Anda di halaman 1dari 52

KELAINAN LETAK JANIN

Bag. Obstetri & Ginekologi


RS Dokter Kariadi/FK UNDIP
Semarang 2017
 Letak anak dalam rahim pada saat persalinan sangat
penting karena berhubungan dengan prognosa persalinan

 Istilah letak anak dalam obstetri adalah mengenai :


Presentatio (presentation)
Positio (position)
Habitus (attitude)
Situs (lie)
Habitus (attitude)

 menunjukkan hubungan salah satu bagian tubuh janin


dengan yang lain.

 Pada umumnya, fetus dalam posisi memanjang


menyesuaikan diri terhadap bentuk rongga uterus

 Habitus ini merupakan akibat dari pertumbuhan fetus


dan proses penyesuaian didalam rongga uterus
Situs (lie)
 hubungan sumbu panjang fetus dengan sumbu panjang
ibu.

 Kita kenal 2 situs dari bayi, yaitu :


1. Longitudinal : memanjang, membujur
2. Transverse: melintang

 Kadang-kadang dalam kehamilan sumbu anak menyilang


sumbu ibu dengan sudut 45 (oblique). keadaan ini akan
menjadi membujur atau melintang selama perjalanan
persalinan.
Presentatio (presentation)
 bagian fetus yang terbawah dalam jalan lahir yang dapat
diraba melalui cervix pada waktu periksa dalam vagina .

 Pada letak membujur (longitudinal lie), bagian terbawah


anak adalah kepala (cephalic presentation) atau bokong
(breench presentation).

 Bila fetus dengan letak lintang (transverse lie), bagian


terbawah adalah bahu (shoulder presentation).
Positio (Position)
 kedudukan salah satu bagian anak terhadap jalan lahir

 occiput (uuk) merupakan titik penunjuk (point of direction)


dari vertex presentation.

 dagu merupakan titik penunjuk dari face presentation

 sacrum merupakan titik penunjuk dari breech presentation

 acromion / scapula / ketiak merupakan titik penunjuk dari


shoulder presentation.
Diagnostik Presentasi dan Posisi Fetus
 Palpasi abdominal (palpasi obstetrik)

 Vaginal toucher

 Auskultasi

 Rontgen dan ultrasonography


Presentasi sungsang ( Breech
presentation )
Macam letak sungsang
a. Letak bokong murni (Frank Breech)

b. Letak bokong kaki (Complete Breech)

c. Letak lutut/kaki (Incomplete Breech)


Jenis persalinan sungsang
1. Persalinan pervaginam
dibagi menjadi 3 :
Persalinan spontan (spontaneous breech)
Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu
sendiri (cara Bracht)
Manual aid (Partial breech extraction)
Janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan
kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga
penolong
Ekstraksi sungsang (total breech extraction)
Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga
penolong

2. Persalinan perabdominal (seksio sesaria)


Pemeriksaan

 Palpasi
LI : didapatkan bentuk bulat keras, melenting
pada fundus
L II : punggung pada salah satu sisi dan yang
lain extremitas
L III : bila bokong belum masuk PAP maka
bokong bebas bergerak teraba lunak dan
tidak melenting.
 Auskultasi
D.j.j akan terdengar pada daerah punggung setinggi
umbilicus atau sedikit lebih tinggi.

 Vaginal toucher
 Pada frank breech presentation akan teraba ke dua
tubere ischii, sacrum dan processus spinosus
 Pada complete breech presentation, kaki teraba pada
samping bokong.
 Pada incomplete breech presentation, akan teraba 1
atau 2 kaki dalam vagina

 Foto Polos Abdomen


Pada kasus yang meragukan, maka dapat digunakan
pemeriksaan foto polos abdomen.
Penyebab letak sungsang
 Prematuritas
 Multi paritas
 Gemelli
 Hydramnion
 Hydrocephalus
 Placenta praevia
 Tumor-tumor jalan lahir
 Kesempitan panggul
Mekanisme persalinan
 engagement (ada yang menyebut juga compaction)
 descent
 laterofleksi dari badan janin
 internal rotasi dari bokong, bahu, kepala
 fleksi dari kepala
Spontan Bracht

Tahapan
1. Tahap pertama :fase lambat
Dimulai dari lahirnya bokong sampai pusar

2. Tahap kedua : fase cepat


Dimulai dari lahirnya pusar sampai lahirnya mulut

3. Tahap ketiga : fase lambat


Dimulai dari lahirnya mulut sampai seluruh kepala lahir
Prosedur
 Ibu dalam posisi litotomi, sedang penolong berdiri di
depan vulva
 Saat bokong membuka vulva, dilakukan episiotomi
 Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkram secara
Bracht yaitu kedua ibu jari penolong sejajar sumbu
panjang paha sedangkan jari-jari lain memegang
panggul

Dikutip dari : Ilmu Bedah Kebidanan


4. Pada waktu tali pusat lahir dan tampak teregang ,
segera kendorkan tali pusat tersebut
5. Penolong melakukan hiperlordosis pada badan janin
dengan cara punggung janin didekatkan ke perut ibu.
Penolong hanya mengikuti gerakan ini tanpa
melakukan tarikan. Bersamaan dengan gerakan ini ,
seorang asisten melakukan fundal pressure pada
fundus uteri

Dikutip dari : Ilmu Bedah Kebidanan


6. Dengan gerakan hiperlordosis ini berturut-turut lahir
pusar, perut, bahu dan lengan, dagu, mulut dan akhirnya
seluruh kepala

Dikutip dari : Ilmu Bedah Kebidanan


Manual Aid
Tahapan
1. Tahap pertama :
Lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan dengan
kekuatan ibu sendiri
2. Tahap kedua :
Lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga
penolong
Cara untuk melahirkan bahu dan lengan :
 Klasik (Deventer)
 Mueller
 Lovset
 Bickenbach
3. Tahap ketiga :
Melahirkan kepala. Dapat memakai cara :
 Mauriceau
 Forceps Piper
Cara Klasik (Deventer)
Prinsip : melahirkan lengan belakang terlebih dahulu
baru melahirkan lengan depan

Tehnik :
a. Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan
penolong pada pergelangan kakinya dan dielevasi ke
atas sejauh mungkin sehingga perut janin mendekati
perut ibu

Dikutip dari : Ilmu Bedah Kebidanan


b. Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan
ke dalam jalan lahir dan dengan jari yelunjuk menelusuri
bahu janin sampai pada fossa cubiti kemudian lengan
bawah dilahirkan dengan gerakan seolah-olah lengan
bawah mengusap muka janin

Dikutip dari : Ilmu Bedah Kebidanan


c. Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada
pergelangan kaki janin diganti dengan tangan kanan
penolong dan ditarik curam ke bawah sehingga punggung
janin mendekati punggung ibu. Dengan cara yang sama
lengan depan dilahirkan

Dikutip dari : Ilmu Bedah Kebidanan


Cara Mueller
Prinsip : Melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu
dengan ekstraksi, baru kemudian melahirkan
bahu dan lengan belakang
Tehnik :
a. Bokong janin dipegang secara femuro-pelvis lalu badan
janin ditarik curam ke bawah sejauh mungkin sampai
bahu depan dibawah simpisis dan lengan depan
dilahirkan dengan mengait lengan bawahnya.

Dikutip dari : Ilmu Bedah Kebidanan


b. Setelah bahu dan lengan depan lahir, maka badan janin
yang masih dipegang secara femuro-pelvis ditarik keatas ,
sampai bahu belakang lahir

Dikutip dari : Ilmu Bedah Kebidanan


Cara Lovset
Prinsip : Memutar badan janin dalam setengah lingkaran
bolak-balik sambil melakukan traksi curam kebawah
sehingga bahu yang sebelumnya berada di belakang akhirnya
lahir dibawah simpisis

Tehnik :
a. Badan janin dipegang secara femuro-pelvis dan sambil
dilakukan traksi curam kebawah badan janin diputar
setengah lingkaran, sehingga bahu belakang menjadi
bahu depan
b. Sambil melakukan traksi, badan janin diputar kembali ke arah
yang berlawanan setengah lingkaran demikian seterusnya
bolak-balik sehingga bahu belakang tampak dibawah simpisis
dan lengan dapat dilahirkan

Dikutip dari : Ilmu Bedah Kebidanan


Cara Mauriceau
1. Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin
dimasukkan ke dalam jalan lahir.
2. Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk
serta jari ke empat mencengkram fossa canina sedangkan
jari lain mencengkram leher.
3. Badan anak diletakkan diatas lengan bawah penolong,
seolah-olah janin menunggang kuda.Jari telunjuk dan jari
ketiga penolong yang lain mencengkram leher janin dari
arah punggung
4. Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke
bawah sambil seorang asisten melakukan Fundal
pressure.
5. Saat suboksiput tampak dibawah simpisis , kepala janin
dielevasi keatas dengan suboksiput sebagai hipomoklion
sehingga berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata,
dahi, ubun-ubun besar dan akhirnya seluruh kepala.
Komplikasi
 Pada janin
 Prolaps tali pusat
 Trauma pada bayi
 Asfiksia
 Trauma pada organ abdomen
 Patah tulang leher
 Pada ibu
 Solusio plasenta
 Perlukaan vagina/serviks
Penanganan
 Frank breech dan complete breech dengan prolapsus tali
pusat dan kelahiran pervaginam tidak memungkinkan,
denyut jantung janin abnormal dan partus lama → SC
 Pada letak sungsang (presentasi kaki) → SC
 Sectio caesaria direkomendasikan pada :
 Presentasi kaki ganda
 Panggul sempit
 Janin sangat besar
 Bekas Sc atas indikasi CPD
 Kepala hiper ekstensi (star gazing)
Letak lintang ( Shoulder presentation )

Definisi
Adalah suatu keadaan dimana sumbu anak melintang atau
miring terhadap sumbu uterus.

Dikutip dari : Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
ETIOLOGI
 kelemahan dinding perut / uterus sebagai akibat dari
multiparitas
 Kesempitan panggul
 Placenta previa
 prematuritas
 Hydramnion
Mekanisme Persalinan
 Janin genap bulan, hidup, letak lintang, tak akan dapat
lahir spontan
 Kalau janin kecil atau janin mati dan sudah lembek
dengan panggul ibu cukup lebar, persalinan dapat
spontan dengan cara :
 Conduplicatio corporae
 Evolution spontanea

- Cara Denman
- Cara Douglas
Conduplicatio corporae
Anak seolah-olah dilipat, sehingga kepala tertekan dalam
perut, bagian dada / bahu menjadi bagian yang terendah,
kemudian kepala dan dada lahir beruama-sama, baru diikuti
kaki.

Dikutip dari : Ilmu kebidanan


Evolution spontenea Denman
Bahu tertahan pada symphisis dan
dengan flexi kuat dari bawah tulang
belakang, badan bagian bawah, bokong
dan kaki turun di rongga panggul dan
dilahirkan yang kemudian diikuti badan
bagian atas dan kepala

Dikutip dari : Ilmu kebidanan

Evolution spontenea Douglas


Bahu masuk kedalam rongga panggul
untuk kemudian dilewati oleh bokong
dan kaki, yang lahir lebih dulu,
selanjutnya diikuti oleh bagian-bagian
badan lainnya dan kepala
Komplikasi
 Terhadap ibu :
 Ruptura uteri
 Kematian ibu
 Partus lama

 Terhadap anak :
 Penumbungan tali pusat
 Trauma anak pada tindakan versi ekstraksi
 Ruptura uteri - anak mati
 Infeksi
Penanganan pada letak lintang
 Pada waktu antenatal :
- Dilakukan versi luar

 Pada waktu persalinan :


 Bila versi luar gagal, maka dilakukan sectio
caesaria
 Bila versi luar berhasil, maka dilanjutkan dengan
persalinan normal
 Bila terjadi prolaps tali pusat dilakukan sectio
caesaria
Presentasi muka ( Face
presentation )
 janin dalam keadaan letak kepala dengan deflexi maximal,
sehingga occiput berhubungan langsung dengan punggung
janin dan muka menghadap ke caudal.
 Presentasi muka disebut primer kalau sudah ditemukan pada
waktu kehamilan
 Presentasi muka disebut sekunder kalau baru terjadi waktu
persalinan
Presentasi muka ( Face presentation )

Dagu depan Dagu belakang

Dikutip dari : Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
Etiologi
1. Kesempitan panggul
2. Janin besar
3. Multiparitas dan perut gantung
4. Placental praevia
5. Janin anencephalus atau tumor dileher bagian depan.
6. Lilitan talipusat, kepala sukar flexi
Mekanisme persalinan
 Descent
 Internal rotation (dagu kedepan/kebelakang )
 Flexion
 Extention
 External rotation

Dikutip dari : Williams Obstetrics


Penanganan
Posisi dagu anterior
 Jika pembukaan lengkap :
- Biarkan persalinan spontan
- Jika kemajuan lambat dan tidak ada tanda-tanda
obstruksi → oksitosin drip
- Jika kepala tidak turun dengan baik → Ekstraksi
Forceps (jika syarat memenuhi)

 Jika pembukaan belum lengkap :


- Oksitosin drip
- Observasi
Posisi dagu posterior
 Jika pembukaan lengkap → SC
 Jika pembukaan belum lengkap :
Nilai kemajuan persalinan
Bila macet → SC
 Jika janin mati → Embriotomi
Presentasi dahi ( Brow presentation )
 kepala berada di tengah-tengah antara flexi maximal dan
defleksi maximal
 Bagian terbawah adalah antara tepi orbita dan uub
 Biasanya presentasi dahi bersifat sementara dan dengan
adanya kemajuan persalinan sebagian besar akan
berubah menjadi presentasi muka atau presentasi
belakang kepala

Dikutip dari : Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
 Presentasi dahi ditemukan 0,17 % dari seluruh
persalinan

 Sebab presentasi dahi pada dasarnya sama dengan


sebab presentasi muka

 sangat sukar untuk lahir pervaginam karena diameter


mento occipitalis sukar melewati PAP (diameter ± 13,5
cm)
Penanganan
 Jika janin hidup dilakukan sectio caesaria.
 Jika janin mati dan pembukaan serviks tidak lengkap
lakukan sectio caesaria
 Jika janin mati dan pembukaan lengkap dilakukan
embriotomi
Presentasi ganda ( Compound
presentation )
 terdapat prolaps dari extremitas (tangan atau kaki)
berada pada samping kepala, keduanya memasuki jalan
lahir bersama-sama. Termasuk juga bila didapatkan
tangan disamping bokong.

Dikutip dari : Williams Obstetrics


 Goplerud dan Eastman menemukan kejadian presentasi
ganda 1 : 1000 persalinan

 Diagnosa dengan pemeriksaan dalam

 kematian perinatal pada presentasi ganda 25% ternyata


oleh karena
-prematuritas
-prolapsus funiculi
-trauma tindakan obstetri
Penatalaksanaan
 Bila lengan menumbung disamping kepala dan
kelihatannya menghalangi turunnya kepala, perlu
dilakukan reposisi

 Jika gagal atau terjadi prolaps tali pusat dilakukan sectio


caesaria
Occiput posterior position (positio
occipitalis posterior)
 Gardberg melaporkan 5 % janin dengan posisi occiput
posterior pada persalinan

 Rotasi spontan menjadi oksiput anterior terjadi pada 90


% kasus

 Persalinan akan terganggu bila tidak terjadi rotasi atau


penurunan dari kepala janin
Penanganan
 Jika terjadi partus macet atau denyut jantung janin >
180 / < 100 x/m → SC
 Jika Ø belum lengkap dan tidak ada tanda obstruksi
dilakukan akselerasi persalinan dengan oksitosin
 Jika pembukaan lengkap dan
 Kepala janin teraba ≥ 3/5 diatas simfisis pubis → SC
 Kepala janin diantara 1/5 dan 3/5 diatas simfisis
pubis → ekstraksi vakum atau sectio caesaria
 Kepala janin < 1/5 diatas simfisis pubis → ekstraksi
vakum atau forceps

Anda mungkin juga menyukai