Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.

R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS TB PARU
DI RUANG KENARI ATAS RSUD AJIBARANG

OLEH :

HARIS USMAN
NIM. 210104051

Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Dewasa


Universitas Harapan Bangsa
2022
01
Ny. R umur 53 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga
IDENTITAS

02
Sesak nafas, batuk berdahak tetapi tidak bisa mengeluarkan
KELUHAN UTAMA dahak, dan demam

03
RIWAYAT PENYAKIT Ny. R mengeluh sesak nafas, batuk berdahak sejak 6 hari yang lalu tetapi tidak bisa
SEKARANG mengeluarkan dahak. Ny. R mengeluh demam sejak 2 hari yang lalu. TD : 134/87mmHg,
N : 92x/menit, RR: 26x/menit, SpO2: 98% O2 3lpm. Suara nafas terdengar ronkhi

04
RIWAYAT PENYAKIT Ny. R mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit darah tinggi, diabetes, penyakit
DAHULU jantung, dan lain-lain. Ny R mengatakan penyakit yang pernah dialami yaitu flu dan
batuk

05
RIWAYAT PENYAKIT Ny. R mengatakan dikeluarganya ada yang sedang pengobatan TB 2 bulan, yaitu
KELUARGA
kakak kandung Ny. R.
Ny. R mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit diabetes,
penyakit jantung, hipertensi dan lain-lain

DIAGNOSA MEDIS : TB PARU


TUBERCULOSIS PARU (TBC)

TB paru adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman TB (mycobacterium


tuberculosis) yang sebagian besar menyerang paru-paru dan dapat juga menyerang
organ tubuh yang lain (Depkes, 2016).
Kontak dengan seseorang yang mycobacterium tuberculosis
mempunyai TB Aktif
Individu dengan gangguan medis seperti
diabetes militus, gagal ginjal kronik dan Droplet infection Masuk lewat jalan nafas
lain-lain

Individu yang tinggal di


daerah kumuh
pengeluaran zat pirogen Terjadi proses peradangan

Mempengaruhi
Tumbuh dan berkembang di
hipotalamus
Mempengauhi sel points sitoplasma makrofag

Menyebar ke organ lain Kompleks primer


HIPERTERMI
(D.0130)
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK
EFEKTIF
Pertahanan primer tidak (D.0001)
adekuat
Pembentukan sputum yang
berlebih
Pembentukan tuberkel You can simply impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations. Get a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully designed.

Kerusakan membrane alveolar


BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
HIPERTERMI
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam diharapkan bersihan jalan napas meningkat dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
kriteria hasil : diharapkan termoregulasi membaik dengan kriteria hasil :
Kriteria Hasil Awal Akhir
Kriteria Hasil Awal Akhir
Indikator 1
Produksi Sputum 2 5 Takikardi 2 4

Ronkhi 3 5 Suhu Tubuh 2 4


Indikator 2 Suhu Kulit 2 4
Frekuensi nafas 3 5
Keterangan
Keterangan Indikator
Indikator 1 Indikator 2 1. Memburuk
1. Meningkat 1. Memburuk 2. Cukup memburuk
2. Cukup meningkat 2. Cukup memburuk 3. Sedang
3. Sedang 3. Sedang 4. Cukup membaik
4. Cukup menurun 4. Cukup membaik 5. Membaik
5. Menurun 5. Membaik
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
IMPLEMENTASI EVALUASI
S: HIPERTERMI
Manajemen jalan napas • Ny. M mengatakan sesak nafas berkurang
• Ny. M mengatakan batuk dan dahak bisa EVALUASI
(I.01001)
keluar IMPLEMENTASI S:
• Memonitor pola nafas O: • Ny. M mengatakan demam berkurang
• Memonitor bunyi nafas TTV
Manajemen jalan napas O:
• Memonitor sputum • TD : 128/72 mmHg • S : 37,3℃
• Melakukan fisioterapi N : 86x / menit (I.01001)
• N : 86x/menit
dada RR: 24x / menit • Tubuh ny. R teraba hangat
• Posisikan semi fowler SpO2 : 99 % • Memonitor suhu tubuh A:
• Ny. M terpasang kanul oksigen 2 lpm • Memonitor haluran urin Masalah hipertermi belum teratasi
• Memberikan minum • Ny. M tampak batuk dan dahak bisa keluar
hangat • Memberikan cairan oral (air P:
• Bunyi nafas Ronchi berkurang Lanjutkan intervensi
• Mengajarkan teknik • Dahak berwarna kuning kehijauan
minum)
• Manajemen Hipertermi ( I.15506)
batuk efektif A: Mengganti linen setiap hari
Observasi :
• Kolaborasi pemberian Masalah bersihan jalan nafas belum teratasi atau lebih sering jika • Monitor suhu tubuh
mukoliotik (N-Acetyl
P: mengalami hiperhidrosis • Monitor haluran urin
Lanjutkan intervensi • Melakukan kompres hangat Terapeutik :
Cystein 200mg/8 jam) Manajemen jalan nafas ( I.01011) • Menganjurkan tirah baring • Berikan cairan oral (air minum)
Observasi : • Ganti linen setiap hari atau lebih sering
• Monitor pola nafas
• Melakukan kolaorasi
jika mengalami hiperhidrosis
• Monitor bunyi nafas pemberian cairan dan
• Lakukan kompres hangat
• Monitor sputum elektrolit intravena (infus RL Edukasi :
Jurnal “Penerapan Fisioterapi Dada
Terapeutik : 20 tpm) • Anjurkan tirah baring
• Posisikan semi fowler Kolaborasi
dan Batuk Efektif Untuk Mengatasi
• Berikan minum hangat Jurnal “Kompres Air Hangat pada • Kolaborasi pemberian cairan dan
Masalah Keperawatan Bersihan Jalan
Edukasi : Daerah Aksila dan Dahi Terhadap elektrolit intravena ( infus RL 20tpm)
Nafas Pada Pasien TB Paru di Kota
• Ajarkan kembali teknik batuk efektif Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien
Metro”
Kolaborasi Demam di PKU Muhammadiyah
( Kurnia Rifki Ashari, Sri Nurhayati, • Kolaborasi pemberian mukolitik N-Acetyl Kutoarjo
Ludiana) Cystein tablet 200 mg/8jam)
( Eni Inda Ayu, Winda Irwanti,
Mulyanti )
“Penerapan Fisioterapi Dada dan Batuk Efektif Untuk Mengatasi Masalah Keperawatan Bersihan Jalan
Nafas Pada Pasien TB Paru di Kota Metro”
( Kurnia Rifki Ashari, Sri Nurhayati, Ludiana)
• Didalam penelitian ini diambil
1 responden dengan • Hal ini dibuktikan dihari
karakteristik pasien TB paru, pertama RR 28x/menit
permasalahan bersihan jalan dan suara ronkhi. dihari
nafas tak efektif dan dahak ke-3 RR : 22x/menit dan
susah untuk dikeluarkan suara vasikulerhilang

• Intervensi dalam penelitian ini


dilakukan selama 3 hari dengan • Hasil penelitian ini juga
penerapan fisioterapi dada sejalan dengan hasil
(dengan perkusi dan vibrasi) asuhan keperawatan yang
dan batuk efektif yang dilakukan kepada ny. R
kemudian dilakukan observasi selama 3 hari diruang
untuk menilai perbandingan Kenari Atas RSUD
pre dan post tindakan Ajibarang, yaitu dengan
(penilaian respirasi dan penerapan fisioterapi dada
sputum) dan batuk efektif.
• Dipenelitian ini didapatkan Didapatkan hasil dihari ke-
hasil bahwa terdapat 1 RR:26x/menit dan suara
keefektifan penerapan nafas masih ronkhi, dihari
fisioterapi dada dan batuk ke-3 didapatkan RR :
Jacky Chen 22x/menit dan suara
efektif pada pasien dengan
masalah bersihan jalan nafas ronkhi jauh lebih
tidak efektif, berkurang dari hari ke-1
CFO
Kompres Air Hangat pada Daerah Aksila dan Dahi Terhadap Penurunan
Suhu Tubuh pada Pasien Demam di PKU Muhammadiyah Kutoarjo
( Eni Inda Ayu, Winda Irwanti, Mulyanti )
• Didalam penelitian ini
diambil 40 responden • Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan karakteristik dengan hasil asuhan keperawatan
demam yang dilakukan kepada ny. R
selama 3 hari diruang Kenari Atas
• Intervensi dalam penelitian
RSUD Ajibarang, yaitu dengan
ini dilakukan selama 1 hari
penerapan kompres hangat
dengan penerapan
diaksila atau didahi.
kompres hangat pada
aksila dan juga dahi. yang • Didapatkan hasil dihari ke-1
kemudian dilakukan S:38℃, dihari ke-2 : 37,7,
observasi untuk menilai dihari ke-3 didapatkan S : 37,2℃
perbandingan pre dan post
tindakan kompres serta
perbandingan hasil
kompres di aksila dan di
dahi
• Dipenelitian ini didapatkan
hasil bahwa kompres di
aksila terdapat penurunan
suhu tubuh sebesar
0,247℃. Sedengkan
kompres didahi hanya
dapat menurun 0,111 ℃
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai