosis presentasi bokong
2. Auskultasi :
Jika bokong belum melewati gelang pelvis, jantung janin terdengar paling jelas di atas
umbilikus. Jika tungkai terekstensi, bokong akan turun kedalam pelvis dengan
mudah. Jantung janin kemudian dapat terdengar di bagian yang lebih rendah.(20)

3. Pemeriksaan dalam :
Pada pemeriksaan dalam teraba 3 tonjolan tulang, yaitu tuber ossis ischia dan ujung
os sakrum. Os sakrum dapat dikenal sebagai tulang yang meruncing dengan deretan
prosessus spinosus di tengah-tengah tulang tersebut. Pada bagian di antara 3
tonjolan tulang tersebut dapat diraba anus dan genetalia anak, tetapi jenis kelamin
anak hanya dapat ditentukan jika edema tidak terlalu besar.

4. Pemeriksaan USG
Komplikasi Persalinan Sungsang

a. Impaksi bokong

b. Prolaps tali pusat

c. Cedera lahir

d. Hipoksia janin

e. Plasenta terlepas sebelum waktunya

f. Trauma maternal
Jenis Pimpinan Persalinan Sungsang

1).Persalinan spontan (spontaneous breech)


Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim disebut cara Bracht.

a) Tahap pertama : fase lambat, yaitu mulai lahirnya bokong sampai pusar (scapula depan).
Disebut fase lambat karena fase ini hanya untuk melahirkan bokong, yaitu bagian janin yang
tidak berbahaya.

b) Tahap kedua : fase cepat, yaitu mulai dari lahirnya pusar sampai lahirnya mulut. Disebut
fase cepat karena pada fase ini kepala janin mulai masuk pintu atas panggul, sehingga
kemungkinan tali pusat terjepit. Oleh karena itu fase ini harus segera diselesaikan dan tali
pusat segera dilonggarkan. Bila mulut sudah lahir, janin dapat bernapas lewat mulut
c) Tahap ketiga: fase lambat, yaitu mulai lahirnya mulut sampai seluruh kepala lahir. Disebut
fase lambat karena kepala akan keluar dari ruangan yang bertekanan tinggi (uterus), ke dunia
luar yang tekanannya lebih rendah, sehingga kepala harus dilahirkan secara perlahan-lahan
untuk menghindari terjadinya perdarahan intra kranial (adanya ruptura tentorium serebelli

2) Manual aid (partial breech extractions; assisted breech delivery)


Janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga
penolong (cara Klasik/Deventer,muller,Loveset).

a) Tahap pertama, lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan dengan kekuatan tenaga ibu
sendiri.
b) Tahap kedua, lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga penolong. Cara/teknik untuk
melahirkan bahu dan lengan ialah secara:
1) Klasik (yang seringkali disebut Deventer)
Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara klasik ini ialah melahirkan lengan belakang lebih dahulu,
karena lengan belakang berada di ruangan yang lebih luas (sakrum), baru kemudian melahirkan lengan
depan yang berada di bawasimfisis.

2) Mueller
Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara Mueller ialah melahirkan bahu dan lengan depan lebih
dahulu dengan ekstraksi, baru kemudian melahirkan bahu dan lengan belakang.

3) Lovset
Prinsip persalinan secara Lovset ialah memutar badan janin dalam setengah lingkaran bolak-balik
sambil dilakukan traksi curam ke bawah sehingga bahu yang sebelumnya berada di belakang akhirnya
lahir di bawah simfisis.

3) Ekstraksi sungsang (total breech extraction)


Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong (teknik ekstraksi kaki,ekstrasi bokong).
Persalinan per abdominal (sectio caesarea ).
PENANGANAN AWAL

Mengubah posisi sungsang dengan bersujud cara termudah dan teraman untuk mengubah posisi janin
sungsang adalah dengan bersujud (knee chest position) secara rutin setiap hari sebanyak 2 kali sehari,
misalnya pagi dan sore, masing-masing selama 10 menit.
Biasanya bayi akan berputar dan posisinya kembali normal, yaitu kepala berada di bagian bawah
rahim. Pada saat kontrol ulang/ periksa ulang , maka bidan atau dokter akan kembali melakukan
pemeriksaan palpasi untuk memeriksa posisi janin. Jika belum berhasil, maka latihan diulangi dan
dilanjutkan setiap hari. Latihan ini hanya efektif bila dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 37
minggu.
PENANGANAN LANJUT

Penanganan lanjut ini adalah melakukan persalinan sungsang. Adpun hal yang harus diperhatikan adalah
:
a. Kaji ulang indikasi. Yakinkan bahwa semua kondisi untuk persalinan aman per vaginam terpenuhi.
b. Berikan dukungan emosional.
c. Persiapan sebelum tindakan: untuk pasien, penolong (operator dan asisten), dan kelahiran bayi.
Pasang infus.
d. Pencegahan infeksi sebelum tindakan.
e. Lakukan semua prosedur dengan halus.
PERSALINAN SUNGSANG

Melahirkan Bokong dan Kaki


• Jika bokong telah mencapai vagina dan pembukaan lengkap,
suruh ibu mengedan bersamaan dengan his
• Jika perineum sangat kaku, lakukan episiotomic.
• Biarkan bokong turun sampai skapula kelihatan
• Pegang bokong dengan hati-hati. Jangan lakukan penarikane.
• Jika kaki tidak lahir spontan, lahirkan satu kaki dengan jalan:
a) tekan belakang lutut
b) genggam tumit dan lahirkan kaki ulangi untuk melahirkan kaki
yang lain.
Note: Jangan tarik bayi sewaktu melahirkan kaki
• Pegang pinggul bayi tetapi jangan tarik dan lahirkan lengan
dengan teknik Bracht.
PERSALINAN SUNGSANG

Melahirkan Lengan
1. Lengan berada di dada bayi

a) Biarkan lengan lahir spontan satu demi satu.


b) Jika perlu berikan bantuan. Jika lengan pertama lahir,
angkat bokong ke arah perut ibu agar lengan kedua lahir
spontan.
c) Jika lengan tidak lahir spontan, tempatkan 1 atau 2 jari di
siku bayi dan tekan, agar tangan turun melewati muka
bayi,
PERSALINAN SUNGSANG

2. Lengan lurus ke atas kepala atau terjungkit di belakang kepala (nuchal arm)

A. Gunakan Perasat / Cara Lovest


❖ Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang pinggul bayi dengan kedua tangan
❖ Putar bayi 180 derajat sambil tarik ke bawah dengan lengan bayi yang terjungkit ke arah penunjuk jari
tangan yang menjungkit, sehingga lengan posterior berada di bawah simfisis (depan)
❖ Bantu melahirkan lengan dengan memasukkan satu (1) atau dua (2) jari pada lengan atas serta menarik
tangan ke bawah melalui dada sehingga siku dalamkeadaan fleksi dan lengan depan lahir
❖ Untuk melahirkan lengan kedua, putar kembali 180 derajat ke arah yang berlawanan ke kiri / ke kanan
sambil ditarik sehingga lengan belakang menjadi lengan depan dan lahir di depan.
PERSALINAN SUNGSANG

3. Badan Bayi Tidak dapat di Putar


Jika badan bayi tidak dapat diputar, lahirkan bahu
belakang/posterior lebih dahulu dengan jalan :
a) Pegang pergelangan kaki dan angkat ke atas
b) Lahirkan bahu belakang/posterior
c) Lahirkan lengan dan tangan
d) Pegang pergelangan kaki dan tarik ke bawah
e) Lahirkan bahu dan lengan depan
PERSALINAN SUNGSANG

Melahirkan Kepala
Melahirkan kepala dengan cara Mauriceau Smellie Veit dengan jalan:
a.Masukkan tangan kiri penolong ke dalam vagina.
b.Letakkan badan bayi di atas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-olah menunggang
kuda (untuk penolong kidal letakkan badan bayi di atas tangan kanan)
c.Letakkan jari telunjuk dan jari manis kiri pada maksila bayi dan jari tengah di dalam
mulut bayi.
d.Tangan kanan memegang/mencengkam tengkuk bahu bayi, dan jari tengah mendorong
oksipital sehingga kepala menjadi fleksi.
e. Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati tariklah kepala dengan gerakan
memutar sesuai dengan jalan lahir
Catatan: Minta seorang asisten menekan atas tulang pubis ibu sewaktu melahirkan
kepala
f. Angkat badan bayi (posisi menunggang kuda) ke atas untuk melahirkan mulut, hidung,
dan seluruh kepala.
PERSALINAN SUNGSANG

Kepala yang menyusul


a.Kosongkan kandung kemih.
b.Pastikan pembukaan lengkap.
c.Bungkus bayi dengan kain dan minta
asisten memegangnya.
d.Pasang cunam biparietal dan lahirkan
kepala dalam keadaan fleksi.
e.jika cunam tidak ada, tekan
suprasimfisis agar kepala fleksi lahir
PERSALINAN SUNGSANG

BOKONG KAKI (FOOTLING BREECH)


Janin dengan presentasi bokong kaki sebaiknya dilahirkan dengan seksio
sesare
1.Persalinan janin bokong kaki per vaginam dibatasi pada:
a.Dalam fase akhir persalinan dan pembukaan lengkap
b.Bayi prematur yang tidak diharapkan hidup
c.Anak kedua pada persalinan ganda.

2.Cara persalinan per vaginam:


a.Genggam pergelangan kaki
b.Tarik bayi hati-hati dengan memegang pergelangan kaki sampai bokong
kelihatan
c.Lanjutkan persalinan dengan melahirkan bahu dan kepala
PERSALINAN SUNGSANG

Ekstraksi Bokong
Dikerjakan pada presentasi bokong murni dan bokong sudah turun di dasar panggul, kala II tidak maju, atau keadaan
janin/ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan.
a.Pasang sarung tangan DTT, masukkan tangan ke jalan lahir dan keluarkan kedua telapak kaki.
b.Tarik kaki sampai kelihatan dan lahir bokong.
c.Lanjutkan persalinan dengan melahirkan bahu dan kepala.
d.Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal setelah bayi lahir:
-ampisillin 2 g/I.V. DENGAN metronidazol 500 mg IV.
-ATAU sefazolin 1 g I.V. DENGAN metronidazol 500 mg IV.
Catatan :
Ekstraksi pada bokong jauh lebih sukar dan kurang baik prognosanya maka sedapat-dapatnya kita lakukan ekstraksi
pada kaki.Ekstraksi pada bokong hanya di lakukan kalau ekstraksi pada kaki tidak mungkin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai